Pernikahan Nathalia dan Logan berlangsung begitu khidmat dan bahagia. Semua orang turut bahagia kala mereka mengucapkan janji suci. "Kini kalian telah sah menjadi sepasang suami istri, silahkan cium mempelai anda." Titah pastur yang menikahkan Nathalia dan Logan. Logan mencium Nathalia pertama kali sebagai seorang istri. Semua orang bertepuk tangan atas kebahagiaan mereka. Rangkaian acara setelah menikah mereka lakukan. Walau ini bukan pernikahan pertama bagi Nathalia, tetapi cintanya sempurna dengan kehadiran Logan. Saat acara malam, Nathalia memakai gaun berwarna hitam dengan belahan bawah sampai atas paha. Bagian atas yang membuat dadanya menonjol dengan seksi. Melihat keanggunan dan keseksian Nathalia, Logan tidak bisa mengendalikan hasratnya. "Darling... kamu begitu... seksi." Seru Logan dengan menatap Nathalia tanpa berkedip. Nathalia tersipu malu, "Kamu juga begitu tampan, Darling." Logan mendekati Nathalia, lalu berbisik, "Aku inginkan kamu saat ini."
Bella tersenyum senang saat menerima sebuah foto yang di kirimkan oleh Raffa yang sudah berada di Amerika dan bersekolah di sana. Nampak Raffa sangat bahagia bersama Laura dan Diego. Hati Bella menjadi tenang jika Raffa di sana Bahagia. "Senyum-Senyum sendiri, pasti dapat pesan dari Raffa?" Goda Marco. "Iya Mas, Raffa sudah masuk sekolah disana dan cepat mendapatkan teman. Laura dan Diego pasti menjaganya dengan sangat baik." "Raffa sering berkabar denganmu, sedangkan denganku hanya sesekali. ini sungguh tidak adil." Marco pura-pura kesal. Bella mencubit hidung suaminya, "Dia anak laki-laki sudah pasti akan lebih dekat dengan ibunya." "aaw...." Marco lalu memeluk Bella dari belakang. "Kita pun melanjutkan hidup kita dengan bahagia. Axel dan Claire tumbuh sehat dan menggemaskan." "Nathalia dan logan, Charles dan Miskha serta Raffa bersama Laura dan Diego. Kita semua sudah memiliki kehidupan yang bahagia." Bella lantas membalikkan badan ke arah Marco dan melumat bib
25 Tahun kemudian..... **** "Maukah kau menjadi kekasihku?" ucap seorang wanita muda dengan malu-malu. Pria yang tengah bicara dengan wanita itu hanya menatap dingin, lalu mendekat agar menjadi lebih dekat dengan wanita tersebut. "Apakah aku terlihat seperti menyukaimu, dirimu?" ucapnya dingin. Tubuh Noura menjadi gemetar, "Ta..tapi Tristan, A..aku menyukaimu." Pria muda bernama Tristan itu mendengus, "Itu masalahmu. Lagi pula aku membenci gadis bodoh seperti dirimu!" Ucapan Tristan yang dingin dan kejam membuat Noura sangat terluka. Walau sudah tahu, jika pria yang dia sukai selalu bersikap dingin dan berkata kejam. Noura tetap saja menyukainya. Tristan yang berusia 30 tahun itu dikenal sebagai sosok pria yang memancarkan ketampanan dan kegagahan luar biasa hanya dengan melihatnya saja. Wajahnya dihiasi dengan rahang yang tegas dan simetris, dengan garis-garis wajah yang maskulin. Selain wajahnya yang tampan, Tristan juga memiliki tubuh yang tegap dan berotot,
Hari pertama Claire bekerja, wakil manajer malah memberinya begitu banyak pekerjaan. Mulai dari membantu menyalin laporan, memfoto copy bahkan menaruh berkas yang sudah tidak berguna ke dalam gudang. Claire menyandarkan tubuhnya di tembok, menarik nafasnya dalam. "Tidak apa-apa, aku pasti bisa melakukan semuanya." "Apa kau lelah?" Suara lembut dari wakil manajer mengagetkan Claire. "oh.. Tidak pak Lendra, saya hanya sedang istirahat sejenak." Jawab Claire sembari tersenyum. "Sudah tahu aku lelah, kenapa masih bertanya!" cerca Claire dalam hati pastinya. Baiklah, kalau begitu kembalilah segera ke mejamu." Lendra menyerahkan banyak tumpukan kertas kepada Claire, "Ubah Data dari berkas ini menjadi laporan yang ringkas dan mudah di pahami." "Baiklah, Saya akan segera menyelesaikannya." Lendra lalu melihat ke arloginya, "Kamu harus mengumpulkannya sebelum jam pulang kantor di meja saya." "Se..sekarang?" Claire sedikit terkejut. Pasalnya, saat ini saja sudah jam 2 sian
POV Claire Boom.... Party popper yang berisi kertas potongan warna warni Papa pecahkan untuk merayakan hari pertama Putri tersayangnya bekerja. Aku sangat bahagia, hari pertamaku bekerja dengan menyembunyikan identitas asliku sebagai Tuan Putri keluarga Pratama telah berhasil. Mama memelukku erat, Aku yang sudah berusia 25 tahun seperti sedang memeluk putrinya yang masih berusia 7 tahun. Walau sudah dewasa, tetapi Mama tetap saja menganggapku masih seperti anak kecil. Terlebih Kak Axel, sebagai kakakku satu-satunya, Kak Axel menjadi sangat menyayangi hingga menjadi sangat protektif sekali terhadapku. "Perayaan ini untuk Tuan Putri Claire yang sudah bisa memenuhi mimpinya untuk bekerja seperti yang di inginkannya." ucap Papa sembari mengecup keningku. Mama dengan lembut membelai kepalaku, "Ternyata Putri mama sudah dewasa, sudah tahu apa yang di inginkannya." "Mama dan Papa serta Kak Axel saja yang selalu memperlakukan diriku seperti aku ini masih anak kecil." seruku ber
Axel melihat arlogi mahalnya yang bermerk R yang berharga milyaran. Wajahnya nampak sumringah seolah tidak sabar untuk datang ke tempat tujuannya. Mobil Axel memasuki area apartement mewah bergaya Eropa. Apartemen yang memiliki 5 lantai, khusus orang kaya atau yang memiliki pekerjaan yang bagus yang bisa tinggal di apartemen cupid.Segera Axel memasukkan kode pintu apartemen tersebut. Setelah membuka pintu Axel langsung mendapat pemandangan yang sangat mempesona.Seorang wanita yang cantik walau tidak terlalu tinggi tetapi memiliki tubuh yang seksi. Dadanya yang cukup besar sangat menggoda ketika dia menggunakan lingerie tipis berwarna maroon. "Mas Sayang..." Ujar wanita cantik bernama Anjani itu kepada Axel.Tanpa membuang waktu Axel segera memeluk Anjani dengan begitu erat, seolah kerinduannya yang sudah lama terbendung bisa segera dia lampiaskan."Kamu Seksi sekali, sayangku. Aku sangat menyukaimu." Bisik Axel dengan nada nakal. Lalu Axel mulai melumat bibir seksi milik Anjani
POV Axelo Saat itu aku baru pulang dari study ku di luar negeri. Papa memintaku untuk langsung datang ke kantornya. Dengan patuh aku mendatangi kantor papa. "Perkenalkan, ini adalah putraku, Axelo Putra Pratama. Dia yang akan menjadi CEO di perusahaan ini." Ucap Papa saat memperkenalkan diriku di hadapan banyak karyawannya. Ada sekitar 700ribu karyawan yang menggantungkan hidupnya di perusahaan M&P Group. Sebagai anak laki-laki tunggal di keluarga Pratama, aku sudah di gariskan untuk melanjutkan takhta perusahaan. Semua karyawan mulai memperkenalkan diri mereka padaku, namun pandanganku seketika tertuju pada sosok wanita yang memakai kerudung dan tersenyum sangat manis. "Saya Anjani Safeeya, Pak. Senang bisa bekerjasama dengan Pak Axelo." Anjani mengulurkan tangannya untuk menjabatku, tapi aku masih terpana melihat kecantikannya. Wajah khas timur tengah, dengan alis mata tebal juga bulu mata lentik dan kedua matanya yang indah. Apalagi saat dia tersenyum, seolah mam
"Laporan macam apa ini!" Tristan melemparkan laporan yang Claire berikan. Kertas itu berterbangan lalu jatuh ke lantai. Sebelum berserakan di lantai kertas itu seolah menghujani Claire. "Maaf pak.. jika boleh tahu, laporan saya ada kesalahan di bagian mana? Biar saya bereskan segera kesalahan saya." "Semua yang kamu kerjakan salah! Apakah kamu tidak berpendidikan sehingga membuat laporan saja bisa salah semua!" Bentak Tristan dengan wajah begitu murka. Claire menahan emosinya, lalu memunguti kertas-kertas yang berserakan di lantai itu. "Saya akan segera perbaiki laporan ini!" Tidak mau mendebat Presdir perusahaan, lebih baik Claire diam dan segera pergi dari ruangan tersebut. Dada Claire menjadi sesak, seumur hidupnya sama sekali belum pernah merasakan di bentak ataupun orang berbicara dengan nada keras kepadanya. Tangan lentik itu menyusut air matanya, "Ayolah Claire, tidak perlu bersedih. Kamu pasti bisa melewati ini." Dengan tubuh bergetar Claire mencoba untu