Share

Happiness Marrie
Happiness Marrie
Author: Lien Machan

Chapter 1

Author: Lien Machan
last update Last Updated: 2024-03-08 18:00:17

Bab 1~Presdir Baru

Sebuah ballroom hotel berbintang didekorasi sedemikian rupa dengan gaya klasik-modern, juga lampu sorot yang mengarah ke tengah panggung agar bisa fokus pada satu titik di mana seseorang akan berdiri di sana. Kursi tamu yang sudah berbaris rapih serta bunga-bunga yang tertata di pojok ruangan hingga depan pintu menambah pemandangan indah di ruangan tersebut.

Setelah pintu terbuka, para tamu pun berdatangan memasuki ruangan dan duduk di tempat yang sudah disediakan. Mereka terdiri dari orang-orang penting yang mempunyai jabatan tertinggi sampai karyawan dari semua divisi. Tak lupa, tamu undangan lainnya yaitu rekan bisnis dari 'Tuan Rumah' yang sedang mengadakan acara di tempat tersebut.

Hari ini adalah hari penyambutan Presdir baru Jersey Grup, yaitu cucu dari Tuan Zhang Bei. Katanya, dia adalah seorang pria muda yang tampan dengan sejuta talenta, lulusan Universitas ternama di Inggris.

Tak berlama-lama, seorang pembawa acara segera naik ke atas panggung untuk membuka acara tersebut sebab tamu yang hadir sudah tidak sabar ingin mengetahui Presdir baru Jersey Grup. "Mari kita sambut Presdir baru kita, Tuan Zhang Yuze!"

Prok ... Prok ... Prok

Riuh gemuruh tepuk tangan tamu yang hadir di ruangan tersebut menggema. Senyum penuh kebanggaan terlihat menyungging di bibir Tuan Zhang Bei ketika cucunya itu menaiki panggung untuk memberikan sepatah-dua patah kata sebagai sambutan.

"Mohon bantuannya!" ucap Zhang Yuze diakhir kalimat sembari menunduk hormat ke arah seluruh tamu yang hadir.

Kembali tepuk tangan semua tamu menggema di ruangan diiringi senyum kebanggaan. Ternyata, bukan hanya berkarisma tetapi pria itu juga sangat sopan dan santun dalam bertingkah. Benar-benar sempurna sebagai pria dan menantu idaman.

Menantu?

Ckk, ayolah! Jangankan calon istri, pacar pun dia tidak punya. Padahal, wajah tampan dan kekayaan Yuze tidak bisa dibandingkan dengan pria lain. Tapi, pria itu seolah menutup diri dari yang namanya perempuan.

Apa dia penyuka sesama jenis?

Astaga! Pikiran konyol itu sempat melintas di benak sang kakek hingga pria tua itu mengatur perjodohan dan kencan buta untuk cucunya. Bahkan, kakeknya itu berusaha menjauhkan Yuze dari sekretaris pribadinya hanya karena mereka sering bepergian bersama.

Di ruangan bertuliskan Presdir Jersey Grup, tiga orang beda usia tengah duduk sambil mengobrol santai.

"Yuze, mulai sekarang kamu harus memikul beban ini. Sudah waktunya untuk Kakek beristirahat sembari bercanda ria dengan seorang cicit," seloroh Tuan Zhang Bei .

Mendengar kata 'cicit', bola mata Yuze memutar jengah. Sudah kesekian kalinya sang kakek meminta hal yang sama namun dirinya selalu mengabaikan dengan alasan belum siap. Sesungguhnya Yuze memang benar-benar belum siap untuk berumah tangga, apalagi memiliki seorang anak. Ia ingin mengembangkan perusahaannya menjadi perusahaan nomor satu di dunia.

"Aku sudah bosan mendengar permintaan Kakek," sahutnya malas.

Tuan Zhang Bei melirik sinis. "Sampai kapan kamu akan menolak? Usia Kakek sudah terlalu tua, takutnya tidak bisa bertemu hingga batas waktunya."

"Kakek!" seru Yuze dan Qian bersamaan.

Tuan Zhang Bei kini melirik kedua pria muda di hadapannya itu secara bergantian. Ia pun memicingkan bibirnya dengan tersenyum hambar. "Baru sekarang aku mendengar lagi kamu memanggilku Kakek!" selorohnya mengejek Chu Qian.

Chu Qian pun kembali menunduk tak berani menatap pria tua sang penyelamat hidupnya. Ia memang bukan cucu kandung Tuan Zhang Bei, namun rasa sayang dan hormat Chu Qian terhadap Tuan Zhang Bei sama besar layaknya seorang cucu kandung.

Dua puluh tahun lalu saat kedua orang tua Yuze mengalami kecelakaan, Tuan Zhang Bei menyelamatkan seorang anak dari mobil lain. Kondisinya sangat parah, bahkan nyawanya nyaris melayang. Namun dengan segala cara, ia berusaha menyelamatkan anak malang itu hingga membawanya berobat ke luar negri.

Nasib kedua orang tua Chu Qian sama dengan kedua orang tua Yuze, meninggal dalam kecelakaan. Bocah malang itu menjadi yatim piatu di usia yang masih sangat kecil, dan belum mengerti kerasnya kehidupan. Beruntung ia ditemukan oleh orang baik seperti Tuan Zhang Bei yang merawatnya hingga dewasa layaknya cucu sendiri.

Suasana saat ini hening seketika. Tak ada obrolan apapun yang keluar dari mulut ketiga pria beda usia di ruangan tersebut. Mereka hanya fokus ke dalam lamunan masing-masing hingga dering ponsel membuyarkan lamunan ketiganya.

Tuan Zhang Bei segera menjawab panggilan yang masuk di gawai pintarnya. "Halo!"

Seseorang di seberang sana langsung menyambutnya dengan ramah dan penuh kesopanan. Mereka terlibat obrolan serius hingga kakek berusia tujuh puluh lima tahun itu menyunggingkan senyumnya sembari mengangguk. "Baiklah! Tunggu kabar baik dariku selanjutnya," ujarnya penuh semangat sebelum mengakhiri panggilan.

Yuze dan Qian keheranan melihat senyum kebahagiaan di wajah sang kakek. Keduanya saling menatap lalu mengedikan bahu secara bersamaan.

Tuan Zhang Bei segera menatap cucunya setelah menyimpan kembali ponsel di saku jasnya. "Yuze!" si pemilik nama mendongak. "Luangkan waktumu jam tujuh malam ini untuk menemui putri dari keluarga Gu," sebelum cucunya membuka suara, kakek tua itu langsung berkata. "Tidak boleh menolak!" tegasnya.

Yuze melenguh pelan. Dia tahu bahwa kakeknya pasti akan melakukan ini. "Baiklah, sesuai perintah Kakek!" ucapnya pasrah.

Melihat sang cucu tidak bersemangat, Tuan Zhang Bei berkata lagi. "Dia gadis yang sangat cantik, baik, berbudi pekerti luhur, lulusan Universitas ternama di Jerman. Dia juga memiliki perusahaan sendiri di bidang seni. Kakek rasa kalian pasti akan cocok," tuturnya menjelaskan_berharap Yuze berantusias.

Yuze hanya mengangguk pasrah sembari beranjak dari duduknya membuat kakek Zhang Bei bertanya tak sabar. "Mau ke mana?"

"Aku mau pulang untuk membereskan pakaianku dulu, Kek. Setelah turun dari pesawat langsung ke mari, rasanya sungguh lelah." ujarnya beralasan.

"Tapi, hari ini kamu sudah sah menjadi Presdir Jersey Grup. Bagaimana bisa kamu meninggalkan kantor di jam segini?"

Yuze tersenyum simpul. "Masih ada Kakek di sini. Lagi pula, aku mau istirahat seharian untuk memulihkan tenagaku agar bisa mengemban tugas yang Kakek berikan itu."

"Tapi__!"

Sebelum kakek berkata lagi, Yuze segera menyela dengan mengajak sekretarisnya pergi. "Ayo, Qian!"

Chu Qian segera beranjak mengikuti langkah Yuze setelah membungkuk hormat di hadapan Tuan Zhang Bei. "Permisi, Pak Komisaris!"

Mendengar panggilan seperti biasa dari Chu Qian membuat kakek tua itu berdecak kesal. "Ckk, dasar bocah. Hei, kenapa kalian harus selalu pergi bersama? Bisa tidak, salah satunya membantuku di sini?!" teriaknya sebelum kedua pria muda tersebut menghilang di balik pintu.

Keduanya hanya melambaikan tangan sembari berkata serempak sebelum menutup pintu, "Maaf!"

"Haish, dasar bocah nakal! Kenapa mereka lengket banget seperti permen karet, tidak mau dipisah. Aku khawatir mereka berdua .... Ah, tidak ... tidak! Kenapa aku berpikiran seperti itu?!" tampik Tuan Zhang Bei sambil menggelengkan kepala.

Bersambung ...

Kebahagiaan orang tua adalah melihat anak-anaknya bahagia.

~Lien Machan~

Related chapters

  • Happiness Marrie   Chapter 2

    Bab 2~Kencan ButaDua orang gadis cantik tengah duduk santai sambil menyesap kopi hitam kesukaannya di sebuah cafe tak jauh dari kantornya. Sesekali mereka tertawa karena banyolan masing-masing yang menurutnya lucu. Mereka terlihat sangat akrab layaknya saudara.Cukup lama keduanya bercanda sampai tiba-tiba salah satunya berbicara serius. "Lien. Umm ... Bisa nggak bantuin aku?"Si pemilik nama menoleh penasaran. Tidak biasanya sahabatnya berbicara seserius itu. "Ada masalah apa, Xixi?"Gu Xi terdiam sejenak sebelum berkata. Sesungguhnya dia sangat ragu meminta bantuan kepada temannya, apalagi ini menyangkut hal pribadi. Melihat Gu Xi terdiam, Xia Lien lekas berkata lagi. "Aku pasti bantuin kamu semampuku,"Wajah Gu Xi terlihat sumringah. Dia yakin bahwa Xia Lien pasti bisa diandalkan dalam hal ini. Terlebih, mereka sudah berteman sejak dari kecil. "Tolong temui seseorang untukku di cafe Kenanga jam tujuh malam ini!" pintanya langsung.

    Last Updated : 2024-03-08
  • Happiness Marrie   Chapter 3

    Bab 3~BerbohongYuze melihat ekspresi kesal dari gadis di hadapannya. Dia sedang marah namun menahan emosinya hanya karena perkataan Yuze barusan. Apa dirinya sudah keterlaluan, pikirnya. "Tunggu!"Xia Lien berhenti melangkah karena seruan Zhang Yuze, namun ia tidak berbalik atau pun menoleh. "Apa lagi?" ketusnya sebal.Zhang Yuze lekas berdiri dan menghampiri Xia Lien. Sebagai pria baik, dia harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. "Ikut aku ke suatu tempat!" ujarnya kemudian.Xia Lien refleks berbalik sembari menyilangkan kedua tangan di dada. "Jangan macam-macam!" peringat nya.Melihat Xia Lien bertingkah aneh, sepertinya gadis itu salah paham. Zhang Yuze pun menggelengkan kepala lalu menarik tangan Xia Lien untuk ikut bersamanya menuju mobil. Awalnya Xia Lien terus meronta karena takut, namun melihat tatapan mengintimidasi Zhang Yuze membuatnya diam menurut.Sepanjang jalan, tidak ada obrolan apapun yang keluar dar

    Last Updated : 2024-03-08
  • Happiness Marrie   Chapter 4

    Bab 4~Ponsel MahalDi perusahaan Jersey Grup, hari ini para karyawan digegerkan dengan kedatangan Presdir baru yang tampan namun dingin. Walaupun ia terlihat sopan tapi wajahnya datar tanpa ekspresi, berkarisma dan juga berwibawa. Memang seperti itu sikap Zhang Yuze terhadap orang lain, tidak seperti pada saat di rumah.Para karyawan berbisik mengagumi ketampanan Presdir baru mereka dengan histeris. Wajah mereka terlihat sumringah disertai mata berbinar sembari melompat girang saat Yuze melewati mereka."Pak presdir kita sangat tampan ya," puji salah satu dan dibenarkan semua orang."Bukan cuma dia, sekretaris pribadinya juga tampan." yang lain ikut berkomentar."Ah, mulai hari ini aku akan betah kerja di sini." timpal yang lain."Tapi, katanya dia itu orang yang sangat tegas. Maka dari itu, kita tidak boleh berbuat kesalahan." Semuanya setuju dan segera kembali ke pekerjaan masing-masing.Sementara Zhang Yuze melangkah

    Last Updated : 2024-03-08
  • Happiness Marrie   Chapter 5

    Bab 5~KetahuanXia Lien bertekad untuk mengembalikan ponsel mahal yang diberikan Zhang Yuze kepadanya sebagai ganti rugi ponsel yang rusak. Walaupun dirinya bukan dari kalangan berada, tapi Xia Lien cukup tahu diri. Dia tidak mau menerima barang mahal untuk menggantikan barang murah miliknya.Ponselnya yang seharga satu juta lima ratus ribu harus diganti dengan harga lima belas juta, itu sungguh tak adil baginya. Mungkin kalau perempuan lain akan sangat senang mendapatkannya, tapi tidak bagi Xia Lien.Dengan berbekal kartu nama, Xia Lien datang ke perusahaan Jersey Grup untuk mengembalikan ponsel mahal yang diberikan Zhang Yuze padanya. Setelah kemarin berbicara dengan Gu Xi, ia semakin yakin harus mengembalikan ponsel tersebut.Gadis itu menghampiri resepsionis untuk meminta bertemu dengan Presdir Zhang, namun wanita itu tak mengizinkan Xia Lien untuk menemui presdir mereka jika tidak ada janji. Terpaksa Xia Lien pulang dan menitipkan kartu naman

    Last Updated : 2024-03-08
  • Happiness Marrie   Chapter 6

    Bab 6~KemarahanXia Lien dan Gu Xi tertunduk saling meremat jari masing-masing di hadapan Zhang Yuze yang melipat kedua tangan di dada dengan tatapan tajamnya."Kalian pikir kebohongan ini tidak akan pernah terungkap?" nada bicara Zhang Yuze tetap dingin dan datar. Sikap cuek dan angkuhnya menambah horor suasana saat ini.Tak ada ucapan yang keluar dari mulut kedua gadis di hadapannya itu hingga membuatnya sangat marah sampai menggebrak meja. "Beraninya kalian mempermainkan Kakekku! Apa itu lucu?" sontak Xia Lien dan Gu Xi menggelengkan kepala bersamaan. "Lalu, untuk apa dia menggantikan kamu datang ke kencan buta kemarin? Apa untuk melihat seperti apakah diriku?" Zhang Yuze terus bertanya dengan nada kesal.Gu Xi lekas membuka suara. "Maafkan aku, Tuan Zhang! Sebenarnya, aku yang salah karena memaksanya untuk menggantikan aku. Aku tidak ingin dijodohkan, tapi Papa terus memaksa dengan alasan hubungan kerja sama." jelasnya sembari menundukkan waja

    Last Updated : 2024-03-13
  • Happiness Marrie   Chapter 7

    Bab 7~PermintaanTuan Zhang Bei berjalan terburu-buru dengan wajah cemas serta tongkat bantu di tangan kanan. Ia bergegas memasuki salah satu ruangan yang masih berada di area rumahnya. Tempat dengan dipenuhi alat kebugaran yang berjejer rapih di sana."Yuze!" tegurnya pada sang cucu yang tengah mengangkat beban berat untuk membentuk otot-otot bisepnya.Bukan Zhang Yuze yang menoleh, tetapi Chu Qian yang bergegas menghampiri setelah meletakkan alat olahraganya. "Iya, Pak Komisaris!"Tuan Zhang Bei melirik sinis, "ckk, kenapa bukan kamu saja yang menjadi pewaris kekayaanku?!" Chu Qian hanya menunduk dengan tangan terjuntai di bawah. "Xiao Qian, suruh dia istirahat untuk berbicara denganku! Rasanya tanganku gatal ingin melemparkan tongkat ini segera ke kepalanya," geramnya dengan gigi bergemelatuk."Bicara tentang apa sih, Kek? Aku bisa mendengarnya walaupun sedang berolahraga," cetus Zhang Yuze tanpa menoleh.Pria tua itu makin ge

    Last Updated : 2024-03-14
  • Happiness Marrie   Chapter 8

    Bab 8~Dokter SpesialisDi salah satu rumah sakit kota, terlihat seorang Dokter muda tengah serius memeriksa pasiennya. Dengan telaten Dokter tersebut memeriksa kondisi pasien yang sedang ditanganinya."Bagaimana kondisi kesehatanku, Dokter Xia? Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, bukan!" Pasien tersebut terlihat santai saat bertanya."Kondisi Anda saat ini sudah mulai membaik, hanya saja Anda harus tetap menjaga kesehatan! Di usia Anda ini sangat rentan dan sudah seharusnya beristirahat, Tuan Zhang. Untuk masalah pekerjaan, serahkan saja kepada yang muda. Bukankah cucu Anda sudah kembali?!" saran Dokter Xia.Tuan Zhang Bei mengangguk. "Saat ini aku sudah menyerahkan semua tanggung jawabku kepadanya, hanya saja hatiku masih gelisah." aku pria tua tersebut kepada Dokter Xia."Apa yang membuat Anda begitu khawatir, Tuan Zhang?"Tuan Zhang Bei menatap sayu Dokter Xia. "Aku ingin melihat cucuku menikah," sahutnya kemudian.He

    Last Updated : 2024-03-15
  • Happiness Marrie   Chapter 9

    Bab 9~Gaun PengantinButik Magnolia.Kaki jenjang milik Zhang Yuze terayun memasuki salah satu butik mewah diikuti Xia Lien yang setia mengekor dengan langkah lesu. Walaupun gadis di belakangnya terlihat tak bersemangat, namun Zhang Yuze tidak peduli sama sekali. Yang diinginkannya hanyalah memaksa gadis itu untuk menikah kontrak dengannya.Ya, mau tak mau Xia Lien tetap harus menikah dengannya, batin Zhang Yuze tertawa jahat.Tenang, bukan pernikahan sungguhan, melainkan pernikahan palsu untuk mengelabui kakeknya yang terus memaksa menjodohkan Yuze dengan gadis-gadis aneh pilihannya.Ewh, mereka terlihat norak, pikir Zhang Yuze malas ketika bertemu dengan gadis-gadis yang dijodohkan dengannya. Hanya Xia Lien yang terlihat berbeda. Gadis itu menampakkan sifat aslinya walaupun sedang menyamar menjadi Nona dari keluarga Gu. Itu yang disukai Zhang Yuze.Suka? Ckk, ayolah! Bukan rasa suka seperti yang kalian bayangkan. Zhang Yuze men

    Last Updated : 2024-03-16

Latest chapter

  • Happiness Marrie   Chapter 55

    Bab 55~Malam PanjangYuwen menatap lekat wajah tampan pria di samping Xia Lien. Ada rasa iri ketika pria itu menggenggam tangan Xia Lien dengan erat. "Apa kamu pacar Xia Lien?" Yuwen bertanya tak sabar. Belum sempat Zhang Yuze menjawab, tiba-tiba sebuah pukulan keras mendarat di wajahnya hingga pria itu terhuyung membentur meja. Bugh"Argh!" Jerit histeris Xia Lien juga para pengunjung kedai mie yang sedang makan di sana. Bukan hanya sekali, bahkan dua pukulan kembali dilayangkan lagi hingga wajah tampan itu mendapat luka memar dan sedikit robek di bagian ujung bibir. Kerah kemeja Zhang Yuze dicengkeram kuat disertai peringatan keras. "Sudah ku bilang jauhi dia! Mengapa kamu selalu membuatku marah, Yuze!" bentaknya dengan rahang mengetat. Xia Lien menepis tangan kekar yang mencengkram kerah kemeja Zhang Yuze sembari berteriak. "Apa yang kamu lakukan, Kak? Kenapa begitu kasar sama dia?!" Xia Long

  • Happiness Marrie   Chapter 54

    Bab 54~PenguntitHari sudah semakin sore tapi tak ada satupun yang pulang ke rumah, baik Xia Lien maupun kakak dan sahabatnya. Yuwen termenung bosan di sudut ruangan, memangku dagu dengan sebelah tangan sambil bermain ponsel. "Pada ke mana sih mereka? Kenapa belum pada pulang jam segini? Apa semuanya kerja lembur?" tebak Yuwen namun tak lama kemudian ia terkesiap. "Atau jangan-jangan mereka bertiga makan di luar tanpa aku! Haish, tidak bisa, aku juga harus ikut mereka!" tekadnya sembari menyambar tas lalu ke luar dan mengunci pintu. Tangannya melambai menghentikan taksi yang lewat tapi selalu penuh, tak ada yang kosong. "Kenapa sih semua taksi pada penuh? Apa mereka juga ikut menghalangiku?!" gerutunya kesal. Matanya terus melirik ponsel, berharap ada panggilan atau notifikasi pesan masuk, tapi ternyata tidak ada. Tak ada pilihan selain menghubungi lebih dulu. Yuwen segera mengetik nama Xia Long dan melakukan pangg

  • Happiness Marrie   Chapter 53

    Bab 53~Siapa Dia?KringDering ponsel mengalihkan atensi netra berbulu lentik untuk menoleh. Sebuah tangan terulur lalu meraih ponsel yang berbunyi nyaring tersebut, kemudian diletakkan di telinga. "Halo!" Si penelpon lantas segera berkata. "Halo, Xia Lien. Bisa kita bertemu malam ini?" Suara barito Zhang Yuze terdengar lembut di telinga. Bibir Xia Lien tersungging tipis. "Humh, gimana ya? Pekerjaanku masih banyak, Kak. Jadi, maaf banget!" ujarnya beralasan. Padahal dalam hatinya Xia Lien sangat senang. Entah kenapa akhir-akhir ini ia menjadi sangat ingin lebih dekat dengan Zhang Yuze, apalagi pria itu selalu berusaha terus mendekatinya. "Kamu masih di galery?" "Iya, Kak. Ada pekerjaan yang harus aku selesaikan," sahut Xia Lien. "Yah, padahal aku ingin makan malam berdua sama kamu!" keluh Zhang Yuze kecewa. Xia Lien tertawa kecil. "Hehe, maaf ya, Kak. Serius deh, aku sedang sangat sibuk! Pekerjaa

  • Happiness Marrie   Chapter 52

    Bab 52~Dia Milikku! BrakZhang Yuze memukul meja dengan keras. "Apa? Lu Xialan membuat keributan di kantor pusat?" Netra elang itu menyalang nampak memerah seiring rahang yang mengetat dengan luapan emosi. Chu Qian mengangguk. "Benar, Presdir. Bahkan dia bersikap tidak sopan di depan Pak Komisaris," tuturnya menjelaskan."Brengsek. Wanita tak tahu malu, kurang ajar!" Emosi Zhang Yuze semakin meluap. "Lalu, apa yang harus aku lakukan, Pak?!" Zhang Yuze terdiam sejenak, memikirkan cara untuk membuat wanita bernama Lu Xialan itu kapok dan tidak berani melewati batasan. "Hubungi pihak Managementnya untuk memutus kontrak dengan wanita itu. Jangan biarkan dia muncul di iklan atau majalah manapun!" putusnya kemudian. Terdengar sangat kejam, tapi bagi pria itu keputusannya sudah cukup pantas. Zhang Yuze tidak bisa mentolelir sikap kasar siapapun pada orang tua terutama kakeknya. Ia bisa saja membuat Lu Xialan perg

  • Happiness Marrie   Chapter 51

    Bab 51~PertemuanYuwen menatap sekeliling sembari menyunggingkan senyum kebahagiaan. Dirinya percaya jika dialah wanita yang bertahta di hati Xia Long dari dulu hingga sekarang. Buktinya, pria itu setuju membawanya ke kota. Atas perdebatan kecil kemarin, Xia Long mengalah karena tidak ingin menyakiti hati paman Bing Yu untuk hal apapun. Namun itu justru dimanfaatkan Yuwen untuk mengikuti kehendaknya, membawanya ke kota untuk diperkenalkan kepada adik Xia Long. "Sini aku bantu!" tawar Yuwen sambil mengulurkan tangan. "Tidak perlu! Kamu tunggu aja di sana, aku akan ambil semua barang-barangnya dulu!" tolak Xia Long datar. Yuwen tertegun sebelum berkata, "Baiklah!" Ia berdiri menjauh dari bagasi mobil dan hanya melihat Xia Long mengeluarkan barang-barangnya. "Seharusnya aku tidak membawa banyak barang," cetus Yuwen tak enak. "Tidak apa-apa! Ini semua 'kan barang keperluan mu," ujar Xia Long sembari melangkah. "Yuk mas

  • Happiness Marrie   Chapter 50

    Bab 50~Cerita YuwenGu Xi dan Chu Qian berdiri di ambang pintu, menatap sinis dua orang yang terlihat sedang bermesraan. Xia Lien gelagapan dan salah tingkah karena merasa kepergok berbuat salah, sementara Zhang Yuze bersikap biasa saja seolah tak terjadi apapun tadi. "Lien'er, pindah!" Xia Lien menuruti perintah Gu Xi untuk beranjak dan pindah tempat, namun lututnya merasa kesakitan hingga ia pun jatuh kembali. Beruntung Zhang Yuze memperhatikan sehingga bisa menangkap tubuh itu secepatnya. "Eh?" Gu Xi panik ingin membantu, tapi tak jadi. "Pelan-pelan aja kalau mau berdiri. Lukamu baru saja diobati," ujar Zhang Yuze lembut. "Ah, iya, makasih!" Xia Lien tak berani menatap wajah pria yang tadi menciumnya. Gu Xi segera mendekat. "Apa yang tadi kamu lakukan sama Lien'er-ku, Tuan Zhang? Sepertinya Anda melewati batas!" ketusnya sambil bertolak pinggang."Tadi__!" Takut Gu Xi marah dan melaporkannya pada sang k

  • Happiness Marrie   Chapter 49

    Bab 49~Awas Jatuh Cinta! Zhang Yuze hanya mendesis ketika merasakan gigitan di tangannya yang dilakukan oleh Xia Lien ketika obat tetes itu menetes di lukanya. "Tahan sebentar lagi!" ujar Zhang Yuze menenangkan seraya meniup luka tersebut dengan lembut.Ada rasa hangat menjalar ketika mendapat perlakuan manis Zhang Yuze. Xia Lien bahkan tak sadar membalikkan telapak tangan pria itu hingga menopang pipinya dan bibirnya seolah mencium tangan besar tersebut.Merasakan tangannya seperti mendapatkan kecupan lembut Xia Lien, pria itu menjadi salah tingkah. Zhang Yuze berdehem menghilangkan rasa canggungnya sebelum berkata, "Ekhem, bisa pinjam tanganku sebentar?" Zhang Yuze bertanya lembut. Xia Lien tersentak. "Ah, oh, ya. Umm, maaf!" Ia menjadi tak enak hati karena melakukan yang tidak seharusnya pada tangan pria itu. Zhang Yuze tersenyum simpul. "Enggak apa-apa! Cuma aku membutuhkan kedua tanganku untuk membalut lukamu. Setelah it

  • Happiness Marrie   Chapter 48

    Bab 48~Terluka "Xixi, ayo kita keliling komplek mumpung hari libur!" Xia Lien berteriak dari ruang tamu. Sepatunya baru saja diikat bergantian. Gadis itu siap untuk lari pagi ini. Gu Xi tak merespon, masih asyik bergumul dalam selimut yang tebal dan hangat. Ia bahkan tersenyum dengan mata tertutup rapat_mungkin sedang bermimpi indah. Tak mendapat sahutan dari dalam kamar, Xia Lien pun melanting menghampiri. Mulutnya berdecak ketika melihat sahabatnya itu masih asyik bermimpi sambil tersenyum konyol. "Xixi ... Xixi ... XIXIIIIIIIII!" teriaknya kencang tapi hanya disambut tutup telinga oleh si penghuni tempat tidur menggunakan bantal. "Berisik, Lien'er. Aku masih ingin tidur," "Bangunlah, Xixi. Ini udah jam enam," Xia Lien berusaha membangunkan tapi ternyata sangat sulit. Tak ada pilihan lain selain memaksanya bangun. Seringai di wajah Xia Lien mulai nampak. Tangan nakalnya m

  • Happiness Marrie   Chapter 47

    Bab 47~Mulai BertemanHari sudah mulai senja, nampak dari langit yang berubah warna menjadi jingga. Xia Lien terus menatap jalanan dari balkon kamarnya, menantikan kedatangan kakak ataupun temannya namun tak kunjung pulang juga. Dering ponsel menyita perhatiannya. Dengan mata berbinar, ia segera menjawab panggilan di gawai pintarnya. "Iya, Kak. Kenapa Kakak belum pulang? Dari tadi aku nungguin, lho!" cerocosnya langsung bertanya. "Maafin Kakak, Dek! Sepertinya malam ini nggak akan pulang ke rumah. Kakak ada urusan di luar kota, mungkin beberapa hari baru bisa pulang." kata Xia Long."Tugas ke luar kota? Kenapa mendadak? Tadi pagi Kakak nggak ngomong apa-apa?!" tanya Xia Lien kecewa."Iya, mendadak. Makanya Kakak hubungi kamu secepatnya ketika baru sampai sini," sahutnya sedikit berbohong. "Maaf, ya!" Xia Lien terdiam sejenak sebelum mengangguk pasrah. Lenguhan terdengar jelas. "Ya udah kalau begitu, tapi Kakak harus jaga diri

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status