Share

BAB 43

APARTEMENT sang sahabat sepi, hanya saja ada penghuninya. Rosa duduk di sofa dengan tatapan kosong, lurus ke layar TV yang menyala namun sukses diabaikan si empu. Barangkali isi otaknya sudah penuh, padat dan nyaris meledak jika terus bergolak panas di atas sana. Si gadis menghela napas berat, di pangkuannya ada semangkuk kecil choco crunch sebagai cemilan untuk menonton film. Yang terjadi malah Rosa yang tak fokus menonton dan sibuk berpikir.

Rosa sudah tahu dan sadar bahwa persoalan hidup memanglah tak mudah. Sampai sekarang pun rasanya sulit dipercaya bahwa Rosa dikucilkan oleh keluarganya hanya karena ia anak perempuan. Entah di mana yang salah atau … mulai darimananya yang salah.

Kendati sudah lelah memikirkan bagaimana caranya mengakhiri semua masalah hidup dengan cepatㅡtentunya selain mencari cara untuk membunuh diri sendiri, Rosa susah bosan. Si gadis memilih untuk menjalaninya, bagaikan air mengalir. Hidup, ya, hidup. Mati, ya, mati. Tinggal menunggu waktu kapan semua akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status