Beranda / Fantasi / Geger Kahyangan / 340.Waranggana & Ragna

Share

340.Waranggana & Ragna

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-10 20:38:06

Wuuung!

Anak panah raksasa yang berkobar oleh kekuata api dan diselimuti petir merah itu menderu kearah Iblis wanita yang bertahan menggunakan sepasang tangan raksasa ungu miliknya.

"Agri! Menghindarlah!" teriak Waranggana yang tahu bahwa kekuatan panah dari Dewa Panah Petir Api itu sangat kuat dan tidak bisa ditahan hanya dengan kekuatan jiwa biasa seperti yang iblis wanita bernama Agri itu lakukan.

Dan akhirnya, anak panah tersebut menghujam tepat di punggung tangan raksasa ungu yang melindungi Agri. Suara keras yang terjadi antara panah raksasa dan tangan raksasa membuat gendang telinga serasa ditusuk-tusuk. Gelombang api dan petir menyambar ke segala arah membuat pepohonan di sekitar hangus seketika.

Panah tersebut terus menekan dan pertahanan Agri mulai melemah. Ketajaman panah raksasa itu mampu menembus punggung tangan raksasa milik Agri. Dan hal itu membuat Iblis wanita tersebut harus mengalami luka parah. Darah hitam muncrat dari mulutnya.

"Sialan...Bagaimana bisa aku kalah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Geger Kahyangan   341.Pembakar Jiwa

    Duuuummmm!!!Dentuman dahsyat terdengar saat telapak tangan merah yang berukuran lebih kecil menghantam tangan biru raksasa milik Gandi. Tangan biru itu meremas telapak tangan merah hingga hancur. Ragna jatuh berlutut dan muntah darah setelah serangannya dipatahkan oleh Gandi. Waranggana menoleh kearah bawahannya tersebut."Bahkan kemampuan milikmu tidak ada apa-apanya melawan kekuatan mengerikan itu. Meskipun aku tahu bahwa aku bukan lawannya, tapi kau tahu kan sifatku? Aku tidak ingin menyerahkan harga diriku kepada makhluk lain yang lebih rendah dari Yang Mulai Raja Arpa... Ragna, kau bisa mundur sekarang sambil menunggu Yang Mulia. Aku akan tetap menyerangnya meskipun aku harus mati sekalipun!" ucap Waranggana dengan dua senjata jiwa terhunus di telapak tangannya."Kalau kau sudah berkata begitu, apa yang bisa aku lakukan...? Bertahanlah sampai Yang Mulia datang," kata Ragna lalu dia pun bangkit berdiri dan mundur menjauh. Namun tiba-tiba muncul lingkaran biru di belakang penyihir

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Geger Kahyangan   342.Akhir Waranggana

    Wuusssss!BLAAARRRR!!!Ledakan dahsyat mengguncang bumi setelah tubuh Waranggana menghantam tanah disusul Pukulan Kilat Neraka milik Gandi Wiratama. Gelombang merah disertai petir merebak. Gandi menatap kearah bawah sana lalu melayang turun dengan perlahan. Asap masih menutupi pandangan."Masih bertahan meski terkena pukulan Kilat Neraka dariku? Ada yang aneh dengan Iblis satu ini..." batin Gandi yang masih merasakan napas kehidupan dari lawan yang baru aja dia hajar dengan keras."Benar-benar menyakitkan...Aku belum pernah dihajar sampai babak belur seperti ini..." Terdengar suara berat dari balik asap yang mulai memudar. Lalu tiba-tiba asap itu terbelah dan cahaya merah membentuk sabit menderu dari dalam sana kearah Raja Naga Air.Wusss!Gandi tak bergeming ditempatnya. Dia penasaran dengan kekuatan Waranggana yang sudah menggunakan Jurus Pembakar Jiwa. Kedua tangan pemuda itu pun bergerak meyilang didepan dada berniat untuk menahan serangan. "Datang!" ucapnya saat cahaya merah it

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Geger Kahyangan   1.Probo Lintang

    Probo Lintang, Kerajaan yang ada didalam sebuah danau di tengah pulau jawa itu tercipta sebelum terjadinya perang besar di Kahyangan Selatan. Kerajaan itu sebelumnya dipimpin oleh seorang wanita bernama Rara Ayu Bumi, yang kemudian diberikan kepada suaminya, Jaka Geni. Dalam kepemimpinan Jaka Geni, Kerajaan kecil yang sebelumnya adalah wilayah kekuasaan Banyu Emas akhirnya berkembang menjadi Kerajaan besar dan tangguh. Bahkan Kerajaan itu adalah satu-satunya yang selamat dari Kutukan Para Dewa yang merasa kesal karena manusia tak lagi memuja mereka dan memilih untuk memuja Jaka Geni yang menjadi Maharaja Manusia kala itu.Amarah para Dewa menimbulkan bencana di semua kawasan yang ada di tanah jawa dengan hujan yang tak pernah berhenti selama bertahun-tahun. Akibatnya semua kawasan terpendam oleh banjir dan banyak manusia serta binatang ternak yang tewas karena ulah para Dewa yang tidak terima dengan tingkah manusia. Jaka Geni yang saat itu menjadi Maharaja manusia mewakili amarah manu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Geger Kahyangan   2.Suci & Umbara

    Bara Sena benar-benar dibuat terkejut dengan pengakuan dari dua anak Dewi Utari mengenai kemampuan ras Kristal Jiwa yang mampu melihat dirinya meskipun dia sudah menggunakan Jurus Hantu Menari. Dan baru kali itu Bara Sena tahu ada ras lain selain manusia, Dewa dan Iblis atau siluman."Kau belum pernah tahu tentang Ras Kristal Jiwa?" tanya gadis cantik itu.Bara menggelengkan kepalanya karena dia memang belum pernah tahu sama sekali mengenai ras tersebut. "Aku baru tahu ada ras Kristal Jiwa. Apakah kalian ini sebangsa dedemit atau manusia?" tanya Bara."Kami bukan sebangsa lelembut atau siluman. Kami mirip manusia namun darah kami berbeda dan tentu saja kami lebih kuat dari manusia sejak kami dilahirkan. Ada dua suku di Ras kami, yaitu Suku Biru dan Suku Merah. Mereka yang terlahir dengan Kristal Merah disebut sebagai Suku Merah dan mereka yang didahinya memiliki Kristal Biru disebut sebagai suku Biru. Kakak ku Umbara dan aku lahir dengan suku yang berbeda meski kami ini satu ibu." ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Geger Kahyangan   3.Terkejut

    Dewi Utari tak bisa berkata apa-apa mendapat pertanyaan dari Bara Sena. Sedari awal dia memang tak pernah menyangka anak-anak Jaka Geni yang berasal dari istri Ras manusia mampu bersaing dengan anak-anak Jaka yang berasal dari para dewa. siluman dan ras Kristal Jiwa seperti dirinya.Disaat mereka tengah saling diam karena tak ada topik yang bisa dibicarakan, datang dari kejauhan beberapa sosok yang tidak asing lagi bagi Bara Sena. Pucuk dicintai ulam pun tiba. Orang yang tengah dia dan keluarga Dewi Utari bicarakan ternyata datang. Mereka adalah Song Yue dan kedua saudaranya Hua Tian Geni dan Sua Ning Geni beserta dengan ibunya Dewi Song Hua."Kau sudah berada disini anak muda," kata Dewi Song Hua sambil tersenyum. Bara mendatangi wanita tersebut lalu memberinya hormat karena biar bagaimana pun wanita itu adalah salah satu calon mertuanya. Song Yue berusaha untuk tetap tenang setelah bertemu dengan Bara Sena. Namun tetap saja, dia tak bisa menyembunyikan wajah bahagianya. Dan semua it

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Geger Kahyangan   4.Uji Kemampuan

    Dewi Utari. Umbara Wisnu dan Suci Geni benar-benar dibuat terkejut dengan kecepatan Bara Sena menghindari serangan cepat putri Batara Geni dengan Dewi Utari tersebut."Bagaimana kau bisa bergerak secepat itu!?" seru Suci tak percaya dengan apa yang baru saja dia alami.Bara tersenyum tipis."Kau pikir aku lebih lambat darimu? Kau belum tahu siapa aku, gadis kecil..." ucap Bara sambil mengerahkan kekuatan angin di kedua kakinya dan bersiap untuk melesat. namun rupanya Suci lebih dulu menyerangnya karena rasa penasaran pada pemuda tersebut. Dia ingin tahu apakah tadi hanya kebetulan atau memang pria itu sangat cepat sampai bisa menghindari serangannya.Wuut!Tubuh Suci bagaikan sekelebatan bayangan yang tak bisa dilihat dengan mata telanjang. Mereka yang ingin melihat kecepatan gadis itu harus menggunakan kekuatan mata agar mampu mengikuti gerakan cepatnya. Orang-orang yang sebelumnya lalu lalang berjalan menikmati indahnya kota Probo Lintang berdamai-ramai menonton pertarungan Bara Sen

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Geger Kahyangan   5.Kegaduhan Di Kota

    Bara Sena menatap tajam kearah Suci yang baru saja mendarat di lantai setelah sebelumnya dia melayang di udara untuk menghindari gelombang api yang tiba-tiba saja muncul dari dalam tubuh Pendekar Golok Iblis tersebut."Jadi kamu ini seorang iblis!?" seru Suci merasa kecewa karena ternyata pemuda tampan yang sempat membuat hatinya tertarik adalah seorang Iblis. Gadis itu belum begitu tahu mengenai jati diri sang Pendekar yang sudah melanglang Buana di Tanah Zhuo Guo."Kau hampir saja mencelakai ku dengan serangan aneh. Tentu saja aku tak mau tinggal diam..." sahut Bara dengan suara berat.Umbara yang sejak tadi mengamati dan kaget melihat wujud Iblis Bara Sena akhirnya dia pun ikut campur karena merasa Iblis itu sangat berbahaya. Dan tidak hanya Bara, beberapa pendekar yang ada disana juga mengepung pemuda tersebut."Iblis ini harus kita tangkap dan diadili!" teriak beberapa orang.Bara tersenyum sinis."Kalian ini memiliki mental setipis daun yang hanya berani saat bersama dengan daun

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Geger Kahyangan   6.Raja Bayu Jaga Geni

    DUAAAARRR!Ledakan keras terdengar saat petir merah menyambar tubuh Bara Sena yang masih dalam wujud Iblis Neraka. Meski sudah menahan serangan petir itu menggunakan kekuatan perisai cahaya dan tangan Neraka miliknya, tubuh Bara Sena masih terdorong surut ke belakang hingga beberapa langkah. Pemuda itu terkejut merasakan dahsyatnya kekuatan petir merah milik Bayu Jaga Geni. Begitu juga dengan semua orang yang melihat petir merah tersebut. Karena mereka semua tahu, Bayu tidak memiliki kekuatan petir merah. Dia hanya memiliki petir putih yang tingkatannya berada di bawah merah, ungu, kuning, hitam dan biru. Lebih terkejut lagi Bayu Jaga Geni yang melihat Bara Sena nampak baik-baik saja setelah menahan petir merah yang dia keluarkan dari ujung jarinya."Dia bisa menahannya dengan mudah? Layak disebut Pemburu Dewa sejati seperti yang ayah katakan..." batin Bayu Jaga Geni sambil terus mengawasi Bara Sena yang masih menatap tajam kearahnya."Benar, aku adalah Bayu Jaga Geni. Raja di Keraj

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10

Bab terbaru

  • Geger Kahyangan   342.Akhir Waranggana

    Wuusssss!BLAAARRRR!!!Ledakan dahsyat mengguncang bumi setelah tubuh Waranggana menghantam tanah disusul Pukulan Kilat Neraka milik Gandi Wiratama. Gelombang merah disertai petir merebak. Gandi menatap kearah bawah sana lalu melayang turun dengan perlahan. Asap masih menutupi pandangan."Masih bertahan meski terkena pukulan Kilat Neraka dariku? Ada yang aneh dengan Iblis satu ini..." batin Gandi yang masih merasakan napas kehidupan dari lawan yang baru aja dia hajar dengan keras."Benar-benar menyakitkan...Aku belum pernah dihajar sampai babak belur seperti ini..." Terdengar suara berat dari balik asap yang mulai memudar. Lalu tiba-tiba asap itu terbelah dan cahaya merah membentuk sabit menderu dari dalam sana kearah Raja Naga Air.Wusss!Gandi tak bergeming ditempatnya. Dia penasaran dengan kekuatan Waranggana yang sudah menggunakan Jurus Pembakar Jiwa. Kedua tangan pemuda itu pun bergerak meyilang didepan dada berniat untuk menahan serangan. "Datang!" ucapnya saat cahaya merah it

  • Geger Kahyangan   341.Pembakar Jiwa

    Duuuummmm!!!Dentuman dahsyat terdengar saat telapak tangan merah yang berukuran lebih kecil menghantam tangan biru raksasa milik Gandi. Tangan biru itu meremas telapak tangan merah hingga hancur. Ragna jatuh berlutut dan muntah darah setelah serangannya dipatahkan oleh Gandi. Waranggana menoleh kearah bawahannya tersebut."Bahkan kemampuan milikmu tidak ada apa-apanya melawan kekuatan mengerikan itu. Meskipun aku tahu bahwa aku bukan lawannya, tapi kau tahu kan sifatku? Aku tidak ingin menyerahkan harga diriku kepada makhluk lain yang lebih rendah dari Yang Mulai Raja Arpa... Ragna, kau bisa mundur sekarang sambil menunggu Yang Mulia. Aku akan tetap menyerangnya meskipun aku harus mati sekalipun!" ucap Waranggana dengan dua senjata jiwa terhunus di telapak tangannya."Kalau kau sudah berkata begitu, apa yang bisa aku lakukan...? Bertahanlah sampai Yang Mulia datang," kata Ragna lalu dia pun bangkit berdiri dan mundur menjauh. Namun tiba-tiba muncul lingkaran biru di belakang penyihir

  • Geger Kahyangan   340.Waranggana & Ragna

    Wuuung!Anak panah raksasa yang berkobar oleh kekuata api dan diselimuti petir merah itu menderu kearah Iblis wanita yang bertahan menggunakan sepasang tangan raksasa ungu miliknya. "Agri! Menghindarlah!" teriak Waranggana yang tahu bahwa kekuatan panah dari Dewa Panah Petir Api itu sangat kuat dan tidak bisa ditahan hanya dengan kekuatan jiwa biasa seperti yang iblis wanita bernama Agri itu lakukan.Dan akhirnya, anak panah tersebut menghujam tepat di punggung tangan raksasa ungu yang melindungi Agri. Suara keras yang terjadi antara panah raksasa dan tangan raksasa membuat gendang telinga serasa ditusuk-tusuk. Gelombang api dan petir menyambar ke segala arah membuat pepohonan di sekitar hangus seketika. Panah tersebut terus menekan dan pertahanan Agri mulai melemah. Ketajaman panah raksasa itu mampu menembus punggung tangan raksasa milik Agri. Dan hal itu membuat Iblis wanita tersebut harus mengalami luka parah. Darah hitam muncrat dari mulutnya."Sialan...Bagaimana bisa aku kalah

  • Geger Kahyangan   339.Dewa Panah Petir Api

    Kedua mata Iblis wanita itu melotot melihat seringai yang keluar dari bibir Ki Marga."Berani menyeringai didepan mataku!?" teriaknya lalu dia pun membuat gerakan cepat yang berputar di udara sebelum akhirnya menebas ke depan. Serangan kali ini lebih kuat dibanding sebelumnya. Ki Marga pun tak mau menyembunyikan kekuatan miliknya."Hiiaaaat!" teriaknya sambil mengerahkan Roda emas miliknya. Wuungg!Gelombang emas yang diselimuti aura gelap keluar dari dalam roda emas tersebut kemudian menahan serangan kuat dari Iblis wanita.Daaammm!Ki Marga terpental mundur ke belakang hingga beberapa tombak setelah saling beradu kekuatan dengan Iblis wanita tersebut. "Uh...wanita Iblis ini sangat kuat...Meski aku menggunakan hampir seluruh kekuatan, dia masih baik-baik saja. Padahal Ranah kami sama...Tapi kenapa seperti ada kesenjangan yang tidak terlihat?" batin Ki Marga sambil berusaha memulihkan aliran darahnya yang cukup kacau setelah bentrokan tadi."Manusia, kau cukup hebat juga bisa menaha

  • Geger Kahyangan   338.Serangan

    Gandi Wiratama mengarahkan tangan kanannya ke depan. Gemuruh air bah raksasa menderu bergulung-gulung kearah depan sana dimana terlihat ribuan makhluk yang bergerak sangat cepat di balik pepohonan. Cakrabuana dan Ki Marga yang melihat kemampuan Gandi untuk pertama kali di depan mata benar-benar dibuat terkejut. Meski sebelumnya mereka melihat kekuatan pemuda itu dari kejauhan saat pertarungan Gandi dan Bara melawan pelayan Dewa Kegelapan dari Alam Swattwam.Rara Sinta yang tahu keadaan mulai kacau segera membawa masuk anaknya ke dalam gubuk untuk menghindari dampak serangan yang Gandi lancarkan. Untungnya Raja Naga Air itu melihat istrinya dan segera menyegel gubuk reyot itu dengan perisai air sehingga gubuk itu tidak akan mengalami hal buruk oleh kekuatan Dewa miliknya.Sekar Asih alias Dewi Rembulan pun ikut terpana melihat kemampuan Gandi yang jelas bukan kemampuan Pendekar biasa. Namun dia segera sadar, bahwa musuh datang menyerang. Dengan cepat dia bergabung bersama Cakrabuana d

  • Geger Kahyangan   337.Pil Hijau

    Sekar Asih bersama Ki Marga dan Cakrabuana sama-sama menoleh kearah bawah pohon cemara yang ada di tepi danau luas tersebut saat mereka melihat lingkaran biru muncul disana. Lingkaran yang tak lain adalah Gerbang Gaib milik Gandi Wiratama."Sepertinya dia datang," kata Ki Marga yang saat itu sosoknya sudah menjadi seorang pria paruh baya. Cakrabuana mengangguk dan matanya tak berkedip melihat kearah sana. Saat dia melihat sosok wanita berparas cantik dengan pakaian hitam garis emas, kedua matanya membesar dan nampak berkaca-kaca. Bibirnya tersungging senyuman bahagia dan juga haru."Rara Sinta putriku..." lirihnya lalu bangkit berdiri dan berlari kearah wanita yang baru saja muncul bersama seorang bayi yang tak lain adalah cucunya, Rara Andini. "Ayah!" seru Rara Sinta histeris. Kedua bapak dan anak itu pun saling berpelukan setelah sekian lama tidak bertemu. Semua orang yang melihat itu sama-sama tertegun. Bara sendiri tidak tahu menahu tentang mereka. Namun dia menebak, kedua bapak

  • Geger Kahyangan   336.Berangkat

    Sukma Geni mengunjungi Bara Sena yang masih ada di rumah pemulihan. Dia mengira pemuda itu tengah bersedih atas apa yang telah terjadi padanya. Namun kenyataan berkata lain. Sukma Geni harus terdiam melihat bagaimana Bara yang tengah asyik bercengkrama dengan para kekasihnya di depan rumah di bawah pohon yang rindang."Apa-apaan ini...? Sepertinya aku salah menduga..." batin wanita cantik itu lalu dia pun berniat untuk kembali. Namun seseorang sudah berdiri di hadapannya membuat dia cukup terkejut karena dia tidak merasakan hawa kehadiran dari sosok yang tak lain adalah Gandi Wiratama."Ada apa Sukma? Kau sepertinya akan ke rumah itu, kenapa putar balik?' tanya Gandi sambil tersenyum. Sukma Geni mendengus sambil menunjuk ke arah halaman rumah dimana Bara dan kekasihnya tengah asyik bercanda ria."Lihatlah, apakah dia terlihat sedang bersedih? Bagaimana bisa dia tetap senang meski Ranah nya baru saja turun? Apa dia tidak menganggap pertarungan terakhir dengan serius?" gerutu Sukma Geni

  • Geger Kahyangan   335.Memilih Pengawal

    Beberapa hari berlalu setelah pertarungan Bara melawan Gandi di Kerajaan Jiwa. Pemulihan yang Bara lakukan cukup berdampak karena adanya bantuan dari para kekasihnya yang dengan suka cita membantunya berlatih meningkatkan kekuatan. Selain melatih kekuatan di rumah penginapannya, Bara juga mengikuti kembali Ujian Pagoda Dewa miliknya sendiri untuk menambah kemampuan. Meski sebenarnya itu tak cukup berdampak karena dia sudah lulus dari tempat tersebut.Batara Geni pun memberi waktu kepada Bara untuk benar-benar memulihkan kembali kekuatan Dewa miliknya sebelum pertarungan terakhir berlangsung. Keadaan yang cukup langka dari Bara tersebut membuat Batara Geni sendiri merasa bingung, bagaimana bisa ranah dari pemuda itu menurun banyak padahal pertarungannya melawan Gandi berada di dalam Kerajaan Jiwa. Karena merasa sedikit bersalah sebagai penyelenggara, Batara Geni pun memberikan bantuan kepada Bara Sena berupa tanaman obat langka yang hanya tumbuh di Kahyangan Selatan. Tanaman tersebut b

  • Geger Kahyangan   334.Pelukan Terakhir

    Gandi Wiratama menghentikan langkahnya di depan sebuah pendopo yang berada di tengah sebuah taman yang indah di halaman belakang Istana Probo Lintang. Suasana di taman itu benar-benar menyejukkan hati ditambah suara kicau burung dan aliran air sungai kecil yang jernih airnya tepat di bawah pendopo berukuran sedang tersebut. Pemuda itu terdiam terpaku dan juga terpana melihat sosok yang ada di dalam pendopo. Sosok yang sangat tidak asing baginya. Yaitu sosok Kahiyang Dewi. Wanita itu berdiri membelakanginya dan sepertinya tengah menatap keindahan sungai jernih yang ada di depan sana."Kau sudah datang, kenapa tidak masuk ke dalam?" ucap Kahiyang Dewi lalu dia pun menoleh dan tersenyum ke arah Gandi. Sontak saja wajah pemuda itu memerah seketika. Lalu dengan sedikit canggung sang Raja Naga Air tersebut pun melangkah masuk ke dalam pendopo setelah menaiki tiga anak tangga. Gandi berdiri di samping wanita cantik tersebut dan ikut menatap kearah depan sana dimana terdapat pemandangan yang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status