Share

Bab 360

Penulis: Hargai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-15 16:00:40
Pamela sama sekali tidak peduli padanya. Wanita itu menguap dan langsung berjalan melewatinya, menuju ke kamarnya untuk tidur.

Justin tertegun dan berbalik, lalu mengikutinya sambil berkata, "Hei! Pamela, bagaimana kamu akan menghukumku? Katakan!"

Pamela tetap tidak meresponsnya dan terus berjalan menuju ke lantai atas.

Justin yang diacuhkan merasa agak marah. Dia ingin sekali naik ke atas sana. Pak Dimas segera mendekat dan mencegahnya sambil berkata, "Tuan Justin, sekarang Nyonya ingin kembali tidur di kamarnya. Masalahmu akan dibahas lagi setelah nyonya bangun."

Justin langsung mengerutkan dahinya dan berkata, "Dia malas sekali, ya? Sekarang sudah jam berapa? Dia masih ingin tidur."

Pak Dimas sangat tidak suka mendengar orang-orang Keluarga Yanuar mengatai nyonya mereka. Pria tua yang biasanya selalu bersikap sopan ini pun tidak merasa sungkan lagi dan berkata, "Kesimpulannya, sekarang kamu nggak boleh naik dan mengganggu Nyonya. Tunggu saja di lantai bawah!"

Setelah itu, Pak Dimas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
kira2 si justin dikasih hukuman apa ya tu nanti?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 361

    Semua ini berawal dari perubahan sikap Agam terhadap Pamela ....Pamela berkata sambil melambaikan tangannya, "Nggak perlu, aku akan keluar dan makan siang di luar."Pak Dimas segera bertanya, "Mau ke mana, Nyonya Pamela? Aku akan meminta sopir untuk mengantarmu?"Pamela berjalan menuju pintu sambil berkata, "Nggak perlu, aku hanya ingin keluar jalan-jalan saja."Pak Dimas berkata dengan ekspresi khawatir, "Uh ... Nyonya, apakah kamu membawa ponselmu? Apakah baterainya sudah terisi penuh? Kalau Tuan Agam datang mencarimu atau kalau kamu bertemu masalah, dia akan kewalahan kalau nggak bisa menghubungimu."Pak Dimas masih ingat hari ketika Agam kembali dari perjalanan bisnis, Pamela tidak pulang sepanjang malam dan ponselnya tidak dapat dihubungi.Agam mencari Pamela sepanjang malam seperti orang gila. Dia hampir menjungkirbalikkan seluruh Kota Marila ....Memikirkan hal itu, Pak Dimas merasa takut.Pamela mengganti sepatunya di pintu masuk, kemudian berkata, "Jangan khawatir, aku nggak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 362

    Justin berkata sambil menggaruk kepalanya, "Karena kakakku bilang kalau nggak ada yang berani bertanggung jawab atas masalah ini, itu akan memperdalam konflik antara Keluarga Yanuar dan Keluarga Dirgantara. Dalam hal ini, itu akan memengaruhi hubungan antara dia dan Kak Agam ...."Saat berbicara, suara Justin secara tidak sadar menjadi semakin pelan.Tampaknya, Justin juga merasa tidak pantas membicarakan masalah kakaknya dan Agam di depan Pamela yang merupakan istri sah Agam.Pamela tidak peduli sama sekali. Dia berkata sambil tersenyum sinis, "Kalau kakak tersayangmu memintamu mati demi dia, apakah kamu juga akan mengabulkannya?"Justin mengangguk tanpa berpikir panjang. "Tentu saja!"Pamela memuji sambil mengacungkan jempol dengan kagum, "Luar biasa!"Jelas-jelas Pamela sedang memujinya. Akan tetapi, Justin malah merasa aneh. Dia merasa bahwa pujian Pamela mengandung hinaan dan tidak berarti baik ....Dia mengikuti Pamela dengan kesal sambil berkata, "Pamela, apa maksudmu? Kakakku a

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 363

    Ketika Pamela berjalan ke halte bus, sebuah bus kebetulan datang. Pamela tersadar dari lamunannya, lalu berlari beberapa langkah dan melompat ke dalam bus. Setelah itu, Pamela menemukan tempat duduk di dekat jendela dan duduk di sana.Justin mengejar Pamela menaiki bus. Namun, ini adalah pertama kalinya Justin naik bus. Dia tidak tahu sebelum naik bus, dia harus membayar terlebih dulu. Justin diingatkan oleh pengemudi dengan suara nyaring hingga dia merasa canggung, lalu dia pun berjalan kembali untuk membayar.Setelah membayar, Justin duduk di sebelah Pamela dengan ekspresi bangga.Pamela tidak memedulikan Justin. Setelah melihat pemandangan yang perlahan lewat di luar jendela, Pamela merasa suasana hatinya terasa lebih baik.Justin mengerutkan kening sambil menatap Pamela beberapa saat, lalu bertanya dengan bingung, "Hei! Pamela, sekarang kamu adalah nyonya muda Keluarga Dirgantara, kenapa kamu masih bepergian dengan bus?"Pamela bersandar malas di sandaran kursinya, lalu berkata den

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 364

    Justin menyilangkan kedua tangannya, lalu berkata sambil mendengus dengan ekspresi percaya diri. "Sekalipun kamu menyukai Kak Agam, kalian berdua nggak akan bertahan lama! Pamela, sebaiknya kamu mendengarkan nasihatku dan berinisiatif untuk pergi sendiri. Kalau nggak, ketika kamu dicampakkan, kamu akan ...."Saat Justin masih berbicara, bus telah menepi dan tiba di halte.Pamela berdiri, lalu melewati Justin. Pamela berjalan keluar dari mobil tanpa memedulikan Justin sama sekali.Justin tersadar dari lamunannya. Dia merasa sangat kesal dan segera mengejar Pamela. "Hei! Pamela, apakah kamu mendengar apa yang baru saja aku katakan? Pamela!"Pamela tidak ingin mendengar perkataan Justin. Dia berjalan ke toko minuman. Sementara Justin mengikutinya masuk sambil terus berbicara ....Setelah beberapa saat, Pamela keluar sambil membawa secangkir teh susu. Kemudian, dia berjalan ke pusat perbelanjaan di depannya dengan santai dan bahagia.Justin mengikutinya sambil membicarakan topik yang belum

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 365

    Pamela benar-benar merasa bahwa Justin memiliki wajah tampan, tetapi otaknya sangat bodoh. Meski dia tidak menyukai Pamela, dia tidak boleh berbicara seperti itu kepada seorang gadis!Melihat gadis berambut panjang itu hendak menangis, Pamela merasa bersimpati padanya. Jadi, dia melangkah maju untuk menghiburnya, "Abaikan dia, anak ini nggak bisa berbicara dengan baik! Dia nggak menyukaiku, bukan kamu."Gadis berambut panjang itu tertegun. Dia menahan air matanya, lalu menatap Pamela dengan heran dan penasaran. "Halo, apakah kamu kakaknya Justin?"Pamela berpikir bahwa gadis ini menyukai Justin. Jika Pamela mengatakan sebaliknya, gadis ini pasti akan salah paham tentang hubungan mereka lagi."... Ya."Setelah Pamela menghiburnya, gadis berambut panjang itu mengesampingkan rasa malunya dan tersenyum pada Pamela. "Kakak, namaku Michelle. Aku teman sekelas Justin. Maaf, tadi aku nggak tahu identitasmu ... karena kamu terlihat seumuran dengan kami, aku sedikit nggak yakin apakah kamu kakak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 366

    Justin membusungkan dadanya, lalu berkata sambil mengangkat alisnya, "Apa yang terjadi dengan Keluarga Yanuar baru-baru ini, apakah orang luar sepertimu bisa mengetahuinya? Kamu pikir kamu siapa?"Martin melotot dengan tidak senang. "Oke! Justin, aku akan anggap dia sebagai kakakmu!""Sebelumnya, aku kalah dari kalian di game ponsel. Kalian berdua cukup beruntung bisa satu grup dengan master hebat!""Mari kita lihat apakah kalian cukup beruntung bisa melarikan diri dari permainan ruang rahasia. Aku akan melihat betapa takutnya kalian berdua dan bagaimana kalian akan melarikan diri!"Justin berkata dengan ekspresi menghina, "Kita lihat saja siapa yang takut hingga menangis terlebih dulu!""Kalau begitu, kita tunggu dan lihat saja!" kata Martin sambil mencibir. Kemudian, dia menyeret empat anak buahnya ke dalam ruangan permainan kamar gelap.Justin juga menoleh ke Pamela dengan semangat tinggi sambil berkata, "Ayo! Ayo kita masuk dan kalahkan mereka!"Pamela berkata sambil mengangkat ali

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 367

    Dengan begitu, mereka memasuki ruangan permainan kamar gelap yang bertema "Rumah Sakit Horor".Suasana seram, pencahayaan, efek suara dan suhu ruangan permainan kamar gelap itu terasa sangat menyeramkan ....Martin dan lima orang lainnya yang datang lebih dulu sudah menyimpulkan petunjuk untuk melewati babak berikutnya.Justin juga segera mengajak ketiga gadis itu mencari petunjuk untuk menyelesaikan level. Pada saat ini, seorang aktor tiba-tiba muncul!Mereka adalah dua hantu laki-laki yang mengenakan pakaian rumah sakit dengan rambut acak-acakan.Kedua hantu laki-laki itu berlari masuk dari pintu dekat Marin dan yang lainnya. Namun, mereka malah melewati Martin dan yang lainnya. Setelah itu, mereka bergegas menyerang Justin!Ketiga gadis itu tiba-tiba berteriak ketakutan. Mereka memeluk Justin dan menolak untuk melepaskannya. Justin tidak mungkin bisa membawa mereka melarikan diri ....Pada saat ini, Martin dan yang lainnya telah menemukan petunjuk untuk melewati babak berikutnya. Me

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 368

    Perawat wanita dengan wajah yang berlumuran darah itu masih menikam Justin yang telah mati tanpa henti ....Akhirnya, Martin tersadar dari lamunannya. Saat ini, dia telah menyadari keseriusan situasi di hadapannya. "Kamu ... apa yang kamu lakukan? Hentikan!"Mendengar teriakan Martin, perawat wanita itu berhenti sejenak. Kemudian, dia mengangkat wajahnya yang berdarah dan menatap Martin sambil tersenyum pelan dan berkata dengan sedih, "Hah? Bukankah kamu baru saja memberi tahu resepsionis bahwa kami nggak menyentuh kalian berlima. Tapi, kamu meminta kami menghajar orang ini? Kamu juga bilang bahwa alangkah baiknya kami bisa menakuti dia sampai mati! Bukankah ini yang kamu minta?"Setelah mendengar apa yang dikatakan perawat itu, Michelle dan kedua gadis lainnya sangat marah. Mereka bahkan tidak merasa takut lagi. Mereka memandang Martin dengan kesal sambil bertanya, "Martin, kenapa kamu begitu jahat?""Benar! Kenapa kamu berbuat seperti ini?""Kamu membunuh Justin! Huhuhu ...."Setelah

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16

Bab terbaru

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status