Beranda / Romansa / HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY / BAB 80 - Bella meninggal?

Share

BAB 80 - Bella meninggal?

Penulis: Dita Sintiya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-05 23:21:03

"Tidaaakkkkk... Bellaaa..... Kembalilah kepadaku, Baby,! Ku mohon..." tangis Marco pecah di tepi danau itu dengan begitu nelangsa.

Orang-orang yang melihat Marco menangis juga merasa sangat iba. Walau tidak saling kenal, tapi rasa sakit kehilangan yang Marco rasakan sangat bisa di rasakan oleh orang lain juga.

Ada yang memberi nasehat juga mengucapkan sabar untuk Marco, tapi semua itu tidak bisa membuatnya tenang! Hanya Bella yang Marco inginkan, perlahan semua orang meninggalkan tempat kejadian seiring regu penyelamat juga meninggalkan tempat terjadinya kecelakaan itu.

Kini hanya Marco sendiri meratapi kesedihannya kehilangan sang istri.

Marco merasa hidupnya kini begitu hancur jika tanpa Bella di sisinya, rasanya Marco ingin menyusul Bella saja agar bisa bersama dengannya selamanya.

"Biarkan Aku ikut denganmu, Baby!" seru Marco dengan tangisnya yang pecah.

Perlahan Marco berjalan mendekati Danau, kakinya berjalan ke dalam Danau itu, semakin dalam semakin menenggelamkan tubuh Marco
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 81 - Blow job (+21)

    Brakk... Pintu kamar kakek Yulius yang tidak tertutup sempurna serta Merta Marco buka dengan keras hingga membuat kakek Yulius yang tengah bertelepon begitu terkejut. Ponsel yang tengah kakek Yulius pegang terjatuh ke pangkuannya lalu segera menutupinya dengan selimut yang sedang kakek Yulius kenakan."Marco!" "Apa benar kakek sedang berbicara dengan Bella, hah!" Wajah Marco nampak begitu penasaran, benarkan sang kakek sedang berbicara dengan istrinya? "Bella? Tidak ada Bella disini, Marco. Ada apa denganmu sekarang?" Pandangan Marco mengitari seluruh kamar kakeknya, benar tidak ada Bella, kakeknya juga tidak sedang menelepon ataupun berbicara pada seseorang, Marco merasa dirinya sudah banyak berhalusinasi."Astaga .. begitu merindukan istriku sampai Aku berhalusinasi. Maaf kek." ucap Marco sambil mengurut keningnya yang terasa pening."Tenanglah Marco, mulai sekarang ikhlaskan kepergian Bella. Kita harus terima kenyataan jika Bella sudah tiada." "Sungguh masih sangat sulit untu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 82 - Siasat

    Desiran ombak menyapu pantai dengan suara khasnya. Matahari telah siap kembali ke tempat peraduannya. Semburat sinar berwarna Oren membuat langit menjadi indah dan romantis. Seorang wanita tengah berada di tepi pantai merasakan segarnya sapuan air laut dan pemandangan indah itu, kedua matanya yang indah membasah saat teringat kenangan indah di saat yang sama seperti itu."Bella, sedang apa kamu disini?" Suara kakek Yulius mengejutkan Bella, kakek Yulius memanggil Bella yang tengah membayangkan kenangan indah bersama Marco saat sunset tiba. Bella yang selama tiga bulan ini sudah di anggap meningg@l ternyata masih hidup dengan sehat dan tanpa cacat sedikitpun."Aku hanya merindukan suamiku, kek." "Cukup Bella, hal itu akan menyiksamu, biarkan Marco hidup dengan aman." Bella menarik nafas dalam, semuanya memang terasa berat. Saat itu, baru saja Bella dan Marco merasakan indahnya berumah tangga tapi kini harus terpisah begitu saja. Lebih tepatnya Bella menjauh demi keselamatan sang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 83 - Ciuman Manis

    POV : Bella melakukan sandiwara Setelah malam itu, pembicaraan dengan kakek Yulius seolah mengangguku. Saat itu, Aku berpikir bahwa Diego sudah tew@s di pulau kosong itu, tapi ternyata dia masih hidup dan sekarang mengincar suamiku. Aku selalu yakin, jika suamiku dan ketiga anakku akan aman tanpa gangguan Diego. Nyatanya Aku salah, kejadian buruk selalu saja terjadi dan hampir mencelakai suamiku dan anak-anakku. Darahku mendidih, hatiku begitu takut kehilangan suamiku dan juga anakku yang mendapatkan ancaman berbahaya seperti itu. Saat ku pastikan kepada kakek, benar saja semua itu adalah perbuatan Diego. "Kita laporkan saja dia ke polisi, kek! Dia itu seorang penjahat!" ujarku agar Diego bisa segera diringkus dan tidak bisa membahayakan suamiku lagi. "Jangan sekali-kali, kamu menyebut cucuku itu penjahat, Bella! Dia juga sama seperti Marco, cucuku!" Sentak kakek Yulius membuatku begitu terkejut. Bukankah kakek Yulius tidak mengharapkan kehadiran Diego hingga membuangnya k

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 84 - Sepanjang malam untukmu (+21)

    Dari kejauhan, kakek Yulius menatap cucu dan istrinya saling melepaskan rindu. Kedua netranya membasah, dirinya sudah memisahkan dua insan yang saling mencintai itu."Tuan, apakah kita jadi memindahkan Nona Bella?" Tanya salah seorang bodyguard kepada kakek Yulius."Tidak perlu, Bella sudah aman berada bersama suaminya. Biarkan mereka berdua disini, kalian awasi mereka saja dari kejauhan, untuk melindungi mereka berdua." "Baiklah, Tuan. Kami mengerti." Kakek Yulius lantas pergi meninggalkan Marco dan Bella di pantai itu, beberapa bodyguard tetap tinggal untuk menjaga mereka berdua dari hal buruk yang mungkin saja terjadi.Marco menggandeng istrinya ke dalam rumah mungil bergaya minimalis itu yang di dominasi warna putih dan hitam. Membawanya masuk tanpa melepaskan genggaman tangannya."Duduklah, Mas ingin mendengar semua alasan kamu pergi meninggalkanku darimu langsung, Baby." "Mas.." Bella seolah menolak untuk bercerita.Marco membingkai wajah cantik Bella dan berucap dengan lemb

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 85 - Jatah Pagi (+21)

    Jam dinding menunjukkan pukul 6 pagi lebih 30 menit, Bella memandangi wajah tampan suaminya dengan senyuman manis di bibirnya. Tiga bulan menahan kerinduan dan semalam mereka menghabiskan waktu bersama untuk bercinta dengan bergelora.Bella mengusap lembut wajah Marco , pipi yang ditumbuhi dengan rambut halus itu membuat Marco semakin terlihat gagah. Jari lentik Bella kembali menelusuri setiap jengkal tubuh Marco untuk bermain-main, dada Marco yang bidang dan kekar serta kedua tangan dengan otot kuatnya membuat Bella semakin tergila-gila dengan Marco. Dari balik selimut terlihat senjata sang suami berdiri tegak, pikiran nakal Bella datang untuk segera membuat Marco melayang di angkasa.Tangan lembut dengan jemari lentik itu dengan lihai menelusup ke dalam seprei dan menyentuh benda tumpul yang sudah berdiri tegak itu. Senjata Marco pasti akan selalu bangun setiap dengan sendirinya di setiap pagi. Bercinta di saat pagi itu sangat disukai oleh Marco karena

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-15
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 86 - Short Time (+21)

    Dua Minggu sudah Bella kembali ke rumah mereka bersama suami dan anak-anaknya, kebahagiaan Bella seolah telah kembali. Namun, sejak saat itu, Marco selalu sibuk mengurus sesuatu katanya. Pulang larut malam, pergi pagi hari. Hubungan intim diantara suami istri itu belum terjadi lagi setelah terkahir di rumah Pantai waktu itu.Bella menghampiri suaminya yang tengah sibuk melihat ponselnya dengan membawa sepiring roti panggang yang sudah di olesi selai juga segelas kopi panas, waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi lebih 15 menit, tapi Marco sudah rapih dengan setelan kerjanya. "Mas, sarapan dulu. Aku sudah menguatkan sarapan.""Mas bawa saja sarapannya, sebentar lagi Mas harus berangkat," ucap Marco tanpa memandang istrinya."Mas?" Bella mulai jengah dengan kesibukan suaminya kali ini."Ada apa, Baby?" Sahut Marco sambil menyeruput kopi hangat buatan istrinya dan memandangi ponselnya."Kenapa dia Minggu ini Mas selalu sibuk? Pekerjaan apa yang bisa menyita waktu mas seperti ini?" Kali

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 87 - Kebenaran tentang Diego

    Marco tiba di suatu tempat , tepatnya sebuah gudang atau bangunan terbengkalai. Di sana terdapat seorang pria dengan wajah dan badan babak belur tidak karuan.Dia adalah Diego, selama dua Minggu ini Marco mencari Diego dan kini dia mendapatkannya dan membalaskan perbuatan Diego dengan setimpal.Selama dua Minggu ini Marco sibuk untuk menangkap Diego yang bersembunyi di sebuah apartemen bersama dengan Laura. Dengan segala upaya Marco dapat menemukannya dan menghajar habis-habisan Diego sampai babak belur."Kali ini kamu akan merasakan balasan yang setimpal dariku, Diego!" Wajah yang babak belur, tangan dan kaki yang terikat membuat Diego benar-benar tidak berdaya. Namun, Diego tetap memiliki kesombongan tanpa ada rasa takut di wajahnya."Apa yang akan kamu lakukan padaku, hah? Orang lemah sepertimu tidak akan mampu membvnvhku!" Marco menyeringai ucapan saudara kembarnya. Selama ini sikap baiknya untuk menunjukkan rasa sayang pada adiknya sendiri malah di anggap sebuah kelemahan. Ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-18
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 88 - Di bawah Kendali Wanita (+21)

    Bella memeluk suaminya dengan penuh perhatian. Melihat suaminya seolah terguncang setelah mengetahui kebenaran yang sesungguhnya tentang saudara kembarnya."Sudah Mas, kamu tidak bersalah. Apa yang kamu lakukan adalah kebenaran, kamu hanya ingin melindungiku dan keluarga kita.""Tapi, Mas merasa berdosa kepada Diego, jika Mas tahu kehidupan dia begitu berat seperti itu, Mas mungkin lebih baik mengalah." Bella terhenyak, tidak mengerti maksud sang suami mengatakan kata mengalah."Ma..maksudnya Mas?" Tanya Bella memastikan keraguannya."Mas mungkin akan mengalah untuk kehidupan ini, Mas akan biarkan dia hidup sebagai pewaris yang sah keluarga Pratama. Biarlah kita tinggal menyendiri bersama dengan anak-anak kita."Ada rasa lega di hati Bella, tadinya Bella berpikir bahwa Marco akan mengalah dan menyerahkan dirinya untuk saudara kembarnya, Marco lebih mencintainya daripada harta, walaupun Diego sangat mirip dengan Marco, tetap mereka berdua orang yang berbeda."Semuanya sudah terjadi, k

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20

Bab terbaru

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 162 - Kejadian yang mendekatkan

    Bugh... Tubuh Claire terhuyung karena seseorang mendorongnya ke pinggir jalan. Hampir saja Claire tertabrak oleh pengemudi mobil yang ngebut. "Claire!" pekikan teman-teman di sebrang jalan terdengar panik. Perasaan terkejut dan juga takut masih menguasai Claire, sampai dia tidak melihat siapa yang telah menolongnya. Perlahan Claire membalikkan tubuhnya dan melihat Tristan tidak sadarkan, gadis itu lebih terkejut lagi saat melihat darah mengalir di kening Bosnya itu. "Pak Tristan!" pekik Claire kaget. Spontan Claire memegang wajah Tristan dan mencoba untuk membuat pria itu tersadar. Alvin, Rendi dan Eva juga segera berlari ke sebrang jalan untuk menolong Tristan. "Bagaimana keadaanmu, Claire?" Alvin nampak sangat khawatir pada Claire, lalu pandangannya beralih kepada Tristan. "Aku baik-baik saja, Vin." Claire nampak sangat panik. "Karena Pak Tristan menolongku, akhirnya dia yang malah terluka!" Claire terlihat ketakutan, bahkan sampai menangis. Segera Alvin m

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 161 - Dua Pria

    Claire memegangi perutnya, hari ini adalah hari pertama dia datang bulan. Kram dan nyeri perut sering di rasakannya di saat hari pertama. Berbeda dari bulan kemarin, kali iki rasanya lebih nyeri, tapi Claire tahan karena setelah makan siang nanti akan ada rapat penting dan dia harus datang mendampingi Bosnya. Alvin, Eva dan Rendi datang untuk mengajak Claire makan siang di restoran chiken di dekat kantor. "Hai Claire, pekerjaanmu sudah selesei?" tanya Alvin sembari menepuk pundak Claire. "Sudah ini, oya kalian mau makan siang, bukan?" "Tentu, makannya kami kemari untuk mengajakmu." sahut Eva. "Ayo kita makan di restoran chiken dekat kantor, di sana ada menu spesial." ajak Rendi. "Sepertinya kalian pergi makan tanpaku. Aku sedang tidak enak badan." Tolak Claire lirih sembari meringis menahan nyeri haidnya. "Kamu sedang sakit?" Tanya Eva lagi. Belum sempat Claire menjawab, suara bariton milik Tristan mengagetkan mereka bertempat. "Siapa yang sakit?" Sont

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 160 - Mengenang Masa Muda

    Di atas Sofa dekat kolam renang, dengan Bella berada di dekapan suaminya, Marco. Mereka menikmati malam yang cerah dengan bertabur bintang. Setelah pertempuran panas mereka tadi, dengan tubuh hanya tertutup selimut, Marco dan Bella menikmati keindahan malam. "Jika berada di apartemen ini membuatku senang karena banyak kenangan indah yang kita lalui bersama, Baby." Bella terkekeh, susah 20 tahun lebih, tapi suaminya itu masih memanggilnya Baby. Tentu panggilan itu hanya akan di lakukan jika mereka tengah berdua saja. "Iya Mas, di tempat ini pertama kali kita bersama dan aku pertama kali menjadi Sugar Baby mu." Marco mengecup kening Bella. "Aku beruntung memilikimu, Baby." Pandangan Marco lalu tertuju ke arah kolam renang. "Lihatlah kolam renang itu, di sana kita menghabiskan waktu untuk bercinta." Sejurus kemudian Bella juga memandang kolam renang yang berwarna biru dengan airnya yang hangat. Dulu dia dan Marco bercinta di dalam kolam renang dengan begitu berg

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 159 - Usia Tua, Stamina tetap Muda

    "Mas, kenapa kamu mengajakku kemari?" Protes Bella pada Marco yang membawanya ke Apartemen lotus. "Aku merindukanmu, Sayang." Jawab Marco sembari mengecup lembut bibir Bella."Ish kamu ini Mas." Wajah Bella merona merah. "Kita sedang sibuk loh mengurus pernikahan Axel dan Sandra.""Oleh karena itu, Mas ingin mencuri waktu sibuk kita untuk menghabiskan waktu bersama." Kembali Marco menyesap bibir lembut Bella, walau hampir berusia kepala 5, Bella masih terlihat muda dan cantik.Perlahan Marco bahkan mengecupi leher jenjang Bella. Tawa kecil terdengar dari bibir Bella. "Mas, kamu ini gak sabaran terus."Tidak memperdulikan protes Istrinya, Marco justru membawa Bella ke atas ranjang mewah yang sudah dia siapkan.Tanpa melepaskan pagutannya, Marco mulai menindih tubuh Bella. Perlahan mulai membuka kancing kemeja berwarna skyblue yang di pakai Bella satu per satu. Menikmati Aroma bargamot dan lavender di setiap inci tubuh Bella.Perlahan Marco mulai melepas penutup kedua gunung kembar

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 158 - Calon Kakak Ipar

    Axel memanggil Claire berulang kali tapi tidak menyahut, gadis itu tengah melihat ke arah kolam koi sambil tersenyum. Pikiran Claire melayang ke tempat lain, pertemuan dengan Tristan di pagi hari tadi saat jogging membuatnya berbunga-bunga. Wajah tampan Tristan yang seolah menjadi daya tarik tersendiri untuknya. Entah perasaan apa yang menguasai Claire, gadis itu belum memahami betul yang terjadi kepadanya. Kesal adiknya tidak menyahut terus, Axel mendekati Claire yang masih saja asyik menatap ke arah kolam koi sembari tersenyum itu. "Claire.. Kakak panggil kamu dari tadi, sedang melamunin apa sih!" keluh Axel pada adiknya itu. Claire sontak kembali ke alam nyata dan menatap kakak laki-lakinya itu. "Kakak manggil aku?" "Iya, tapi kamu malah asyik melamun disini." Axel pura-pura sebal. "Kakak mau minta tolong sama kamu." "Iya maaf ka, Claire sedang memikirkan sesuatu tapi sudah lupakan saja, tidak penting kok. Kakak mau minta tolong apa?" Beruntung Axel tidak be

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 157 - Kebetulan tak terduga

    Jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi Claire belum bisa tidur juga. Pikirannya teringat saat makan malam bersama Tristan. Dari waktu yang mereka habiskan, tampak sisi lain dari Tristan yang Baik dan hangat. Jantung Claire kembali berdetak lebih cepat, apalagi teringat saat Tristan membersihkan nasi yang menempel di bibir Claire. Claire segera menepuki kepalanya perlahan. "Apa yang kamu pikirkan, Claire!" Selimut tebal berwarna ivory itu segera di tariknya untuk menutupi seluruh tubuhnya, agar berhenti membayangkan tentang Tristan.Claire akhirnya tertidur begitu saja tanpa sengaja. Waktu berlalu begitu cepat, pagi segera menampakkan sinar matahari yang hangat dan cerah. Gadis cantik itu menggeliat, lalu terdiam sejenak dan berdecak. "Bahkan di mimpiku pun, Aku memimpikannya!" gerutu Claire merasa kesal pada dirinya sendiri. Claire memimpikan Tristan, pria itu sekarang seolah melekat dalam pikirannya. "Lebih baik Aku mandi lalu pergi berolahraga sa

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 156 - Terpuaskan

    Axel memeluk tubuh indah Anjani yang tanpa memakai sehelai baju dan hanya tertutup selimut. Setelah lelah, Keduanya menghabiskan waktu untuk bercerita. "Mas minta maaf, karna tetap tidak bisa membatalkan pernikahan dengan Sandra." Mendengar itu Anjani hanya terdiam, pandangannya menerawang langit-langit rumahnya. Axel tahu jika Istri tercintanya itu kecewa, tetapi tidak mau mengungkapkan isi hatinya. "Andai kami menikah secara Sah negara mungkin Aku bisa mencegah pernikahan kedua suamiku. Tidak ada wanita yang mau berbagi suami. Posisiku hanya istri siri." batin Anjani. "Sayang... Aku tahu ini berat, tapi aku janji tidak akan pernah berpaling darimu. Ini hanya pernikahan Bisnis," bujuk Axel lalu mengecup pipi mulus Anjani. "Benarkah?" Anjani mengerlingkan matanya. "Tentu, Kamulah wanita satu-satunya di hatiku." Axel hendak mencium bibir ranum Anjani, namun istri sirinya itu malah menjauh. "Bagaimana jika kamu jatuh cinta kepada Wanita itu setelah melakukan mala

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 155 - Bathup

    Malam ini, Axel pulang ke Apartemen Anjani. Pikirannya benar-benar sangat kusut kali ini, permasalahan perusahaannya sudah berakhir. Tapi dia tetap harus menikah dengan Sandra dan hari H menuju pernikahan mereka tinggal 7 hari lagi. Bagaimana tidak? Undangan sudah di sebar, gedung sudah di pesan, terlebih Sandra sudah begitu mengharap. Dalam dunia ini memang yang paling kerjam adalah sebuah harapan. "Mas, mandilah dulu, Aku sudah menyiapkan air hangat untuk kamu berendam." celetuk Anjani membuyarkan segala macam pikirannya. Axel berjalan mendekati Anjani, lalu memegang tangannya mesra lalu berbisik di telinga Anjani. "Ikut aku mandi." "Aku sudah mandi, Mas." Tidak ingin mendapatkan penolakan dari Anjani, Axel mendekatkan wajahnya ke ceruk leher Anjani lalu menciuminya. Hal yang Axel lakukan itu membuat Anjani memdesah pelan. "Sayang.. saat ini aku membutuhkanmu, jangan menolak permintaanku." bisiknya. "Baiklah kalau begitu." Setelah mendapat persetuju

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 154 - Awal Kedekatan

    "Pak Tristan, Maaf, saya ingin minta izin untuk pulang sekarang."Jono, Supir pribadi Tristan terlihat sangat panik. "Sa.. saya baru di kabari oleh ibu saya jika Istri saya jatuh dari tangga dan tidak sadarkan diri." Claire yang mendengarnya ikut khawatir dan kasihan. Namun, Wajah Tristan nampak tidak senang. "Bukankah saya sudah bilang jika saya tidak suka pekerja yang meminta izin di saat sedang bekerja!" Rasa kagum Claire saat di ruangan meeting tadi seolah sirna. Bosnya itu tetaplah pria dingin tak berperasaan. "Ma..Maafkan saya, Pak! Tapi ini sangat darurat, istri saya sedang mengandung 9 bulan, saya sangat khawatir dengan keadaan mereka berdua." Tristan nampak menimbang-nimbang, setelah mendengar istrinya Jono tengah mengandung masih ada sedikit rasa belas kasih di hati Tristan. "Baiklah, hanya kali ini saya menginzinkanmu." Awalnya Claire sangat tidak suka saat Tristan tidak mengizinkan Jono untuk pergi, tapi gadis itu juga ikut merasakan lega saat akhirnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status