Bayu Jaga Geni langsung melesat dengan cepat ke arah Gandi yang menunggu datangnya serangan. Sebenarnya dia merasa sedikit khawatir dengan keadaannya sendiri dikarenakan kekuatan sejati miliknya baru saja dia gunakan habis-habisan untuk bertarung melawan Kaisar Iblis. Hal itu juga berlaku bagi Bara Sena. Namun tetap saja, kedua menantu Batara Geni itu sama-sama memiliki tekad yang kuat untuk bertarung melawan siapa pun yang menginginkan pertarungan.Set!Tangan Bayu bergerak cepat menyambar ke arah kepala. Gandi dengan cepat menghindar dan langsung melayangkan tendangan ke arah perut Raja Probo Lintang tersebut. Daaar!Terdengar ledakan kecil saat kaki Gandi mengenai perisai petir yang tiba-tiba saja muncul dari dalam tubuh Bayu Jaga Geni. Tangan Raja Probo Lintang tersebut langsung meraih bahu Gandi dan menariknya sehingga tubuh pemuda itu tersentak ke depan. Saat itu juga tinju kiri Bayu melayang dan siap menghantam kepala Raja Naga Air tersebut.Sadar akan bahaya yang bisa saja te
Diteriaki dengan panggilan Kojir oleh Bara membuat anak Dewi Amaterasu tersebut marah seketika. Karena dia memang seorang Dewa yang pemarah dan sulit mengendalikan amarahnya. Apalagi jika ada yang mengolok dirinya. Sontak saja pria berambut kuning itu melesat kearah Bara tanpa banyak pikir panjang. Pedang Kusanagi di tangannya menyala hijau kekuningan disertai kilat kuning yang menyambar. Gerakan pemuda itu sangat cepat hingga membuat Bara terkejut namun beruntung masih sempat menangkis menggunakan Golok Iblis miliknya.Trang!Percikan bunga api dan kilat kuning menyambar di udara saat dua senjata dewa saling beradu. Kojiro terkejut pedang miliknya sedikit terpental setelah saling beradu dengan Golok Iblis milik Bara Sena."Senjata apa yang dia gunakan...? Bagaimana bisa membuat Pedang Kusanagi milikku terpental...?' batin Kojiro sambil bergerak cepat menyerang kaki Bara menggunakan Pedang miliknya. Namun lagi-lagi serangannya berhasil di tahan."Kau sepertinya tidak sekuat yang aku
Gandi menatap tangan raksasa yang meluncur deras ke arahnya. Awan tersibak oleh gelombang yang keluar dari telapak tangan berukuran hampir seluas wilayah istana Kerajaan Binatang Surgawi tersebut."Dia ingin membunuh semuanya...? Bocah ini...Aku akan mengerahkan seluruh kekuatan yang kumiliki...Tak ada cara lain, aku harus menggunakan serangan andalanku..." ucap Gandi lalu dia pun menancapkan Pedang Guntur Saketi miliknya ke tanah.Seketika muncul gelombang petir dari dalam pedang tersebut. Dari dalam punggung Gandi keluar sepasang Naga biru yang berputar mengelilingi tubuhnya. Pedang Guntur Saketi semakin menyala terang. Gandi memejamkan kedua matanya. Dari dalam tubuhnya memancar kekuatan Biru aneh yang membentuk lingkaran luas yang mengelilingi dirinya. Dua Naga kecil berwarna biru tersebut tiba-tiba saja masuk kedalam tanah."Naga Biru...Berubahlah kalian menjadi Naga Dewa yang akan naik ke langit...Dengan kekuatan petir dan air ini, kalian akan mencapai nirwana..." ucap Gandi lal
Semua yang ada di Kerajaan Binatang Surgawi terkejut saat muncul 7 Dewa pengawas yang melayang di atas langit Kerajaan dari tujuh arah. "Apa yang terjadi? Kenapa para pengawas datang ke tempat ini?" ucap Yao Ling."Mungkin ada sesuatu yang membuat mereka datang ke sini. Jika tebakanku tidak salah, ini pasti perintah dari ayah..." sahut Sukma Geni."Tapi tetap saja, ini menjadi terasa seperti sesuatu yang gawat. Para pengawas ini memiliki kekuatan di atas rata-rata kecuali anak kecil itu. Jelas pasti ada sesuatu," kata Yao Ling sambil menunjuk kearah Jung Seo. Pemuda itu tidak tahu sama sekali siapa Jung Seo yang merupakan Penjaga Gerbang Neraka ke 8 di bawah langit Kahyangan Timur. Salah satu dari penjaga yang berada di bawah perintah Raja Dewa Neraka, Yeomra.Kemampuan Jung Seo saat ini tidak jauh berbeda dengan para putra Batara Geni. Namun Jung Seo yang ada di sana, hanyalah salah satu dari 7 pecahan jiwanya. Jika 7 jiwa itu bersatu, jelas kekuatannya berada di atas para putra Gen
Bara Sena berdiri dengan sedikit terhuyung. Pedang Kusanagi masih menancap di tubuhnya. Rasa sakit dan panas membuatnya semakin sulit mengendalikan pikiran dan tubuhnya sendiri."Apa yang terjadi pada tubuhku...? Aku tak bisa mengendalikan tubuhku sendiri..." batin Bara yang merasa tangannya bergerak sendiri mencabut Pedang Kusanagi. Dan saat pedang itu tercabut dari tubuhnya, kesadaran Bara pun menghilang. Sosoknya yang berwujud Dewa Cahaya seketika berubah menjadi sosok lain yang mengerikan. Itu adalah sosok bertubuh besar dengan seluruh tubuh dipenuhi aliran lahar yang memercik dan menetes ke tanah hingga terdengar bunyi mendesis. Sepasang Tanduk merah nampak muncul dari kepala makhluk tersebut. Rambutnya yang panjang merah serta kedua mata merah yang melotot penuh amarah. Suaranya terdengar berat saat dia melihat Pedang Kusanagi yang ada di tangan kanannya."PEDANG KUSANAGI...? PEDANG YANG BISA MENYEGEL SILUMAN...SAYANG SEKALI, AKU BUKANLAH SEORANG SILUMAN..." ucap sosok mengeri
Bayu Jaga Geni berteriak keras. Aura merah merebak dari dalam tubuhnya disusul aura petir merah miliknya. Lalu dengan cepat diiringi suara teriakannya, Raja Probo Lintang tersebut melesat kearah Gandi Wiratama. Darah di perutnya telah berhenti setelah sebelumnya dia menotok beberapa titik di sekitar perutnya untuk menghentikan pendarahan. Meski begitu, rasa sakit dan panas masih terasa menyiksa. Namun ini adalah pertarungan Penghabisan dirinya melawan sang Raja Naga Air. Dia akan berjuang sekuat tenaga.Gandi yang melihat kemampuan Bayu masih berbahaya tidak tinggal diam. Meski dia tidak bisa menggunakan wujud Naga Air karena kekuatannya hampir habis, dia masih bisa menggunakan sisik Naga untuk melindungi beberapa bagian tubuhnya. Dia pun mengangkat pedangnya menahan tebasan pedang Bayu Jaga Geni.Traaang!Percikan petir menyambar ke udara dan ke tanah. Sambil berteriak, Bayu melancarkan beberapa tebasan kearah Gandi membuat tubuh pemuda itu semakin terdorong setiap kali dia menangkis
Dari dalam tubuh Kojiro muncul aura bercahaya kuning terang yang membubung tinggi ke langit. Kedua mata pria itu menyala kuning disertai kilat kuning yang menjilat-jilat. Pada dahi pria itu muncul tanda Dewa yang menyala emas. Aura kuning terang tersebut membentuk satu sosok raksasa dengan tiga pasang tangan yang saling menyatu seperti orang menyembah. Kedua mata raksasa itu pun melotot kearah Iblis Neraka seolah ingin melahapnya. "Oh...? Ini kekuatan Dewa yang kau miliki? Sayang sekali, ini belum ada apa-apanya jika dibanding dengan kekuatan Batara Geni..." ucap Iblis Neraka lalu tangan kirinya terangkat ke udara. Awan-awan putih yang ada di langit Kerajaan Binatang Surgawi tersebut nampak tersibak dan menyingkir begitu saja. Tak lama kemudian hawa merah muncul dari atas langit.Semua mata menatap kearah dimana muncul satu jari telunjuk yang berukuran sangat tidak wajar. Langit bergemuruh dan gelombang panas sudah sampai ke permukaan tanah sebelum sesuatu yang sangat mengerikan itu
Saat kedua telapak tangan Bima saling bersatu, tiba-tiba saja muncul dari dalam tanah batu hitam raksasa yang menjulang tinggi ke langit. Semua yang ada disana pun terkejut melihat kemampuan orang yang pernah menjadi Pendekar Iblis di masa lalu tersebut. "Ini kemampuan Dewa Bumi... meski wadah jiwa Bima adalah seorang Dewa Bumi, seharusnya itu tidak membuat dia bisa mengerahkan kekuatan jiwa dari Dewa tersebut. Apakah ada sesuatu yang dia lakukan sehingga dia bisa menguasai kemampuan Dewa Bumi?" batin Dewa Petir Lei Gong.Dinding batu hitam yang baru saja muncul tersebut itu pun menahan jari raksasa milik Iblis Neraka.Terdengar suara yang sangat keras hingga menggetarkan langit dan bumi saat Jari Iblis Penghancur Semesta menghantam dinding batu raksasa milik Bima Sena.DUUUUMMM!Dinding batu tersebut hancur setelah terkena hantaman jari raksasa yang tak terbendung sama sekali. Bima yang berusaha menahan terjangan jari raksasa itu tak kehabisan akal. Dia kembali menggerakkan tanganny
Setelah semua kembali tenang dan menanti apa yang akan terjadi, Raksa dan Nawang Geni pun sama-sama bersiap untuk kembali bertarung hidup maupun mati. Nawang Geni sudah tahu alasan Raksa Geni terlihat berbeda. Dia tak banyak berkata selain diam dan menatap dalam-dalam kearah pria yang sudah dia anggap sebagai kakak kandung tersebut. Selama ini pemuda itu lah yang menemani dirinya baik suka maupun duka. Siapa sangka, hubungan itu akan hancur karena perasaan Raksa Geni yang menyimpang dari jalurnya.Manik bersama dengan Nawang Geni mengambil serangan lebih dulu. Karena mereka sadar, menunggu datangnya serangan justru tidak menguntungkan sama sekali bagi mereka. Dengan menyerang, Nawang Geni dan Manik bisa melihat kemampuan lawan dan mencari kelemahannya.Tangan raksasa Argapura melayang saat tubuh Manik menderu dengan cepat hingga membuat tanah bergetar. Ular raksasa itu berkelit saat tangan merah menerjang. Lalu mulut Manik terbuka dan dia pun mencaplok lengan Raksasa Argapura dan mend
Sebelum Raksasa Argapura muncul, Raksa Geni sempat kewalahan menghadapi hantaman tujuh ombak raksasa dari tujuh arah yang berbeda. Tubuhnya tergulung ombak tersebut hingga berputar-putar di dalam air. "Jika aku tak berbuat sesuatu, aku bisa mati di dalam air ini!" batin Raksa Geni.Ditambah saat itu 7 naga hitam yang sebelumnya menyerang dirinya ikut masuk kedalam pusaran air yang tercipta tersebut. Meski di dalam air, Raksa Geni masih bisa melakukan perlawanan. Bahkan Pedang Maharaja pun membantunya dalam mencincang tujuh Naga hitam. Pedang Maharaja itu menampakkan wujud aslinya. Yakni Raksasa Argapura.Dengan Cakar-Cakar raksasa yang tajam, tujuh naga tersebut bagaikan cacing tanah di depan makhluk tersebut. Raksa Geni berlindung di atas bahu sang raksasa menyeramkan yang pada akhirnya keluar dari dalam pusaran air.Pusaran air itu nampak mendidih karena hawa panas yang keluar dari tubuh sang raksasa. Nawang Geni yang melihat kemunculan makhluk itu nampak gemetar ketakutan. Raksa G
Raksa Geni mendarat di tanah dan menancapkan pedang nya untuk menahan tubuhnya agar tidak terdorong semakin jauh ke belakang. Dia sama sekali tak menyangka dari kening Nawang Geni akan muncul sinar hijau yang menghantam tubuhnya."Telat sedikit saja serangan itu bisa menembus tubuhku..." batin Raksa Geni yang rupanya dia berhasil selamat berkat perkiraan terburuk saat dia menyerang dari dekat. Karena dia tahu, Nawang Geni adalah petarung jarak jauh yang mengandalkan kekuatan tenaga dalamnya. Sehingga ketika terjadi pertarungan jarak dekat, dia pasti akan sedikit kewalahan. Raksa menduga, seseorang yang terbiasa bertarung dari jarak jauh, pastilah punya rahasia yang kemungkinan akan digunakan saat keadaan mendesak seperti yang baru saja terjadi. Sehingga Raksa Geni pun bersiap dengan melapisi tubuhnya menggunakan tenaga dalam miliknya.Meski begitu, serangan dari Nawang Geni mampu membuat perisai yang melindungi tubuhnya pecah. Itu pertanda serangan itu tidaklah main-main sama sekali.
Yao Ling berusaha mencabut Pedang besar miliknya dari tubuh Kenari Putri Geni. Namun sayangnya gadis itu sudah memegang pedang tersebut sekuat tenaga hingga membuat Yao Ling kesulitan. Disaat yang sama, dari dalam tanah muncul empat tangan raksasa yang menyala petir biru langsung menutup pergerakan Yao Ling dan Naga Ling Pa. Kenari sempat tersenyum kecil sebelum aura biru terpancar dari tubuhnya. Ledakan yang sangat besar terjadi. Empat tangan raksasa milik gadis itu pun hancur setelah menahan ledakan dahsyat dari tubuh Kenari Putri Geni yang ternyata meledakkan tubuhnya sendiri di saat-saat terakhir.Semua orang yang menyaksikan hal tersebut benar-benar tidak menyangka sama sekali anak dari Dewi Narashima akan melakukan peledakan diri untuk menghancurkan lawan yang sudah dipastikan akan memenangkan pertarungan.Tanah bergetar hebat. Asap hitam tebal membubung tinggi hingga ribuan tombak ke udara. Gelombang petir dahsyat menyapu ke segala arah hingga radius hampir mencapai tempat di
Kenari Putri Geni terkejut saat dirinya tengah memusatkan perhatian pada Yao Ling yang datang menyerang, disisi lain datang serangan dari Ling Pa yang mengarah langsung dengan kecepatan yang tidak kalah dari kecepatan Yao Ling.Kenari tak kehabisan akal. Dia kembali menciptakan dua boneka petir yang menyerupai dirinya. Lalu kedua boneka itu pun melesat kearah bola merah yang dimuntahkan oleh Ling Pa sementara dirinya menyongsong serangan Yao Ling.Duuum!Dentuman keras menggema di langit saat bola merah milik Ling Pa ditahan oleh dua boneka petir milik Kenari Putri. Sementara gadis itu dengan Yao Ling saling beradu serangan. Serangan Yao Ling yang cepat mampu diimbangi oleh kecepatan Kenari yang tak kalah cepat darinya meski masih kalah dalam hal tenaga. Mengingat Yao Ling memiliki kekuatan Naga Darah yang tentunya tidaklah mudah bagi Kenari untuk menghadapinya.Buk!Tinju Yao Ling bersarang di perut Kenari dengan keras setelah ratusan jurus berlalu. Tubuh gadis itu pun terhempas dan
Setelah pertarungan Zhou Yin melawan Xia Nian berakhir, pertarungan ke 4 di babak ke tiga pun dimulai. Yao Ling dan Kenari Putri Geni maju ke tengah arena untuk saling bertarung dan memperebutkan posisi ke lima terkuat di Keluarga Geni.Anak Dewi Naga Darah, Ling-Ling yang akan bertarung melawan anak Dewi Petir Narashima membuat banyak orang menunggu. Hal itu dikarenakan keduanya memiliki tanda mahasakti di kening mereka. Yakni tanda berwarna merah. Sebuah tanda yang sama dengan milik Sukma Geni. Tanda tersebut menunjukkan bahwa kemampuan mereka bisa naik hingga ke tingkat yang masih misteri. "Hai adik Kenari..." sapa Yao Ling yang selalu terlihat ramah terhadap siapapun saudaranya. Termasuk kepada Kenari yang saat ini akan menjadi lawannya. Gadis cantik itu tersenyum kecil. "Ini untuk ketiga kalinya kita bertarung. Selama ini, aku selalu kalah darimu, kakak Yao..." ucap Kenari. Yao Ling tertawa terkekeh sambil berkacak pinggang."Aku hanya beruntung adik. Sepertinya kali ini, harus
Dssss!Tubuh Gong Xia Nian terpental ke depan setelah terkena serangan telapak tangan Zhou Yin yang bersarang tepat di punggungnya. Meski sudah menggunakan pelindung petir di tubuhnya, gadis itu tetap saja merasakan sakit yang cukup mendera dirinya. Bahkan pukulan itu cukup membuat dirinya kesulitan menyeimbangkan tubuhnya. "Kakak Zhou sepertinya benar-benar serius! Aku tak boleh kalah darinya...! Dalam hal kecepatan seharusnya aku lebih cepat darinya!" seru gadis itu dalam hati.Namun tiba-tiba dari arah depan datang semburan api merah membara yang menyongsong tubuhnya. Gadis itu berteriak keras. Dari dalam tubuhnya keluar aura petir biru. Lalu tubuh Xia Nian menghilang begitu saja tepat disaat api merah menerjang. Zhou Yin cukup terkejut karena tiba-tiba tubuh gadis itu menghilang. Namun dia tahu ada dimana keberadaan Xia Nian. Dia pun mendongak ke atas. Nampak cucu Dewa Petir Lei Gong itu melayang di atas langit sana dengan napas yang sedikit terengah-engah."Berpindah tempat dala
Semua orang memberikan tepuk tangan yang meriah kepada Chang Hao meskipun dia berakhir kalah melawan Bara Sena. Mereka sangat senang melihat pertarungan yang seru tersebut. Selain itu, mereka juga ngeri dengan kemampuan Chang Hao yang bisa merobek ruang dan waktu hingga memunculkan makhluk mengerikan dari alam lain. Untung saja Batara Geni menangani semua itu dengan cepat sehingga makhluk tersebut tidak sempat merusuh di acara besar itu.Pecahan ruang dan waktu yang sebelumnya masih ternganga akhirnya menutup kembali setelah Chang Hao dikalahkan oleh Bara Sena. Pertarungan kedua di babak ke tiga pun akhirnya selesai sudah. Dua kuda hitam Probo Lintang berhasil lolos menuju ke babak terakhir. Bara dan Gandi menjadi semakin dikenal oleh masyarakat Probo Lintang."Baiklah! Silahkan bagi yang mendapatkan nomor ke tiga untuk memasuki arena!" seru Anoman yang telah berdiri di tengah arena. Karena itu di dalam Kerajaan Jiwa, dengan mudah Batara Geni meratakan kembali arena yang telah hancur
Tak ada satupun dari mereka yang melihat ledakan cahaya yang begitu terang itu tidak menutup mata. Semuanya menutup mata mereka karena begitu terangnya ledakan cahaya yang bisa saja membutakan mata siapa pun yang menatapnya secara langsung. Bahkan, Batara Geni pun ikut memalingkan wajah saat cahaya terang tersebut meledak."Akhirnya dia mengeluarkan kekuatan sejatinya...Tidak buruk sama sekali. Layak disebut sebagai satu-satunya penerus Dewa Cahaya." batin Batara Geni.Setelah cahaya yang sangat terang dan panas itu mulia mereda secara perlahan, barulah semua orang menatap kembali kearah tengah arena yang luas tersebut. Mereka sama-sama dibuat terpana dengan bola cahaya yang masih menyala di atas tanah yang hancur hingga membentuk lubang raksasa."Kekuatan yang mengerikan..." batin Anoman setelah itu dia juga membuka kembali matanya. Bola cahaya yang merupakan matahari ciptaan Bara Sena itu melayang dan berdenyut seperti hidup. Saat bola cahaya itu berdenyut, dia akan menjadi lebih t