Share

Bab 193

Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.

Setidaknya, lukisan ini memang merupakan lukisan yang Pamela inginkan.

"Ya, sampaikan terima kasihku pada Tuan Agam, ya!" kata Pamela sambil menekan bel kediaman Keluarga Dirgantara. Dia meminta pengurus rumah untuk mengirimkan seseorang untuk membantunya membawa tiga lukisan ini ke dalam.

Ervin menunduk dan melihat ponselnya, lalu kembali bertanya, "Nyonya, Tuan Agam menyuruhku untuk bertanya padamu malam ini mau makan apa."

Pamela seketika tercengang. "Hah? Malam ini, Paman mau makan di rumah?"

Ervin menganggukkan kepalanya dan menjawab, "Sepertinya begitu."

Pamela mengernyit dengan agak kesal. Dia berpikir, Nenek Frida saja tidak berada di rumah untuk mengawasi mereka, untuk apa Agam pulang?

"Terserah, aku nggak pilih-pilih makanan!" jawab Pamela.

"Emm ... baiklah!" kata Ervin.

Sesuai instruksi Agam, Ervin sudah mengantarkan Pamela pulang ke Kediaman Dirgantara dengan aman. Kemudian, Ervin pun naik mobil dan meninggalkan kediaman.

...

Pada saat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status