Chapter: BAB 165 - ciuman yang tak terhindarkan.Gedung di salah satu hotel bintang 5 itu terlihat begitu mewah dan mahal. Berhiaskan berbagai macam bunga serta aksesoris pernikahan mewah yang menampakkan bahwa yang akan menikah adalah orang yang berkelas. Pernikahan Axelo dan Sandra sedang berlangsung dengan di saksikan oleh para orang penting seperti pemimpin perusahaan, pejabat serta para Artis ternama. Setelah mengucapkan janji setia untuk bisa sehidup semati tanpa ada yang bisa memisahkan, kecuali kematian. Axelo dan Sandra kini resmi menjadi suami istri, yang di restui kedua belah pihak keluarga konglomerat. Para tamu bergantian untuk menyalami sang pengantin baru. "Selamat untuk pernikahannya Pak CEO, semoga selalu bahagia," ucap seorang tamu dari golongan pengusaha. "Terima kasih." Axelo menjawab dengan lugas dan tersenyum. Walau terpaksa menikahi Sandra, tentu dia tidak bisa menampakkan ketidaksukaannya itu, bukan? Axel dan Sandra harus terlihat bahagia di pernikahan mereka. Rangkaian acara sudah t
Terakhir Diperbarui: 2025-02-04
Chapter: BAB 164 - Kecupan kecilPagi itu Claire duduk di dekat Tristan, sambil memegang lengan kanan Tristan lembut. "Pak, Aku harap Bapak bisa segera sadarkan diri." lirih Claire lalu mengecup lembut tangan Tristan. Entah dari kapan Claire memiliki perasaan kepada Tristan, nyatanya perasaan itu kini mulai timbul di hatinya. Ada kekhawatiran melihat kondisi Tristan yang lemah. Lama Claire mengecup tangan Tristan sambil memejamkan mata, sampai Gadis itu tidak sadar jika pemilik tangan itu tengah menatapnya. "Claire." Panggil Tristan dengan suara parau. Sontak Claire membulatkan kedua mata indahnya dan melepas genggaman tangannya. "Pak Tristan! Anda sudah sadar?" Melihat Claire yang terkejut dan pipinya merona merah, Tristan malah terkekeh. "Saya sudah sadar diri semalam, Claire." Claire sontak terkejut, kenapa jika ia sudah sadar kenapa tidak membangunkannya? "Kenapa Bapak tidak membangunkanku?" "Saya tidak tega," Tristan mencoba untuk duduk, Claire lalu membantunya. "Kamu terlihat begitu
Terakhir Diperbarui: 2025-01-20
Chapter: BAB 163 - Sebuah jebakanDi depan ruang ICU, Claire duduk dengan gelisah. Sudah 2 jam berlalu, sedangkan Tristan masih dalam penanganan dokter. "Tenanglah Claire, dokter sedang menangani Pak Tristan," Alvin mencoba menenangkan Claire yang gelisah. Gadis itu kembali menitikkan airmata. "Bagaimana Aku bisa tenang, Vin. Pak Tristan seperti ini karena menolongku!" Alvin mendesah, temannya itu memang berhati lembut. Jelas semua itu terjadi karena kecelakaan. Tapi Claire masih saja menyalahkan dirinya begitu. Hal itu lah yang membuat Alvin menaruh hati kepadanya. Sejak duduk di bangku SMA, Alvin sudah menyukai Claire. Alvin yang berasal dari keluarga sederhana bisa beruntung mendapatkan beasiswa untuk sekolah di bangku SMA yang ternama. Tak sedikit kala itu yang memandang Alvin sebelah mata karena status sosialnya. Tapi ada satu gadis yang cantik, ceria dan juga kaya begitu baik dan tak memandang status sosial seseorang. Gadis itu adalah Claire, dia mau berteman dengan Alvin di saat teman lai
Terakhir Diperbarui: 2025-01-19
Chapter: BAB 162 - Kejadian yang mendekatkanBugh... Tubuh Claire terhuyung karena seseorang mendorongnya ke pinggir jalan. Hampir saja Claire tertabrak oleh pengemudi mobil yang ngebut. "Claire!" pekikan teman-teman di sebrang jalan terdengar panik. Perasaan terkejut dan juga takut masih menguasai Claire, sampai dia tidak melihat siapa yang telah menolongnya. Perlahan Claire membalikkan tubuhnya dan melihat Tristan tidak sadarkan, gadis itu lebih terkejut lagi saat melihat darah mengalir di kening Bosnya itu. "Pak Tristan!" pekik Claire kaget. Spontan Claire memegang wajah Tristan dan mencoba untuk membuat pria itu tersadar. Alvin, Rendi dan Eva juga segera berlari ke sebrang jalan untuk menolong Tristan. "Bagaimana keadaanmu, Claire?" Alvin nampak sangat khawatir pada Claire, lalu pandangannya beralih kepada Tristan. "Aku baik-baik saja, Vin." Claire nampak sangat panik. "Karena Pak Tristan menolongku, akhirnya dia yang malah terluka!" Claire terlihat ketakutan, bahkan sampai menangis. Segera Alvin m
Terakhir Diperbarui: 2025-01-08
Chapter: BAB 161 - Dua PriaClaire memegangi perutnya, hari ini adalah hari pertama dia datang bulan. Kram dan nyeri perut sering di rasakannya di saat hari pertama. Berbeda dari bulan kemarin, kali iki rasanya lebih nyeri, tapi Claire tahan karena setelah makan siang nanti akan ada rapat penting dan dia harus datang mendampingi Bosnya. Alvin, Eva dan Rendi datang untuk mengajak Claire makan siang di restoran chiken di dekat kantor. "Hai Claire, pekerjaanmu sudah selesei?" tanya Alvin sembari menepuk pundak Claire. "Sudah ini, oya kalian mau makan siang, bukan?" "Tentu, makannya kami kemari untuk mengajakmu." sahut Eva. "Ayo kita makan di restoran chiken dekat kantor, di sana ada menu spesial." ajak Rendi. "Sepertinya kalian pergi makan tanpaku. Aku sedang tidak enak badan." Tolak Claire lirih sembari meringis menahan nyeri haidnya. "Kamu sedang sakit?" Tanya Eva lagi. Belum sempat Claire menjawab, suara bariton milik Tristan mengagetkan mereka bertempat. "Siapa yang sakit?" Sont
Terakhir Diperbarui: 2025-01-07
Chapter: BAB 160 - Mengenang Masa Muda Di atas Sofa dekat kolam renang, dengan Bella berada di dekapan suaminya, Marco. Mereka menikmati malam yang cerah dengan bertabur bintang. Setelah pertempuran panas mereka tadi, dengan tubuh hanya tertutup selimut, Marco dan Bella menikmati keindahan malam. "Jika berada di apartemen ini membuatku senang karena banyak kenangan indah yang kita lalui bersama, Baby." Bella terkekeh, susah 20 tahun lebih, tapi suaminya itu masih memanggilnya Baby. Tentu panggilan itu hanya akan di lakukan jika mereka tengah berdua saja. "Iya Mas, di tempat ini pertama kali kita bersama dan aku pertama kali menjadi Sugar Baby mu." Marco mengecup kening Bella. "Aku beruntung memilikimu, Baby." Pandangan Marco lalu tertuju ke arah kolam renang. "Lihatlah kolam renang itu, di sana kita menghabiskan waktu untuk bercinta." Sejurus kemudian Bella juga memandang kolam renang yang berwarna biru dengan airnya yang hangat. Dulu dia dan Marco bercinta di dalam kolam renang dengan begitu berg
Terakhir Diperbarui: 2025-01-06
Chapter: BAB 59 - Kabar bahagiaSelena di meja makan terasa canggung, bagaimanapun Selena adalah orang asing yang baru masuk ke dalam keluarga itu, Selena belum bisa memahami apa yang disukai oleh Robert ataupun Charles. Brenda pun tetap berceloteh tanpa menghiraukan Selena, seolah gadis itu tidak terlihat, Robert pun hanya menatap ke arah Brenda. Bersyukur, Charles masih menganggapnya ada dan mengajaknya berbicara. "Kamu suka Sashimi, Selena?" tanya Charles ramah dengan senyuman. "Aku belum pernah memakannya, Pak. Tapi aku akan mencobanya." Charles lalu mendekatkan sepiring penuh Sashimi ke hadapan Selena. Hidangan khas dari Jepang dengan potongan ikan mentah dan segar tersaji dengan sempurna. Memang ini untuk kali pertamanya bagi Selena mencicipi makanan yang termasuk mewah menurut Selena, biasanya Selena hanya makan makanan rumahan biasa. "Cobalah, rasanya segar dan juicy, bagus untuk kesehatan." seru Charles pada Selena. Brenda tertawa mencemooh pada Selena. "Yakin kamu bisa makan makanan
Terakhir Diperbarui: 2025-04-14
Chapter: BAB 58 - Memiliki lawanSetelah menikmati cinta di pagi hari, Selena kemudian membantu William bersiap untuk perjalanan bisnis yang akan memakan waktu selama 15 hari di luar kota. Melihat istrinya yang nampak murung, William memegang lembut janggut Selena dan menatap gadis itu lekat. "Apakah kamu bersedih karena aku akan pergi selama 15 hari?" Selena mendesah lirih. "Kalau aku katakan Ya, apakah mas akan membatalkan kepergian Mas?" "Jika kamu ingin seperti itu, Mas akan batalkan perjalanan bisnis ini," tantang William, dia ingin tahu istri mudanya itu akan menjawab apa. "Tidak perlu, Mas," Selena berusaha tersenyum. "Kamu bukan hanya milikku, melainkan juga perusahaan membutuhkan dirimu, kehidupan banyak orang bergantung pada perusahaanmu, Aku tidak bisa egois memikirkan keinginanku saja." William tersenyum, merasa senang atas perkataan bijak sang istri. "Kalau begitu, bagaimana kalau kamu ikut saja denganku? Jadi kita akan selalu bersama." Segera Selena menggelengkan kepala. "Tidak bisa
Terakhir Diperbarui: 2025-04-09
Chapter: BAB 57 - Legit dan NikmatSetelah pertempuran tiada henti semalam, baik William maupun Selena, keduanya keletihan. Dalam selimut yang sama, tanpa busana. William terbangun lebih dulu dari tidurnya karena suara alarm. Selena masih tertidur nyenyak tanpa terganggu suara apapun. Segera William mematikan suara alarm itu, waktu menunjukkan jam 6 pagi tapi udara masih sangat sejuk dan dingin membuat mereka malas untuk beranjak dari tempat tidur. Namun, William kembali teringat bahwa hari itu dirinya harus bersiap untuk pergi ke luar kota karena proyek baru mereka terjadi kendala. Serta karyawan mogok dan berdemo, karena gaji yang belum dibayarkan. Hal yang sama sekali tidak dibayangkan oleh William, pasalnya William sudah memberi intruksi agar hak karyawan selalu di dahulukan. Pasti ada hal yang tidak beres, ada seseorang yang hendak mengacak-acak perusahaan serta proyeknya. Pikiran semrawut William seolah sirna setelah menatap gadis muda dan cantik tengah berada di pelukannya tanpa sepotong pakaian pun.
Terakhir Diperbarui: 2025-04-05
Chapter: BAB 56 - Gairah Liar Sugar BabyDalam satu ranjang besar, William memeluk Selena dalam pelukannya dan tertidur bersama. Wiliam akhirnya bisa menahan gelora hasratnya untuk tidak menyalurkan gairahnya kepada istri mudanya. Kali ini, William sangat berharap bahwa istri mudanya itu bisa segera hamil, agar Kakeknya bisa menerima Selena dirumah itu dan tidak memisahkan mereka. William terbangun dari tidurnya, merasakan geliat lembut dari sisi tubuhnya, Selena berada dalam pelukannya tengah tertidur pulas. "Tidak pernah terbayangkan kau akan menjadi canduku, Selena." William mengusap lembut pipi Selena, menatap gadis muda yang cantik itu adalah miliknya. Seolah tidak ingin membangunkan Selena, William kembali memeluk erat Selena lalu tertidur lagi dalam indahnya mimpi. Saat tengah malam, William terbangun saat merasakan sesuatu yang tengah mengurut-ngurut monsternya dengan lembut. "Ah.. Baby? Apa yang sedang kamu lakukan?" William terkejut ternyata Selena yang tengah mengurut monsternya. "milik
Terakhir Diperbarui: 2025-04-05
Chapter: BAB 55 - Kamar BersamaSelena dan William berdiri berdampingan menghadap kepada Robert dan juga Charles yang tengah duduk memperhatikan mereka. Dua buah koper besar berada di sisi mereka, di dalam koper itu berisi barang-barang Selena. Setelah satu minggu memikirkan matang-matang, akhirnya Selena pun menuruti kemauan Suaminya. Karna merasa tak nyaman di tatap tajam oleh Robert, Selena menundukkan kepalanya, sedangkan William menatap Kakek dan Ayahnya dengan tatapan 'berani' tanpa merasa gentar sedikitpun. "Mulai hari ini, Selena akan tinggal di rumah ini, Wil harap Kakek dan Ayah bisa memperlakukan Selena dengan baik," ucap William dengan nada tegasnya. Robert terkekeh mendengar ucapan sang cucu. "Zaman sekarang orangtua yang harus mengikuti permintaan anak muda. Kakek bisa apa jika kamu sudah memaksa?" "Lagi pula jika Kakek menolak kamu membawa gadis itu, apakah kamu akan mendengarkan?" Robert bertanya sinis. "Baguslah kalau begitu, jadi kedepannya tidak akan ada masalah lagi," William
Terakhir Diperbarui: 2025-04-01
Chapter: BAB 54 -Permintaan Brenda"Lalu kamu akan melakukan apa agar William benar-benar meninggalkan wanita asing itu dan menikahi putriku, Brenda." Mark berkata dengan santai tetapi tegas pada lawan bicaranya, Robert. Di restoran mewah itu, Mark meminta untuk bertemu dengan Robert dan bertanya bagaimana kelanjutan nasib anak dan cucu mereka. Mark menyulut rokoknya di hadapan Robert, seolah tanpa takut menantang Robert. Kekuasaan mereka hampir sama, sama-sama kuat dan berpengaruh. Oleh karena itu, Mark berani bersikap angkuh di hadapan Robert, walau Robert lebih tua, bagi Mark tidak ada kata menghormati yang lebih tua jika sudah menyangkut masalah Brenda, putri semata wayang yang begitu dia cintai dalam kehidupan ini. "Beri William sedikit waktu, paling tidak satu tahun agar mereka bisa berpisah," Jawab Robert juga tampak santai tetapi tegas. "Setahun? Bukankah itu terlalu lama?" Mark kembali menghisap rokoknya lalu menghembuskan asapnya tepat di hadapan Robert. "Kamu kira putriku itu apa, hah!"
Terakhir Diperbarui: 2025-03-23
Chapter: BAB 96 - Meminta untuk menjadi Istri KeduaSetelah puas menikmati malam yang panas, Rindu dan Yash saling menatap langit-langit hotel."Yash, apakah yang kita lakukan ini benar?" "Tentu saja benar, sayang. Aku mencintaimu." "Seharusnya kamu menghabiskan malam pertama dengan Azura. Hiks." Rindu menangis meratapi kenyataan bahwa Yash sudah beristri tapi malah menghabiskan malam bersamanya. "Hai.. hai dengarkan Aku. Aku punya tujuan lain menikahi Azura. Aku sama sekali tidak mencintainya." "Kenapa kamu seperti ini Mas?""Itu karena ornagtua Azura yang sudah mengahancurlan masa kecilku, Rin." "Apa? Tante Tari dan Om Mozhaf memang mereka melakukan apa." Akhirnya Mozhaf menceritakan semuanya kepada Rindu. Rindu sangat terkejut ternyata meraka masih memiliki hubungan di masa lalu. "Yash.. apa kamu sudah gila?" Rindu mendorong Yash setelah mendengar ceritanya."Biarlah aku melakukan urusan balas dendamku, Rin. Cintaku tetaplah kamu, tolong jangan campuri rencanaku dan tetap bahagia bersamaku." "Tapi.. Azura tidak bersalah."
Terakhir Diperbarui: 2024-01-25
Chapter: BAB 95 - Gairah Malam Pertama (21+)Satu jam sebelum ijab qobul Yash dan Azura.Setelah semalam berkabar dengan penuh penyesalan kepada Azura bahwa Rindu tidak bisa datang di acara pernikahannya, Rindu sudah berada di bandara untuk menunggu pesawat yang akan dia naiki menuju Bali."Kenapa begitu mendadak acara bedah buku ini ya? Pas sekali di acara pernikahan Adikku." Cicit Rindu ketika sudah menunggu jadwal keberangkatannya. Tapi karena sedang ada masalah di pesawat yang akan Rindu naiki, maka penerbangan akan delay selama enam jam untuk proses perbaikan. Rindu begitu senang, dengan delaynya pesawat, jadi dirinya bisa menghadiri pernikahan Azura dan ikut berbahagia bersama adiknya itu."Zura, Kaka datang, Kaka ingin ikut hadir dalam acara bahagiamu." Rindu segera mengendarai mobilnya ke rumah Tari dan Mozhaf dimana acara pernikahan Azura berlangsung. Sekitar dua puluh menit Rindu mengendarai akhirnya Rindu sampai di rumah Tari dan Mozhaf.Tari yang melihat Rindu datang begitu bahagia, menyambut Rindu dengan hangat b
Terakhir Diperbarui: 2024-01-25
Chapter: BAB 94 - Hari Pernikahan Azura dan keluarganya sibuk mengurus pernikahannya yang akan dilaksanakan besok, hanya beberapa tamu undangan yang akan menghadiri acara pernikahan Azura dan Yash.Sesuai permintaan Yash, acara di laksanakan di rumah Azura dan tidak mengadakan acara besar-besaran. Tari dan Mozhaf mengikuti semua permintaan Yash asal nanti Azura bisa berbahagia.Namun tampak Azura tidak bersemangat, wajahnya terlihat sedih dan murung. Tari yang menyadari itu langsung mengajak Azura untuk berbicara di kamarnya."Nak, ada apa denganmu? Harusnya kamu bahagia besok hari pernikahanmu." Tanya Tari saat sudah berada di kamar pengantin Azura."Ma, apakah Mas Yash sesibuk itu? Sampai selama seminggu ini kami tidak bertemu? Bahkan Mas Yash meminta temannya yang menyerahkan sesesahan itu. Bahkan pas fitting baju Mas Yash tidak hadir, sepertinya pernikahan ini tidak membuatnya senang." Azura tertunduk sedih, bulir bening menetes dari pipinya. Azura yang memiliki hari lembut, sangat kecewa dengan sikap dari Yash
Terakhir Diperbarui: 2024-01-25
Chapter: BAB 93 - Hanya Kau Wanitaku"Tuan, apakah kita akan memberitahu ornagtua Tuan dan kakek bahwa Tuan akan segera menikah?" Tanya Baim sembari menyetir.Yash mendekati Baim dan memukul kepala Baim dengan cukup keras walau tidak terlalu sakit."Apa kau sudah gila, Im? Ini pernikahan jebakan, orangtua dan kakek ku tidak harus tahu!" "Baik Tuan, maafkan saya." "Kamu juga harus merahasiakan ini, mengerti Im?" "Baik Tuan." Baim kembali serius menyetir, agar bisa membawa mobil mewah Tuannya dengan nyaman.Yash kembali menatap kearah luar mobil, kecupan yang Azura berikan tadi masih terbayang di pikirannya. Tiba-tiba ponsel Yash berdering. Tertera naman Cintaku di sana. Bayang-bayang Azura seketika hilang saat Yash melihat panggilan telepon itu dan segera menerima telepon itu."Halo , sayang. Maaf Aku terlalu sibuk jika tidak bisa menghubungimu." Wanita di sebrang sana yang sedang bertelepon dengan Yash pun dengan lembut menjawab. (Tidak apa-apa sayang. Kamu pasti sibuk setelah pelantikan CEO dan kebebasan ibumu."
Terakhir Diperbarui: 2024-01-25
Chapter: BAB 92 - Pernikahan Penjara"Mama, papa. Mas Yash sudah datang."Deg.. Yash sangat terkejut, Azura ternyata menyiapkan makan malam bersama kedua orangtuanya yaitu Tari dan Mozhaf. Yash masih belum siap untuk bertemu dengan mereka berdua yang begitu Yash benci.Yash terdiam, sejujurnya Yash belum siap untuk bertemu kedua orangtua Azura. Tetapi gadis berjilbab di depannya itu justru sudah membawa kedua orangtuanya."Mas, kenalkan ini Papa dan Mama ku," Azura memberikan kode dengan mengedipkan sebelah matanya kepada orangtuanya. "Nak Yash, senang bertemu denganmu Nak. Kami orangtua Azura." Mozhaf sembari menyodorkan tangannya.Yash seolah muak dengan makan malam ini, tapi demi rencananya berhasil Yash harus bisa bertahan. "Saya Yash. Kekasih Azura, putri kalian." Mozhaf dan Tari saling pandang dan tersenyum, tampannya mereka bergitu bahagia saat Yash menyebut dirinya kekasih Azura. Begitupun Azura terlihat malu-malu."Azura beruntung bisa mendapatkan kekasih yang tampan sepertimu, nak." Cicit Tari setelah semua
Terakhir Diperbarui: 2024-01-24
Chapter: BAB 91 - Kejutan BesarYash bersiap untuk menyambut kedatangan Mamanya, setelah dua puluh tahun berlalu, kini mamanya akan menginjakkan kakinya di rumah masa kecilnya lagi. Rasa rindu begitu menyeruak di hati Yash. Rumah telah di hias dengan begitu cantik atas ide dari Yash. Berbagai makanan kesukaan Nia juga sudah di siapkan. Yash sudah mulai memahami kondisi mamanya sejak berusia sepuluh tahun. Yash muda yang sudah begitu dewasa, dengan tegar sering mengunjungi mamanya di penjara, walau hanya sekedar berbagi cerita ataupun membawakan makanan kesukaan Nia.Setelah Yash lulus SMA, Nia sudah mulai melarang Yash menjenguknya ketika. Nia tidak ingin membuat citra Yash yang saat itu sudah masuk Universitas terbaik menjadi buruk hanya karena sering menemuinya.Yash menolak permintaan mamanya, sebab bagi Yash tidak bertemu dengan Mamanya adalah suatu siksaan. Tapi tekad Nia sudah bulat, Nia sama sekali tidak akan menemui Yash ketika Yash berkunjung. Rasa sedih mulai menghinggapi hatinya, sampai akhirnya Yash ha
Terakhir Diperbarui: 2024-01-23
Chapter: BAB 36 - FinallyDimas dengan rasa khawatir menaiki tangga tempat kamar itu berada, dalam hati Dimas berharap supaya tidak ada hal buruk menimpa Arin. Saat Dimas hendak membuka pintu kamar, pintu kamar itu terkunci. "Dobrak pintunya!" titah Dimas, polisi pun langsung mendobraknya. "Arin!" pekik Dimas Saat melihat Arin tidak sadarkan diri di atas ranjang. Dimas segera menghampiri Arin dan memeluk Arin. "Bangunlah Arin, Aku sudah berada disisimu." Dimas sangat ketakutan, Arin sama sekali tidak merespon panggilannya. >> Keesokan harinya, Dimas mendatangi kantor polisi bersama Arin, di dalam kebingungan Arin bertanya kenapa Dimas membawanya ke kantor polisi. "Kenapa kakak bawa Aku ke kantor polisi?" Arin sama sekali tidak ingat akan kejadian semalam. semalam Begitu Arin di temukan, Dimas langsung membawanya ke rumah sakit. "Kamu akan lihat siapa orang yang menculikmu dan berusaha berbuat jahat kepadamu tadi malam." Arin masih kebingungan, tak berapa lama, Abi masuk ke dalam rua
Terakhir Diperbarui: 2025-04-05
Chapter: BAB 35 - Menginginkan Arin1 Bulan berlalu, Abi mencari keberadaan Ratih dan Elois, tapi tidak mendapatkan apapun. Ratih dan Elois bagai di telan bumi, tidak di ketahui keberadaannya. Abimanyu juga semakin geram, saat melihat Dimas semakin gencar mendekati Arin. Sedangkan kini, Arin semakin jauh dari jangkauannya, Arin sama sekali menjauhi Abi. Di tengah kemelut pikirannya itu, Abi semakin frustasi saat melihat Arin yang mulai memandang Dimas dengan tatapan penuh arti. Sebulan lalu saat dia menyaksikan Dimas ditolak oleh Arin, sepertinya mereka kini banyak Perubahan. Brak... Abimanyu memukul mejanya untuk melampiaskan cemburunya. "Arin, kamu hanya milikku, tidak ada yang boleh memilikimu selain aku!" Abimanyu lantas tersenyum, dia memiliki sebuah rencana jahat di pikirannya agar membuat Arin kembali kepadanya. Setidaknya, dia sudah kehilangan Ratih, tapi dia masih memiliki peluang untuk memiliki Arin. Gadis muda yang cantik, yang selalu bisa memuaskan dahaga lelakinya yang selalu meronta
Terakhir Diperbarui: 2025-04-04
Chapter: BAB 34 - Jangan Pergi Pagi itu Ratih membereskan baju dan barang lainnya ke dalam koper termasuk milik Elois juga. Ratih begitu marah setelah kejadian semalam, hatinya bulan hanya hancur melainkan di penuhi api amarah dan cemburu. Harga dirinya seolah terendahkan karena suaminya melakukan hubungan dengan menganggap dirinya adalah orang lain. "Dek, Apa yang kamu lakukan?" lirih Abimayu dengan segenap rasa bersalahnya. Kejadian semalam diluar kendalinya, Abi terus merindukan bercinta dengan Arin, sampai-sampai melihat Ratih sebagai Arin. "Tolong jawab Mas, Dek. Kamu akan pergi membawa Elois kemana?" Abimanyu berusaha bertanya lagi karena Ratih hanya terdiam seolah tidak mendengar ucapan Abimanyu. "Aku akan pergi , kembali ke rumah orangtuaku bersama Elois." Ratih menjawab dengan nada ketus lalu tanpa melihat ke arah Abimanyu. "Apa? Kamu ingin pergi ke Bandung dengan membawa Elois juga?" "Ya." Ratih menjawab masih tidak menatap Abi dan dengan nada yang ketus. Mendengar itu Abimanyu m
Terakhir Diperbarui: 2025-01-22
Chapter: BAB 33 - Melampiaskan Hasrat (+21)"Maukah kamu menjadi kekasihku, Rin?" Dimas bersimpuh tepat di hadapan Arin. Setelah mengantar Arin sampai rumah, Dimas meminta waktu untuk berbicara empat mata. Dimas mengungkapkan isi hatinya selama ini. Arin adalah cintanya sedari kecil hingga sekarang. Bukannya menjawab Arin malah membantu Dimas untuk bangun. "Jangan lakukan ini, Kak." Kini Arin memanggil Dimas dengan sebutan Kakak Setelah Dimas protes tidak ingin di panggil Mas. Arin menggenggam tangan Dimas lembut, kedua matanya berusaha menahan tangisan. Arin sangat menyadari jika Dimas menyukainya. Tapi Arin selalu menyangkalnya sendiri dan menganggap Dimas sebagai saudaranya. Dimas pria baik dan bermartabat. Dimas begitu tampan, dengan tingginya yang melebihi pria lain. Sikap lembutnya, pasti wanita manapun akan jatuh hati padanya. "Kamu menolakku, Rin? Tapi apa alasannya?" "Kak, Aku tidak layak untukmu. Kamu Pria yang baik dan tampan. Kamu pasti akan mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dariku." D
Terakhir Diperbarui: 2024-08-26
Chapter: BAB 32 - "Kenapa dia ingin memindahkan aku?" Dimas mengeryitkan jidatnya. Abimanyu, direktur perusahaan yang sudah berusaha memindahkannya ke divisi lain. "Dari laporan bagian humas, katanya anda hanya bermain-main saja ketika bekerja, jadi Pak Abimanyu tidak menyukai hal itu." Jelas pak Herlambang lagi. Dimas termenung sejenak, Abimanyu hanya menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. Dimas juga sadar, saat bekerja dirinya hanya fokus memandangi Arin saja. "Baiklah pak Herlambang. Terima kasih atas infonya. Anda boleh kembali ke tempat Anda." Herlambang memberi hormat kepada Dimas lalu menuruti perintah sang pemilik perusahaan. "Jadi aku harus bersikap layaknya karyawan biasa seperti pada umumnya, tidak boleh terlalu frontal menunjukkan ketertarikanku pada Arin." Gumam Dimas lirih. Kini Dimas berperilaku seperti karyawan pada umumnya. Tiba di kantor sebelum jam 7 pagi dan melakukan pekerjaan dengan baik. "Rin, ayo kita makan siang." ajak Dimas pada Arin yang masih saja sibuk
Terakhir Diperbarui: 2024-08-25
Chapter: BAB 31 - Pemilik perusahaan CEO perusahaan PT Huwain, Pak Herlambang tengah bersiap untuk menemui pemilik perusahaan. Tidak seperti biasanya pemilik perusahaan ingin menemuinya. Khawatir jika dia melakukan kesalahan yang tidak di sengaja."Masuklah pak Herlambang," titah pemilik ruangan dari dalam ruangan setelah pak Herlambang mengetuk pintu."Saya menghadap Tuan, apakah ada yang perlu saya bantu?"Pemilik kursi mewah segera memutar kursi menghadap pak Herlambang. Dimas, pria muda yang selalu mendekati Arin adalah pemilik PT Huwain. Menatap Pak Herlambang dengan tajam."Tadi siang ada yang meminta saya untuk pindah dari bagian pemasaran. Apakah kamu yang memintanya?"Pak Herlambang sedikit gugup, tetap menundukkan kepalanya, "Bu..bukan saya yang meminta hal itu, Taun. Saya merekomendasikan anda sesuai permintaan Anda." "Lalu siapa yang begitu berani ingin memindahkan saya ke bagian lain?""Saya akan cari tahu, Tuan."Dimas bangkit dari duduknya lalu mendekati Pak Herlambang, "Cari tahu saja.. tapi ingat, janga
Terakhir Diperbarui: 2024-08-08