Share

7. BUKAN HAMIL ANAKKU!

Penulis: Herofah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-14 05:12:46

Flashback On...

"Coba tebak, kira-kira jenis kelamin anak kita apa ya, Yas?" Tanya Vanessa pada kekasihnya, Yasa.

Malam itu mereka baru saja selesai bercinta.

Sejak kepulangannya dari Paris, Yasa memang tinggal menetap di apartemen Vanessa karena lelaki itu tidak memiliki tempat tinggal.

Hidup sebagai yatim piatu sejak kecil dan tak memiliki sanak saudara membuat Yasa tumbuh menjadi sosok lelaki yang mandiri dan pekerja keras. Meski semua yang dia kerjakan pada akhirnya tetap tak mampu membawanya pada taraf kehidupan yang lebih baik.

Itulah alasan mengapa Yasa sempat berpikir untuk pergi dari kehidupan Vanessa karena dia merasa tidak cukup layak mendampingi Vanessa yang saat itu berprofesi sebagai model papan atas.

Namun, Yasa menyesal telah menyakiti Vanessa karena nyatanya, cinta Vanessa terhadapnya begitu dalam. Bahkan Vanessa rela mengesampingkan karirnya demi mencari Yasa ke Paris.

Lika-liku panjang cinta mereka sudah berhasil mereka lalui dan kini Yasa hanya perlu bersabar sedikit untuk mendapat restu dari Ayah Vanessa untuk bisa meresmikan hubungan mereka.

"Kamu kan seorang Ibu, feeling seorang Ibu pasti lebih kuat, coba kamu tebak, kira-kira jenis kelamin bayi kita apa?" Balas Yasa masih dalam posisinya memeluk tubuh Vanessa.

"Hmmm, mungkin nggak sih mereka kembar? Kayak aku sama Vanilla?" Terka Vanessa dengan kedua bola mata yang mendelik.

"Wah, bisa jadi sih, kalau memang benar kembar, kita harus benar-benar mempersiapkan semuanya dengan baik, dan aku janji akan mencari pekerjaan yang lebih baik supaya bisa memenuhi kebutuhan hidup kamu dan anak-anak kita kelak. Aku nggak bisa terus bertahan dalam profesiku sebagai fotografer saja. Aku harus mencari tambahan pekerjaan,"

Vanessa mengesah, mendongakkan kepala menatap wajah sang kekasih. "Nggak usah mulai lagi deh, Yas! Aku kan udah bilang, aku terima kamu apa adanya. Aku punya apartemen ini, aku juga punya pekerjaan, kita bisa berjuang sama-sama, aku nggak mau kamu merendahkan diri terus,"

"Aku nggak sedang merendah, aku cuma ingin meyakinkan kamu bahwa aku benar-benar bersungguh-sungguh kali ini,"

"Iya, aku percaya Yas. Aku percaya sama kamu. Aku percaya kamu akan bertanggung jawab dan..." Vanesaa menggantung kalimatnya sesaat, jemari lentiknya menarik dagu Yasa mendekat. "Aku percaya, kamu nggak akan ninggalin aku lagi setelah ini..."

Flashback off...

Yang Vanessa ingat, itu adalah malam indah terakhir yang dia lalui bersama Yasa di apartemennya karena keesokan harinya, Vanessa justru mendapati Yasa bukan lagi meninggalkannya ke luar negeri, tapi justru meninggalkannya untuk selama-lamanya.

Yasa meninggal setelah mendapat serangan brutal yang dilakukan oleh Ibunda Vanessa sendiri di kediaman Malik, Papanya.

Kenari, Ibunda Vanessa dan Vanilla yang memang mengidap gangguan jiwa memiliki dendam pada Isna yang merupakan istri sah Malik saat ini, Yasa dan Vanessa yang kebetulan sedang bertamu saat itu menemukan kondisi Isna yang hampir saja tewas di tangan Kenari.

Yasa berusaha meringkus Kenari sementara Vanessa sibuk menelepon Ambulance karena kondisi Isna yang sudah sangat memprihatinkan. Tanpa pernah dia tahu di luar sana, Yasa justru mendapat serangan dari sang Ibu menggunakan sebuah linggis, hingga lelaki itu pun meninggal di tempat kejadian.

Tragedi itu memang mengerikan dan bagaimana mungkin Vanessa bisa melupakan hal itu sementara dia melihat dengan jelas bagaimana kacaunya jasad Yasa saat itu.

Itulah sebabnya, Vanessa sangat membenci Kenari. Bahkan dia tak sama sekali menangis saat pihak Rumah sakit jiwa memberitahukan berita kematian Ibunya yang bunuh diri.

Sejak siuman pasca proses kuretase yang dijalaninya, Vanessa tak henti menangis.

Mendapati bayi dalam kandungannya kini telah tiada, Vanessa benar-benar terpukul.

Bahkan kedatangan pihak keluarga yang berusaha menghiburnya tak sama sekali membuahkan hasil.

"Biarkan saja dulu, mungkin Vanessa butuh waktu untuk menerima keadaan," ucap Isna pada Vanilla saat Vanilla dan Wildan baru saja menjenguk Vanessa di rumah sakit.

Saat itu Vanilla terus menghibur Vanessa, mengajaknya bicara dari hati ke hati, namun semua yang dikatakan Vanilla sia-sia karena Vanessa tak sama sekali tergerak untuk menanggapi. Seperti berbicara dengan sebuah patung, akhirnya Vanilla memutuskan untuk keluar dari ruangan itu.

"Memang bagaimana kronologinya Tante, kok bisa Vanessa tiba-tiba pendarahan? Padahal di rumah kemarin dia nggak kenapa-kenapa loh," tanya Vanilla yang masih merasa aneh dengan kejadian ini. Sebab, satu hari sebelum Vanessa mengalami keguguran, Vanilla sendiri yang mengantar saudara kembarnya itu ke klinik untuk check up kandungan dan dokter klinik mengatakan bahwa kandungan Vanessa dalam keadaan sehat-sehat saja. "Apa mungkin dia salah makan?" Terka Vanilla lagi.

Isna menggeleng. Mencoba mengingat kembali kejadian sebelum dirinya menemukan Vanessa terkulai di toilet umum sebuah restoran elit di dalam mall yang mereka kunjungi.

Ya, semalam, Isna memang sedang bersama Vanessa mengisi waktu luang dengan berbelanja, merasa lapar Isna pun mengajak Vanessa untuk makan di sebuah restaurant cepat saji di dalam mall tersebut.

"Seingatku, Vanessa semalam makan sangat banyak dan lahap, lalu dia pamit izin ke toilet umum dan lama tidak kembali, sampai akhirnya aku menyusul karena khawatir, dan saat itulah aku menemukan Vanessa sudah bersimbah darah di dalam toilet, tubuhnya tergeletak di lantai. Kalau memang Vanessa keracunan makanan, pastinya dokter rumah sakit akan memberikan informasi pada kitakan? Tapi buktinya tidak. Dokter hanya bilang, bisa jadi keguguran yang dialami Vanessa karena dia terlalu stress," jelas Isna panjang lebar.

Vanilla dan Wildan hanya menganggukkan kepala tanda mengerti sekaligus prihatin dengan nasib Vanessa.

"Yaudah kalau gitu Tante pulang aja dulu, biar hari ini Vanessa aku yang jaga," ucap Vanilla lagi. Merasa kasihan pada Isna yang sejak kemarin malam terus stand by menjaga Vanessa di rumah sakit.

Isna mengangguk. "Iya, nanti Tante pulang tunggu Papamu jemput dulu,"

Saat itu Isna memutuskan kembali ke dalam ruang rawat Vanessa untuk berpamitan pulang.

Wanita itu mengelus rambut pirang Vanessa dengan sayang. "Tante pulang dulu ya Nessa, nanti kalau kamu butuh apa-apa ada Vanilla dan Wildan di sini yang temenin kamu," ucapnya.

Vanessa hanya bergeming.

Bahkan menoleh ke arah Isna pun tidak.

Tatapannya kosong ke arah jendela kamar di ruangan itu.

Sepeninggal Isna, saat Vanessa kembali sendirian di dalam ruang rawatnya, satu titik air mata Vanessa kembali terjatuh dengan sendirinya

Sebongkah amarah seakan meradang dalam benaknya setelah dia baru saja menerima sebuah pesan singkat di ponselnya.

Sebuah pesan singkat yang dia terima dari seorang lelaki bernama Mahessa Anggara.

Sebuah pesan singkat yang pada akhirnya membuat Vanessa mengerti mengapa dia bisa tiba-tiba mengalami keguguran.

Ini semua pasti ulah Mahessa!

Ya, Vanessa yakin betul bahwa ini ulah Mahessa karena lelaki itu yang memang ingin secepatnya menikahi dirinya.

Brengsek!

*****

Seorang lelaki dengan wajahnya yang tampak babak belur diseret oleh dua orang bertubuh kekar menghadap bos besar mereka yang sudah menunggu di ruang tamu sebuah rumah mewah nan megah.

Tubuh lelaki itu sudah tidak berdaya untuk berdiri ketika dilempar ke kaki sang tuan besar.

Lelaki berjas hitam yang duduk nyaman di sofa kebesarannya tampak memajukan posisi duduknya, sedikit membungkuk agar dirinya bisa lebih dekat dengan manusia menjijikan bernama Gavin yang selama ini dia perintahkan untuk menyamar menjadi Yasa.

Gavin, yang sudah berani menipunya habis-habissan itu.

"Apa yang sebenarnya kamu rencanakan di belakangku? Hah?" Tanya lelaki itu dengan urat-urat leher yang hampir menyembul keluar akibat menahan amarah. Dia menarik ketat kerah baju lelaki di bawah kakinya itu.

Gavin tersenyum miring. "Aku sudah melakukan apa yang seharusnya aku lakukan! Bukankah selama ini kamu hanya ingin Vanessa aman? Dan aku sudah mewujudkan keinginanmu, Mahes! Lalu apalagi yang kamu inginkan dariku sekarang?" ucap lelaki itu.

Meski sudah babak belur, dari tatapannya yang tajam, Gavin seolah tak takut sama sekali pada Mahessa. Bahkan dia seperti muak menatap wajah Mahessa yang sok berkuasa itu.

"Aku memberimu tugas untuk menjaga Vanessa! Bukan menidurinya terlebih sampai dia hamil! Brengsek!" Satu pukulan Mahessa mendarat di wajah Gavin, membuat tubuh lelaki itu kembali tersungkur ke lantai.

Mahessa menjadikan kepala Gavin sebagai alas kakinya, menekannya kuat-kuat hingga Gavin merasa sesak napas.

"Van-nessa bu-kan ha-mil anakku..." Ucap Gavin saat itu dalam ketidakberdayaannya.

"Jelas-jelas itu anakmu! Kamu yang sudah melakukannya bersama Vanessa untuk pertama kali bukan?" Tekan Mahessa lagi.

"Van-nes-sa hamil a-nak Tuan Aro..." Ucap Gavin lagi dengan napasnya yang mulai putus-putus akibat tekanan sepatu Mahessa di kepalanya.

Mahessa mengangkat kakinya, menatap Gavin sengit dan membalikkan tubuh lelaki itu dengan sekali tarikan tangan, lalu mendudukinya.

"Aro? Siapa dia?" Tanya Mahessa penasaran.

Gavin meludah darah yang berkumpul di mulutnya ke arah samping. Dadanya masih sesak hingga menyebabkan napasnya tersengal tak beraturan. "Dia orang yang akan membunuhmu, brengsek!"

Rahang Mahessa semakin ketat tatkala mendapat makian dari Gavin. Hingga beberapa pukulan kembali dilayangkannya di wajah lelaki itu.

Melempar kepala Gavin dengan keras hingga membentur lantai, Mahessa bangkit dari atas tubuh lelaki yang baru saja pingsan itu.

Dia membenahi sedikit pakaiannya yang berantakan dan membersihkan tangannya dari noda darah Gavin dengan tissue.

Mahessa memanggil asistennya, Saga.

"Cari tau siapa Aro!"

"Baik Tuan. Oh ya Tuan, ada berita baru dari Edi," beritahu Saga saat itu.

Mahessa menoleh, Edi adalah utusan yang dia tugaskan untuk memata-matai Vanessa dari jauh.

"Berita apa?"

"Nona Vanessa masuk rumah sakit, Edi bilang, Nona Vanessa keguguran."

Kedua bola mata Mahessa terbelalak. Kelihatan sekali bahwa dia terkejut. "Vanessa keguguran? Lalu bagaimana keadaannya?"

"Sejauh ini baik-baik saja, Tuan."

"Baiklah, atur jadwal pertemuanku dengannya malam ini dan siapkan surat perjanjian kontrak pernikahanku dengannya!"

"Baik, Tuan!"

*****

Yuk Di Vote dan koment kalau suka...

Salam Herofah...

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Little Mermaid
nah..siapa yg buat si cantik keguguran dong? itu si aro pasti nanti bakal nyari si nessa, keq nya dri ceritanya nilla itu ada spill kalo yg nama aro naksir berat ma nessa kan ya.
goodnovel comment avatar
Indah Hayati
yakin bangat bukan mahessa yg bikin vanessa keguguran tapi vanessa pikir itu krna ulah mahessa andai aja vanessa bisa sedikit jujur klo dia adalah anak kecil itu pasti mahessa bakal senang tapi malah dia libatkan sodara kembar nya vanilla pasti lah mahessa pengen dapatin vanilla gmana pun cara nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   8. MAHESSA VS WILDAN

    Masa setelah Prolog..."Tanda tangani ini sekarang!" Perintah Mahessa pada Vanessa dengan begitu to the point, saat lelaki itu baru saja sampai di dalam ruang rawat Vanessa."Apa ini?" tanya Vanessa bingung. Wajah pucatnya tampak semakin pucat terhitung saat dia melihat sosok Mahessa memasuki ruang rawatnya beberapa detik tadi.Kebetulan, Isna dan Malik baru saja pulang, sementara Vanilla dan Wildan yang akan menggantikan menjaga Vanessa di rumah sakit belum datang. Jadilah, Mahessa bisa dengan leluasa melakukan aksinya terhadap Vanessa di dalam sini.Aksinya untuk memaksa Vanessa menandatangani surat perjanjian pernikahan mereka."Kamu baru saja keguguran, jadi tak ada alasan bagi kita untuk menunda pernikahan, benar kan?" ucap Mahessa disertai sebuah senyuman miring khasnya.Vanessa melirik sebuah kertas di pangkuannya. Kedua rahang wanita itu mengeras seiring dengan buliran air mata yang perlahan jatuh menetes di pipinya."Ini pulpennya, Nona cantik," ucap Mahessa lagi seraya menyo

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   9. PERNIKAHAN

    "Apa? Menikah? Dengan Mahessa?" Pekik Vanilla kaget saat Vanessa baru saja memberitahu keluarganya bahwa dia ingin mempercepat proses pernikahannya dengan Mahessa.Dua minggu sudah berlalu pasca dirinya keguguran dan kini kondisi kesehatan Vanessa sudah jauh lebih baik, itulah sebabnya dia pun lekas memberitahukan hal ini pada seluruh keluarganya."Kamu yakin, Nessa? Bukankah kamu sendiri yang bilang kalau kamu tidak menyukai Mahessa?" ucap Vanilla yang kini berhasil menarik Vanessa dari keramaian keluarganya yang masih berkumpul di ruang tengah kediaman Malik."Sejak awal saat Mahessa datang ke rumah ini untuk melamarku, aku sudah menerima lamarannya, hanya saja, aku memberinya syarat bahwa aku bersedia menikah dengannya selepas aku melahirkan. Tapi, sekarang aku bahkan sudah kehilangan anakku, jadi, tidak ada lagi alasan untuk kami menunda pernikahan," tutur Vanessa menjelaskan.Masih menatap Vanessa dengan penuh ketidakpercayaan, entah kenapa, Vanilla merasa bahwa Vanessa tengah me

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   10. BERSIHKAN TUBUH KOTORMU!

    Malam pertama dalam sebuah pernikahan adalah hal terindah yang pastinya ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahan.Menunjukkan rasa cinta melalui sentuhan jemari lembut, pagutan mesra di bibir, pelukan hangat hingga akhirnya mencapai titik klimaks bersama.Sungguh akan menjadi hal baru bagi semua pasangan yang tengah dimabuk asmara.Sayangnya, hal tersebut tidak dirasakan oleh Vanessa dan Mahessa yang memang menikah dengan tujuan lain yang sudah mereka sepakati bersama.Bunga mawar merah yang bertaburan di atas seprai putih di dalam kamar pengantin keduanya, menambah kesan romantis yang menggairahkan. Belum lagi lilin-lilin kecil aromatherapy yang terletak di beberapa titik ruangan. Menambah harum semerbak ruangan bernuansa putih gading itu.Balon-balon berbentuk hati bergelantungan bebas di langit-langit kamar membentuk sebuah tulisan "Selamat Menempuh Hidup Baru".Melihat semua itu, seketika hati Vanessa terenyuh. Bukankah, seharusnya dia merasa ba

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   11. TERLALU MURAHAN

    "Cepat mandi! BERSIHKAN TUBUH KOTORMU ITU!" Perintah Mahessa saat itu.Lelaki itu melangkah cepat keluar menarik pintu kamar mandi dan menutupnya dengan sebuah bantingan keras.Tak sampai di situ, Mahessa terus saja melangkah hendak keluar dari dalam ruangan yang menjadi kamar pengantinnya dengan Vanessa, namun saat selangkah lagi kakinya itu benar-benar keluar dari kamar tersebut, Mahessa menahan gerakannya.Tak ingin memancing kecurigaan orang lain jika sampai melihat dirinya wara-wiri di luar, padahal ini adalah malam pertama pernikahannya dengan Vanessa.Alhasil, Mahessa hanya bisa mengesah pasrah dan kembali masuk ke dalam kamar setelah lagi-lagi dia membanting pintu dengan sangat keras.Melepas pakaiannya satu persatu hingga dia tak mengenakan atasan apa pun lagi. Meraih sebuah botol minuman beralkohol di dalam lemari pendingin lalu menenggaknya dengan cepat.Sebisa mungkin Mahessa berusaha menetralkan emosi yang kian menyiksa setiap kali otaknya harus dipaksa berputar membayang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   12. KALIMAT MENYAKITKAN

    "Jika memang dia bukan Yasa, lalu kenapa dia mengatakan bahwa dia adalah Yasa padaku? Apa kamu yang menyuruhnya Mahes?" Tanya Vanessa dengan segelintir amarah yang tersisa."Ya, aku yang menyuruhnya," jawab Mahessa tegas."Apa alasannya?""Karena aku hanya ingin tahu, apakah seorang Vi, benar-benar masih mengingat kejadian itu, atau tidak.""Brengsek!" Vanessa memaki dan melayangkan satu tamparan kuatnya di pipi Mahessa, sementara Mahessa hanya bergeming. Sama sekali tak berniat untuk melawan. Dan hal ini akan terjadi pada Mahessa jika memang Mahessa merasa dirinya bersalah.Ya, Mahessa sadar bahwa dirinya sudah bersalah dengan membiarkan orang lain menyamar sebagai Yasa hanya demi sebuah pembuktian.Sungguh konyol bukan?"Jadi selama ini kamu telah mempermainkan aku? Mempermainkan perasaanku? Hidupku?" Jerit Vanessa lagi penuh kemurkaan. "Memangnya kamu pikir dirimu itu siapa, hah? Tuhan? Kamu bahkan tidak pantas disebut sebagai lelaki karena kenyataannya kamu hanya seorang pecundang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   13. PERTEMUKAN AKU DENGAN GAVIN!

    "Dan aku sangat bersyukur, jika kenyataannya, Vi yang aku cari selama ini ternyata bukan dirimu, melainkan Vanilla," Mahessa tertawa renyah di akhir kalimatnya.Seketika niat Vanessa untuk memberitahukan pada Mahessa tentang siapa sebenarnya sosok Vi yang asli pun urung dia lakukan.Ucapan Mahessa saat itu, sungguh melukai hati dan jiwanya. Menusuknya dengan sangat dalam dan menyakitkan.Jadi, biarlah...Biarkan saja lelaki itu berpikir bahwa Vi adalah Vanilla.Vanessa bahkan sudah tak perduli!"Aku sudah menjawab semua pertanyaanmu dan sekarang giliranmu memberitahuku soal Vi," ucap Mahessa lagi setelah cukup lama mereka saling diam.Tatapan Mahessa terus tertuju pada sosok Vanessa yang saat ini kembali duduk di sisi ranjang tempat tidur. Wanita itu terus bergeming dengan kedua tangan yang meremas ujung jubah mandi yang dia kenakan.Terlihat sekali, bahwa Vanessa sedang gugup saat ini."Ada apa Nessa? Tadi kamu sendiri yang mengatakan bahwa kamu ingin mengatakan sesuatu tentang Vi ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   14. JANGAN TINGGALKAN AKU, VI!

    "Kalau begitu, nyawa Gavin akan menjadi taruhannya, apa kamu siap kehilangan lelaki itu, Nessa?" tanya Mahessa disertai sebuah seringai licik yang membuat Vanessa semakin muak saja pada lelaki itu.Dan jika sudah mengingat kelicikan Mahessa, maka tak ada alasan bagi Vanessa untuk tetap mempercayai lelaki yang kini sudah resmi menjadi suaminya itu.Setelah cukup lama berpikir, akhirnya Vanessa pun berkata dengan penuh keyakinan, bahkan dia tak ragu membalas tatapan Mahessa yang masih tertuju ke arahnya. "Pertemukan aku dengan Gavin lebih dulu, baru aku akan membantumu mendapatkan, Vi!"Kedua bola mata Mahessa menyipit, seolah sedang menelaah lebih jauh bahwa Vanessa benar-benar serius dengan kata-katanya."Lalu, jika aku sudah mempertemukanmu dengan Gavin, apa jaminan untukku bahwa kamu tidak akan mangkir dari kata-kata yang sudah kamu ucapkan sendiri?" tanya Mahessa balik yang hanya menginginkan kepastian lebih jauh dari seorang Vanessa.Lagi, Vanessa kembali terdiam.Berusaha memutar

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   15. YASA KECIL YANG MALANG

    Baru-baru ini, Mahessa mengajak Wildan untuk join dalam salah satu proyek besar usungan perusahaan Anggara Grup di mana Mahessa akan memberikan wewenang penuh pada Wildan untuk mengurus proyek tersebut.Dan bagi seorang pengusaha macam Wildan, jelas tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas yang bisa mendatangkan begitu banyak keuntungan bagi masa depan perusahaannya kelak.Intensitas kedekatan Mahessa dan Wildan terjalin semakin dekat, bahkan kini, Wildan mengajak Mahessa untuk ikut bergabung dengan anggota Club Golfnya."Wah, Caddy di sini cantik-cantik sekali ya?" ujar Mahessa saat pertama kalinya dia bergabung dengan anggota Club Golf Wildan.Wildan melirik ke salah satu Caddy yang ada di sekitar mereka. Senyum lelaki itu mengembang tatkala sang Caddy memberinya senyuman lebih dulu."Memang sih cantik-cantik, tapi, tidak ada yang membuatku tertarik," ucap Wildan seraya mendekatkan bibirnya ke telinga Mahessa, "bagiku, tak ada wanita mana pun yang lebih cantik dari istriku," bisik lel

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-23

Bab terbaru

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   42. MASUK PERANGKAP

    Setelah melalui sekitar tujuh jam perjalanan darat, akhirnya Mahessa dan Vanessa pun sampai di Paris.Di sepanjang perjalanan tadi, Vanessa sempat menerima panggilan telepon dari Vanilla dan keluarganya yang kini sudah berada di Amerika.Vanilla dengan segala kekhawatirannya terus saja mengoceh seperti kaleng rombeng di telepon. Wanita itu memarahi Vanessa yang telah membuatnya cemas di sepanjang perjalanan menuju Amerika karena Vanessa yang tiba-tiba saja menghilang di Bandara dan sulit dihubungi.Hingga akhirnya, semua masalah terselesaikan begitu pihak keluarga di sana tahu bahwa kini Vanessa dan Mahessa baik-baik saja."Sepertinya, keluargaku memang belum tau soal Aro?" tanya Vanessa saat Mahessa baru saja mengajaknya memasuki sebuah mobil pribadi yang mereka sewa."Ya, kupikir mereka tidak perlu tau," ucap Mahessa saat itu yang mulai fokus menyetir."Lalu, kita mau kemana sekarang? Aku sangat lelah, kita harus istirahat, Mahess," ucap Vanessa diikuti dengan mulutnya yang menguap

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   41. SEBUAH ALASAN

    Matahari bersinar cerah menyambut pagi di Jenewa.Gemericik air mengalir terdengar dari balik balkon kamar yang dihuni oleh Mahessa dan Vanessa tadi malam.Menghirup udara pagi yang segar dan sejuk, Vanessa terdiam di sisi balkon dengan tubuhnya yang hanya terbalut kemeja putih Mahessa. Bahkan, tanpa Vanessa mengenakan apa pun lagi di dalamnya.Pergumulan panjang nan panasnya dengan Mahessa tadi malam terasa begitu membekas di benaknya. Membuat senyum di wajah cantik nan seksi Vanessa seolah tak mau hilang."Kamu sudah bangun duluan? Kenapa tidak membangunkan aku?" bisik suara berat seorang lelaki dengan tubuh atasnya yang shirtless, memperlihatkan lekukan otot-otot tangannya yang kekar dan mulus.Mahessa memeluk tubuh sang istri dari belakang, membenamkan kepalanya di balik ceruk leher Vanessa yang harum."Aku tau kamu pasti kelelahan karena permainan kita semalam, makanya aku biarkan kamu istirahat lebih lama," ucap Vanessa menahan geli saat bibir Mahessa mulai mendaratkan kecupan k

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   40. RASA SAKIT YANG TERBAYAR

    "Kamu ingin menjadi istri yang baik kan? Kalau begitu, buktikan!" ucap Mahessa setelah lelaki itu berhasil melepas kemeja yang dia kenakan.Bukan hal aneh bagi Vanessa untuk menyenangkan lelaki di ranjang, hanya saja, kenapa saat ini dia merasa begitu gugup?Bahkan Vanessa merasa jantungnya seakan ingin melompat keluar dari dadanya, saking kencang dan kuatnya degupan itu.Keadaan hening seketika menyergap keduanya saat tubuh Mahessa sudah menguasai tubuh sang istri sepenuhnya.Tatapan keduanya kembali bertemu, lekat dan dalam.Seolah menyelami kembali masa-masa indah kebersamaan masa kecil mereka dahulu, saat Vi sering membantu Yasa membersihkan kantin lapas bersama Pak Dirham. Saat Yasa sering mengajak Vi melihat langit senja dari atas pohon, dan saat mereka bermain petak umpet bersama, lalu Vi menangis karena melihat ular di belakang lapas.Semua kenangan itu masih terekam jelas dalam benak Yasa a.k.a Mahessa. Tak terlupakan, sedikit pun."Kamu cantik sekali, Vi..." gumam Mahessa sa

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   39. BUKTIKAN!

    Setelah memastikan Vanessa aman bersama Vanilla dan juga Wildan, Mahessa kini hanya perlu menyusun strategi baru untuk menghadapi kelompok Aro.Jika memang Aro kini sudah berhasil menguasai markasnya di Jakarta, itu artinya, lelaki itu pun sudah berhasil menyelamatkan Gavin?Lelaki licik itu!Menghantam lemari kaca di ruang tengah mansionnya dengan remot TV yang ada digenggamannya, Mahessa kembali berteriak frustasi. Menyesali kebodohannya, mengapa dia tidak sekalian melenyapkan nyawa lelaki brengsek bernama Gavin itu kemarin-kemarin?Jika kini Gavin sudah berada dengan Aro, Mahessa pastikan, cepat atau lambat, Aro pun akan lekas menemukan keberadaannya, karena sejauh ini, Gavin jelas tau, di mana saja Pak Dirham memiliki aset berharga.Mahessa masih terus mundar-mandir di ruang tengah kediamannya dan masih berpikir memutar otak bagaimana caranya dia menghadapi Aro kelak, ketika tiba-tiba, dia dikejutkan oleh kedatangan seorang wanita bergaun hitam yang berlari tanpa alas kaki ke arah

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   38. KARTU AS DI TANGAN GAVIN

    Setelah melakukan pencarian panjang, akhirnya, kelompok Aro berhasil menguasai markas besar kelompok Mahessa di Jakarta.Lokasi di mana Mahessa menyekap Gavin selama ini.Dengan wajah bengisnya yang setengah brewok itu, Aro bersama anak buahnya berhasil menghabisi seluruh anak buah Mahessa di dalam rumah mewah itu, dan menyisakan satu orang bernama Rendi yang diketahui merupakan pemimpin kelompok.Aro tahu bahwa Rendi adalah pemimpin di sana, tentunya dari Gavin yang saat itu sudah berhasil dia selamatkan.Melihat kondisi Gavin yang sangat menyedihkan dan lemah, amarah Aro benar-benar meledak. Lelaki itu bahkan menghancurkan seisi kediaman mewah Mahessa dengan senjata api miliknya.Mendekati Rendi yang saat itu sudah babak belur dan hampir mati, Aro memerintahkan salah satu anak buahnya untuk mengambil ponsel milik Rendi yang biasa lelaki itu gunakan untuk menghubungi bos besar mereka.Sambil melakukan sambungan telepon dengan Rendi, orang-orang Aro yang lain bertugas mencari titik lo

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   37. TELEPON DARI ARO!

    Mendapati kondisi Wildan yang sudah tak sadarkan diri saat dua orang bodyguard membawa lelaki itu masuk ke dalam kamar, membuat Vanessa dilanda perasaan cemas berlebih, meski saat itu, dia tak mampu melakukan banyak hal selain diam, diam dan diam.Terpaku dan mematung, menatap sosok Wildan yang kini ada di atas ranjang berseprai putih di kamar yang sama dengannya.Ingin hati bertanya pada dua orang anak buah Mahessa mengenai keberadaan atasan mereka dan apa yang sebenarnya terjadi pada Wildan, hanya saja, bibir Vanessa mendadak kelu karena takut rencananya terbongkar.Alhasil, usai dua orang lelaki bertubuh kekar itu keluar dari kamar tersebut, Vanessa lekas mengguncang tubuh Wildan untuk membangunkan lelaki itu."Wil, bangun, Wil! Kenapa lo malah ke sini sih? Wildan! Bangun!" ucap Vanessa yang mulai panik.Dan sialnya, Wildan tak juga terbangun di saat guncangan tangan Vanessa semakin kencang. Hal itu jelas membuat Vanessa mati kutu. Bingung harus melakukan apa, hingga akhirnya, Vane

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   36. PENGAKUAN MAHESSA

    "Kami mendapat berita akurat dari salah satu mantan sipir penjara di lapas yang memang mengenal sosok Yasa kecil cukup dekat, namanya Pak Darmaji. Ternyata, lelaki itu masih hidup, Bos. Pak Darmaji masih hidup sampai saat ini dan dia memang sengaja bersembunyi karena semenjak Pak Dirham meninggalkan lapas bersama Yasa, Pak Darmaji mengaku, banyak sekali pihak yang mempertanyakan keberadaan Pak Dirham padanya, hingga akhirnya dia pun memutuskan untuk mengambil pensiun dini setelah tahu bahwa ternyata, orang-orang yang mencari Pak Dirham tersebut memang berniat jahat ingin membunuh Pak Dirham dan merebut harta lelaki itu.""Pak Darmaji mengetahui bahwa Pak Dirham ternyata orang yang sangat kaya di Amerika dari surat misterius yang diterimanya. Selain surat, Pak Darmaji juga mendapatkan sebuah kiriman uang yang sangat banyak dan si pengirim uang tersebut meminta Pak Darmaji untuk bersembunyi. Itulah sebabnya, selama ini kita sangat kesulitan mendapatkan informasi tentang Pak Darmaji ini,

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   35. FAKTA YANG TERPECAHKAN

    Sementara Vanessa melakukan apa yang seharusnya dia lakukan bersama Vanilla, Wildan, yang memang bertugas untuk mengalihkan perhatian Mahessa dari dua orang saudara kembar itu, sengaja mengajak Mahessa keluar untuk berkeliling kota Swiss dengan berjalan kaki menyusuri tepian danau Geneva.Selain panoramanya yang indah dan memanjakan mata, Danau Geneva pun terlihat sangat bersih.Danau Geneva dikelilingi beberapa taman hijau, antara lain Parc de la Grang dan Jardin Anglais yang di dalamnya terdapat jam besar dari bunga. Ada pula Parc Mon Repos dan Jardin Botanique.Tak ketinggalan, terdapat ikon air mancur di Geneva yang berada di Danau Geneva bernama The Geneva Water Fountain atau dikenal sebagai Jet d’Eau. Air mancur ini terletak di tengah danau, tak jauh dari muara Sungai Rhone tepatnya di Quai Gustave-Ador.Dan di sanalah tepatnya, Mahessa dan Wildan kini berada.Kedua lelaki itu berbincang akrab seperti biasa, seolah tak sama sekali terjadi hal-hal aneh di antara mereka.Melihat b

  • HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN   34. BERTUKAR TEMPAT

    Seperti apa yang sudah Vanessa dan Wildan rencanakan sebelumnya, bahwa Vanessa akan bertukar tempat dengan Vanilla jika memang Mahessa tetap kekeuh ingin melanjutkan rencana konyolnya untuk bertukar pasangan.Malam itu, usai mendapat pesan dari Wildan yang memberitahukan bahwa Mahessa akan melakukan rencananya malam ini, Vanessa pun lekas mengambil tindakan dengan mendatangi Vanilla ke kamar sang saudara kembarnya itu."Apa? Pernikahan kontrak?" Pekik Vanilla terkejut saat Vanessa baru saja memberitahunya bahwa pernikahan yang terjalin antara dirinya dan Mahessa hanyalah sebuah pernikahan kontrak yang akan berakhir jika Mahessa sudah berhasil mendapatkan apa yang dia mau, yaitu Vi.Itulah sebabnya, hidup Vanessa sekarang benar-benar bergantung pada Vanilla. Vanessa tak mungkin berdiam diri saja menjalani kehidupannya yang suram di masa depan dengan seorang lelaki macam Mahessa, namun, dia juga tak akan membiarkan Mahessa menghancurkan kehidupan rumah tangga Vanilla dan Wildan.Baik dir

DMCA.com Protection Status