Share

Bab 196

Agam mengambil selembar tisu untuk Pamela. Layaknya orang tua Pamela, dia berkata dengan nada yang tidak berdaya dan juga tegas, "Pelan-pelan, nggak ada yang merebut makananmu."

Pamela menelan daging dalam mulutnya dengan susah payah dan menerima tisu itu untuk mengelap bibirnya. Kemudian, dia memalingkan wajahnya dengan malu untuk menghindari tatapan Agam. "Paman! Jangan ungkit kejadian semalam, oke?!" seru Pamela.

"Kenapa?" Pria ini mengangkat alisnya dan menatap Pamela dengan tatapan usil. "Nona Pamela bisa malu juga, ya?"

Pamela mengerutkan bibirnya dan menjawab dengan kesal, "Aku bukan malu, tapi aku nggak mau mengingat kembali hal itu!"

Dia tidak mau mengingat kembali hal itu?

Tatapan Agam menggelap. Dia memelototi wanita itu untuk sesaat, lalu tersenyum lagi dan berkata dengan nada menggoda, "Semalam, Nona Pamela mengorbankan diri untuk melakukan perbuatan baik! Seharusnya, hal itu sangat berkesan!"

Mendengar ucapan pria ini, wajah Pamela benar-benar merah, dia merasa sangat mal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rahayu dear
agus siapa thor?
goodnovel comment avatar
Just Rara
kasihan si agam dikunciin diluar sama pamela hahaha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status