Share

191. Bimbang Ragu

Sampai di rumah aku disambut dengan pelukan hangat dari ibu, ah nyaman sekali rasanya. Setidaknya biarkan aku nyaman sebelum mendapatkan pertanyaan bertubi-tubi. Puas berpelukan, aku memutuskan untuk ke kamar, membersihkan diri. Ibu mengulas senyum, aku paham benar beliau memendam segala keingintahuan dan menunggu usai makan malam biasanya. Dengan malas aku berjalan ke arah kamar, masuk ke dalam kamar mandi. Aku lepas satu per satu pakaian yang melekat, tiba-tiba bayangan Om Aarav hadir, kuingat kembali ketika lelaki itu melepas kancing kemeja yang aku kenakan. Bibirnya itu, ah tanpa sadar aku menyentuh bibir sendiri, ciuman om Aarav sangat nikmat terasa, aku tidak memungkiri itu, apa aku sudah terjebak pesonanya. Innalillahi sekali jika benar demikian, kutepuk-tepuk pipi agar kesadaranku pulih. Secepat kilat menyalakan kran air, mengguyur tubuh nan letih berkeringat ini. Air dingin cukup membuat pikiran nakal ini terhenti.

Selesai mandi, dengan sumringah lantaran perut sudah ker
KarRa

yuhu yang mau dekat sama author bisa inbox via NaRa atau dm via @lovely_karra atau mau cuitan di @karra_lovely

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Mida Daningsih
samson wati wkwk..
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
hahahaha lucu juga yah bayangin edzard ngejitak jidat risa hahahahaha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status