Share

Bab 7 Si Cerdas, si Licik dan si Bodoh

POV Andi

"Ya, ada apa lagi, Mas?" tanya Hana.

Aku mendekati Hana dan memperhatikan sebelah kakinya.

"Berdarah, kenapa kamu nggak bilang kalau kaki kamu berdarah? Pasti rasanya sakit kan?" tanyaku.

"Nggak apa-apa, Mas, ini cuma luka kecil. Dipasang plester sudah cukup, nanti juga sembuh," jawab Hana.

"Ayo ikut aku," ajakku.

Aku menarik tangan Hana, dan menyuruhnya naik ke atas motorku. Tak ada penolakan sama sekali dari Hana. Dia hanya berjalan menurutiku.

"Kita mau kemana, Mas?" tanya Hana, saat dirinya sudah berada di atas motorku. Posisi kami saat ini sedang berboncengan.

"Ke suatu tempat," jawabku simpel.

Aku melakukan motorku ke jalan raya. Hana hanya diam menatap jalanan tanpa banyak bicara.

Beberapa menit kemudian, aku menghentikan motorku di depan sebuah apotek.

"Kita mau ngapain kesini, Mas?" tanya Hana.

"Aku mau beli obat, kasihan kamu. Kalau dibiarkan, takutnya infeksi," jawabku.

Aku dan Hana turun dari motor. Aku menyuruh Hana menunggu di dekat motorku.

Setelah obat didapat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status