Home / CEO / Hamil Anak CEO / Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Share

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

"Nggak usah teriak di dekat telinga gue juga dong Sil. Gue nggak budek!" sungut Anjani seraya menutup telinganya.

"Hehehe ya sory Jan, habisnya gue kaget nggak ada angin nggak ada hujan kok tiba tiba lu dipecat. Emang bikin kesalahan segede apa lu? Perasaan kinerja lu di sini baik baik aja ga pernah bikin onar!" ucap Sisil penasaran. 

"Gue habis kena musibah Sil, kemarin malam gue diperkosa, terus gue juga diusir dari kontrakan eh sekarang dipecat gara gara masalah itu. Gue nggak tau siapa yang udah nyebarin kabar ini ke direktur. Udah jatuh ketimpa tangga pula," papar Anjani sambil menghela nafas lesu.

"Yaampun kok bisa sih? Bukannya kemarin malam lu lembur ya Sil?  Diperkosa dimana lu?" 

"Waktu baru habis mandi setelah dari kantor tiba tiba ada yang ngetuk pintu kencang banget, nah waktu gue buka tiba tiba itu orang main nerobos masuk. Kayaknya dia kena pengaruh obat perangsang, apesnya waktu mau teriak ini mulut udah dibekap duluan, gue diseret terus dipukul sampai pingsan. Habis itu udah ga ingat apapun lagi Sil!" 

Flashback on

Tok tok tok tok

"Aduuhh siapa sih malam malam begini bertamu? Ga ngerti orang lagi capek habis kerja apa? Huhhh nggak usah bukain deh palingan juga cuma orang iseng!" gumam Jani seraya merebahkan badan.

Dor dor dor dor 

Ketukan pintu itu berubah menjadi gedoran karena Anjani tak segera membukanya. Karena sudah sangat terganggu akhirnya dia membuka pintu tersebut.

"Kamu siapa? Berani beraninya mengganggu jam istirahat orang!"

"Tolong saya Mbak tolong saya!"

Tanpa memberi kesempatan Anjani menjawab, lelaki itu langsung merengsek ke dalam kontrakan Anjani.

"Heh siapa yang mengijinkan kamu masuk? Keluar dari kontrakan saya!" ucap Anjani mengusir.

Namun bukannya pergi lelaki itu malah menutup pintu dan menyeret Anjani ke kamar.

"Akhh lepas  ... lepaskan saya! Kalau kamu tidak mau melepas dan pergi dari kontrakan saya akan teriak biar kamu digebukin sekalian!" 

"Tolong saya Mbak please!" mohon lelaki itu sambil terus menyeret Anjani ke kamar. 

Anjani dibanting secara kasar ke atas ranjang lalu lelaki itu perlahan mencoba melucuti pakaian Anjani namun Anjani terus memberontak.

'Aku harus segera kabur dari sini bagaimanapun caranya!' batin Anjani ketakutan.

"Lepaskan aku lepaskan aku!"

Dia terus berteriak di bawah kungkungan lelaki yang tengah terkena obat perangsang itu. Dia terus memberontak meminta dilepaskan namun karena lelaki itu tidak bisa menguasai dirinya, dia tidak sengaja memukul kepala Anjani hingga pingsan dan lelaki itu pun mulai menggauli Anjani.

Flasback off

"Yaampun Jani, dan lu masih ingat nggak wajah orang yang merkosa elu?" tanya Sisil dengan raut wajah sedih.

"Gue nggak akan pernah bisa lupain orang yang udah hancurin hidup gue Sil. Dan gue nggak akan pernah maafin orang itu. Dia yang udah merenggut kesucian gue!" ucap Anjani seraya menutup wajahnya terisak.

"Jani yang sabar ya, gue turut sedih atas kejadian yang lagi menimpa lo, semoga lo bisa lewatin ujian ini ya Jan. Lo jangan sungkan kalau butuh bantuan apapun langsung bilang gue nanti gue bantu sebisa gue," hibur Sisil.

"Makasih ya Sil udah jadi temen gue yang peduli, gue gak tau lagi harus gimana setelah ini"! 

"Udah Jani meningan lo tenangin diri dulu nanti kita cari bareng solusinya. Yaudah ya Jani jangan nangis lagi ntar cantiknya luntur loh," goda Sisil menghibur.

"Ah Sisil bisa aja lu. Udah sana balik kerja ntar kena tegur loh!" 

"Tapi udah dong nangisnya," bujuk Sisil.

Akhirnya Anjani menghapus airmatanya dan melanjutkan mengemasi barang.

Anjani membawa pulang seluruh barangnya ketika para karyawan lain sudah tidak ada.

***

Saat sedang sibuk memasukkan barang barang ke dalam taksi yang dia pesan, tiba tiba dari belakang ada yang menyenggol Anjani sampai membuatnya terjatuh dan barang yang ia bawa berserakan.

"Upsss ... kasiannya yang baru dipecat. Makanya jadi cewek tuh nggak usah sok bikin skandal. Dipecat kan jadinya!" ejek Sandra.

Namun Anjani hanya diam tidak berniat meladeni ocehan Sandra.

“Punya telinga nggak sih lo? Atau jangan jangan lo budek ya? Hahaha dasar jalang murahan!”

Anjani yang mendengar hinaan Sandra naik pitam.

“Cukup Sandra, walaupun lo benci sama gue tapi nggak seharusnya lo hina hina gue kayak gitu! Selama ini gue selalu diem ketika lo hina! Apa salah gue sama lo San?”

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Annisa Marisya ulfa
kisah yg sangat menyentuh hati
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status