Cakra Buana menghentikan gerakannya setelah mendengar teriakan tersebut. Dia pun menoleh denga wajah kesal. Ternyata Bara sudah ada di dekatnya sambil tersenyum.
"Kau bisa memanggilku Cakra Buana. Aku tidak suka kau menyebutku dengan panggilan menghina seperti itu anak muda," kata Cakra Buana."Baiklah, Cakra Buana. Biarkan aku yang mengurus Iblis ini. Jangan sampai kau menghancurkan Inti Jiwa miliknya seperti orang itu," kata Bara sambil menunjuk ke arah Ki Marga yang duduk di atas batu besar sambil menyangga dagunya."Kenapa?" tanya Cakra Buana penasaran karena dirinya belum puas sebelum melihat Iblis itu lumat di tangannya yang sudah mengandung kekuatan dari Pukulan Tinju Dewa Guntur."Aku membutuhkan Inti Jiwa dari Iblis ini," kata Bara."Sebenarnya apa itu Inti Jiwa?" tanya Cakra Buana yang sama sekali tak mengerti apa itu Inti Jiwa."Inti Jiwa adalah gabungan dari kekuatan, jiwa, dan seluruh aura kehidupan yang menjadi satuAkhirnya dengan ilmu Agni Maya milik Gandi Wiratama, Ki Ojang berhasil di sembuhkan. Tidak hanya itu, pria itu juga mendapatkan hal yang sama dengan Ki Marga. Yakni menjadi lebih muda dan kekuatan yang pulih seperti saat masih Jaya dulu. Tentu saja Ki Ojang merasa sangat bahagia. Kebahagiaan dia semakin menjadi-jadi setelah Gandi meminta ijin kepada Ki Ojang untuk membawa Sekar Asih ke Kerajaan Naga miliknya untuk dijadikan sebagai Ratu oleh pemuda tersebut."Hei, bukankah seharusnya anakku yang menjadi Ratu?" tanya Cakra Buana tidak terima karena Rara Sinta adalah istri pertama Gandi. Pemuda itu tersenyum mendengar teguran dari ayah mertuanya."Ayah mertua tenang saja. Sinta pun akan menjadi Ratu di Kerajaanku nanti. Bagiku, Ratu tidak hanya satu. Seperti halnya Batara Geni yang memiliki 20 Ratu, apakah itu salah?" ucap Gandi membuat Cakra Buana terdiam seketika."Batara Geni...Dua puluh Ratu...?" "Benar, ayah mertua kami memiliki 20 Ratu y
Gandi melesat dengan cepat ke langit dan berhenti beberapa tombak di depan Raja Iblis Arpa. Keduanya saling tatap dengan sorot mata sama-sama tajam."Siapa kau sebenarnya?" tanya Raja Arpa yang masih mengerahkan aura kekuatan miliknya. Gandi tidak menjawab. Dia pun mengerahkan kekuatan miliknya hingga tercipta ledakan gelombang kekuatan yang menekan aura merah milik sang Raja Iblis. Hal itu tentu saja membuat iblis tersebut terkejut bukan main."Kau...! Kau sudah berada di Ranah Alam Dewa!?" seru sang Iblis dengan mata terbelalak. Gandi menyeringai dan dari dalam tubuhnya mulai bermunculan Sisik-sisik Naga miliknya. Tubuhnya pun terlapisi oleh sisik naga yang terlihat layaknya baju perang berwarna biru."Kau akan menyesal seumur hidup setelah datang ke tempat ini..." ucap Gandi lalu tubuhnya menghilang begitu saja dari pandangan. Raja Arpa terkejut dan langsung meningkatkan kewaspadaannya. Dia sebarkan aura miliknya untuk melacak keberadaan
Wussss!Blaaaarrrr!Ledakan keras menggema di langit setelah sinar biru milik Gandi menghantam tubuh Raja Iblis Arpa. Namun lagi-lagi Iblis itu bisa menahan serangannya dengan baik sehingga dirinya tidak mengalami luka apa pun. Gandi masih berpikir keras dengan kemampuan milik Iblis tersebut. "Sebenarnya dia memiliki kemampuan apa? Tidak mungkin dia memiliki ketahanan tubuh abadi...Sepertinya...Aku akan mencoba memancingnya..." batin Gandi sambil menatap tajam kearah Raja Iblis Arpa."Apakah kau bingung? Kau pasti tengah memikirkan bagaimana caranya menembus pertahanan unik milikku ini bukan? Hahahaha! Kau tak akan pernah bisa melukaiku!" ucap Raja Iblis Arpa.Gandi tersenyum sinis."Percuma kau memiliki pertahanan yang kuat kalau kau tidak bisa menyerang musuh. Aku berani menjamin, kau lemah jika sudah memiliki niat menyerang. sejauh pertarungan ini, kau hanya berniat untuk bertahan. Aku tahu, kau takut kepada orang yang telah membantai ribuan iblis...benar bukan?" kata Gandi membua
Gandi tersenyum senang melihat perisai Gaib milik Raja Arpa sudah hancur. Meskipun pada akhirnya Iblis tersebut berhasil menyalakan kembali niat bertahan miliknya sehingga Gandi harus kembali memikirkan cara untuk mengalahkan Iblis tersebut.Pemuda itu sudah menduga akan mendapati momen seperti ini dimana Raja Iblis itu akan kembali ke niat bertahan. Itulah sebabnya dia sudah menjebak Iblis tersebut ke dalam penjara air miliknya sehingga dirinya bisa dengan leluasa melakukan berbagai upaya untuk melemahkan pertahanan Raja iblis tersebut."Kau kembali bertahan? Kau benar-benar Raja Iblis Pecundang!" cibir Gandi."Aku tak akan tertipu dengan ucapanmu! Kau memiliki siasat busuk! Aku tahu itu!" sahut Raja Arpa. Gandi tersenyum tipis."Oh begitu ya? Kalau begitu, aku akan mencari jawaban atas pertanyaan diriku mengapa pertahananmu bisa sangat kuat. Kita akan mencoba untuk memecahkan pertahanan aneh yang kau miliki...seberapa lama, kau bisa bertahan..." ucap Gandi lalu tangannya mengarah ke
Gandi masih tertegun di tempatnya setelah apa yang dia lihat. Beberapa saat kemudian barulah dia tersadar dan segera menghilangkan penjara air miliknya untuk memastikan sesuatu. Setelah penjara air lenyap, tubuh Raja Iblis Arpa tanpa jiwa pun jatuh ke tanah."Apa yang dia lakukan? Bunuh diri? Tapi itu terasa seperti bukan bunuh diri..." batin Gandi sambil melayang turun dan mendarat di dekat tubuh kasar Raja Arpa. Dia menatap tubuh yang tak bergerak tersebut dengan perasaan aneh dan bertanya-tanya.Raja Naga Air itu pun berjongkok dan memeriksa tubuh tersebut menggunakan kekuatannya. Bara Sena yang tahu pertarungan telah berakhir segera melompat kearah Gandi. Dia menatap tubuh Raja Iblis yang tergeletak di tanah."Sepertinya dia baru saja menggunakan Jurus terlarang," kata Bara membuat Gandi menoleh."Jurus Terlarang? Apakah kau tahu sesuatu?" tanya Gandi yang memang sangat sedikit mengetahui hal yang baru saja Bara katakan."Setiap Iblis, Dewa maupun manusia yang sudah berada di Rana
Dewi Naga Tian Zu Ning termenung sejenak sambil memejamkan matanya."Apakah dia sudah mendapatkan tubuh yang tepat untuk wadah jiwa Guo Jiu?" tanyanya kepada Luo Zhen yang masih berada di dekat penjara gunung yang mengurung Guo Jiu. Kini penjara itu telah hancur setelah Bara mengambil makhluk tersebut secara paksa menggunakan Rantai Hijau."Jika dia berani mengambil Guo Jiu, itu artinya dia baru saja mendapatkan mayat seseorang atau Iblis yang sudah berada di Ranah Alam Dewa. Tapi, mendapatkan mayat yang utuh tanpa terluka, aku masih ragu akan hal itu." kata Luo Zhen."Itu yang aku pikirkan. Tidak mungkin Bara yang kekuatannya tengah melemah bisa mendapatkan tubuh Dewa tanpa bantuan orang lain. Lebih tidak mungkin lagi dia bisa mendapatkan mayatnya tanpa terluka sedikit pun. Siapa yang mau memberikan tubuhnya secara cuma-cuma bukan?" kata Tian Zu Ning. "Hm...Kita bisa tanyakan itu kepadanya. Tapi, untuk sementara ini kita tidak bisa keluar karena itu akan membahayakan dirinya. Kau ta
Semua orang menatap Boneka Iblis Guo Jiu yang baru saja Bara Sena bangkitkan menggunakan mayat dari Raja Iblis Arpa. Sosok mengerikan itu terlihat sangat patuh kepada Pendekar Golok Iblis tersebut. Disaat yang sama, Gandi membuka kedua matanya. Dia cukup terkejut melihat semua orang sudah berkumpul di sekitarnya."Kau sudah selesai? Bagaimana? Ada berapa cahaya yang kau lihat?" tanya Bara."Aku melihat ada lima cahaya...Apakah itu artinya aku sudah termasuk Dewa tingkat atas?" sahut Gandi. Bara nampak terbelalak mendengar jawaban dari Raja Naga Air tersebut."Kau sudah tingkat lima!? Pantas saja tidak ada yang bisa mengalahkanmu di Turnamen...Kau termasuk Dewa yang hebat, karena Dewa Wisnu dan yang lain masih terhenti di tingkat sembilan sama seperti Ganesha," ujar Bara lalu berdecak kagum. Gandi tertawa senang. Siapa menyangka kalau dirinya adalah Dewa yang hampir setingkat dengan Dewa Wisnu."Tapi perbedaan tingkat di Ranah Alam Dewa itu memiliki kesenjangan kekuatan yang besar. Mes
Gandi, Bara dan Sekar melangkahkan kaki mereka keluar dari dalam portal biru milik Raja Naga Air tersebut. Mereka bertiga telah tiba di Kerajaan Naga Air milik Gandi yang berada di dalam dasar laut selatan. Kerajaan itu terlindungi oleh gelembung raksasa yang besarnya tidak main-main. Gelembung itu terbentang hingga ribuan tombak melindungi Kerajaan yang saat ini berada di bawah kekuasaan Gandi Wiratama."Selamat datang di Kerajaan kami, beginilah Kerajaan Naga Airku..." kata Gandi sambil membuka kedua tangannya menyambut Bara dan Sekar Asih yang ternganga melihat Kerajaan tersebut."Sangat megah...Bahkan lebih besar dari yang aku bayangkan..." kata Bara."Kerajaan ini masih belum ada apa-apanya jika dibanding dengan Kerajaan Probo Lintang milik Bayu Jaga Geni," kata Gandi sambil melangkah menuju gerbang besar. Gerbang dengan patung Naga di sisi kanan dan kirinya tersebut adalah satu-satunya pintu masuk ke dalam Kerajaan. Gerbang tersebut berada di luar kubah pelindung Kerajaan sehing
Bara duduk bersila di atas ranjang empuknya. Kedua matanya terpejam. Nampak aura keemasan keluar dari dalam tubuhnya pertanda dia tengah melatih tenaga dalamnya. Setelah cukup lama berlatih, akhirnya dia membuka mata."Bagaimana?" tanya seorang wanita cantik sambil menyodorkan nampan berisi secangkir minuman. Bara tersenyum menatap wanita yang tak lain adalah Lu Xie, kekasihnya."Kekuatan ku sudah meningkat dan hampir menembus tingkat 20 Ranah Alam Mendalam. Mungkin setelah aku mendapatkan Inti Jiwa Iblis yang baru, aku bisa naik ke Ranah Cakrawala dengan cepat." kata Bara sambil meraih cangkir biru tersebut. Dia pun langsung menenggak minuman itu tanpa ragu dan mengembalikan ke atas nampan yang masih tersodor di depannya. Lu Xie tersenyum dan melangkah menuju meja untuk meletakkan nampan tersebut lalu kembali ke ranjang dimana Bara berada. Dia duduk di tepian ranjang sambil menatap Bara yang baru saja meminum ramuan Rumput 10.000 Tahun dari ayahnya."Bagaimana? Apakah kau merasakan a
Gandi menelan ludahnya sendiri setelah melihat tubuh indah Sekar Asih yang pernah dilihatnya beberapa tahun yang lalu saat dirinya berada di goa dibalik air terjun. Kala itu dia melihat Sekar yang tengah mandi setelah malam harinya melewati maut secara bersama-sama akibat racun dari Pangeran Suma.Kini dia melihat kembali tubuh indah yang sedikit mengeluarkan cahaya redup tersebut. Entah mengapa Gandi merasakan tubuh gadis itu sedikit berbeda dengan tubuh wanita-wanita yang pernah tidur dengannya. "Dia hanya manusia, tapi kenapa aroma dan tubuhnya memiliki kelebihan dibanding Maya dan Nawang Geni? Apakah dibalik tubuhnya ini menyimpan suatu rahasia yang tidak aku ketahui?" batin Gandi.Dii pun membuka pakaiannya dan membuangnya begitu saja di lantai. Kedua matanya tak lepas menatap tubuh Sekar Asih yang memang sangat indah dan memancarkan sesuatu yang lain. Telapak tangan Gandi yang lebar menyentuh kulit lembut itu dan cahaya redup dari tubuh Sekar pun semakin terlihat.Perlahan-laha
Gandi mengiris nadinya menggunakan kuku tajam miliknya. Darah mengucur cukup banyak di atas cawan perak. Sekar Asih mengawasi apa yang pemuda itu lakukan tanpa berkedip. Darah yang terkumpul di dalam cawan kecil itu terlihat sedikit menyala biru."Kau hanya tinggal meminum darah ini maka tahap pertama untuk menjadi ras naga akan terpenuhi." kata Gandi."Berarti akan ada tahap kedua dan seterusnya?" tanya gadis itu. Gandi mengangguk."Ada dua tahap, yang pertama adalah meminum darah Raja Naga yang bisa kau dapatkan dari diriku lalu yang Kedua adalah Penobatan yang diadakan di Kuil Naga oleh para Tetua Kuil," kata Gandi."Penobatan...? Tetua Kuil dan Tetua di Istana yang sebelumnya menyambut kedatangan kita, apakah mereka orang yang sama?" tanya Sekar Asih. Gandi menggelengkan kepalanya."Mereka adalah Naga yang berbeda. Mengenai hal tentang penobatan, saat kau sudah siap menjadi Ras Naga dengan syarat pertama, maka kau harus melalui syarat kedua yaitu penobatan untuk mendapatkan pengak
Gandi, Bara dan Sekar melangkahkan kaki mereka keluar dari dalam portal biru milik Raja Naga Air tersebut. Mereka bertiga telah tiba di Kerajaan Naga Air milik Gandi yang berada di dalam dasar laut selatan. Kerajaan itu terlindungi oleh gelembung raksasa yang besarnya tidak main-main. Gelembung itu terbentang hingga ribuan tombak melindungi Kerajaan yang saat ini berada di bawah kekuasaan Gandi Wiratama."Selamat datang di Kerajaan kami, beginilah Kerajaan Naga Airku..." kata Gandi sambil membuka kedua tangannya menyambut Bara dan Sekar Asih yang ternganga melihat Kerajaan tersebut."Sangat megah...Bahkan lebih besar dari yang aku bayangkan..." kata Bara."Kerajaan ini masih belum ada apa-apanya jika dibanding dengan Kerajaan Probo Lintang milik Bayu Jaga Geni," kata Gandi sambil melangkah menuju gerbang besar. Gerbang dengan patung Naga di sisi kanan dan kirinya tersebut adalah satu-satunya pintu masuk ke dalam Kerajaan. Gerbang tersebut berada di luar kubah pelindung Kerajaan sehing
Semua orang menatap Boneka Iblis Guo Jiu yang baru saja Bara Sena bangkitkan menggunakan mayat dari Raja Iblis Arpa. Sosok mengerikan itu terlihat sangat patuh kepada Pendekar Golok Iblis tersebut. Disaat yang sama, Gandi membuka kedua matanya. Dia cukup terkejut melihat semua orang sudah berkumpul di sekitarnya."Kau sudah selesai? Bagaimana? Ada berapa cahaya yang kau lihat?" tanya Bara."Aku melihat ada lima cahaya...Apakah itu artinya aku sudah termasuk Dewa tingkat atas?" sahut Gandi. Bara nampak terbelalak mendengar jawaban dari Raja Naga Air tersebut."Kau sudah tingkat lima!? Pantas saja tidak ada yang bisa mengalahkanmu di Turnamen...Kau termasuk Dewa yang hebat, karena Dewa Wisnu dan yang lain masih terhenti di tingkat sembilan sama seperti Ganesha," ujar Bara lalu berdecak kagum. Gandi tertawa senang. Siapa menyangka kalau dirinya adalah Dewa yang hampir setingkat dengan Dewa Wisnu."Tapi perbedaan tingkat di Ranah Alam Dewa itu memiliki kesenjangan kekuatan yang besar. Mes
Dewi Naga Tian Zu Ning termenung sejenak sambil memejamkan matanya."Apakah dia sudah mendapatkan tubuh yang tepat untuk wadah jiwa Guo Jiu?" tanyanya kepada Luo Zhen yang masih berada di dekat penjara gunung yang mengurung Guo Jiu. Kini penjara itu telah hancur setelah Bara mengambil makhluk tersebut secara paksa menggunakan Rantai Hijau."Jika dia berani mengambil Guo Jiu, itu artinya dia baru saja mendapatkan mayat seseorang atau Iblis yang sudah berada di Ranah Alam Dewa. Tapi, mendapatkan mayat yang utuh tanpa terluka, aku masih ragu akan hal itu." kata Luo Zhen."Itu yang aku pikirkan. Tidak mungkin Bara yang kekuatannya tengah melemah bisa mendapatkan tubuh Dewa tanpa bantuan orang lain. Lebih tidak mungkin lagi dia bisa mendapatkan mayatnya tanpa terluka sedikit pun. Siapa yang mau memberikan tubuhnya secara cuma-cuma bukan?" kata Tian Zu Ning. "Hm...Kita bisa tanyakan itu kepadanya. Tapi, untuk sementara ini kita tidak bisa keluar karena itu akan membahayakan dirinya. Kau ta
Gandi masih tertegun di tempatnya setelah apa yang dia lihat. Beberapa saat kemudian barulah dia tersadar dan segera menghilangkan penjara air miliknya untuk memastikan sesuatu. Setelah penjara air lenyap, tubuh Raja Iblis Arpa tanpa jiwa pun jatuh ke tanah."Apa yang dia lakukan? Bunuh diri? Tapi itu terasa seperti bukan bunuh diri..." batin Gandi sambil melayang turun dan mendarat di dekat tubuh kasar Raja Arpa. Dia menatap tubuh yang tak bergerak tersebut dengan perasaan aneh dan bertanya-tanya.Raja Naga Air itu pun berjongkok dan memeriksa tubuh tersebut menggunakan kekuatannya. Bara Sena yang tahu pertarungan telah berakhir segera melompat kearah Gandi. Dia menatap tubuh Raja Iblis yang tergeletak di tanah."Sepertinya dia baru saja menggunakan Jurus terlarang," kata Bara membuat Gandi menoleh."Jurus Terlarang? Apakah kau tahu sesuatu?" tanya Gandi yang memang sangat sedikit mengetahui hal yang baru saja Bara katakan."Setiap Iblis, Dewa maupun manusia yang sudah berada di Rana
Gandi tersenyum senang melihat perisai Gaib milik Raja Arpa sudah hancur. Meskipun pada akhirnya Iblis tersebut berhasil menyalakan kembali niat bertahan miliknya sehingga Gandi harus kembali memikirkan cara untuk mengalahkan Iblis tersebut.Pemuda itu sudah menduga akan mendapati momen seperti ini dimana Raja Iblis itu akan kembali ke niat bertahan. Itulah sebabnya dia sudah menjebak Iblis tersebut ke dalam penjara air miliknya sehingga dirinya bisa dengan leluasa melakukan berbagai upaya untuk melemahkan pertahanan Raja iblis tersebut."Kau kembali bertahan? Kau benar-benar Raja Iblis Pecundang!" cibir Gandi."Aku tak akan tertipu dengan ucapanmu! Kau memiliki siasat busuk! Aku tahu itu!" sahut Raja Arpa. Gandi tersenyum tipis."Oh begitu ya? Kalau begitu, aku akan mencari jawaban atas pertanyaan diriku mengapa pertahananmu bisa sangat kuat. Kita akan mencoba untuk memecahkan pertahanan aneh yang kau miliki...seberapa lama, kau bisa bertahan..." ucap Gandi lalu tangannya mengarah ke
Wussss!Blaaaarrrr!Ledakan keras menggema di langit setelah sinar biru milik Gandi menghantam tubuh Raja Iblis Arpa. Namun lagi-lagi Iblis itu bisa menahan serangannya dengan baik sehingga dirinya tidak mengalami luka apa pun. Gandi masih berpikir keras dengan kemampuan milik Iblis tersebut. "Sebenarnya dia memiliki kemampuan apa? Tidak mungkin dia memiliki ketahanan tubuh abadi...Sepertinya...Aku akan mencoba memancingnya..." batin Gandi sambil menatap tajam kearah Raja Iblis Arpa."Apakah kau bingung? Kau pasti tengah memikirkan bagaimana caranya menembus pertahanan unik milikku ini bukan? Hahahaha! Kau tak akan pernah bisa melukaiku!" ucap Raja Iblis Arpa.Gandi tersenyum sinis."Percuma kau memiliki pertahanan yang kuat kalau kau tidak bisa menyerang musuh. Aku berani menjamin, kau lemah jika sudah memiliki niat menyerang. sejauh pertarungan ini, kau hanya berniat untuk bertahan. Aku tahu, kau takut kepada orang yang telah membantai ribuan iblis...benar bukan?" kata Gandi membua