Share

184. Nyasar

Astaga, aku nyasar dan baru menyadarinya setelah berjalan lama melewati lorong yang entahlah aku tidak paham jalan untuk pulang. Lutut rasanya mau copot, tidak pernah aku berjalan terlalu Tenggorokanku sangat haus terasa, kepanasan pula sungguh sial, ingin rasanya mengumpat tapi ini pun salahku. Mau mengalahkan siapa. Sedih rasa hati ini tersiksa, jika boleh meminta pada angin, aku ingin panas ini berlalu dengan berganti mendung. Dering ponsel untuk kesekian kali berdering, menyerah aku mengangkat panggilan tersebut. Mau ngeyel pun tidak bisa, aku tidak ingin tersesat semakin jauh.

"Larisa, kau di mana?" tanya Om Aarav, suaranya terdengar panik.

"Om, Risa nyasar," keluhku.

"Astaga, bagaimana bisa?"

"Mana Risa tahu," ujarku tanpa rasa salah.

"Share loc, aku akan menjemputmu!" perintahnya.

Aku men-share lokasiku saat ini lewat aplikasi FastApp, kemudian duduk di bawah pohon rindang, mirip orang hilang. Menunggu, perbuatan membosankan yang s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Youe
lanjut yaaa
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
ihhh main peluk" aja kamu risa awas loh nnti kamu di godain om bujang hahahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status