Share

Bab 579

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-26 19:01:02
Dengan segera terdengar suara Justin yang sombong dari ponsel. "Halo? Siapa ini?"

Pamela berkata, "Tuan Muda Justin, ini aku."

Begitu mendengar suara Pamela, nada bicara Justin langsung berubah agak tinggi. "Pamela, kamu sudah pulang kerja?"

Pamela mengiakannya, "Ya, segera, masih kurang dari 10 menit."

"Baik! Kalau begitu, aku sekarang pergi jemput kamu. Nanti kamu naik mobil di gang sekitar perusahaan. Ingat untuk menghindar dari kakakku!" perintah Justin.

Pamela agak merasa agak heran. "Bukannya melakukan hal yang memalukan, kenapa harus mengelak dari Pak Jason?"

Justin agak gagap. "Ehm ... karena ... kakakku nggak suka aku terlalu dekat denganmu, jadi nggak boleh sampai dia tahu bahwa aku yang membawa kamu ke jamuan kakekku! Lebih baik kamu mengelak darinya saja! Kalau nggak, aku bakal ditegur kakakku lagi!"

Pamela menyindir, "Ternyata begitu ya!"

Justin seperti merasa tidak baik, sehingga menambahkan, "Kamu juga jangan tersinggung. Sekarang kakakku masih ada prasangka terhadapmu,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
yah pamela bakalan ketemu lg dgn si agam
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 580

    Pandangan Pamela menyusuri suara Justin. Pria itu baru turun dari mobil dengan setelan jas gelap dan rambut tersisir rapi. Raut wajah yang tampan memancarkan aura yang dewasa dan berbahaya.Dia tahu bahwa hari ini bisa bertemu dengan pria ini, tetapi tidak sangka baru tiba langsung ketemu.Justin turun dari mobil dengan penuh semangat. "Kak Agam, ternyata kamu juga datang awal!""Ya." Pria mengiakannya dengan tenang. Pandangannya samar-samar melirik ke Pamela yang turun dari mobil.Pamela tidak melihatnya, hanya menoleh ke sekeliling lingkungan rumah Keluarga Maron ....Justin berkata, "Kak Agam, kakakku sudah ada di sini. Dia pasti sedang menunggumu! Ayo, kita masuk bersama-sama!"...Di rumah Keluarga Maron sangat ramai. Tidak sedikit tamu yang diundang hadir dan mengelilingi sofa untuk memberikan kado dan mengucapkan selamat kepada Tuan Eko secara bergiliran.Justin juga menghampiri dengan kado yang disediakan dirinya. "Selamat ulang tahun, Kakek! Ini adalah kado dariku untuk Anda!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 581

    Selain itu, beberapa tahun ini dia selalu sengaja meniru kebiasaan Rembulan yang menghilang, bahkan membuat sebuah tahi lalat berwarna merah persis punya Rembulan di dahinya.Dia berbuat seperti ini justru demi menggantikan posisi Rembulan dalam hati para kerabat, agar mereka mencurahkan perasaan mereka terhadap Rembulan kepadanya!Misalnya upaya ini berhasil pada kakaknya, Jason yang telah menganggapnya sebagai adik kandung. Jason sangat turut, menoleransi dan memanjakannya.Namun, tiada satu pun dari anggota Keluarga Maron yang menyukainya karena dia agak mirip dengan Rembulan.Terhadap hal ini, Kalana merasa enggan, tetapi juga tidak pasrah. Dia tetap berusaha menyenangkan kedua orang tua di Keluarga Maron ....Hanya karena kedudukan Keluarga Maron memiliki bobot di antara berbagai keluarga kaya dan memiliki koneksi dengan Keluarga Dirgantara. Jika bisa memenangkan hati Keluarga Maron, latar belakang dan koneksinya bakal bertambah. Kelak juga akan mendapat dukungan untuk menikah ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 582

    Tuan Marko merasa ada yang sedang menatapnya, sehingga menyusuri arah pandangan itu. Tatapannya agak tertegun dan ekspresinya kaku.Pria paruh baya itu tertarik oleh gadis yang seusia dengan Kalana dan seperti mengenalnya. Ekspresinya agak ragu-ragu, seolah-olah teringat masa lalu, tetapi tidak memandang terlalu lama, langsung berjalan ke arah pintu ....Tatapan Pamela juga tidak lagi terpaku pada pria itu. Ekspresi yang kacau pun akhirnya kembali tenang.Tuan Besar Marko pernah mengkhianati dan menyakiti ibunya. Dia membuat ibunya terpaksa membawa Pamela yang masih kecil meninggalkan rumah, sehingga tidak disukai oleh Tuan Eko!Sementara Pamela tidak memiliki kesan sedikit pun terhadap ayah kandung ini. Jika dipikir-pikir, seorang pria yang tidak berperasaan pasti tidak pernah menyayanginya pada masa kecil. Sebab itu, tidak meninggalkan kesan bagi seorang anak kecil!"Quenne!"Pamela sedang termenung. Tiba-tiba sepasang tangan berkeriput memegang erat padanya!Dia terperanjat. Begitu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 583

    Justin mengeluh, lalu menjelaskan, "Nenekku mengidap penyakit Alzheimer, sehingga sering salah orang!"Pamela mengangguk. "Ternyata begitu."Saat ini, nenek yang sudah pergi jauh menoleh ke arah Pamela lagi dan bertanya, "Quenne, malam ini kamu mau makan apa?"Ketika dikenali sebagai ibunya sendiri, dalam hati Pamela merasa kacau balau. Setelah dipikirkan, Pamela tersenyum pada orang tua dan menjawab, "Makanan favorit seperti biasa saja!"Nenek tersenyum disertai air mata. "Baik! Kalau begitu, semur daging sapi saja. Quenne paling suka makan semur daging sapi! Ibu suruh Kak Oni beli daging sapi ...."Tuan Eko juga menoleh ke belakang dan menatap Pamela secara mendalam, lalu memapah istrinya pergi minum obat.Justin menjelaskan kepada Pamela dengan agak pusing, "Nenek mengidap penyakit Alzheimer setelah mantan istri ayahku menghilang, sehingga kondisinya nggak stabil. Kamu nggak apa-apa, 'kan?"Pamela menggelengkan kepala. "Nggak masalah!""Justin, siapa ini?"Tuan Marko yang sudah perg

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 584

    Pamela hanya tersenyum sebelum menyapa dengan sopan, "Halo Tuan Eko, namaku Pamela dan umurku dua puluh satu tahun."Tuan Eko menyipitkan mata tuanya dan berpikir sejenak sembari menatap wajah Pamela. "Dua puluh satu? Siapa nama orang tuamu?""Aku dari keluarga biasa, tuan seharusnya nggak kenal, tapi mereka masih hidup dan tinggal di Kota Marila," jawab Pamela.Jika Tuan Eko masih mempertanyakan hal tersebut lebih jauh, maka Pamela hanya bisa menjawab sepasang suami-istri Keluarga Alister. Walau tidak mengakui kedua orang itu sebagai orang tua, Pamela tetap tidak ingin membongkar kondisi keluarganya dengan jujur di sini, yang mungkin akan menyebabkan kecurigaan yang tidak diperlukan.Tuan Eko mengangguk. "Apa istriku ada mengagetkanmu? Itu sebenarnya karena kamu mirip dengan cucu kami yang sudah lama menghilang, jadi dia bisa sampai salah orang."Pamela tersenyum. "Nggak apa-apa, aku bisa paham perasaan Nyonya Febria, suatu kehormatan bagiku juga karena bisa mirip dengan cucu Tuan Eko

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 585

    Barusan terlihat Nyonya Febria mengaku Pamela sebagai putrinya yang telah hilang dan itu membuat Tuan Eko berpikir untuk mengangkat Pamela sebagai cucu angkat!Untungnya, Kalana sangat was-was dan memotong pembicaraan Tuan Eko tepat waktu, sehingga tidak membiarkan Pamela memiliki kesempatan untuk setuju!Tapi yang benar saja! Jika Pamela berhasil menyandang marga Maron seperti ini. Walau hanya sebagai cucu angkat sekalipun, rasa hormat dari orang-orang pasti akan membuat Pamela udik ini memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk merebut Agam darinya, 'kan?Mana mungkin dia membiarkan Pamela itu berbuat semena-mena!Tidak Mungkin!Pamela menanggapi pertanyaan Kalana dengan tenang, "Kudengar kakek dari Pak Jason merayakan ulang tahunnya hari ini, jadi aku datang sepulang kerja untuk mengucapkan selamat."Benak Kalana sedang merencanakan sesuatu yang jahat, tapi senyum di wajahnya masih tampak sangat manis dan langsung meraih lengan Pamela tanpa peduli apa pun."Begitu, ya! Kalau begitu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 586

    Pamela tampak tak terpengaruh dan menghindari Kalana."Nona Kalana, justru karena ini hadiah yang sudah kamu persiapkan dengan teliti, jadi mana mungkin akan ada masalah? Lagi pula, sudah terlambat juga untuk diperbaiki walau aku ada saran setelah melihatnya, 'kan? Yang terpenting dalam memberi hadiah adalah niat baikmu, niat baikmu tersampaikan saja sudah cukup dan pendapat orang lain itu nggak terlalu penting, jadi kurasa nggak perlu suruh aku lihat lagi."Namun, Kalana langsung menunjukkan ekspresi polos tanpa niat jahatnya dan ingin meraih lengan Pamela lagi. "Kak Pamela benar! Niat baik adalah yang terpenting, tapi kuharap niatku ini bisa tersampaikan dengan lebih sempurna lagi!""Kak Pamela juga boleh memberi saran, itu tetap sempat untuk diperbaiki! Karena ada dua hadiah yang sudah kusiapkan untuk kakek dan aku kesulitan untuk mengambil pilihan, hingga sampai sekarang masih belum bisa kutentukan!""Itulah kenapa aku butuh bantuanmu untuk pemilihan hadiah ini! Kak Pamela, hadiahn

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 587

    Justin meletakkan kedua tangan di depan dada dan mengeluh, "Aku sudah dewasa, bukan anak-anak lagi! Justru kakak yang standar ganda dan pilih kasih!"Wajah kecil Kalana semakin merah karena merasa malu oleh ucapan adiknya sendiri, tapi ekspresinya terlihat tidak benci dibicarakan seperti ini.Pria tinggi di samping justru tidak memperlihatkan emosi apa pun, seolah tidak terlibat dalam percakapan antara kakak-adik di depannya.Kalana mendongak lagi untuk menatap wajah datar pria itu dan bertanya, "Agam, bisa bantu aku pilih pakaian sekarang?"Agam terdiam sejenak sebelum menanggapi dengan tenang dan singkat, "Ayo."Kalana mengangguk bahagia. "Oke, biar kuantar sekarang, tepatnya di belakang panggung!"Agam memasukkan tangan ke dalam saku celana sembari berjalan menuju panggung, dia sama sekali tidak berbalik ke belakang untuk memandang ke arah Pamela yang bersembunyi dan menggunakannya sebagai tameng.Kalana yang berjalan berdampingan dengan Agam justru menoleh dan memandang ke arah Pam

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status