Share

3. DINNER

Penulis: Herofah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-07 04:57:07

Rasanya seperti mimpi bagi seorang Mahessa ketika mendapati sebuah pesan masuk dari wanita bernama Vi yang menyanggupi ajakannya bertemu tempo hari.

Bahkan saking senangnya, Mahessa berulang kali memastikan kembali penampilannya di depan cermin.

Jas hitam karya sepasang penjahit ternama Italia, Antonio Carola dan Ciro Paone yaitu Kiton K-50. Terbuat dari bahan wol jenis Merino, Kiton K-50 memiliki kualitas kain dan desain yang tiada duanya. Tubuh Mahessa yang gagah terlihat semakin sempurna dibalut jas mewah nan elegan dengan harga selangit itu.

Malam ini, dia harus tampil sesempurna mungkin di hadapan Vi.

Bukan hanya mempersiapkan penampilan, namun Mahessa pun sudah membooking sebuah restoran elit yang terletak di salah satu hotel bintang lima di Jakarta, khusus untuk acara makan malam dirinya bersama Vi saja.

Itulah sebabnya, khusus untuk malam ini, restoran tersebut ditutup untuk umum.

Kedatangan Vi atau Vanessa langsung disambut oleh dua orang anak buah Mahessa yang ditugaskan menunggu kedatangan Vanessa di lobi hotel.

Dua lelaki itu memandu Vanessa menuju restoran di mana bos mereka berada.

Dengan langkah anggun, Vanessa berjalan menapaki karpet merah yang menyambut dirinya begitu memasuki area resto yang terlihat sepi.

Seketika kening Vanessa mengernyit bingung, karena dua orang lelaki yang tadi memandunya tidak ikut masuk ke dalam resto melainkan menunggu di luar pintu.

Memperhatikan area sekeliling, akhirnya tatapan Vanessa menangkap sebuah meja yang berada di sudut kanan resto dengan view yang memang paling bagus.

Aroma wangi dari lilin-lilin aroma therapy yang tertempel di dinding terhirup oleh indra penciuman Vanessa. Aromanya sangat manis, membuat siapa pun betah berlama-lama menghirupnya.

Langkah Vanessa sudah semakin dekat menuju meja tempat Mahessa berada, ketika lelaki itu tiba-tiba bangkit untuk menyambut kedatangannya.

"Selamat malam, Nona Vi? Saya merasa begitu terhormat bisa bertemu dengan anda malam ini," ucap Mahessa dengan senyumnya yang terkembang lebar.

Wajah Vanessa saat itu terlihat datar, bahkan wanita bergaun merah itu hanya tersenyum tipis, menatap acuh tak acuh ke arah Mahessa.

"Silahkan duduk, Nona?" ucap Mahessa mempersilahkan.

Keduanya pun duduk berhadapan. Di hadapan mereka terhidang menu makanan pembuka.

"Silahkan dicicipi makanannya, semoga Anda, suka," ucap Mahessa lagi.

"Saya memenuhi undangan Anda untuk bertemu bukan untuk makan malam, tapi untuk mendengarkan penjelasan Anda tentang siapa sebenarnya Anda? Dan ada hubungan apa Anda dengan Yasa?" ucap Vanessa tegas. Tatapan wanita itu sinis dan menusuk ke arah Mahessa.

Mahessa tertawa kecil. Lelaki itu membalas tatapan Vanessa hingga keduanya saling bersitatap cukup lama.

Melihat betapa cantiknya paras Vanessa, Mahessa jelas terpesona. Keindahan wajah Vanessa membuatnya lupa cara mengedipkan mata.

"Saya sudah jelaskan sebelumnya di dalam surat yang saya kirim bahwa saya adalah saudara Yasa, apa itu kurang jelas?" ucap Mahessa membungkam sunyi.

"Tapi, setahu saya, Yasa tidak memiliki keluarga--"

"Jangan naif Nona, jika memang Anda mencintai Yasa, tidak lantas hal itu membuat Anda harus sepenuhnya percaya pada semua yang telah Yasa katakan sebelumnya pada Anda kan?" balas Mahessa memotong kalimat yang diucapkan Vanessa.

"Kalau begitu, saya perlu bukti!" Sambung Vanessa tak mau kalah.

"What evidence?"

"Bukti bahwa Anda memang benar-benar saudara Yasa!"

Kepala Mahessa mengangguk. Lalu memberi isyarat pada salah satu anak buahnya yang berdiri di setiap sudut ruangan resto, agar lekas mendekat.

Sang anak buah memberikan sebuah ponsel pada Mahessa dan Mahessa langsung memperlihatkan foto-foto kebersamaannya dengan Yasa di dalam galeri fotonya.

Melihat semua itu, perlahan tapi pasti, Vanessa pun mulai bisa mempercayai Mahessa meski belum sepenuhnya.

Setidaknya, melalui foto-foto itu, Vanessa tahu bahwa lelaki di hadapannya ini memang benar-benar mengenal Yasa di masa lalu.

"So, kita bisa mulai makan sekarang? Atau kita mau langsung membahas soal pernikahan?" tanya Mahessa kemudian setelah dirasanya Vanessa mulai mempercayainya.

Namun, hal yang tak pernah dia duga sebelumnya justru terjadi ketika Vanessa tiba-tiba mengatakan sesuatu di hadapannya saat itu.

Bahkan dengan suara wanita itu yang terdengar tegas dan begitu meyakinkan.

"Maaf sebelumnya, sepertinya, anda sudah salah paham Tuan Mahess." Kata Vanessa yang kembali membuka percakapan di antara mereka.

Mahessa mendengarkan dengan seksama.

"Saya bersedia menerima ajakan anda untuk datang ke sini, bukan berarti saya menyanggupi permintaan Anda untuk menikah. Kita bahkan belum saling mengenal satu sama lain, jadi saya pikir, hal itu sangat tidak mungkin," Vanessa menggantung kalimatnya sejenak.

"Meski kenyataannya, apa yang Anda ucapkan benar, bahwa Yasa meminta Anda untuk melindungi dan menjaga saya jika Yasa tiada, itu bukan berarti kita harus menikah kan?" Lanjut Vanessa kemudian.

"Dan lagi, satu hal penting yang perlu Anda ketahui adalah, bahwa saya bukan Vi."

Kalimat itu sukses membuat senyuman di wajah Mahessa pun menghilang dalam sekejap.

"Saya, bukan bocah perempuan yang biasa Yasa panggil sebagai Vi sewaktu di lapas dahulu."

Kali ini, bukan hanya senyuman Mahessa yang hilang, namun tatapan ramah penuh keterpesonaan yang tertuju ke arah Vanessa pun kian memudar, tergantikan dengan tatapan datar yang terkesan dingin.

"Jadi, tidak ada alasan untuk Anda menikahi saya, atau pun Vi yang asli, karena Vi yang asli, yang merupakan saudara kembar saya yang bernama Vanilla kini sudah bersuami!"

Mendengar hal itu, kedua tangan Mahessa tampak terkepal keras di atas meja.

"Jika memang Anda bukan Vi, lalu kenapa Anda mengaku sebagai Vi di hadapan Yasa? Apa maksud Anda sebenarnya?" ucap Mahessa geram luar biasa. Bahkan suaranya saat itu setengah mendesis menahan amarah.

"Saya memang sudah bersalah karena membohongi Yasa dengan mengaku-ngaku sebagai Vi selama ini, dan saya melakukan itu semua semata karena saya memang benar-benar tulus mencintai Yasa. Saya tidak ingin Yasa meninggalkan saya jika dia sampai tau bahwa saya bukanlah Vi seperti yang dia duga sebelumnya. Makanya, saya berbohong," ucap Vanessa lebih jelas.

Saat itu, Vanessa bisa melihat gertakan di kedua sisi rahang lelaki bernama Mahessa di hadapannya.

Dan dari cara lelaki itu menatapnya saat ini, sepertinya, dia sangat marah mendengar pengakuan Vanessa.

Vanessa saat itu hanya menganggap amarah Mahessa sebagai sesuatu hal yang remeh tak perlu dipikirkan, toh dengan mengatakan bahwa Vi yang sebenarnya adalah Vanilla, maka lelaki aneh bernama Mahessa itu tak akan lagi mengganggunya.

Lagi pula, siapa juga yang mau diajak menikah oleh lelaki yang bahkan tidak kita kenal?

Di mata Vanessa, Mahessa itu sangat aneh dan dia benar-benar tidak suka dengan cara Mahessa mendekatinya, dengan memanfaatkan kematian Yasa.

"Baiklah, saya pikir, pengakuan saya tadi cukup jelas," ucap Vanessa seraya bangkit dari duduknya, wanita itu berniat untuk pergi. "Saya hanya ingin menegaskan pada Anda, bahwa ini adalah pertemuan pertama kita sekaligus pertemuan terakhir juga. Permisi."

Setelah kepergian Vanessa, Mahessa mengamuk di dalam resto dengan membanting apa saja yang bisa dia banting dan hancurkan.

Hingga setelah amarahnya reda, Mahessa pun memanggil asisten pribadinya untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai asal-usul Vanessa dan Vanilla.

Sebab, yang Mahessa ingin ketahui kebenarannya adalah, siapa di antara dua wanita kembar itu yang merupakan bocah perempuan yang biasa dipanggil Yasa dengan sebutan Vi?

Dan jika memang benar Vanila lah, wanita yang memiliki panggilan kecil Vi itu, maka, Mahessa akan memberi pelajaran berharga pada Vanessa yang sudah berhasil menipunya.

Lihat saja, Nona, jangan sebut aku Mahessa jika tak mampu membuatmu bertekuk lutut di hadapanku untuk memohon ampun dan meminta maaf!

Aku pastikan, kamu akan menerima ganjaran setimpal atas semua kebohongan yang sudah kamu lakukan terhadapku!

Jalang brengsek!

Maki Mahessa membatin.

*****

Suka?

Jangan lupa vote dan koment ya... 🙏😘

Bab terkait

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   4. LAMARAN

    Untuk Vanilla dan VanessaTerima kasih sudah hadir dan menghiasi hari-hari Ibu dengan senyuman manis kalian.Ibu bangga memiliki kalian meski Ibu tahu bahwa kalian justru malu memiliki orang tua seorang pesakitan seperti ibu.Maaf untuk waktu yang terbuang karena Ibu yang tak bisa menjaga kalian dan menjadi sosok Ibu yang baik untuk kalian.Maaf atas semua kesalahan yang telah Ibu lakukan...Satu harapan Ibu saat ini hanyalah kalian bisa hidup rukun dan damai di masa depan nanti.Kalian bisa saling mendukung dan saling menghargai. Saling menyayangi dengan tulus dan saling mempercayai.Ibu tidak ingin melihat kalian hidup dalam permusuhan apalagi jika harus saling membenci satu sama lain.Jadikan kisah hidup Ibu sebagai pelajaran berharga.Jangan menjadi seperti ibu...Jangan menjadi seperti ibu...Jangan...Salam sayang, KenariIbu yang akan selalu menyayangi kalian...Vanilla dan Vanessa akhirnya selesai membaca isi surat Kenari.Air mata Vanilla saat itu sudah membanjir di pipi, ber

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   5. NEGOSIASI

    Langit malam ini berawan.Sesekali terdengar kilatan petir menyambar di kejauhan.Di sebuah rumah mewah yang terletak di pusat Jakarta, tengah terjadi pertemuan penting di mana seorang lelaki bernama Mahessa Anggara baru saja menyampaikan niat baiknya untuk melamar salah satu putri kembar dari cheff ternama Malik Indra Wahyuda, yang bernama Vanessa.Bahkan tidak hanya sekedar kata-kata saja, Mahessa pun membawa berbagai macam seserahan berupa barang-barang branded mewah yang nilainya jika ditotal bisa mencapai ratusan juta rupiah atau bahkan mendekati angka satu miliar."Anggara Grup itu adalah nama bisnis keluarga saya yang berpusat di Amerika, Om," jelas Mahessa saat itu. "Baru-baru ini kami membuka anak cabang di Indonesia, itulah sebabnya saya ada di sini sekarang," jelas Mahessa pada Malik. Sekadar meyakinkan lelaki berwajah brewok tipis itu bahwa Mahessa sudah mapan dan layak menjadi pendamping Vanessa.Bukankah, di dunia ini uang adalah modal utama untukmu meraih sesuatu?Itula

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   6. KEGUGURAN

    Hari berlalu.Begitu pun dengan badai hitam yang menyelimuti keluarga Malik sejak tragedi kematian Yasa lalu disusul kematian Kenari.Perlahan, masalah demi masalah yang menimpa keluarga sang Chef pun teratasi dengan baik.Bermula dari kesembuhan sang istri, Isna dan kondisi psikis sang putri tercintanya, Vanessa yang terlihat mulai bisa kembali tersenyum.Masih di kediaman Malik, dari arah kamar di lantai dua, terdengar suara percakapan sepasang suami istri."Nih yank, aku punya lima destinasi bulan madu terbaik rekomendasi dari Pak Beni di kantor. Dia punya teman yang buka jasa travel bulan madu di seluruh dunia. Dan lima negara ini menjadi tempat terlaris selama dua tahun belakangan yang banyak dikunjungi oleh para pengantin baru, kayak kita," jelas Wildan panjang lebar sambil menscroll layar ponselnya yang menampilkan gambar-gambar pemandangan indah di seluruh dunia, dia memperlihatkannya pada sang istri yang saat itu sedang membenahi pakaian karena malam ini mereka akan kembali p

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   7. BUKAN HAMIL ANAKKU!

    Flashback On..."Coba tebak, kira-kira jenis kelamin anak kita apa ya, Yas?" Tanya Vanessa pada kekasihnya, Yasa.Malam itu mereka baru saja selesai bercinta.Sejak kepulangannya dari Paris, Yasa memang tinggal menetap di apartemen Vanessa karena lelaki itu tidak memiliki tempat tinggal.Hidup sebagai yatim piatu sejak kecil dan tak memiliki sanak saudara membuat Yasa tumbuh menjadi sosok lelaki yang mandiri dan pekerja keras. Meski semua yang dia kerjakan pada akhirnya tetap tak mampu membawanya pada taraf kehidupan yang lebih baik.Itulah alasan mengapa Yasa sempat berpikir untuk pergi dari kehidupan Vanessa karena dia merasa tidak cukup layak mendampingi Vanessa yang saat itu berprofesi sebagai model papan atas.Namun, Yasa menyesal telah menyakiti Vanessa karena nyatanya, cinta Vanessa terhadapnya begitu dalam. Bahkan Vanessa rela mengesampingkan karirnya demi mencari Yasa ke Paris.Lika-liku panjang cinta mereka sudah berhasil mereka lalui dan kini Yasa hanya perlu bersabar sedik

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   8. MAHESSA VS WILDAN

    Masa setelah Prolog..."Tanda tangani ini sekarang!" Perintah Mahessa pada Vanessa dengan begitu to the point, saat lelaki itu baru saja sampai di dalam ruang rawat Vanessa."Apa ini?" tanya Vanessa bingung. Wajah pucatnya tampak semakin pucat terhitung saat dia melihat sosok Mahessa memasuki ruang rawatnya beberapa detik tadi.Kebetulan, Isna dan Malik baru saja pulang, sementara Vanilla dan Wildan yang akan menggantikan menjaga Vanessa di rumah sakit belum datang. Jadilah, Mahessa bisa dengan leluasa melakukan aksinya terhadap Vanessa di dalam sini.Aksinya untuk memaksa Vanessa menandatangani surat perjanjian pernikahan mereka."Kamu baru saja keguguran, jadi tak ada alasan bagi kita untuk menunda pernikahan, benar kan?" ucap Mahessa disertai sebuah senyuman miring khasnya.Vanessa melirik sebuah kertas di pangkuannya. Kedua rahang wanita itu mengeras seiring dengan buliran air mata yang perlahan jatuh menetes di pipinya."Ini pulpennya, Nona cantik," ucap Mahessa lagi seraya menyo

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   9. PERNIKAHAN

    "Apa? Menikah? Dengan Mahessa?" Pekik Vanilla kaget saat Vanessa baru saja memberitahu keluarganya bahwa dia ingin mempercepat proses pernikahannya dengan Mahessa.Dua minggu sudah berlalu pasca dirinya keguguran dan kini kondisi kesehatan Vanessa sudah jauh lebih baik, itulah sebabnya dia pun lekas memberitahukan hal ini pada seluruh keluarganya."Kamu yakin, Nessa? Bukankah kamu sendiri yang bilang kalau kamu tidak menyukai Mahessa?" ucap Vanilla yang kini berhasil menarik Vanessa dari keramaian keluarganya yang masih berkumpul di ruang tengah kediaman Malik."Sejak awal saat Mahessa datang ke rumah ini untuk melamarku, aku sudah menerima lamarannya, hanya saja, aku memberinya syarat bahwa aku bersedia menikah dengannya selepas aku melahirkan. Tapi, sekarang aku bahkan sudah kehilangan anakku, jadi, tidak ada lagi alasan untuk kami menunda pernikahan," tutur Vanessa menjelaskan.Masih menatap Vanessa dengan penuh ketidakpercayaan, entah kenapa, Vanilla merasa bahwa Vanessa tengah me

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   10. BERSIHKAN TUBUH KOTORMU!

    Malam pertama dalam sebuah pernikahan adalah hal terindah yang pastinya ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahan.Menunjukkan rasa cinta melalui sentuhan jemari lembut, pagutan mesra di bibir, pelukan hangat hingga akhirnya mencapai titik klimaks bersama.Sungguh akan menjadi hal baru bagi semua pasangan yang tengah dimabuk asmara.Sayangnya, hal tersebut tidak dirasakan oleh Vanessa dan Mahessa yang memang menikah dengan tujuan lain yang sudah mereka sepakati bersama.Bunga mawar merah yang bertaburan di atas seprai putih di dalam kamar pengantin keduanya, menambah kesan romantis yang menggairahkan. Belum lagi lilin-lilin kecil aromatherapy yang terletak di beberapa titik ruangan. Menambah harum semerbak ruangan bernuansa putih gading itu.Balon-balon berbentuk hati bergelantungan bebas di langit-langit kamar membentuk sebuah tulisan "Selamat Menempuh Hidup Baru".Melihat semua itu, seketika hati Vanessa terenyuh. Bukankah, seharusnya dia merasa ba

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   11. TERLALU MURAHAN

    "Cepat mandi! BERSIHKAN TUBUH KOTORMU ITU!" Perintah Mahessa saat itu.Lelaki itu melangkah cepat keluar menarik pintu kamar mandi dan menutupnya dengan sebuah bantingan keras.Tak sampai di situ, Mahessa terus saja melangkah hendak keluar dari dalam ruangan yang menjadi kamar pengantinnya dengan Vanessa, namun saat selangkah lagi kakinya itu benar-benar keluar dari kamar tersebut, Mahessa menahan gerakannya.Tak ingin memancing kecurigaan orang lain jika sampai melihat dirinya wara-wiri di luar, padahal ini adalah malam pertama pernikahannya dengan Vanessa.Alhasil, Mahessa hanya bisa mengesah pasrah dan kembali masuk ke dalam kamar setelah lagi-lagi dia membanting pintu dengan sangat keras.Melepas pakaiannya satu persatu hingga dia tak mengenakan atasan apa pun lagi. Meraih sebuah botol minuman beralkohol di dalam lemari pendingin lalu menenggaknya dengan cepat.Sebisa mungkin Mahessa berusaha menetralkan emosi yang kian menyiksa setiap kali otaknya harus dipaksa berputar membayang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18

Bab terbaru

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   42. MASUK PERANGKAP

    Setelah melalui sekitar tujuh jam perjalanan darat, akhirnya Mahessa dan Vanessa pun sampai di Paris.Di sepanjang perjalanan tadi, Vanessa sempat menerima panggilan telepon dari Vanilla dan keluarganya yang kini sudah berada di Amerika.Vanilla dengan segala kekhawatirannya terus saja mengoceh seperti kaleng rombeng di telepon. Wanita itu memarahi Vanessa yang telah membuatnya cemas di sepanjang perjalanan menuju Amerika karena Vanessa yang tiba-tiba saja menghilang di Bandara dan sulit dihubungi.Hingga akhirnya, semua masalah terselesaikan begitu pihak keluarga di sana tahu bahwa kini Vanessa dan Mahessa baik-baik saja."Sepertinya, keluargaku memang belum tau soal Aro?" tanya Vanessa saat Mahessa baru saja mengajaknya memasuki sebuah mobil pribadi yang mereka sewa."Ya, kupikir mereka tidak perlu tau," ucap Mahessa saat itu yang mulai fokus menyetir."Lalu, kita mau kemana sekarang? Aku sangat lelah, kita harus istirahat, Mahess," ucap Vanessa diikuti dengan mulutnya yang menguap

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   41. SEBUAH ALASAN

    Matahari bersinar cerah menyambut pagi di Jenewa.Gemericik air mengalir terdengar dari balik balkon kamar yang dihuni oleh Mahessa dan Vanessa tadi malam.Menghirup udara pagi yang segar dan sejuk, Vanessa terdiam di sisi balkon dengan tubuhnya yang hanya terbalut kemeja putih Mahessa. Bahkan, tanpa Vanessa mengenakan apa pun lagi di dalamnya.Pergumulan panjang nan panasnya dengan Mahessa tadi malam terasa begitu membekas di benaknya. Membuat senyum di wajah cantik nan seksi Vanessa seolah tak mau hilang."Kamu sudah bangun duluan? Kenapa tidak membangunkan aku?" bisik suara berat seorang lelaki dengan tubuh atasnya yang shirtless, memperlihatkan lekukan otot-otot tangannya yang kekar dan mulus.Mahessa memeluk tubuh sang istri dari belakang, membenamkan kepalanya di balik ceruk leher Vanessa yang harum."Aku tau kamu pasti kelelahan karena permainan kita semalam, makanya aku biarkan kamu istirahat lebih lama," ucap Vanessa menahan geli saat bibir Mahessa mulai mendaratkan kecupan k

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   40. RASA SAKIT YANG TERBAYAR

    "Kamu ingin menjadi istri yang baik kan? Kalau begitu, buktikan!" ucap Mahessa setelah lelaki itu berhasil melepas kemeja yang dia kenakan.Bukan hal aneh bagi Vanessa untuk menyenangkan lelaki di ranjang, hanya saja, kenapa saat ini dia merasa begitu gugup?Bahkan Vanessa merasa jantungnya seakan ingin melompat keluar dari dadanya, saking kencang dan kuatnya degupan itu.Keadaan hening seketika menyergap keduanya saat tubuh Mahessa sudah menguasai tubuh sang istri sepenuhnya.Tatapan keduanya kembali bertemu, lekat dan dalam.Seolah menyelami kembali masa-masa indah kebersamaan masa kecil mereka dahulu, saat Vi sering membantu Yasa membersihkan kantin lapas bersama Pak Dirham. Saat Yasa sering mengajak Vi melihat langit senja dari atas pohon, dan saat mereka bermain petak umpet bersama, lalu Vi menangis karena melihat ular di belakang lapas.Semua kenangan itu masih terekam jelas dalam benak Yasa a.k.a Mahessa. Tak terlupakan, sedikit pun."Kamu cantik sekali, Vi..." gumam Mahessa sa

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   39. BUKTIKAN!

    Setelah memastikan Vanessa aman bersama Vanilla dan juga Wildan, Mahessa kini hanya perlu menyusun strategi baru untuk menghadapi kelompok Aro.Jika memang Aro kini sudah berhasil menguasai markasnya di Jakarta, itu artinya, lelaki itu pun sudah berhasil menyelamatkan Gavin?Lelaki licik itu!Menghantam lemari kaca di ruang tengah mansionnya dengan remot TV yang ada digenggamannya, Mahessa kembali berteriak frustasi. Menyesali kebodohannya, mengapa dia tidak sekalian melenyapkan nyawa lelaki brengsek bernama Gavin itu kemarin-kemarin?Jika kini Gavin sudah berada dengan Aro, Mahessa pastikan, cepat atau lambat, Aro pun akan lekas menemukan keberadaannya, karena sejauh ini, Gavin jelas tau, di mana saja Pak Dirham memiliki aset berharga.Mahessa masih terus mundar-mandir di ruang tengah kediamannya dan masih berpikir memutar otak bagaimana caranya dia menghadapi Aro kelak, ketika tiba-tiba, dia dikejutkan oleh kedatangan seorang wanita bergaun hitam yang berlari tanpa alas kaki ke arah

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   38. KARTU AS DI TANGAN GAVIN

    Setelah melakukan pencarian panjang, akhirnya, kelompok Aro berhasil menguasai markas besar kelompok Mahessa di Jakarta.Lokasi di mana Mahessa menyekap Gavin selama ini.Dengan wajah bengisnya yang setengah brewok itu, Aro bersama anak buahnya berhasil menghabisi seluruh anak buah Mahessa di dalam rumah mewah itu, dan menyisakan satu orang bernama Rendi yang diketahui merupakan pemimpin kelompok.Aro tahu bahwa Rendi adalah pemimpin di sana, tentunya dari Gavin yang saat itu sudah berhasil dia selamatkan.Melihat kondisi Gavin yang sangat menyedihkan dan lemah, amarah Aro benar-benar meledak. Lelaki itu bahkan menghancurkan seisi kediaman mewah Mahessa dengan senjata api miliknya.Mendekati Rendi yang saat itu sudah babak belur dan hampir mati, Aro memerintahkan salah satu anak buahnya untuk mengambil ponsel milik Rendi yang biasa lelaki itu gunakan untuk menghubungi bos besar mereka.Sambil melakukan sambungan telepon dengan Rendi, orang-orang Aro yang lain bertugas mencari titik lo

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   37. TELEPON DARI ARO!

    Mendapati kondisi Wildan yang sudah tak sadarkan diri saat dua orang bodyguard membawa lelaki itu masuk ke dalam kamar, membuat Vanessa dilanda perasaan cemas berlebih, meski saat itu, dia tak mampu melakukan banyak hal selain diam, diam dan diam.Terpaku dan mematung, menatap sosok Wildan yang kini ada di atas ranjang berseprai putih di kamar yang sama dengannya.Ingin hati bertanya pada dua orang anak buah Mahessa mengenai keberadaan atasan mereka dan apa yang sebenarnya terjadi pada Wildan, hanya saja, bibir Vanessa mendadak kelu karena takut rencananya terbongkar.Alhasil, usai dua orang lelaki bertubuh kekar itu keluar dari kamar tersebut, Vanessa lekas mengguncang tubuh Wildan untuk membangunkan lelaki itu."Wil, bangun, Wil! Kenapa lo malah ke sini sih? Wildan! Bangun!" ucap Vanessa yang mulai panik.Dan sialnya, Wildan tak juga terbangun di saat guncangan tangan Vanessa semakin kencang. Hal itu jelas membuat Vanessa mati kutu. Bingung harus melakukan apa, hingga akhirnya, Vane

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   36. PENGAKUAN MAHESSA

    "Kami mendapat berita akurat dari salah satu mantan sipir penjara di lapas yang memang mengenal sosok Yasa kecil cukup dekat, namanya Pak Darmaji. Ternyata, lelaki itu masih hidup, Bos. Pak Darmaji masih hidup sampai saat ini dan dia memang sengaja bersembunyi karena semenjak Pak Dirham meninggalkan lapas bersama Yasa, Pak Darmaji mengaku, banyak sekali pihak yang mempertanyakan keberadaan Pak Dirham padanya, hingga akhirnya dia pun memutuskan untuk mengambil pensiun dini setelah tahu bahwa ternyata, orang-orang yang mencari Pak Dirham tersebut memang berniat jahat ingin membunuh Pak Dirham dan merebut harta lelaki itu.""Pak Darmaji mengetahui bahwa Pak Dirham ternyata orang yang sangat kaya di Amerika dari surat misterius yang diterimanya. Selain surat, Pak Darmaji juga mendapatkan sebuah kiriman uang yang sangat banyak dan si pengirim uang tersebut meminta Pak Darmaji untuk bersembunyi. Itulah sebabnya, selama ini kita sangat kesulitan mendapatkan informasi tentang Pak Darmaji ini,

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   35. FAKTA YANG TERPECAHKAN

    Sementara Vanessa melakukan apa yang seharusnya dia lakukan bersama Vanilla, Wildan, yang memang bertugas untuk mengalihkan perhatian Mahessa dari dua orang saudara kembar itu, sengaja mengajak Mahessa keluar untuk berkeliling kota Swiss dengan berjalan kaki menyusuri tepian danau Geneva.Selain panoramanya yang indah dan memanjakan mata, Danau Geneva pun terlihat sangat bersih.Danau Geneva dikelilingi beberapa taman hijau, antara lain Parc de la Grang dan Jardin Anglais yang di dalamnya terdapat jam besar dari bunga. Ada pula Parc Mon Repos dan Jardin Botanique.Tak ketinggalan, terdapat ikon air mancur di Geneva yang berada di Danau Geneva bernama The Geneva Water Fountain atau dikenal sebagai Jet d’Eau. Air mancur ini terletak di tengah danau, tak jauh dari muara Sungai Rhone tepatnya di Quai Gustave-Ador.Dan di sanalah tepatnya, Mahessa dan Wildan kini berada.Kedua lelaki itu berbincang akrab seperti biasa, seolah tak sama sekali terjadi hal-hal aneh di antara mereka.Melihat b

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   34. BERTUKAR TEMPAT

    Seperti apa yang sudah Vanessa dan Wildan rencanakan sebelumnya, bahwa Vanessa akan bertukar tempat dengan Vanilla jika memang Mahessa tetap kekeuh ingin melanjutkan rencana konyolnya untuk bertukar pasangan.Malam itu, usai mendapat pesan dari Wildan yang memberitahukan bahwa Mahessa akan melakukan rencananya malam ini, Vanessa pun lekas mengambil tindakan dengan mendatangi Vanilla ke kamar sang saudara kembarnya itu."Apa? Pernikahan kontrak?" Pekik Vanilla terkejut saat Vanessa baru saja memberitahunya bahwa pernikahan yang terjalin antara dirinya dan Mahessa hanyalah sebuah pernikahan kontrak yang akan berakhir jika Mahessa sudah berhasil mendapatkan apa yang dia mau, yaitu Vi.Itulah sebabnya, hidup Vanessa sekarang benar-benar bergantung pada Vanilla. Vanessa tak mungkin berdiam diri saja menjalani kehidupannya yang suram di masa depan dengan seorang lelaki macam Mahessa, namun, dia juga tak akan membiarkan Mahessa menghancurkan kehidupan rumah tangga Vanilla dan Wildan.Baik dir

DMCA.com Protection Status