Maduku Sahabatku
Cinta yang Sinta yang telah tumbuh untuk Mas Rendra selama ini, akhirnya dia lampiaskan pada malam bersama Mas Rendra.
Dia memadu kasih dengan suami temannya itu. Malam itu sebenarnya dingin, karna hujan mengguyur dengan derasnya, AC di ruangan hotelpun menyala di suhu paling dingin.
Namun antara Sinta dan Mas Rendra sedang menikmati suasana panas, yang mereka tahan-tahan jadi membuncah di malam panas itu.
Tari masih belum bisa tidur walau waktu telah menunjukkan pukul 11 malam, dia khawatikan suaminya yang belum pulang, sedangkan orang yang sedang dikhawatirkan sedang menikmati malam yang indah bersama sahabatnya.
Cumbuan.. desahan.. memenuhi kamar hotel mewah itu, seperti dua kekasih yang lama tak jumpa, nafsu mereka begitu membara.
----------------------------------------------
Bagaimana nasib pernikahan Tari dan Mas Rendra? Dan apakah Tari akan tetap bersahabat dengan Sinta setelah apa yang Sinta lakukan bersama Suaminya?
Read
Chapter: BAB 96 - Meminta untuk menjadi Istri KeduaSetelah puas menikmati malam yang panas, Rindu dan Yash saling menatap langit-langit hotel."Yash, apakah yang kita lakukan ini benar?" "Tentu saja benar, sayang. Aku mencintaimu." "Seharusnya kamu menghabiskan malam pertama dengan Azura. Hiks." Rindu menangis meratapi kenyataan bahwa Yash sudah beristri tapi malah menghabiskan malam bersamanya. "Hai.. hai dengarkan Aku. Aku punya tujuan lain menikahi Azura. Aku sama sekali tidak mencintainya." "Kenapa kamu seperti ini Mas?""Itu karena ornagtua Azura yang sudah mengahancurlan masa kecilku, Rin." "Apa? Tante Tari dan Om Mozhaf memang mereka melakukan apa." Akhirnya Mozhaf menceritakan semuanya kepada Rindu. Rindu sangat terkejut ternyata meraka masih memiliki hubungan di masa lalu. "Yash.. apa kamu sudah gila?" Rindu mendorong Yash setelah mendengar ceritanya."Biarlah aku melakukan urusan balas dendamku, Rin. Cintaku tetaplah kamu, tolong jangan campuri rencanaku dan tetap bahagia bersamaku." "Tapi.. Azura tidak bersalah."
Last Updated: 2024-01-25
Chapter: BAB 95 - Gairah Malam Pertama (21+)Satu jam sebelum ijab qobul Yash dan Azura.Setelah semalam berkabar dengan penuh penyesalan kepada Azura bahwa Rindu tidak bisa datang di acara pernikahannya, Rindu sudah berada di bandara untuk menunggu pesawat yang akan dia naiki menuju Bali."Kenapa begitu mendadak acara bedah buku ini ya? Pas sekali di acara pernikahan Adikku." Cicit Rindu ketika sudah menunggu jadwal keberangkatannya. Tapi karena sedang ada masalah di pesawat yang akan Rindu naiki, maka penerbangan akan delay selama enam jam untuk proses perbaikan. Rindu begitu senang, dengan delaynya pesawat, jadi dirinya bisa menghadiri pernikahan Azura dan ikut berbahagia bersama adiknya itu."Zura, Kaka datang, Kaka ingin ikut hadir dalam acara bahagiamu." Rindu segera mengendarai mobilnya ke rumah Tari dan Mozhaf dimana acara pernikahan Azura berlangsung. Sekitar dua puluh menit Rindu mengendarai akhirnya Rindu sampai di rumah Tari dan Mozhaf.Tari yang melihat Rindu datang begitu bahagia, menyambut Rindu dengan hangat b
Last Updated: 2024-01-25
Chapter: BAB 94 - Hari Pernikahan Azura dan keluarganya sibuk mengurus pernikahannya yang akan dilaksanakan besok, hanya beberapa tamu undangan yang akan menghadiri acara pernikahan Azura dan Yash.Sesuai permintaan Yash, acara di laksanakan di rumah Azura dan tidak mengadakan acara besar-besaran. Tari dan Mozhaf mengikuti semua permintaan Yash asal nanti Azura bisa berbahagia.Namun tampak Azura tidak bersemangat, wajahnya terlihat sedih dan murung. Tari yang menyadari itu langsung mengajak Azura untuk berbicara di kamarnya."Nak, ada apa denganmu? Harusnya kamu bahagia besok hari pernikahanmu." Tanya Tari saat sudah berada di kamar pengantin Azura."Ma, apakah Mas Yash sesibuk itu? Sampai selama seminggu ini kami tidak bertemu? Bahkan Mas Yash meminta temannya yang menyerahkan sesesahan itu. Bahkan pas fitting baju Mas Yash tidak hadir, sepertinya pernikahan ini tidak membuatnya senang." Azura tertunduk sedih, bulir bening menetes dari pipinya. Azura yang memiliki hari lembut, sangat kecewa dengan sikap dari Yash
Last Updated: 2024-01-25
Chapter: BAB 93 - Hanya Kau Wanitaku"Tuan, apakah kita akan memberitahu ornagtua Tuan dan kakek bahwa Tuan akan segera menikah?" Tanya Baim sembari menyetir.Yash mendekati Baim dan memukul kepala Baim dengan cukup keras walau tidak terlalu sakit."Apa kau sudah gila, Im? Ini pernikahan jebakan, orangtua dan kakek ku tidak harus tahu!" "Baik Tuan, maafkan saya." "Kamu juga harus merahasiakan ini, mengerti Im?" "Baik Tuan." Baim kembali serius menyetir, agar bisa membawa mobil mewah Tuannya dengan nyaman.Yash kembali menatap kearah luar mobil, kecupan yang Azura berikan tadi masih terbayang di pikirannya. Tiba-tiba ponsel Yash berdering. Tertera naman Cintaku di sana. Bayang-bayang Azura seketika hilang saat Yash melihat panggilan telepon itu dan segera menerima telepon itu."Halo , sayang. Maaf Aku terlalu sibuk jika tidak bisa menghubungimu." Wanita di sebrang sana yang sedang bertelepon dengan Yash pun dengan lembut menjawab. (Tidak apa-apa sayang. Kamu pasti sibuk setelah pelantikan CEO dan kebebasan ibumu."
Last Updated: 2024-01-25
Chapter: BAB 92 - Pernikahan Penjara"Mama, papa. Mas Yash sudah datang."Deg.. Yash sangat terkejut, Azura ternyata menyiapkan makan malam bersama kedua orangtuanya yaitu Tari dan Mozhaf. Yash masih belum siap untuk bertemu dengan mereka berdua yang begitu Yash benci.Yash terdiam, sejujurnya Yash belum siap untuk bertemu kedua orangtua Azura. Tetapi gadis berjilbab di depannya itu justru sudah membawa kedua orangtuanya."Mas, kenalkan ini Papa dan Mama ku," Azura memberikan kode dengan mengedipkan sebelah matanya kepada orangtuanya. "Nak Yash, senang bertemu denganmu Nak. Kami orangtua Azura." Mozhaf sembari menyodorkan tangannya.Yash seolah muak dengan makan malam ini, tapi demi rencananya berhasil Yash harus bisa bertahan. "Saya Yash. Kekasih Azura, putri kalian." Mozhaf dan Tari saling pandang dan tersenyum, tampannya mereka bergitu bahagia saat Yash menyebut dirinya kekasih Azura. Begitupun Azura terlihat malu-malu."Azura beruntung bisa mendapatkan kekasih yang tampan sepertimu, nak." Cicit Tari setelah semua
Last Updated: 2024-01-24
Chapter: BAB 91 - Kejutan BesarYash bersiap untuk menyambut kedatangan Mamanya, setelah dua puluh tahun berlalu, kini mamanya akan menginjakkan kakinya di rumah masa kecilnya lagi. Rasa rindu begitu menyeruak di hati Yash. Rumah telah di hias dengan begitu cantik atas ide dari Yash. Berbagai makanan kesukaan Nia juga sudah di siapkan. Yash sudah mulai memahami kondisi mamanya sejak berusia sepuluh tahun. Yash muda yang sudah begitu dewasa, dengan tegar sering mengunjungi mamanya di penjara, walau hanya sekedar berbagi cerita ataupun membawakan makanan kesukaan Nia.Setelah Yash lulus SMA, Nia sudah mulai melarang Yash menjenguknya ketika. Nia tidak ingin membuat citra Yash yang saat itu sudah masuk Universitas terbaik menjadi buruk hanya karena sering menemuinya.Yash menolak permintaan mamanya, sebab bagi Yash tidak bertemu dengan Mamanya adalah suatu siksaan. Tapi tekad Nia sudah bulat, Nia sama sekali tidak akan menemui Yash ketika Yash berkunjung. Rasa sedih mulai menghinggapi hatinya, sampai akhirnya Yash ha
Last Updated: 2024-01-23
Chapter: BAB 29 - Di kira pengemis "Ada apa ini ribut-ribut?" Suara bariton itu membuat Selena dan juga Lola menoleh bersamaan ke arah sumber suara. Suara itu berasal dari William, entah apa yang dilakukannya, tiba-tiba sudah berada di Lobby kantor. Sempat bingung karena William tiba-tiba berada di sana padahal seharusnya saat ini dia tengah berada di ruang rapat.Melihat situasi yang menurutnya pas, Lola mulai mencari muka di depan William. "Pak William, Maaf mengganggu kenyamanan Bapak, ini ada wanita asing yang ingin bertemu dengan Bapak. Tapi sudah saya tangani, sebentar lagi Security akan datang untuk mengusirnya, dia seperti seorang pengemis ." Lola menjelaskan pada William dengan kedua mata berbinar, merasa sudah benar mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Sangat yakin jika William akan memujinya karena sudah menghalau orang asing yang akan mengganggu CEO W&M Corp. "Apa yang kamu lakukan, Lola!" William menatap Lola dengan tatapan dingin. "Kamu hendak berani mengusir tamu VIP saya?" Mendeng
Last Updated: 2025-02-20
Chapter: BAB 28 - Foto FerdyTepat ketika Arnold sampai di hotel Sagara Bay, hujan deras pun turun. Arnold turun dari mobil dengan dengan langkah sedikit lebar agar segera sampai di lobby hotel. Selena ternyata sudah menunggunya di Lobby Hotel. "Maafkan saya terlambat menjemput Anda, Nona." Nafas Arnold masih tidak teratur karena terburu-buru. "Tidak apa-apa Pak Arnold, Saya mengerti." "Terima kasih Nona untuk pengertiannya. Baiklah, mari kita berangkat sekarang." "Ayo pak." Selena beranjak dari duduknya dan mengikuti Arnold, dengan cekatan Arnold membukakan pintu mobil belakang dan mempersilahkan Selena untuk masuk. "Apa Nona ingin pergi ke tempat lain?" Arnold bertanya sembari melihat ke arah rearview mirror. "Tidak Pak, kembali saja ke Rumah. Saya ingin beristirahat." "Baiklah kalau begitu Nona." Arnold segera menyalakan mobil lalu berjalan menuju rumah di Sunrise Summit. Arnold membawa mobil dengan hati-hati. Tidak banyak pembicaraan yang terjadi di antar tangan kanan dan istri
Last Updated: 2025-02-19
Chapter: BAB 27 - Pria misterius"Dengan menikahi Brenda?" Sebelah alis William terangkat seolah menanyakan kebenaran pada Kakeknya yang dia dengar saat di telepon sewaktu masih di Sagara Bay. "Brenda berasal dari keluarga yang terhormat, dia cantik, cerdas dan juga hebat dalam berbisnis," Robert mencondongkan badannya menatap William. "Keluarga kita memerlukan menantu seperti itu, Wil." Robert berusaha menjelaskan dengan tegas, bahwa keluarga Massimo akan menjadi jauh lebih berpengaruh dan kuat jika William menikah dengan Brenda. William terkekeh atas ucapan sang Kakek. "Wil memang cucu Kakek, tapi jangan coba mencampuri urusan pribadiku, Kek." "Lalu kamu akan membesarkan anak itu sendirian, Hah!Kamu butuh seorang istri untuk membantu merawatnya." William merentangkan kedua tangannya. "Why not?" "Jangan naif kamu Wil, membesarkan anak itu tidak mudah, kamu butuh seorang istri untuk melakukan hal itu." "Apakah Kakek fikir Brenda akan mau merawat anak-anakku? Wanita modern sepertinya tidak ak
Last Updated: 2025-02-19
Chapter: BAB 26 - Wanita BaruSelena manatap pria yang berada di sampingnya yang tengah tidur tanpa memakai pakaian, hanya selimut yang menutupi tubuh kekar pria yang telah menghabiskan malam penuh bergairah dengannya. Kilatan ingatan akan kejadian penuh gairah tadi malam itu seolah menari di benak Selena, bagaimana saat William mencumbu tubuh Selena dengan bibir bahkan lidahnya. Tubuh kekarnya yang bergerak dengan gagah seolah menuntut sebuah kepuasan. Bahkan semua gerakan dan cumbuan dari pria yang tengah berada di sisinya membuat tubuh Selena bergeliat karna merasakan puncak kenikmatan dunia. Pipi Selena menjadi merona karna malu ketika mengingat semua hal erotica itu, reflek telapak tangannya menutupi wajahnya. Di saat Selena merasa malu karena pikirannya sendiri, sebuah tangan kekar terasa merangkul pinggangnya. Selena segera melihat, William ternyata sudah bangun dan kini tengah menatapnya sembari tersenyum. "Good morning, Baby." sapa William lembut. Pria itu nampak bangun tidur dengan k
Last Updated: 2025-02-15
Chapter: BAB 25 - Unboxing Lingerie HitamTatapan William sama sekali tidak berkedip saat melihat Selena dalam balutan Lingerie hitam yang begitu menggodanya. Tubuh Selena dengan tinggi 165cm dan bertubuh langsing namun memiki buah dada yang begitu besar dan menggiurkan. Kulit putih bersihnya menjadi terlihat lebih indah dengan memakai lingerie hitam itu. Terlebih Saat Selena mulai berjalan mendekati William dengan langkahnya yang gemulai, kaki jenjangnya melangkah dengan begitu genit. William meneguk ludahnya saat melihat siluet tubuh Selena dari balik tipisnya lingeri itu serta gunung kembar Selena yang menonjol keluar karna model lingerie itu memiliki model dada yang cukup rendah. Selena tepat berdiri di depan William dengan begitu menantang William. "Apa Bapak menyukai kejutan dari saya?" ucap Selena sembari memainkan pucuk rambutnya menggunakan jari telunjuknya. William segera beranjak dari duduk dan menarik tubuh Selena ke dalam dekapannya. "Ku pastikan kamu tidak akan bisa berhenti menjerit malam ini." Tan
Last Updated: 2025-02-13
Chapter: BAB 24 - Tidak sabaranSelena dan William baru memasuki kamar hotel dan melepas alas kaki mereka, William segera menahan tangan Selena dan menarik gadis itu ke dalam pelukannya. Kedua tangan William melingkar di pinggang ramping gadis itu, dan memeluknya erat. "Katamu sudah tak tahan, lalu kenapa sekarang seolah tidak mau?" Jemari Selena yang lentik lalu bermain di dada bidang dan kekar milik William. "Sabarlah dulu.. Aku ingin membersihkan diri terlebih dahulu, kita baru saja menghabiskan waktu di pantai, badanku terasa lengket." Bukannya melepaskan Selena, William justru menghentakkan tangannya di tubuh Selena, hingga gundukan kenyal milik Selena terhimpit di tubuh William. "Aku sudah tidak bisa bersabar lagi, lebih baik kita segera melakukannya sekarang!" William mulai mencumbu leher jenjang Selena dengan tidak sabar, merengkuh tubuh Selena seolah enggan untuk melepaskannya barang sebentar saja. "Pak Wil... ehh.." Selena mulai bergairah karna cumbuan William di lehernya. "Tunggulah sebentar, A
Last Updated: 2025-02-13
Chapter: BAB 165 - ciuman yang tak terhindarkan.Gedung di salah satu hotel bintang 5 itu terlihat begitu mewah dan mahal. Berhiaskan berbagai macam bunga serta aksesoris pernikahan mewah yang menampakkan bahwa yang akan menikah adalah orang yang berkelas. Pernikahan Axelo dan Sandra sedang berlangsung dengan di saksikan oleh para orang penting seperti pemimpin perusahaan, pejabat serta para Artis ternama. Setelah mengucapkan janji setia untuk bisa sehidup semati tanpa ada yang bisa memisahkan, kecuali kematian. Axelo dan Sandra kini resmi menjadi suami istri, yang di restui kedua belah pihak keluarga konglomerat. Para tamu bergantian untuk menyalami sang pengantin baru. "Selamat untuk pernikahannya Pak CEO, semoga selalu bahagia," ucap seorang tamu dari golongan pengusaha. "Terima kasih." Axelo menjawab dengan lugas dan tersenyum. Walau terpaksa menikahi Sandra, tentu dia tidak bisa menampakkan ketidaksukaannya itu, bukan? Axel dan Sandra harus terlihat bahagia di pernikahan mereka. Rangkaian acara sudah t
Last Updated: 2025-02-04
Chapter: BAB 164 - Kecupan kecilPagi itu Claire duduk di dekat Tristan, sambil memegang lengan kanan Tristan lembut. "Pak, Aku harap Bapak bisa segera sadarkan diri." lirih Claire lalu mengecup lembut tangan Tristan. Entah dari kapan Claire memiliki perasaan kepada Tristan, nyatanya perasaan itu kini mulai timbul di hatinya. Ada kekhawatiran melihat kondisi Tristan yang lemah. Lama Claire mengecup tangan Tristan sambil memejamkan mata, sampai Gadis itu tidak sadar jika pemilik tangan itu tengah menatapnya. "Claire." Panggil Tristan dengan suara parau. Sontak Claire membulatkan kedua mata indahnya dan melepas genggaman tangannya. "Pak Tristan! Anda sudah sadar?" Melihat Claire yang terkejut dan pipinya merona merah, Tristan malah terkekeh. "Saya sudah sadar diri semalam, Claire." Claire sontak terkejut, kenapa jika ia sudah sadar kenapa tidak membangunkannya? "Kenapa Bapak tidak membangunkanku?" "Saya tidak tega," Tristan mencoba untuk duduk, Claire lalu membantunya. "Kamu terlihat begitu
Last Updated: 2025-01-20
Chapter: BAB 163 - Sebuah jebakanDi depan ruang ICU, Claire duduk dengan gelisah. Sudah 2 jam berlalu, sedangkan Tristan masih dalam penanganan dokter. "Tenanglah Claire, dokter sedang menangani Pak Tristan," Alvin mencoba menenangkan Claire yang gelisah. Gadis itu kembali menitikkan airmata. "Bagaimana Aku bisa tenang, Vin. Pak Tristan seperti ini karena menolongku!" Alvin mendesah, temannya itu memang berhati lembut. Jelas semua itu terjadi karena kecelakaan. Tapi Claire masih saja menyalahkan dirinya begitu. Hal itu lah yang membuat Alvin menaruh hati kepadanya. Sejak duduk di bangku SMA, Alvin sudah menyukai Claire. Alvin yang berasal dari keluarga sederhana bisa beruntung mendapatkan beasiswa untuk sekolah di bangku SMA yang ternama. Tak sedikit kala itu yang memandang Alvin sebelah mata karena status sosialnya. Tapi ada satu gadis yang cantik, ceria dan juga kaya begitu baik dan tak memandang status sosial seseorang. Gadis itu adalah Claire, dia mau berteman dengan Alvin di saat teman lai
Last Updated: 2025-01-19
Chapter: BAB 162 - Kejadian yang mendekatkanBugh... Tubuh Claire terhuyung karena seseorang mendorongnya ke pinggir jalan. Hampir saja Claire tertabrak oleh pengemudi mobil yang ngebut. "Claire!" pekikan teman-teman di sebrang jalan terdengar panik. Perasaan terkejut dan juga takut masih menguasai Claire, sampai dia tidak melihat siapa yang telah menolongnya. Perlahan Claire membalikkan tubuhnya dan melihat Tristan tidak sadarkan, gadis itu lebih terkejut lagi saat melihat darah mengalir di kening Bosnya itu. "Pak Tristan!" pekik Claire kaget. Spontan Claire memegang wajah Tristan dan mencoba untuk membuat pria itu tersadar. Alvin, Rendi dan Eva juga segera berlari ke sebrang jalan untuk menolong Tristan. "Bagaimana keadaanmu, Claire?" Alvin nampak sangat khawatir pada Claire, lalu pandangannya beralih kepada Tristan. "Aku baik-baik saja, Vin." Claire nampak sangat panik. "Karena Pak Tristan menolongku, akhirnya dia yang malah terluka!" Claire terlihat ketakutan, bahkan sampai menangis. Segera Alvin m
Last Updated: 2025-01-08
Chapter: BAB 161 - Dua PriaClaire memegangi perutnya, hari ini adalah hari pertama dia datang bulan. Kram dan nyeri perut sering di rasakannya di saat hari pertama. Berbeda dari bulan kemarin, kali iki rasanya lebih nyeri, tapi Claire tahan karena setelah makan siang nanti akan ada rapat penting dan dia harus datang mendampingi Bosnya. Alvin, Eva dan Rendi datang untuk mengajak Claire makan siang di restoran chiken di dekat kantor. "Hai Claire, pekerjaanmu sudah selesei?" tanya Alvin sembari menepuk pundak Claire. "Sudah ini, oya kalian mau makan siang, bukan?" "Tentu, makannya kami kemari untuk mengajakmu." sahut Eva. "Ayo kita makan di restoran chiken dekat kantor, di sana ada menu spesial." ajak Rendi. "Sepertinya kalian pergi makan tanpaku. Aku sedang tidak enak badan." Tolak Claire lirih sembari meringis menahan nyeri haidnya. "Kamu sedang sakit?" Tanya Eva lagi. Belum sempat Claire menjawab, suara bariton milik Tristan mengagetkan mereka bertempat. "Siapa yang sakit?" Sont
Last Updated: 2025-01-07
Chapter: BAB 160 - Mengenang Masa Muda Di atas Sofa dekat kolam renang, dengan Bella berada di dekapan suaminya, Marco. Mereka menikmati malam yang cerah dengan bertabur bintang. Setelah pertempuran panas mereka tadi, dengan tubuh hanya tertutup selimut, Marco dan Bella menikmati keindahan malam. "Jika berada di apartemen ini membuatku senang karena banyak kenangan indah yang kita lalui bersama, Baby." Bella terkekeh, susah 20 tahun lebih, tapi suaminya itu masih memanggilnya Baby. Tentu panggilan itu hanya akan di lakukan jika mereka tengah berdua saja. "Iya Mas, di tempat ini pertama kali kita bersama dan aku pertama kali menjadi Sugar Baby mu." Marco mengecup kening Bella. "Aku beruntung memilikimu, Baby." Pandangan Marco lalu tertuju ke arah kolam renang. "Lihatlah kolam renang itu, di sana kita menghabiskan waktu untuk bercinta." Sejurus kemudian Bella juga memandang kolam renang yang berwarna biru dengan airnya yang hangat. Dulu dia dan Marco bercinta di dalam kolam renang dengan begitu berg
Last Updated: 2025-01-06

GAIRAH NAKAL ISTRI MUDA
Ratih Indira dan Abimanyu Permana adalah sepasang suami istri yang saling mencintai, wajah goodlooking, pekerjaan bagus dan sukses , kehidupan glamour dan sempurna menjadi bentuk wajah pernikahan mereka.
Namun pernikahan sempurna yang sudah menginjak usia 15 tahun itu tak kunjung juga menghadirkan buah hati di kehidupan mereka. Konflik internal dalam rumah tangga seperti dengan mertua, ipar dan kolega menjadi duri dalam kehidupan pernikahan sempurna Ratih dan Abi.
Segala upaya sudah di lakukan oleh Abi dan Ratih agar bisa mempunyai anak kandung, bahkan bayi tabung juga sudah dilakukan namun sayang harus berkali-kali gagal, kenyataan selalu tidak sesuai dengan keinginan Ratih dan Abi.
Kenyataan pahitnya, ternyata Ratih terkena pcos yang parah jadi harus di angkat rahimnya hingga harapan mereka untuk memiliki seorang anakpun pupus.
Tidak ada cara lain melainkan Abi harus menikah lagi agar impian mereka menjadi orangtua terwujud. Abi yang begitu mencintai Ratih tidak serta Merta mau untuk menikah lagi. Dia Arin, wanita pilihan dari Ratih yang akan menjadi istri kedua untuk Abi.
Apakah Abi akan mau untuk menikah lagi? Sedangkan cintanya hanya untuk Ratih seorang. Namun masalalu kelam dari Ratih juga selalu terbayang-bayang menghantui dirinya.
Mohon dukungannya untuk novel terbaruku. Terimakasih ^^
Read
Chapter: BAB 34 - Jangan Pergi Pagi itu Ratih membereskan baju dan barang lainnya ke dalam koper termasuk milik Elois juga. Ratih begitu marah setelah kejadian semalam, hatinya bulan hanya hancur melainkan di penuhi api amarah dan cemburu. Harga dirinya seolah terendahkan karena suaminya melakukan hubungan dengan menganggap dirinya adalah orang lain. "Dek, Apa yang kamu lakukan?" lirih Abimayu dengan segenap rasa bersalahnya. Kejadian semalam diluar kendalinya, Abi terus merindukan bercinta dengan Arin, sampai-sampai melihat Ratih sebagai Arin. "Tolong jawab Mas, Dek. Kamu akan pergi membawa Elois kemana?" Abimanyu berusaha bertanya lagi karena Ratih hanya terdiam seolah tidak mendengar ucapan Abimanyu. "Aku akan pergi , kembali ke rumah orangtuaku bersama Elois." Ratih menjawab dengan nada ketus lalu tanpa melihat ke arah Abimanyu. "Apa? Kamu ingin pergi ke Bandung dengan membawa Elois juga?" "Ya." Ratih menjawab masih tidak menatap Abi dan dengan nada yang ketus. Mendengar itu Abimanyu m
Last Updated: 2025-01-22
Chapter: BAB 33 - Melampiaskan Hasrat (+21)"Maukah kamu menjadi kekasihku, Rin?" Dimas bersimpuh tepat di hadapan Arin. Setelah mengantar Arin sampai rumah, Dimas meminta waktu untuk berbicara empat mata. Dimas mengungkapkan isi hatinya selama ini. Arin adalah cintanya sedari kecil hingga sekarang. Bukannya menjawab Arin malah membantu Dimas untuk bangun. "Jangan lakukan ini, Kak." Kini Arin memanggil Dimas dengan sebutan Kakak Setelah Dimas protes tidak ingin di panggil Mas. Arin menggenggam tangan Dimas lembut, kedua matanya berusaha menahan tangisan. Arin sangat menyadari jika Dimas menyukainya. Tapi Arin selalu menyangkalnya sendiri dan menganggap Dimas sebagai saudaranya. Dimas pria baik dan bermartabat. Dimas begitu tampan, dengan tingginya yang melebihi pria lain. Sikap lembutnya, pasti wanita manapun akan jatuh hati padanya. "Kamu menolakku, Rin? Tapi apa alasannya?" "Kak, Aku tidak layak untukmu. Kamu Pria yang baik dan tampan. Kamu pasti akan mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dariku." D
Last Updated: 2024-08-26
Chapter: BAB 32 - "Kenapa dia ingin memindahkan aku?" Dimas mengeryitkan jidatnya. Abimanyu, direktur perusahaan yang sudah berusaha memindahkannya ke divisi lain. "Dari laporan bagian humas, katanya anda hanya bermain-main saja ketika bekerja, jadi Pak Abimanyu tidak menyukai hal itu." Jelas pak Herlambang lagi. Dimas termenung sejenak, Abimanyu hanya menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. Dimas juga sadar, saat bekerja dirinya hanya fokus memandangi Arin saja. "Baiklah pak Herlambang. Terima kasih atas infonya. Anda boleh kembali ke tempat Anda." Herlambang memberi hormat kepada Dimas lalu menuruti perintah sang pemilik perusahaan. "Jadi aku harus bersikap layaknya karyawan biasa seperti pada umumnya, tidak boleh terlalu frontal menunjukkan ketertarikanku pada Arin." Gumam Dimas lirih. Kini Dimas berperilaku seperti karyawan pada umumnya. Tiba di kantor sebelum jam 7 pagi dan melakukan pekerjaan dengan baik. "Rin, ayo kita makan siang." ajak Dimas pada Arin yang masih saja sibuk
Last Updated: 2024-08-25
Chapter: BAB 31 - Pemilik perusahaan CEO perusahaan PT Huwain, Pak Herlambang tengah bersiap untuk menemui pemilik perusahaan. Tidak seperti biasanya pemilik perusahaan ingin menemuinya. Khawatir jika dia melakukan kesalahan yang tidak di sengaja."Masuklah pak Herlambang," titah pemilik ruangan dari dalam ruangan setelah pak Herlambang mengetuk pintu."Saya menghadap Tuan, apakah ada yang perlu saya bantu?"Pemilik kursi mewah segera memutar kursi menghadap pak Herlambang. Dimas, pria muda yang selalu mendekati Arin adalah pemilik PT Huwain. Menatap Pak Herlambang dengan tajam."Tadi siang ada yang meminta saya untuk pindah dari bagian pemasaran. Apakah kamu yang memintanya?"Pak Herlambang sedikit gugup, tetap menundukkan kepalanya, "Bu..bukan saya yang meminta hal itu, Taun. Saya merekomendasikan anda sesuai permintaan Anda." "Lalu siapa yang begitu berani ingin memindahkan saya ke bagian lain?""Saya akan cari tahu, Tuan."Dimas bangkit dari duduknya lalu mendekati Pak Herlambang, "Cari tahu saja.. tapi ingat, janga
Last Updated: 2024-08-08
Chapter: BAB 30 - CemburuArin sedang sibuk membuat laporan di komputernya. Segelas kopi hangat di berikan di hadapannya. Terkejut dengan itu, Arin segera melihat siapa yang memberinya segelas kopi. "Dimas?" Arin terkejut, tenyata orang yang memberinya kopi adalah Dimas, "sedang apa kamu disini?" Dimas merenggangkan kedua tangannya, Dimas sudah berpakaian dengan rapih, setelan kemeja berwarna biru langit dan celana kain berwarna hitam tidak lupa nametag bertuliskan karyawan PT Huwain tergantung di lehernya. "Aku bekerja disini, Rin. Masa mau bermain?" "Benarkah? Wow.. kebetulan sekali, senang bekerja denganmu," Arin menyodorkan tangannya, "sepertinya kita satu tim disini." Arin bekerja di bagian pemasaran, begitu pula Dimas, dia juga berada di bagian pemasaran juga. Sebuah kebetulan yang tidak di sangka-sangka. Keduanya lalu terlibat obrolan yang seru hingga tertawa bersama, Abimanyu yang berada di dalam ruangan melihat keakraban Dimas dan Arin sangat tidak menyukainya. Sampai-sampai Abimanyu memat
Last Updated: 2024-08-07
Chapter: BAB 29 - Teman Kecil (+21)"Cukup Mas, hentikan!" Arin mendorong tubuh Abi menjauh, "Kita tidak bisa melakukan ini lagi, Mas." "Kenapa? Bukankah kita saling menginginkan hal yang sama?" "Mas, sadarlah. Kita bukan suami istri lagi!" Abimanyu mengacak rambutnya dengan putus asa. Hasratnya pada Arin sungguh tidak terbendung lagi. Ingin segera di lampiaskan, tapi dirinya sadar, sudah tidak memiliki hak untuk meminta jatah pada Arin.Abi lantas menatap tajam kepada Arin yang tengah memberikan kancing kemejanya, "Menikahlah denganku lagi." Sontak Arin menatap Abi, "Apa? Menikah lagi?" "Iya, kita menikah lagi dan mas tidak akan melepaskanmu lagi.""Kamu sudah gila, Mas? Bagaimana dengan istrimu itu, hah?" Oo"Kita bisa diam-diam agar tidak ketahuan oleh Ratih." Arim kembali merasakan kekecewaan yang sama, Abi hanya bernafsu kepadanya, tidak sepenuhnya mencintai Arin, "Kamu masih sama saja seperti dulu, mas."Merasa begitu muak dengan sikap Abi yang pecundang, Arin lebih memilih untuk pergi. Tapi Abimanyu kembal
Last Updated: 2024-08-03