"Sejak wanita itu menyinggung Tuan Besar Keluarga Yanuar di Sungai Kolos, dia sudah mendapatkan pelajaran yang sangat keras dari Jason. Akun sosmednya juga dikunci selamanya. Dia nggak bisa melakukan siaran langsung lagi.""Karena nggak tahan, wanita itu pun segera kembali ke rumah keluarganya di malam yang sama."Agam mendengarnya sambil menikmati sarapannya dengan tenang.Ervin kembali melanjutkan, "Wanita itu mengatakan bahwa ketika dia sadar sudah menyinggung tokoh penting dari Keluarga Yanuar, dia sangat takut pekerjaan keluarganya di rumah bisa terpengaruh. Jadi, selama beberapa waktu ini dia terus bersembunyi di kampung halamannya dan nggak berani menggunakan internet.""Dia bilang, bukan dia yang mengirimkan postingan Twitter untuk menjelekkan Nyonya. Akun Twitternya sudah diretas orang lain.""Karena dia pernah mendapatkan peringatan dari Keluarga Yanuar, dia nggak mungkin menyebarkan video pertemuannya dengan Tuan Besar Keluarga Yanuardi Sungai Kolos dan juga kenyataan bahwa
"Tuan Agam!"Calvin maju, lalu membungkuk dan berkata, "Tuan Agam, Tuan Jason berpesan agar aku mengembalikan mobil Tuan. Selain itu, dia ingin menyampaikan rasa terima kasihnya karena Tuan sudah bersedia meminjamkan mobil untuknya. Kalau nggak, Tuan Justin dan Nona Kalana mungkin harus menunggu selama dua jam lebih di Jembatan Amperam."Agam terlihat tenang ketika berkata, "Dia mau berterima kasih? Kenapa dia nggak datang sendiri?"Calvin sudah bertahun-tahun ikut dengan Jason berkecimpung di dunia bisnis. Pria itu selalu bersikap profesional. Hanya saja ketika menghadapi sosok kuat seperti Agam, dia tetap bisa merasa tertekan."Maaf! Tuan Jason ada urusan dan sedang pergi dinas. Kalau nggak, beliau pasti datang sendiri untuk menyampaikan rasa terima kasihnya."Agam mengambil garpu dan pisau untuk memotong daging yang ada di atas piringnya, lalu melahap makanannya seperti tidak ada siapa pun di sana.Perkataan Calvin ini mungkin ampuh digunakan pada orang lain. Akan tetapi, perkataann
Wajah Agam terlihat tidak senang ketika mengatakan, "Beginikah caramu membalas kebaikannya? Kalian Keluarga Yanuar masih sama seperti dulu. Suka membalas air susu dengan air tuba."Justin merasa seperti difitnah dan menyesal. Akan tetapi, dia sama sekali tidak bisa menjelaskan apa pun. Dia hanya bisa menanggung semuanya sendirian."Bukan! Kak Jason dan Kak Kalana selalu mengajariku untuk membalas budi kebaikan orang lain. Hanya aku yang memang bebal dan nggak tahu berterima kasih. Aku sangat jahat sampai merusak reputasi Pamela. Aku pantas mati!""Kak Agam, aku yang diam-diam melakukan perbuatan ini. Masalah ini nggak ada hubungannya dengan orang lain di Keluarga Yanuar. Mohon Kak Agam jangan melampiaskan kemarahan Kakak pada anggota lain keluargaku. Hukum saja aku sendiri!"Agam mendengus dan wajahnya terlihat sangat dingin ketika berkata, "Kalian Keluarga Yanuar sudah melakukan hal yang nggak bermoral. Sekarang kalian datang dan mengajariku untuk menghukum siapa? Istriku berbuat baik
Mata Kalana pun memerah karena sedih. Wanita itu berusaha keras menahan air matanya ketika berkata, "Maaf! Aku tahu aku nggak pantas menangis. Hanya saja, aku sangat khawatir pada adikku."Justin segera melindungi sang kakak dengan meletakkan tangannya di pundak Kalana yang bergetar sembari mengatakan, "Kakak, kamu nggak usah mengkhawatirkanku. Tenanglah! Aku akan baik-baik saja.""Aku bisa menanggung masalah ini sendiri. Apa pun hukuman yang diberikan Kak Agam hari ini, aku akan menanggungnya.""Kakak, kamu pergilah dulu. Pulanglah bersama dengan Calvin!"Kalana terisak ketika berkata, "Justin!"Pamela malah tertawa dan berkata, "Nona Kalana, aku benar-benar sangat kagum pada karisma yang kamu miliki."Justin menatap Pamela dengan tatapan kebingungan. Apa yang ditertawakan oleh wanita ini?Kalana juga tertegun. Matanya yang besar dan berkaca-kaca pun melihat ke arah Pamela. Wanita itu lantas bertanya dengan kebingungan."Kak Pamela, apa maksud perkataanmu tadi? Kamu kagum padaku?"Pam
Pamela mendengus, "Huh!"...Kalana melihat mereka berdua berinteraksi sangat dekat. Sorot mata wanita itu berubah menjadi gelap. Dia mengepalkan tinjunya dan melukai telapak tangannya.Saat itu, Calvin merasa keberadaan mereka di sana sepertinya sudah berlebihan. Jadi, dia pun mengeluarkan sesuatu yang penting dan berbicara."Tuan Agam, Tuan Jason memintaku untuk menyerahkan benda ini kepada Tuan. Ini adalah ponsel dari artis sosmed tersebut. Di dalamnya ada video asli yang belum disunting. Semoga saja dengan video ini, Nyonya bisa terlepas dari rumor buruk yang tersebar."Setelah mendengar perkataan Calvin, Agam lantas memberi isyarat datar dengan matanya.Ervin yang sadar langsung maju dan mengambil ponsel dari tangan Calvin. Setelah memeriksa isi dari ponsel itu dan memastikan perkataan Calvin memang benar, Ervin akhirnya mengangguk kepada tuannya.Calvin kembali bertanya, "Kalau begitu ... bagaimana Tuan akan menghukum Tuan Justin?"Agam tidak menjawab pertanyaan Calvin. Sorot mat
Mendengar hal tersebut, sorot mata Agam terlihat berpendar ketika menatap Kalana. Dia kembali melihat Pamela seperti sebelumnya. Tatapannya itu seperti meminta saran.Pamela langsung mengerutkan dahinya. Kenapa Paman melihatnya seperti ini lagi? Ada apa? Apa dia tidak enak hati menolak penyelamatnya dan meminta Pamela untuk menjadi orang jahat?Pria ini benar-benar banyak akal.Sudahlah! Karena akhir-akhir ini Paman bersikap baik padanya, Pamela akan membantunya.Pamela meletakkan salah satu tangannya di dagu dan melihat ke arah Kalana sambil bertanya, "Nona Kalana, kamu tahu bahwa bawahan kakakmu harus segera pergi ke perusahaan dan nggak boleh terlambat. Apa kamu nggak tahu kalau Agam-mu juga harus cepat tiba di kantor dan mengurus pekerjaannya?"Perkataan Agam-mu membuat pria yang berada di sisi Pamela langsung mengerutkan dahinya.Kalana merasa agak sedih. Matanya pun melihat ke bawah. Dia terlihat seperti tidak berdosa dan lemah ketika berkata, "Kak Pamela, bukan ....""Bukan itu
Sekarang hanya ada Justin yang tersisa di kediaman Keluarga Dirgantara. Dia berdiri di ruang makan dan menunggu hukumannya.Pembantu yang baru selesai membuat sarapan segera menyuguhkan makanan di hadapan Pamela. Makanan itu masih panas.Pamela yang sudah lapar langsung mengambil alat makannya, lalu menyantap daging serta telur goreng yang ada di dalam piringnya. Ketika dia sedang makan, dia bisa merasakan sepasang mata yang terus melihat ke arahnya. Sorot mata itu benar-benar membingungkan. Rasanya seperti ada jerat api panas yang mengelilingi tubuhnya dan semakin lama semakin erat.Wanita itu mengangkat alisnya dengan tidak nyaman dan melihat ke arah tersebut, "Paman, apa kamu belum mau pergi ke kantor?"Agam pura-pura marah dan berkata, "Kamu sangat ingin aku segera pergi?"Pamela langsung menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bukan! Kamu sudah selesai sarapan, tapi belum pergi bekerja. Kenapa kamu duduk melongo di sini dan membuang waktu?"Agam membalas, "Nggak usah buru-buru!"Pam
Pamela sama sekali tidak peduli padanya. Wanita itu menguap dan langsung berjalan melewatinya, menuju ke kamarnya untuk tidur.Justin tertegun dan berbalik, lalu mengikutinya sambil berkata, "Hei! Pamela, bagaimana kamu akan menghukumku? Katakan!"Pamela tetap tidak meresponsnya dan terus berjalan menuju ke lantai atas.Justin yang diacuhkan merasa agak marah. Dia ingin sekali naik ke atas sana. Pak Dimas segera mendekat dan mencegahnya sambil berkata, "Tuan Justin, sekarang Nyonya ingin kembali tidur di kamarnya. Masalahmu akan dibahas lagi setelah nyonya bangun."Justin langsung mengerutkan dahinya dan berkata, "Dia malas sekali, ya? Sekarang sudah jam berapa? Dia masih ingin tidur."Pak Dimas sangat tidak suka mendengar orang-orang Keluarga Yanuar mengatai nyonya mereka. Pria tua yang biasanya selalu bersikap sopan ini pun tidak merasa sungkan lagi dan berkata, "Kesimpulannya, sekarang kamu nggak boleh naik dan mengganggu Nyonya. Tunggu saja di lantai bawah!"Setelah itu, Pak Dimas