"Kenapa masih bengong mulu? Ayolah, aku bawa kamu pergi merias!"Stevi melirik Pamela dengan tatapan jijik dan nada bicaranya juga aneh.Pamela mengeluh, lalu terpaksa mengangguk dengan ekspresi tidak berdaya dan ikut Stevi ke ruang rias.Dengan begitu, Stevi membawa Pamela ke belakang panggung opera ....Di sisi lain, Jason menatap punggung kepergian Pamela dengan tatapan dingin dan mata sipit.Dia tidak peduli dengan bagaimana hasil pertunjukan Pamela di panggung, melainkan hanya samar-samar merasa respons Pamela agak mencurigakan.Tidak peduli di mana, setiap Pamela muncul pasti akan terjadi sesuatu dan membuat situasi berantakan ....Namun, semoga jamuan ulang tahun kakek hari ini tidak dirusak oleh Pamela!Jika bukan karena dapat menenangkan emosi Kalana untuk sementara waktu, biar Kalana pergi memeriksa cedera pada kakinya, dia tidak akan memperbolehkan Pamela tinggal lama di sini, apalagi suruh dia memainkan opera di panggung.Saat ini, Calvin membawa dokter dari Keluarga Maron
Setelah mendengar kata-kata dokter, Jason mengangguk dengan tenang. "Baiklah kalau begitu."Kalana melirik-lirik, lalu berkata, "Kak, dokter sudah periksa dan menyatakan kakiku nggak bermasalah. Kalau begitu, aku mau lihat pertunjukan Kak Pamela, karena aku merasa agak khawatir ...."Jason mengerutkan kening dengan tegas. "Kalana, kamu juga mendengarnya. Dokter sarankan kamu untuk sementara jangan berjalan. Kamu mesti mematuhinya.Kalana mengerutkan bibir dengan kasihan. "Tapi, aku benar-benar mau menonton .... Kak, kamu bawa aku ke sana saja, aku hanya mau melihatnya, oke?"Kening Jason makin mengerut. "Nggak boleh. Kalana, Pamela menggantikan kamu tampil di panggung. Kalau ada yang lihat kamu berada di bawah panggung, apa kamu nggak takut terbongkar?"Kalana tertegun sejenak. Dia tidak melupakan hal ini, tetapi dia ingin melihat secara langsung bagaimana Pamela mempermalukan dirinya. Setelah itu, dia akan muncul untuk membuktikan kepada penonton itu bukan dia dan memutuskan hubungan
Stevi tiba di bawah panggung. Setelah melihat para penonton di bawah panggung, lalu berjalan kursi belakang Tuan Eko dan Nyonya Febria yang duduk di barisan pertama.Kedua orang tua dari Keluarga Marko adalah kakek dan nenek kandung dari Kak Jason. Jika dia menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ini, akan bermanfaat bagi hubungan antara dia dan Kak Jason di masa depan ....Stevi menyapa kedua orang tua dengan sangat sopan, barulah mengambil tempat duduk. Setelah itu, dia mendongak ke panggung. Saat ini justru saat Pamela masuk panggung dengan seragam lengkap ....Heh, pertunjukannya akan segera dimulai!Pamela berjalan dengan mantap di panggung bersama delapan pelayannya. Sosoknya pas dan bernyanyi dengan suara tinggi,"Sejak aku mengikuti Sang Raja perang ke sana ke mari, aku telah menanggung kesulitan dan kerja keras tahun demi tahun. Aku hanya membenci kerajaan yang kejam, karena menghancurkan semua makhluk hidup dan menyebabkan semua orang menderita kesulitan ...."Tanpa nad
Mendengar kata-kata tuan besar, Nyonya Febria yang kondisi mentalnya kurang stabil, terkejut. Keinginan untuk memeluk putrinya di panggung pun tertekan. Dia mengangguk pelan. "Ya, Quenne bernyanyi dengan sangat serius, sehingga dia nggak boleh disela ... Quenne nggak suka diganggu ...."...Di akhir lagu, para aktor dan aktris meninggalkan panggung setelah membungkukkan badan.Nyonya Febria melihat putrinya berpaling dari pandangannya. Suasana hatinya menjadi tidak stabil. Dia bangkit dengan cemas untuk mengejar putrinya di panggung ....Tuan Eko telah menebaknya, sehingga segera menariknya. "Sayang, jangan ke mana-mana. Jangan khawatir, Quenne nggak akan pergi lagi."Setelah menghibur istrinya, lelaki tua itu menoleh dan memerintahkan pelayan di sampingnya, "Cepat, pergi undang aktris tadi ke sini!""Baik, Tuan!"Pelayan itu mengiakannya, lalu segera pergi.Melihat situasi ini, Stevi yang baru saja tersentak, tiba-tiba merasa ada sesuatu yang tidak baik!Padahal dia ingin Pamela mempe
Saat ini, Kalana yang sedang beristirahat di ruang tamu, wajahnya sudah pucat pasi. Raut wajahnya yang selama ini tenang dan berekspresi datar pun menjadi sangat tidak alami.Barusan tadi, melalui video call dengan Calvin, dia melihat pertunjukan Pamela menyanyikan "Teater Longser" di panggung ....Dia terkejut, terpana, dan cemburu!Penampilan Pamela sama sekali tidak buruk seperti yang dia harapkan. Sebaliknya, sangat bagus sehingga para tamu yang hadir bertepuk tangan untuknya!Bagaimana bisa?Kenapa Pamela yang kolot bisa menyanyikan opera dengan baik? Bahkan lebih baik dari dirinya yang telah berlatih selama beberapa bulan!Sial, ini sama sekali bukan hasil yang dia inginkan!Hasil yang dia inginkan adalah Pamela menyanyikan opera sembarangan, sehingga menyinggung Tuan Eko, kemudian Tuan Eko merasa jengkel dan mengusirnya!Namun, ternyata Pamela tampil dengan baik dan sekarang dia pasti mendapat apresiasi ekstra dari Tuan Eko lagi. Sialan ....Jika dia tahu sejak awal, dia tidak s
Dengan begini, perasaan kecewa di hati Kalana tiba-tiba menghilang!Tampaknya Stevi tidak sebodoh hingga tidak dapat dimanfaatkan. Pada saat dibutuhkan, sahabatnya itu masih dapat diharapkan!Kalana tiba-tiba mengerti, lalu dia berkata sambil tersenyum lembut, "Stevi, terima kasih telah membelaku di depan Kakek!"Stevi berkata, "Ini bukan masalah besar! Kalana, kita berdua adalah sahabat baik. Ada aku di sini, aku nggak akan membiarkan Pamela menindasmu dan menjadi pusat perhatian!""Pamela sialan itu, menurutku hari ini dia sengaja mendorongmu dari tangga agar kamu nggak bisa naik ke panggung. Dengan begitu, dia bisa mencuri perhatian!""Jangan khawatir, Kalana. Aku telah meminta orang-orang mengawasinya di panggung belakang untuk menghapus riasannya. Aku nggak akan membiarkan dia memiliki kesempatan untuk berbicara omong kosong di depan Kakek Eko!"Setelah menenangkan dirinya, Kalana tersenyum. Dia tidak lupa berpura-pura bersikap baik sambil berkata dengan munafik, "Stevi, jangan me
Setelah mendengar Kakek Eko yang selalu bersikap sangat dingin terhadapnya itu bahkan berbicara kepadanya dengan nada prihatin, Kalana merasa sangat tersanjung. Dia segera mengangguk dengan patuh dan terharu, kemudian dia berkata dengan pengertian, "Kakek, sebenarnya kakiku baik-baik saja. Aku bisa naik ke panggung untuk menyanyikan lagu lain untukmu ....""Tapi, aku tahu Kakek sangat mengkhawatirkanku. Kakek mungkin sedang nggak ingin untuk mendengarkan lagu daerah. Jadi, aku nggak akan membuatmu mengkhawatirkanku. Kelak, aku akan bernyanyi untukmu lagi!""Tapi, saat aku memulihkan cedera kakiku, aku akan melatih suaraku lagi. Saat aku menyanyikan "Teater Ketoprak" untuk kalian berdua, aku akan mencoba untuk menyanyikannya sesempurna mungkin!"Saat Eko memandang Kalana yang sangat berbakti, matanya menunjukkan perasaan kagum yang belum pernah dilihat sebelumnya. Kemudian, dia berkata sambil mengangguk pelan, "Sudahlah, rawat saja cederamu dengan baik. Nggak perlu melatih suaramu lagi.
Tatapan Febria penuh perlawanan. Kemudian, dia berkata sambil menggelengkan kepalanya dengan kuat, "Aku ingin bertemu Quenne ... bukan dia ... bukan dia ...."Mendengar hal tersebut, Eko kembali mengernyit. Dia tiba-tiba merasa kewalahan. Mengapa istrinya tidak mengenali Kalana lagi?Namun, setelah mendapatkan kepercayaan dari Eko, Kalana malah menghadapi penolakan dari Febria. Kalana pun merasa sedikit bersalah ....Kalana mengangkat kepalanya dan memohon pada sahabatnya, Stevi. Dia berpura-pura memasang ekspresi bingung sambil memberi isyarat kepada sahabatnya untuk mewakilinya berbicara.Stevi menerima permintaan bantuan Kalana. Kemudian, dia berkata dengan cepat, "Nenek, ini dia! Dia benar!""Dia adalah gadis yang baru saja bernyanyi di atas panggung. Dia hanya berganti kostum dan riasan baru, kamu mungkin nggak mengenalinya ....""Kalana bersiap naik panggung untuk menyanyikan lagu lain, jadi dia akan berganti kostum. Nenek, jangan khawatir, tenang dulu dan perhatikan dengan baik?