Share

216. Gara-Gara Hujan Lebat

Mata Emma terpejam erat. Wajahnya merah padam begitu aroma kulit basah Theo menyeruak masuk ke lubang hidungnya.

Sekujur tubuhnya menggelenyar di saat Theo menggenggam pergelangan tangannya. Theo kemudian menarik Emma masuk ke kamar.

Tanpa membuka mata, Emma mengikuti Theo dengan pasrah. Sesekali dia menubruk badan Theo karena tak melihat jalan.

Emma tak berusaha memberontak. Lagi pula, jika Theo ingin melakukan sesuatu padanya, dia tak akan dapat mencegah.

Theo menghentikan langkahnya seraya berbalik. Emma kembali menabrak Theo. Dia dapat merasakan wajahnya menempel di dada pria itu.

Kepala Emma mendongak. Bibirnya sedikit mengerucut, bersiap menerima serangan Theo. Namun, sudah menunggu selama beberapa detik, dia tak merasakan apa pun.

“Cepat mandi. Aku juga sudah kedinginan. Di kamar tamu tidak ada air hangat.”

Emma sontak membuka mata ketika Theo melepaskan tangannya. ‘Hanya itu?’ Dia agak bingung memberikan reaksi.

“Kau ingin aku memandikanmu?”

Emma langsung lari terbirit
VERARI

Mancing-mancing, dipaksa nangis… ckckck

| 9
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Devi Lestari
nama Ig nya apa ya?
goodnovel comment avatar
karz_1112
ya ampun, emma... ternyata doyan yaa... wkwkkwkwk....
goodnovel comment avatar
VERARI
Udah ada Emma dan Theo
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status