Share

184. Rumah Pohon

“Pertama, kau mengatakan kalau pemuda itu indah. Apa kau tidak puas memiliki suami sepertiku?” tanya Asher dengan nada menyesakkan dada Laura.

Wajah Asher sungguh menyiratkan terluka. Sementara Laura tak mengerti kenapa Asher bisa berpikir sejauh itu padanya.

“Maksudmu apa? Aku tidak pernah mengatakan Mark indah … kapan aku bilang seperti itu?!” Nada suara Laura meninggi dan bergetar.

Mata yang berkaca-kaca haru oleh kejutan indah itu hilang. Berganti rasa sedih karena tak dipercaya dan dituduh suaminya sendiri. Asher boleh cemburu, tetapi tuduhan Asher sudah sangat keterlaluan.

Laura tak terima disangka sebagai wanita yang mudah jatuh cinta, sedangkan dia selalu merasa beruntung memiliki suami Asher Smith.

“Apa yang kau katakan waktu di depan rumah tadi? Kau bilang, tubuh orang itu indah, bukan?”

Laura mengais ingatan beberapa saat lalu. Wajahnya mengernyit karena bingung dengan maksud Asher. Dia tak melihat keberadaan Mark karena terlalu fokus melihat rumah.

“Astaga … kenapa ka
VERARI

Bayangin Asher manjat pohon sambil teriak 'Auoooo!' Cocok sama karakternya 😅😅

| 9
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Novia S. Kelmaskosu
Asher jadi menggelikan. hahaha. bagian skidipapap skip deh. keren kalau Thor sertakan yg misteri² di dalam kisah ini. apalagi pria masa kecil Laura sebentar lagi datang. keren.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status