Share

9. PERNIKAHAN

Penulis: Herofah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-16 07:40:06

"Apa? Menikah? Dengan Mahessa?" Pekik Vanilla kaget saat Vanessa baru saja memberitahu keluarganya bahwa dia ingin mempercepat proses pernikahannya dengan Mahessa.

Dua minggu sudah berlalu pasca dirinya keguguran dan kini kondisi kesehatan Vanessa sudah jauh lebih baik, itulah sebabnya dia pun lekas memberitahukan hal ini pada seluruh keluarganya.

"Kamu yakin, Nessa? Bukankah kamu sendiri yang bilang kalau kamu tidak menyukai Mahessa?" ucap Vanilla yang kini berhasil menarik Vanessa dari keramaian keluarganya yang masih berkumpul di ruang tengah kediaman Malik.

"Sejak awal saat Mahessa datang ke rumah ini untuk melamarku, aku sudah menerima lamarannya, hanya saja, aku memberinya syarat bahwa aku bersedia menikah dengannya selepas aku melahirkan. Tapi, sekarang aku bahkan sudah kehilangan anakku, jadi, tidak ada lagi alasan untuk kami menunda pernikahan," tutur Vanessa menjelaskan.

Masih menatap Vanessa dengan penuh ketidakpercayaan, entah kenapa, Vanilla merasa bahwa Vanessa tengah menyembunyikan sesuatu.

"Apa lelaki itu mengancam mu, Nessa?" tanya Vanilla dengan tatapan penuh menyelidik.

Sebagai seorang saudara kembar yang identik, Vanilla tentu paham betul bagaimana perangai Vanessa sejauh ini.

Saudara kembarnya itu dulu memang sangat liar.

Menjalani profesinya sebagai seorang model majalah dewasa dan nama yang cukup dikenal masyarakat luas, Vanessa tentu menjadi incaran banyak lelaki hidung belang yang haus akan belaian.

Dan kehidupan Vanessa yang bebas memudahkan para lelaki itu menjamah Vanessa dengan begitu leluasa.

Bahkan, Vanessa sendiri yang mengaku pada Vanilla bahwa dia tidak tahu berapa banyak jumlah pria yang sudah pernah tidur dengannya dahulu.

Hingga takdir mempertemukan Vanessa dengan Yasa, sikap liar Vanessa dengan segala gemerlap dunia malamnya perlahan berubah.

Bukan hanya berhenti minum dan Clubbing, Vanessa bahkan menolak tawaran baru menjadi foto model di majalah dewasa setelah masa kontraknya selesai.

Kehidupan Vanessa yang bebas dan liar mulai membaik berkat kehadiran Yasa dan sejak saat itulah, Vanilla tahu bahwa sosok Vanessa yang dikenalnya kasar, keras kepala dan mudah bergonta-ganti pasangan ternyata memiliki perasaan yang begitu halus dan lembut.

Vanessa luluh akan pesona Yasa, itulah sebabnya, pihak keluarga sangat menyambut baik hubungan mereka saat itu, meski, pada akhirnya, semua berjalan tak sesuai harapan setelah insiden mengerikan itu terjadi menimpa Yasa.

Yasa yang malang.

"Tak ada yang mengancamku, Nil," ucap Vanessa membuyarkan lamunan Vanilla. "Aku menerima Mahessa karena aku memang menyukainya. Terlebih, dia mengemban amanat dari Yasa untuk menjagaku," beritahu Vanessa kemudian agar Vanilla percaya padanya. Meski, dia harus berbohong.

"Jadi, Mahessa mengenal Yasa?" tanya Vanilla yang kembali terkejut.

"Ya, Mahessa itu saudara Yasa. Awalnya dia datang ke Indonesia karena ingin menghadiri acara pernikahanku dengan Yasa, tapi..." seketika dada Vanessa terasa sesak setiap kali mengingat tentang rencana pernikahannya yang kandas dengan Yasa.

Tahu bahwa Mahessa ternyata adalah saudara dari Yasa, perlahan tapi pasti, kecurigaan Vanilla pun memudar dan tergantikan dengan senyum sarat kelegaan.

Meraih Vanessa ke dalam pelukannya, Vanilla pun berkata, "jika memang itu sudah menjadi pilihanmu, dan kamu merasa nyaman dengan Mahessa, aku tentu akan mendukungmu, Nes. Kenapa kamu baru mengatakan sekarang kalau Mahessa itu ternyata saudara Yasa?"

"Mahessa yang memintanya untuk tidak memberitahukan hal itu karena dia tak ingin kalian berpikir, bahwa dia menikahiku karena terpaksa atas permintaan Yasa. Mahessa bilang, dia melamarku, karena dia memang tulus mencintaiku," aku Vanessa yang lagi-lagi terpaksa mengatakan sebuah kebohongan besar.

Vanilla melepas pelukannya dan menyeka air mata di sudut mata Vanessa. "Syukurlah kalau memang begitu kenyataannya. Aku bisa tenang sekarang."

Vanessa membalas senyuman hangat Vanilla dan keduanya kembali berpelukan.

Tak ada pelukan ternyaman selain di bahu Vanilla untuk saat ini, karena Vanessa yang memang tak pernah dekat dengan sosok ibunya dahulu. Berbeda dengan Vanilla yang memang sangat dekat dengan almarhumah Kenari, ibu kandung mereka.

Maafkan aku, Nil.

Maafkan aku...

Aku terpaksa menikahi Mahessa karena aku ingin bertemu lagi dengan Yasa, meski aku tahu, apa yang aku lakukan ini pasti akan berimbas buruk pada hubungan pernikahanmu dengan Wildan...

Maafkan aku...

Gumam Vanessa membatin dengan segala ketidakberdayaannya.

*****

Dua minggu berlalu setelah Vanessa mengumumkan rencana pernikahannya dengan Mahessa yang ingin dia percepat, kini, hari ini, pernikahan itu pun benar-benar terealisasikan.

Pernikahan Mahessa dan Vanessa berjalan lancar setelah keduanya mengikrar janji suci di hadapan Tuhan dan seluruh keluarga yang hadir.

Resepsi mewah pun digelar di sebuah aula hotel berbintang lima di pusat Jakarta dengan ribuan tamu undangan yang datang, di mana kebanyakan dari mereka adalah warga negara asing karena sebelum ini Mahessa memang menetap di Amerika dalam waktu yang cukup lama.

Itulah sebabnya, kebanyakan orang terdekat Mahessa adalah warga negara Amerika asli.

Dan satu kejanggalan yang terjadi tampak jelas dalam pernikahan tersebut adalah, ketika banyak orang mempertanyakan mengenai keberadaan kedua orang tua mempelai pria. Bahkan saat itu, orang terdekat dari pihak lelaki yang datang hanyalah lelaki bernama Jacob yang Mahessa katakan bahwa dia adalah paman Mahessa dari Amerika.

"Bukankah kamu sudah berjanji akan mendatangkan kedua orang tuamu hari ini? Kenapa hanya pamanmu saja yang hadir?" Tanya Vanessa saat mereka memiliki kesempatan berbicara di pelaminan. Vanessa yang terlihat anggun dalam balutan gaun megah nan mewahnya. Rambutnya yang bergelombang panjang tersanggul rapi dengan mahkota bertahtakan berlian di atas kepalanya. Vanessa terlihat bak putri dari negeri dongeng di atas singgasana pengantinnya bersama Mahessa. Mereka tampak serasi satu sama lain.

"Mereka sibuk," jawab Mahessa singkat, padat dan jelas. Bahkan tanpa dia mengalihkan pandangannya sedikit pun ke arah Vanessa.

Tatapannya sibuk meneliti satu persatu tamu yang hadir seperti mencari-cari seseorang di sana. Sebab sejak tadi dirinya tak melihat keberadaan Vanilla di ruangan besar nan luas itu.

"Kenapa Vanilla tidak hadir di sini? Padahal sewaktu kita mengucap ijab kabul tadi, dia ada," tanya Mahessa pada akhirnya. Kalimat itu meluncur begitu saja dari bibirnya tanpa melihat situasi.

"Aku tidak tahu," jawab Vanessa yang entah kenapa jadi kesal dengan sikap tak acuh Mahessa terhadap dirinya.

Persiapan pernikahan yang berlangsung singkat selama dua minggu belakangan ini membuat intensitas kedekatan yang terjalin di antara Vanessa dan Mahessa lebih terasa karena Mahessa yang memang selalu melibatkan Vanessa dalam memutuskan segala hal mengenai konsep pernikahan mereka.

Meski kedekatan itu hanyalah sandiwara belaka, namun Vanessa mulai bisa menebak-nebak orang seperti apa sosok Mahessa ini.

Kemesraan yang mereka perlihatkan di depan banyak orang memang akan sirna saat mereka hanya berdua. Sikap dingin Mahessa selalu mendominasi seolah tak mengizinkan Vanessa untuk mengenal sosoknya lebih dekat.

Itulah sebabnya, sampai detik ini, Vanessa masih bingung dengan apa alasan yang membuat Mahessa melakukan semua ini hanya demi seorang bocah perempuan yang telah menolong Yasa?

Ya, yang Vanessa tahu, bocah lelaki yang dibakar hidup-hidup di lapas berpuluh tahun silam itu adalah Yasa. Kekasihnya yang entah sebenarnya masih hidup atau sudah mati, semuanya belum jelas bagi Vanessa.

Lantas, jika memang Mahessa mengakui bahwa bocah lelaki yang terbakar itu adalah saudaranya, itu artinya Mahessa dan Yasa memiliki hubungan keluarga? Tapi, jika benar Yasa adalah saudara Mahessa, lalu kenapa Mahessa malah melakukan hal ini pada Yasa dan juga Vanessa? Padahal jelas-jelas dia tahu bahwa Yasa dan Vanessa saling mencintai.

Sungguh, Vanessa benar-benar tak habis pikir dengan sosok lelaki yang kini sudah resmi secara hukum dan agama menjadi suaminya itu.

Latar belakang kehidupan Mahessa masih penuh dengan misteri. Begitu juga dengan alasan Mahessa menginginkan bocah perempuan itu. Apa sebenarnya yang Mahessa inginkan dari sosok Vi?

Dan memikirkan semua itu, pada akhirnya hanya bisa membuat kepala Vanessa pusing!

Resepsi pernikahan selesai sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Rasa lelah dan penat menggelayuti semua pihak keluarga termasuk kedua pasangan pengantin.

Vanilla yang baru kelihatan batang hidungnya beberapa jam sebelum resepsi usai, tampak semringah membantu Vanessa berjalan menuju kamar pengantin, sementara di belakang tak jauh dari mereka, tampak Mahessa dan Wildan mengikuti.

"Kamu dari mana saja Nilla? Kenapa baru kelihatan?" Tanya Vanessa pada saudara kembarnya itu.

Vanilla mengulum senyum lalu tercengir lebar. Menggigit bibir bawahnya menahan kebahagiaan. "Sebenarnya, aku hamil," beritahu Vanilla berbisik.

Kedua bola mata Vanessa terbelalak kaget. "Serius?"

Vanilla mengangguk cepat, menoleh ke belakang sejenak sekadar memastikan kalau kedua lelaki di belakang sana tak mendengar percakapan mereka. "Sudah masuk enam minggu," tambahnya lagi dengan cengiran lebar. "Tadi, aku pusing makanya aku mengasingkan diri untuk beristirahat di kamar hotel."

Vanessa jadi ikutan menoleh ke belakang. Tahu gelagat Vanilla, Vanessa pun berkata, "jangan bilang, kamu merahasiakan ini dari Wildan?"

"Minggu depankan, aku mau berangkat berbulan madu ke Swiss dengan Wildan, niatnya, aku mau memberitahu kabar baik ini di sana saja nanti."

"Hmm, dasar! Kabar bahagia jangan terlalu lama disembunyikan, tidak baik!"

"Iya, aku juga sudah tidak sabar untuk memberitahu Wildan, kira-kira, bagaimana ekspresinya kalau dia sampai tahu?" Vanilla kembali berbisik dan sesekali tertawa kecil.

"Ya pastinya dia akan sangat bahagia, Nil! Aku juga turut bahagia mendengarnya. Selamat ya?" Vanessa memeluk Vanilla saat keduanya sudah sampai di depan kamar hotel milik sang pengantin baru.

"Kamu lekas menyusul, siapa tahu kita bisa melahirkan bersama-sama, hahaha."

Mendengar candaan Vanilla yang konyol, harusnya Vanessa tertawa, hanya saja, hal itu tidak terjadi mengingat kini nasib rumah tangga Vanilla sedang berada di ujung tanduk.

Dan semua itu bermula, karena kesalahan Vanessa sendiri.

Vanessa benar-benar tidak tahu harus melakukan apa sekarang?

Hanya ada dua pilihan yang bisa dia tempuh untuk menyudahi masalah yang timbul sebab ulahnya saat ini.

Hal yang bisa dia lakukan untuk menyelamatkan pernikahan Vanilla dan Wildan dari jurang kehancuran akibat kebodohannya sendiri.

Dan pilihannya adalah...

Berkata jujur pada Mahessa tentang siapa sebenarnya bocah perempuan yang menolong Yasa, atau...

Berusaha membuat Mahessa benar-benar jatuh cinta padanya.

Hanya itu!

Sayangnya, Vanessa tak tahu mana yang harus dia pilih dari dua hal tersebut, karena kedua hal itu memang teramat sulit untuk dilakukan.

*****

Yang suka, ayo diserbu dengan Vote dan komentnya ya...

Salam Herofah...

Komen (6)
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Benar berarti bahwa Vanessa adalah bocah yg di lapas yg di panggil Yasa Vi...dan Yasa sebenarnya adalah Mahessa
goodnovel comment avatar
Little Mermaid
emang nessa itu adalah vi mbak...wktu itu ngelak bilang bukan vi n ngaku ke mahessa kalo vi itu vanilla, padahal vi itu ya emang vanessa
goodnovel comment avatar
Little Mermaid
menunggu besooook...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   10. BERSIHKAN TUBUH KOTORMU!

    Malam pertama dalam sebuah pernikahan adalah hal terindah yang pastinya ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahan.Menunjukkan rasa cinta melalui sentuhan jemari lembut, pagutan mesra di bibir, pelukan hangat hingga akhirnya mencapai titik klimaks bersama.Sungguh akan menjadi hal baru bagi semua pasangan yang tengah dimabuk asmara.Sayangnya, hal tersebut tidak dirasakan oleh Vanessa dan Mahessa yang memang menikah dengan tujuan lain yang sudah mereka sepakati bersama.Bunga mawar merah yang bertaburan di atas seprai putih di dalam kamar pengantin keduanya, menambah kesan romantis yang menggairahkan. Belum lagi lilin-lilin kecil aromatherapy yang terletak di beberapa titik ruangan. Menambah harum semerbak ruangan bernuansa putih gading itu.Balon-balon berbentuk hati bergelantungan bebas di langit-langit kamar membentuk sebuah tulisan "Selamat Menempuh Hidup Baru".Melihat semua itu, seketika hati Vanessa terenyuh. Bukankah, seharusnya dia merasa ba

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   11. TERLALU MURAHAN

    "Cepat mandi! BERSIHKAN TUBUH KOTORMU ITU!" Perintah Mahessa saat itu.Lelaki itu melangkah cepat keluar menarik pintu kamar mandi dan menutupnya dengan sebuah bantingan keras.Tak sampai di situ, Mahessa terus saja melangkah hendak keluar dari dalam ruangan yang menjadi kamar pengantinnya dengan Vanessa, namun saat selangkah lagi kakinya itu benar-benar keluar dari kamar tersebut, Mahessa menahan gerakannya.Tak ingin memancing kecurigaan orang lain jika sampai melihat dirinya wara-wiri di luar, padahal ini adalah malam pertama pernikahannya dengan Vanessa.Alhasil, Mahessa hanya bisa mengesah pasrah dan kembali masuk ke dalam kamar setelah lagi-lagi dia membanting pintu dengan sangat keras.Melepas pakaiannya satu persatu hingga dia tak mengenakan atasan apa pun lagi. Meraih sebuah botol minuman beralkohol di dalam lemari pendingin lalu menenggaknya dengan cepat.Sebisa mungkin Mahessa berusaha menetralkan emosi yang kian menyiksa setiap kali otaknya harus dipaksa berputar membayang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   12. KALIMAT MENYAKITKAN

    "Jika memang dia bukan Yasa, lalu kenapa dia mengatakan bahwa dia adalah Yasa padaku? Apa kamu yang menyuruhnya Mahes?" Tanya Vanessa dengan segelintir amarah yang tersisa."Ya, aku yang menyuruhnya," jawab Mahessa tegas."Apa alasannya?""Karena aku hanya ingin tahu, apakah seorang Vi, benar-benar masih mengingat kejadian itu, atau tidak.""Brengsek!" Vanessa memaki dan melayangkan satu tamparan kuatnya di pipi Mahessa, sementara Mahessa hanya bergeming. Sama sekali tak berniat untuk melawan. Dan hal ini akan terjadi pada Mahessa jika memang Mahessa merasa dirinya bersalah.Ya, Mahessa sadar bahwa dirinya sudah bersalah dengan membiarkan orang lain menyamar sebagai Yasa hanya demi sebuah pembuktian.Sungguh konyol bukan?"Jadi selama ini kamu telah mempermainkan aku? Mempermainkan perasaanku? Hidupku?" Jerit Vanessa lagi penuh kemurkaan. "Memangnya kamu pikir dirimu itu siapa, hah? Tuhan? Kamu bahkan tidak pantas disebut sebagai lelaki karena kenyataannya kamu hanya seorang pecundang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   13. PERTEMUKAN AKU DENGAN GAVIN!

    "Dan aku sangat bersyukur, jika kenyataannya, Vi yang aku cari selama ini ternyata bukan dirimu, melainkan Vanilla," Mahessa tertawa renyah di akhir kalimatnya.Seketika niat Vanessa untuk memberitahukan pada Mahessa tentang siapa sebenarnya sosok Vi yang asli pun urung dia lakukan.Ucapan Mahessa saat itu, sungguh melukai hati dan jiwanya. Menusuknya dengan sangat dalam dan menyakitkan.Jadi, biarlah...Biarkan saja lelaki itu berpikir bahwa Vi adalah Vanilla.Vanessa bahkan sudah tak perduli!"Aku sudah menjawab semua pertanyaanmu dan sekarang giliranmu memberitahuku soal Vi," ucap Mahessa lagi setelah cukup lama mereka saling diam.Tatapan Mahessa terus tertuju pada sosok Vanessa yang saat ini kembali duduk di sisi ranjang tempat tidur. Wanita itu terus bergeming dengan kedua tangan yang meremas ujung jubah mandi yang dia kenakan.Terlihat sekali, bahwa Vanessa sedang gugup saat ini."Ada apa Nessa? Tadi kamu sendiri yang mengatakan bahwa kamu ingin mengatakan sesuatu tentang Vi ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   14. JANGAN TINGGALKAN AKU, VI!

    "Kalau begitu, nyawa Gavin akan menjadi taruhannya, apa kamu siap kehilangan lelaki itu, Nessa?" tanya Mahessa disertai sebuah seringai licik yang membuat Vanessa semakin muak saja pada lelaki itu.Dan jika sudah mengingat kelicikan Mahessa, maka tak ada alasan bagi Vanessa untuk tetap mempercayai lelaki yang kini sudah resmi menjadi suaminya itu.Setelah cukup lama berpikir, akhirnya Vanessa pun berkata dengan penuh keyakinan, bahkan dia tak ragu membalas tatapan Mahessa yang masih tertuju ke arahnya. "Pertemukan aku dengan Gavin lebih dulu, baru aku akan membantumu mendapatkan, Vi!"Kedua bola mata Mahessa menyipit, seolah sedang menelaah lebih jauh bahwa Vanessa benar-benar serius dengan kata-katanya."Lalu, jika aku sudah mempertemukanmu dengan Gavin, apa jaminan untukku bahwa kamu tidak akan mangkir dari kata-kata yang sudah kamu ucapkan sendiri?" tanya Mahessa balik yang hanya menginginkan kepastian lebih jauh dari seorang Vanessa.Lagi, Vanessa kembali terdiam.Berusaha memutar

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   15. YASA KECIL YANG MALANG

    Baru-baru ini, Mahessa mengajak Wildan untuk join dalam salah satu proyek besar usungan perusahaan Anggara Grup di mana Mahessa akan memberikan wewenang penuh pada Wildan untuk mengurus proyek tersebut.Dan bagi seorang pengusaha macam Wildan, jelas tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas yang bisa mendatangkan begitu banyak keuntungan bagi masa depan perusahaannya kelak.Intensitas kedekatan Mahessa dan Wildan terjalin semakin dekat, bahkan kini, Wildan mengajak Mahessa untuk ikut bergabung dengan anggota Club Golfnya."Wah, Caddy di sini cantik-cantik sekali ya?" ujar Mahessa saat pertama kalinya dia bergabung dengan anggota Club Golf Wildan.Wildan melirik ke salah satu Caddy yang ada di sekitar mereka. Senyum lelaki itu mengembang tatkala sang Caddy memberinya senyuman lebih dulu."Memang sih cantik-cantik, tapi, tidak ada yang membuatku tertarik," ucap Wildan seraya mendekatkan bibirnya ke telinga Mahessa, "bagiku, tak ada wanita mana pun yang lebih cantik dari istriku," bisik lel

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-23
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   16. BERTEMU GAVIN

    "Sudah selesai," ucap Vanessa saat dia selesai dengan kegiatannya mengobati luka di kedua telapak tangan Mahessa.Masih dengan tarikan napasnya yang belum stabil, Mahessa menatap ke arah kedua telapak tangannya yang tertempel plester luka.Seolah baru tersadar dari alam bawah sadarnya setelah kejadian yang dia alami di dapur tadi, Mahessa lekas bergerak menjauh dari Vanessa dengan menggeser posisi duduknya.Raut ketakutan masih tersirat nyata di wajah lelaki itu."Sudah tidak ada api di sini," beritahu Vanessa kemudian. Nada bicaranya agak tinggi dan ketus. Meski, dalam hati, Vanessa tak kuasa menahan tawa melihat ekspresi polos Mahessa setiap kali lelaki itu ketakutan.Sebab, ini sudah kali kedua sejak lima hari belakangan mereka hidup bersama dan Vanessa memergoki Mahessa yang memang begitu takut pada api.Sepertinya, trauma yang dimiliki lelaki itu terhadap api cukup berat, hingga membuat Mahessa sampai terbawa mimpi.Menarik napas panjang, usai dirinya membenahi peralatan obat-oba

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   17. BUNUH SAJA DIA!

    "Apa kabar kawan lama? Apa kamu menikmati masa hukumanmu?" tanya Mahessa dengan senyuman lebar.Melihat ketidakberdayaan Gavin, seolah menjadi kesenangan tersendiri bagi Mahessa saat ini, setelah apa yang lelaki itu lakukan terhadapnya, pun terhadap Vanessa yang awalnya dia pikir adalah Vanilla.Salah Mahessa memang sudah mempercayai Gavin yang awalnya dia pikir benar-benar mau bertobat atas semua kejahatan yang sudah lelaki itu lakukan pada ayah tirinya sendiri, yaitu Pak Dirham.Gavin, Gallen dan ibunya, serta beberapa orang keluarga dari pihak ibu Gavin yang lain adalah pengemis yang telah Pak Dirham pungut di pinggir jalan dan dia jadikan layaknya seorang ratu dan raja di istana megah milik Pak Dirham di Amerika, hingga akhirnya mereka justru menikam Pak Dirham dari belakang dengan begitu keji.Saat Mahessa hendak memenjarakan mereka, lalu Gallen berhasil kabur, Gavin dengan tipu muslihatnya berhasil mengambil hati Mahessa dengan tangisan palsu. Sialnya, Gavin yang tahu bahwa soso

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25

Bab terbaru

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   42. MASUK PERANGKAP

    Setelah melalui sekitar tujuh jam perjalanan darat, akhirnya Mahessa dan Vanessa pun sampai di Paris.Di sepanjang perjalanan tadi, Vanessa sempat menerima panggilan telepon dari Vanilla dan keluarganya yang kini sudah berada di Amerika.Vanilla dengan segala kekhawatirannya terus saja mengoceh seperti kaleng rombeng di telepon. Wanita itu memarahi Vanessa yang telah membuatnya cemas di sepanjang perjalanan menuju Amerika karena Vanessa yang tiba-tiba saja menghilang di Bandara dan sulit dihubungi.Hingga akhirnya, semua masalah terselesaikan begitu pihak keluarga di sana tahu bahwa kini Vanessa dan Mahessa baik-baik saja."Sepertinya, keluargaku memang belum tau soal Aro?" tanya Vanessa saat Mahessa baru saja mengajaknya memasuki sebuah mobil pribadi yang mereka sewa."Ya, kupikir mereka tidak perlu tau," ucap Mahessa saat itu yang mulai fokus menyetir."Lalu, kita mau kemana sekarang? Aku sangat lelah, kita harus istirahat, Mahess," ucap Vanessa diikuti dengan mulutnya yang menguap

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   41. SEBUAH ALASAN

    Matahari bersinar cerah menyambut pagi di Jenewa.Gemericik air mengalir terdengar dari balik balkon kamar yang dihuni oleh Mahessa dan Vanessa tadi malam.Menghirup udara pagi yang segar dan sejuk, Vanessa terdiam di sisi balkon dengan tubuhnya yang hanya terbalut kemeja putih Mahessa. Bahkan, tanpa Vanessa mengenakan apa pun lagi di dalamnya.Pergumulan panjang nan panasnya dengan Mahessa tadi malam terasa begitu membekas di benaknya. Membuat senyum di wajah cantik nan seksi Vanessa seolah tak mau hilang."Kamu sudah bangun duluan? Kenapa tidak membangunkan aku?" bisik suara berat seorang lelaki dengan tubuh atasnya yang shirtless, memperlihatkan lekukan otot-otot tangannya yang kekar dan mulus.Mahessa memeluk tubuh sang istri dari belakang, membenamkan kepalanya di balik ceruk leher Vanessa yang harum."Aku tau kamu pasti kelelahan karena permainan kita semalam, makanya aku biarkan kamu istirahat lebih lama," ucap Vanessa menahan geli saat bibir Mahessa mulai mendaratkan kecupan k

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   40. RASA SAKIT YANG TERBAYAR

    "Kamu ingin menjadi istri yang baik kan? Kalau begitu, buktikan!" ucap Mahessa setelah lelaki itu berhasil melepas kemeja yang dia kenakan.Bukan hal aneh bagi Vanessa untuk menyenangkan lelaki di ranjang, hanya saja, kenapa saat ini dia merasa begitu gugup?Bahkan Vanessa merasa jantungnya seakan ingin melompat keluar dari dadanya, saking kencang dan kuatnya degupan itu.Keadaan hening seketika menyergap keduanya saat tubuh Mahessa sudah menguasai tubuh sang istri sepenuhnya.Tatapan keduanya kembali bertemu, lekat dan dalam.Seolah menyelami kembali masa-masa indah kebersamaan masa kecil mereka dahulu, saat Vi sering membantu Yasa membersihkan kantin lapas bersama Pak Dirham. Saat Yasa sering mengajak Vi melihat langit senja dari atas pohon, dan saat mereka bermain petak umpet bersama, lalu Vi menangis karena melihat ular di belakang lapas.Semua kenangan itu masih terekam jelas dalam benak Yasa a.k.a Mahessa. Tak terlupakan, sedikit pun."Kamu cantik sekali, Vi..." gumam Mahessa sa

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   39. BUKTIKAN!

    Setelah memastikan Vanessa aman bersama Vanilla dan juga Wildan, Mahessa kini hanya perlu menyusun strategi baru untuk menghadapi kelompok Aro.Jika memang Aro kini sudah berhasil menguasai markasnya di Jakarta, itu artinya, lelaki itu pun sudah berhasil menyelamatkan Gavin?Lelaki licik itu!Menghantam lemari kaca di ruang tengah mansionnya dengan remot TV yang ada digenggamannya, Mahessa kembali berteriak frustasi. Menyesali kebodohannya, mengapa dia tidak sekalian melenyapkan nyawa lelaki brengsek bernama Gavin itu kemarin-kemarin?Jika kini Gavin sudah berada dengan Aro, Mahessa pastikan, cepat atau lambat, Aro pun akan lekas menemukan keberadaannya, karena sejauh ini, Gavin jelas tau, di mana saja Pak Dirham memiliki aset berharga.Mahessa masih terus mundar-mandir di ruang tengah kediamannya dan masih berpikir memutar otak bagaimana caranya dia menghadapi Aro kelak, ketika tiba-tiba, dia dikejutkan oleh kedatangan seorang wanita bergaun hitam yang berlari tanpa alas kaki ke arah

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   38. KARTU AS DI TANGAN GAVIN

    Setelah melakukan pencarian panjang, akhirnya, kelompok Aro berhasil menguasai markas besar kelompok Mahessa di Jakarta.Lokasi di mana Mahessa menyekap Gavin selama ini.Dengan wajah bengisnya yang setengah brewok itu, Aro bersama anak buahnya berhasil menghabisi seluruh anak buah Mahessa di dalam rumah mewah itu, dan menyisakan satu orang bernama Rendi yang diketahui merupakan pemimpin kelompok.Aro tahu bahwa Rendi adalah pemimpin di sana, tentunya dari Gavin yang saat itu sudah berhasil dia selamatkan.Melihat kondisi Gavin yang sangat menyedihkan dan lemah, amarah Aro benar-benar meledak. Lelaki itu bahkan menghancurkan seisi kediaman mewah Mahessa dengan senjata api miliknya.Mendekati Rendi yang saat itu sudah babak belur dan hampir mati, Aro memerintahkan salah satu anak buahnya untuk mengambil ponsel milik Rendi yang biasa lelaki itu gunakan untuk menghubungi bos besar mereka.Sambil melakukan sambungan telepon dengan Rendi, orang-orang Aro yang lain bertugas mencari titik lo

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   37. TELEPON DARI ARO!

    Mendapati kondisi Wildan yang sudah tak sadarkan diri saat dua orang bodyguard membawa lelaki itu masuk ke dalam kamar, membuat Vanessa dilanda perasaan cemas berlebih, meski saat itu, dia tak mampu melakukan banyak hal selain diam, diam dan diam.Terpaku dan mematung, menatap sosok Wildan yang kini ada di atas ranjang berseprai putih di kamar yang sama dengannya.Ingin hati bertanya pada dua orang anak buah Mahessa mengenai keberadaan atasan mereka dan apa yang sebenarnya terjadi pada Wildan, hanya saja, bibir Vanessa mendadak kelu karena takut rencananya terbongkar.Alhasil, usai dua orang lelaki bertubuh kekar itu keluar dari kamar tersebut, Vanessa lekas mengguncang tubuh Wildan untuk membangunkan lelaki itu."Wil, bangun, Wil! Kenapa lo malah ke sini sih? Wildan! Bangun!" ucap Vanessa yang mulai panik.Dan sialnya, Wildan tak juga terbangun di saat guncangan tangan Vanessa semakin kencang. Hal itu jelas membuat Vanessa mati kutu. Bingung harus melakukan apa, hingga akhirnya, Vane

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   36. PENGAKUAN MAHESSA

    "Kami mendapat berita akurat dari salah satu mantan sipir penjara di lapas yang memang mengenal sosok Yasa kecil cukup dekat, namanya Pak Darmaji. Ternyata, lelaki itu masih hidup, Bos. Pak Darmaji masih hidup sampai saat ini dan dia memang sengaja bersembunyi karena semenjak Pak Dirham meninggalkan lapas bersama Yasa, Pak Darmaji mengaku, banyak sekali pihak yang mempertanyakan keberadaan Pak Dirham padanya, hingga akhirnya dia pun memutuskan untuk mengambil pensiun dini setelah tahu bahwa ternyata, orang-orang yang mencari Pak Dirham tersebut memang berniat jahat ingin membunuh Pak Dirham dan merebut harta lelaki itu.""Pak Darmaji mengetahui bahwa Pak Dirham ternyata orang yang sangat kaya di Amerika dari surat misterius yang diterimanya. Selain surat, Pak Darmaji juga mendapatkan sebuah kiriman uang yang sangat banyak dan si pengirim uang tersebut meminta Pak Darmaji untuk bersembunyi. Itulah sebabnya, selama ini kita sangat kesulitan mendapatkan informasi tentang Pak Darmaji ini,

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   35. FAKTA YANG TERPECAHKAN

    Sementara Vanessa melakukan apa yang seharusnya dia lakukan bersama Vanilla, Wildan, yang memang bertugas untuk mengalihkan perhatian Mahessa dari dua orang saudara kembar itu, sengaja mengajak Mahessa keluar untuk berkeliling kota Swiss dengan berjalan kaki menyusuri tepian danau Geneva.Selain panoramanya yang indah dan memanjakan mata, Danau Geneva pun terlihat sangat bersih.Danau Geneva dikelilingi beberapa taman hijau, antara lain Parc de la Grang dan Jardin Anglais yang di dalamnya terdapat jam besar dari bunga. Ada pula Parc Mon Repos dan Jardin Botanique.Tak ketinggalan, terdapat ikon air mancur di Geneva yang berada di Danau Geneva bernama The Geneva Water Fountain atau dikenal sebagai Jet d’Eau. Air mancur ini terletak di tengah danau, tak jauh dari muara Sungai Rhone tepatnya di Quai Gustave-Ador.Dan di sanalah tepatnya, Mahessa dan Wildan kini berada.Kedua lelaki itu berbincang akrab seperti biasa, seolah tak sama sekali terjadi hal-hal aneh di antara mereka.Melihat b

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   34. BERTUKAR TEMPAT

    Seperti apa yang sudah Vanessa dan Wildan rencanakan sebelumnya, bahwa Vanessa akan bertukar tempat dengan Vanilla jika memang Mahessa tetap kekeuh ingin melanjutkan rencana konyolnya untuk bertukar pasangan.Malam itu, usai mendapat pesan dari Wildan yang memberitahukan bahwa Mahessa akan melakukan rencananya malam ini, Vanessa pun lekas mengambil tindakan dengan mendatangi Vanilla ke kamar sang saudara kembarnya itu."Apa? Pernikahan kontrak?" Pekik Vanilla terkejut saat Vanessa baru saja memberitahunya bahwa pernikahan yang terjalin antara dirinya dan Mahessa hanyalah sebuah pernikahan kontrak yang akan berakhir jika Mahessa sudah berhasil mendapatkan apa yang dia mau, yaitu Vi.Itulah sebabnya, hidup Vanessa sekarang benar-benar bergantung pada Vanilla. Vanessa tak mungkin berdiam diri saja menjalani kehidupannya yang suram di masa depan dengan seorang lelaki macam Mahessa, namun, dia juga tak akan membiarkan Mahessa menghancurkan kehidupan rumah tangga Vanilla dan Wildan.Baik dir

DMCA.com Protection Status