Share

220. Pengagum Rahasia

Pukul sembilan malam, Emma telah berbaring tenang di ranjangnya. Namun, sebelum terpejam, ponselnya bergetar.

Emma mengambil ponselnya di nakas, lalu menghela napas setelah melihat nomor tak dikenal yang menghubunginya siang tadi.

"Apa maumu sebenarnya?" tanya Emma begitu menerima panggilan.

Tentu saja, si penelepon tak akan pernah menjawab.

Berapa kali pun Emma memutuskan sambungan telepon, nomor itu akan menghubunginya lagi. Pun, dia tak bisa mematikan daya ponselnya karena Judith harus membangunkan pagi-pagi sekali.

Para pelayan Emma tak bisa membangunkan dirinya seperti Judith. Orang tuanya pun sedang berada luar kota.

Alhasil, Emma membiarkan sambungan telepon tetap menyala. Dari seberang telepon, tak ada suara apa pun. Hanya sesekali terdengar deru napas yang jelas milik seorang pria.

"Aku sadar diri kalau aku cantik. Orang tuaku pun selalu mengatakan hal yang sama. Kau pasti jatuh cinta padaku dan tidak berani langsung bicara denganku. Aku bisa memahami itu, tapi jangan menggang
VERARI

Giliran tinggal di negara bersalju, sikap dinginnya mencair 🤔

| 10
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Novi
bisa kak, saya sering begitu karena ngobrol dengan orang LN klo ga paham dia ngomong apa, aku chat...
goodnovel comment avatar
Alya Zahras
lucu sih theo emma ini karna emmanya aktif, ga kaya asherlaura yg lauranya diem iyabiya aja
goodnovel comment avatar
VERARI
bisa kak... :D
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status