Dua kekuatan api dan air menyatu namun terpisah dalam satu bola kekuatan. Karena daya tolak keduanya, membuat bola kekuatan yang Gandi Wirataa ciptakan itu berputar cepat menciptakan badai yang cukup besar hingga anak-anak Jaka Geni dan Luo Yan yang ada disana harus bertahan dari badai tersebut aga tidak tereseret jauh."Kekuatan yang mengerikan...!" batin Luo Yan.Lu Xie dan Yao Ling sama-sama menatap dengan takjub. Sementara wanita berpakaian merah yang membawa cambuk api tak diam begitu saja melihat Gandi tengah menciptakan serangan dahsyat. Tangan kirinya bergerak merapal mantra. Lalu tiba-tiba dari dalam telapak tangannya muncul sinar merah membentuk wajah Banteng Geni raksasa."Kau ingin adu kekuatan terakhir? Aku sudah siapkan kekuatan untuk menahanmu..." kata wanita tersebut.Gandi berteriak keras. Tangannya melepas kekuatan yang baru saja dia ciptakan untuk percobaan. Bola kekuatan yang didalamnya berisi kekuatan api dan air itu menderu denga cepat. Kekuatan itu sangat mirip
Yao Ling melesat kearah Luo Yan. Pertarungan pun terjadi diantara anak Dewi Ling dan anak angkat Dewi Luo Yin. Karena keduanya sama-sama berada di Ranah Pemurnian Jiwa, pertarungan yang mereka lakukan lebih banyak menggunakan kekuatan tubuh daripada tenaga dalam. Karena menggunakan tenaga dalam akan sangat boros dan cepat melelahkan.Lu Xie menatap kearah Cakra Kumbara yang hanya diam saja."Apakah kau juga akan bertarung? Kau sudah tahu siapa yang seharusnya mendapatkan Inti Jiwa banteng Geni itu bukan?" tanya Lu Xie.Cakra Kumbara tak menyahut. Dia menoleh kearah Song Yue yang tergeletak di tanah sambil pegangi perutnya yang terluka cukup parah. Pria itu menimbang apa yang akan terjadi jika kelompok mereka berseteru dengan kelompok Gandi tersebut. Secara kekuatan jelas mereka kalah jika sampai Gandi terbangun. Tapi diam-diam Cakra Kumbara mempunyai satu rencana yang terlintas begitu saja di benaknya. Dia pun tersenyum kecil kearah Lu Xie."Aku tahu diri Lu Xie. Tapi biarkan saja k
Lu Xie dan Yao Ling berjongkok didepan Gandi yang masih tergeletak dengan tubuh penuh luka. Namun secara perlahan luka-luka tersebut mulai menghilang. Dua anak Jaka Geni itu sempat saling pandang melihat tubuh Gandi yang pulih dengan cepat."Apa kau tahu, kemampuan apa yang dia miliki sehingga tubuhnya bisa pulih dengan cepat?" tanya Yao Ling."Setahuku, hanya ada dua orang yang memiliki kemampuan ini. Ilmu Rogo Jembangan milik Ayah dan Ilmu Rogo Wesi milik paman Gondo Sula. Dan Gandi adalah menantu mereka berdua. Besar kemungkinan dia memiliki salah satu kemampuan tersebut dari mereka. Tapi, Ilmu Rogo Jembangan tidak bisa diberikan begitu saja. Karena berdasarkan apa yang aku tahu, pemilik ilmu itu akan mati setelah memberikan kekuatannya," kata Lu Xie menjelaskan.Yao Ling mengangguk-anggukkan kepalanya."Jadi begitu ya," Mereka kembali menatap kearah Gandi. Tubuh pemuda itu sudah pulih kembali dan sudah mulai kembali ke sedia kala. Kedua mata Gandi pun terbuka secara perlahan. Aur
Bara Sena bersama Sukma Geni dan Zhou Yin menghentikan langkahnya didepan sebuah gubuk reyot. Mereka bertiga bertanya-tanya didalam hati bagaimana bisa ada gubuk di tengah hutan tersebut."Kalian merasa aneh dengan gubuk itu?" tanya Bara."Gubuk kayu, sudah reyot dan ada di Hutan seperti ini. Bukankah memang aneh?" sahut Sukma Geni."Tunggu sebentar. Aku akan menyelidinya lebih dulu," kata Bara lalu dia pun berjongkok. Telapak tangan kanannya menyentuh tanah dibawahnya. Aura ungu nampak keluar dari lengan dan masuk kedalam tanah. Saat ini Pendekar Golok Iblis tersebut tengah mengerahkan rantai ungu miliknya untuk menyelidiki tempat di sekitarnya.Selama beberapa saat Bara terdiam dan memusatkan pikirannya. Sukma Geni dan Zhou Yin hanya diam sambil menatap apa yang tengah Bara Sena lakukan."Aku tak merasakan hal aneh dengan sejauh seratus tombak dari gubuk ini. Tapi aku masih penasaran kenapa ada gubuk disini..." kata Bara."Sepertinya ada yang tinggal disini. Meski sudah ditinggal cu
Bara Sena menatap tajam kearah Naga Langit yang berada di bawah sana. Kedua matanya menyala kuning keemasan. "Kau sudah melihat wujud asliku. Apa kau tidak mau menunjukkan wujud aslimu? Aku tahu kau memiliki wujud asli yang lebih jelek dari wujudmu saat ini, hehehe..." kata Bara masih terus memancing amarah Naga Langit."Keparat! Aku tidak akan pernah tidur dengan tenang kalau belum merobek mulutmu yang kotor itu!" teriak Naga Langit lalu dia pun melesat kearah Bara Sena dengan kecepatan luar biasa. Dengan cepat pula Bara menahan serangan tersebut.Buk!Tinju Naga Langit berhasil ditahan telapak tangan anak Bima Sena tersebut. Gelombang tenaga dalam menyebar setelah tinju makhluk tersebut berhasil ditahan. Setelah menahan serangan Naga Langit, Bara segera mengerahkan kekuatan cahaya miliknya. Wuuussss!Naga Langit terkejut melihat cahaya terang dari tubuh Bara Sena yang saat ini tengah mencengkram tinjunya. "Kekuatan cahaya!?" serunya dalam hati.Tiba-tiba tubuh pria itu terbetot k
Wuussss!!!Kobaran api putih dari Naga Langit menderu kearah Sukma Geni dan Zhou Yin. Dua wanita itu tak diam begitu saja mendapat serangan dari Naga Langit. Dengan menggabungkan kekuatan api milik mereka, tercipta lah tangan api raksasa saat keduanya mendorong tangan mereka ke atas.Kobaran api putih dan tangan api raksasa bertemu di langit Hutan Perburuan Harta. Blaaaarrrr!!!Ledakan dahsyat tercipta di udara. Kobaran api merah dan api putih yang saling bertumpuk menciptakan gelombang api yang sangat dahsyat. Gemuruh badai api itu menghancurkan area yang ada dibawahnya. Sukma Geni dan Zhou Yin terpental entah kemana. Naga Langit terdorong jauh hingga hampir jatuh kebawah. Untungnya dia langsung menyeimbang kan tubuh sehingga tubuhnya tetap melayang di udara."Puih!" Nampak darah keluar dari mulutnya pertanda dia terluka dalam."Berani sekali membuatku terluka...Akan KUBUNUH kalian!" teriaknya lalu tubuhnya melesat kearah Sukma Geni yang berada paling dekat dengan dirinya.Dengan
Bara Sena membuka kedua matanya. Dia melihat Sukma Geni dan Zhou Yin yang duduk di samping kanan dan kiri tubuhnya. Pemuda itu tersenyum kecil lalu bangkit dan duduk. "Sepertinya aku kehabisan tenaga sampai tak sadarkan diri..." ucapnya sambil menatap Sukma Geni lalu beralih ke Zhou Yin."Lebih baik kau tetap beristirahat. Tempat ini seharusnya aman dari binatang buas. Aku sudah menyamarkan aroma tubuh kita dengan perisai yang aku tanam di depan mulut goa." kata Sukma Geni.Bara Sena mengangguk. Dia memang merasa sangat lemah. Setelah bertarung dengan kekuatan penuh melawan Naga Langit hingga menghabiskan tenaganya, dia juga menyalurkan tenaga miliknya kepada Sukma Geni untuk menyelamatkan wanita tersebut dari kematian."Terimakasih..." ucap Sukma Geni sambil menatap Bara yang sudah kembali merebahkan tubuhnya. Pemuda itu mengangguk sambil tersenyum kecil. Zhou Yin meraih tangan Pendekar Golok Iblis tersebut lalu dia pun menyalurkan tenaga dalam miliknya."Aku akan membantumu memulih
Gandi bersama dengan Yao Ling dan Lu Xie berhenti melangkah tepat di depan sungai kecil berwarna merah. Pemuda itu menatap sungai tersebut lalu mencelupkan jarinya kedalam sungai yang tak seberapa lebar."Sungai darah...?" ucapnya setelah mencium bau anyir namun ada aroma wewangian."Terdengar aneh dan seram, tapi untuk apa ada sungai darah di Hutan ini?" sahut Yao Ling."Bukan untuk apa, tapi siapa yang menjadikan sungai ini menjadi sungai darah. Itu lebih tepatnya." kata Gandi."Kalau begitu, kita harus pergi ke Hulu Sungai untuk mencaritahu apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Yao Ling. Gandi menganggukkan kepalanya.Lu Xie hanya diam dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh Gandi dan saudaranya tersebut. Kemudian mereka pun pergi menuju ke Hulu Sungai merah tersebut. Cukup lama mereka berjalan hingga akhirnya Gandi menghentikan langkahnya membuat Yao Ling dan Lu Xie ikut menghentikan langkah."Ada apa?" tanya Yao Ling berbisik."Ada yang tidak beres didepan sana. Jika kita melanjut
Bara melesat kearah Naga bertubuh besar yang tengah mengerahkan kekuatan penuh miliknya. Tinju pemuda itu menghujam ke arah punggung sang Naga dengan cepat. Namun Bara lupa, Naga itu telah menyebar aura hingga dalam jarak tertentu dia bisa melacak hawa kehadiran Pendekar Golok Iblis tersebut."Ketemu kau!" teriak Naga itu sambil menoleh dan secara tiba-tiba melayangkan tinjunya kearah Bara yang masih menggunakan Jurus Hantu Menari,Dssss!Bara menahan serangan tersebut menggunakan kedua tanganya. Tubuhnya terpental ke belakang hingga beberapa tombak. Jurus yang dia gunakan pun memudar setelah dia menahan serangan sehingga Naga bertubuh besar itu bisa melihat dengan jelas keberadaan Bara Sena. Tak menunggu Bara mendarat di lantai, dia yang geram karena ketiga rekannya telah dikalahkan segera meluncur dengan satu teriakan keras.Gelombang biru disertai suara bergemuruh menderu kearah Bara bagaikan ombak di lautan lepas. Pemuda itu segera mengerahkan kekuatan es miliknya untuk menyerang
Bara Sena terkejut melihat rantai biru yang mengejar dirinya. Tak memiliki pilihan lain untuknya selain melawan jurus gabungan tersebut dengan segenap kekuatannya yang dia miliki saat ini. Pemuda itu menggerakkan tangannya membentuk rapalan. Lalu dia pun mengarahkan tangannya tersebut ke arah enam Rantai Biru yang mengejarnya. Dari dalam telapak tangan Bara keluar gelombang api merah yang menderu ke arah rantai biru. Melihat kekuatan api tersebut, empat Naga yang berada di bawah terkejut melihat kekuatan api milik Bara."Api Tingkat Neraka! Kerahkan semua kekuatan yang kalian miliki!" teriak Naga bertubuh besar.Mereka berempat pun melipatgandakan tenaga dalam sehingga membuat rantai biru mengeluarkan cahaya yang cukup terang. Gelombang api pun menghantam rantai-rantai tersebut dengan dahsyatnya.'Wosssshhhh!!!Semua Naga yang melihat nampak takjub dengan perlawanan Bara meskipun dirinya telah terkunci oleh serangan Formasi Penjerat Iblis yang tengah dikerahkan oleh empat murid terat
Bara melangkahkan kakinya di tangga yang terakhir dengan perasaan senang karena akhirnya dia bisa melewati 1000 anak tangga dengan susah payah. "Kekuatan jiwaku meningkat meski tidak terlalu pesat. Yang paling menakjubkan adalah kekuatan luarku yang aku pikir-pikir lebih kuat dari sebelumnya saat aku masih memiliki kekuatan dewa. Apakah ini keberuntungan tersembunyi dari Tangga Penguji Jiwa ini?" batin Bara.Begitu dia menginjak kan kaki di lantai batu yang berwarna biru, dia terkejut saat melihat puluhan pria dan wanita yang berdiri di depan sana sambil menatapnya dengan pandangan mata yang menyorot tajam bagai Pemburu yang mengincar mangsanya."Apa-apaan mereka ini? Bukankah mereka adalah para murid di Padepokan Naga Air? Kenapa mereka menyambutku dengan tatapan seperti itu seolah-olah aku adalah buronan!" batin Bara sambil membalas tatapan mata mereka semua tanpa rasa takut.Pandangan mata Bara terhenti di satu sosok bertubuh besar dengan rambut yang sudah memutih. Sosok yang tak
Gandi menganggukkan kepala dan tersenyum melihat wajah Ki Jogo Segoro yang terlihat pucat."Tapi Yang Mulia, bukankah dia adalah tamu anda? Ditambah, dia buka seorang Iblis bukan?" tanya pria tua tersebut."Kau akan tahu saat Formasi itu dinyalakan. Aku akan mengawasi untuk berjaga-jaga seandainya dia mengamuk," kata Gandi membuat Ki Jogo Segoro penasaran."Memangnya dia sekuat apa sampai Yang Mulia sendiri yang akan mengawasi? Apakah kemampuan para guru di Padepokan ini tidak meyakinkan menurut Yang Mulia?" tanya Ki Jogo sedikit tidak enak karena merasa Rajanya telah meremehkan kemampuannya dan juga para guru di Padepokan Naga tersebut meski mereka rata-rata masih berada di Ranah Alam Cakrawala."Bukannya aku tak percaya kepada kalian. Asal kalian tahu, pria ini hampir saja mengalahkanku dengan telak saat Turnamen Probo Lintang berlangsung." kata Gandi lagi-lagi membuat Ki Jogo Segoro terkejut setengah mati. Dia pun tak berani mengajukan pertanyaan lagi setelah tahu bahwa pria yang a
Begitu kaki Bara memasuki gapura tersebut, dia merasakan tekanan yang kuat dari arah depan. Pemuda itu tersenyum merasakan hembusan angin yang kuat dari arah bukit yang berada di atasnya tersebut."Kita berada di jalan yang benar," kata Bara sambil melangkah terus ke depan dengan perlahan."Kekuatan ini masih kecil untuk kita hadapi. Tapi mungkin cukup menghibur untukmu." kata Lian Xie yang melangkah di belakang Bara. Pemuda itu menyeringai kecil."Mungkin yang dimaksud sambutan oleh belut biru itu. Tak masalah jika dia ingin menghiburku, tapi dia seharusnya tahu dampak yang akan ditimbulkan jika ingin menghibur diriku," kata Bara sambil terus melangkahkan kakinya di atas tangga tak terlihat. Hembusan angin tersebut semakin kuat saat Bara dan yang lain semakin naik ke atas hingga membuat langkah pemuda itu semakin perlahan. "Ini baru setengah jalan, tapi hembusan itu sudah membuat langkah kakiku menjadi pelan...Sepertinya ini benar-benar bisa menghiburku..." ucap Bara sambil terseny
Gandi yang mendengar suara tersebut tertegun dibuatnya. "Tombak Banyu Biru...Itu adalah pusaka kuno dari Naga Air yang sudah lama menjadi cerita legenda. Sampai sekarang aku sendiri tidak tahu sama sekali bentuknya seperti apa." batin Gandi sambil menatap raut wajah Bara yang nampak terbelakak setelah membaca catatan kuno berasal dari neraka tersebut."Luar biasa...! Jadi, Yama memiliki beberapa benda Surgawi...Dan salah satunya ada di tanganku Hahaha! Aku penasaran bagaimana raut wajahnya setelah tahu bahwa benda itu ada di tanganku," ucap Bara sambil menyeringai."Tapi sebaiknya kau juga berhati-hati. Bukan tidak mungkin Dewa Yama akan mengirim pembunuh untuk memburumu setelah keberadaan Kotak ini diketahui olehnya. Selama ini benda itu tersembunyi sehingga luput dari pandangan matanya. Tapi, kau baru saja menggunakannya hingga membuat fenomena alam yang cukup menghebohkan. Dia pasti merasakan keberadaan harta miliknya yang telah lama hilang," kata Gandi memperingatkan.Bara tersen
Bara terkagum-kagum pada tubuhnya sendiri yang mengalami perubahan begitu banyak. Bahkan dia sangat pangling dengan tampangnya sendiri yang kini menjadi lebih tampan dan bersinar. Saat dia menatap wajahnya, ada perasaan yang tak asing seolah dia pernah melihat wajah tersebut namun entah dimana."Apakah ini dampak dari kekuatan sejati yang sangat murni hingga semua kotoran jiwa milikku terhapuskan? Kalau benar begitu, bukankah ini sangat luar biasa?" batin Bara lalu dia pun tersenyum saat mengingat bagaimana tiga wanita yang ada di luar kamar itu terpana melihat perubahan pada dirinya.Pemuda itu pun melangkah keluar dari dalam kamar sambil tersenyum senang. "Ternyata kalian terkejut karena perubahan pada diriku...? Tapi aku tetaplah Bara yang sama," kata Bara sambil mendekati tiga wanita cantik tersebut."Jujur saja aku memang terkejut dengan penampilan kakak yang berubah hingga membuatku hampir tak mengenalimu...Tapi kakak memang terlihat sangat tampan saat ini dan aura Dewa milik k
Cahaya emas itu terus menghantam perisai raksasa yang melindungi Kerajaan Naga Air. Semua Naga penghuni Kerajaan tersebut dibuat gempar tak terkecuali Gandi dan para tetua di Kuil Naga Air. Setelah upacara penobatan Sekar Asih selesai, pemuda itu pun terbang di susul Sekar yang juga sudah bisa terbang setelah dirinya menjadi makhluk ras Naga Air. Kekuatan gadis itu meningkat hingga ke Ranah Puncak Alam Mendalam dan tak lama lagi akan segera menerobos ke Ranah selanjutnya.Gandi dan Sekar berhenti di atas rumah tempat Bara tinggal. Mereka berdua menatap cahaya terang yang muncul dari dalam rumah tersebut dan melesat ke atas hingga ribuan tombak. Cahaya itu menekan perisai air yang diciptakan oleh para tetua Kuil sejak lama bahkan sebelum Gandi datang ke Kerajaan tersebut."Dia menerobos ke Ranah Alam Cakrawala...Bagaimana dia bisa menerobos secepat itu? Bahkan kita belum masuk ke Tanah Kutukan untuk mencari buruan..." batin Gandi sambil terus menatap kearah cahaya emas yang ada di depa
Dari dalam kotak itu keluar aura putih kebiruan yang juga diselingi warna lain seperti merah, hijau dan keunguan. Bara bisa mencium aroma yang menurutnya begitu enak dari dalam kotak kayu tersebut."Aroma harum ini...Kekuatan Sejati yang begitu murni...Aku benar-benar beruntung meskipun aku turun ke Ranah Alam Mendalam, dengan 100.000 kekuata sejati yang murni ini, aku bisa membentuk akar kekuatan di dalam tubuhku lebih baik dari sebelumnya. Dengan begitu, kemampuanku akan melebihi apa yang terbayangkan...Kehilangan Pedang Naga Iblis dan Tameng Naga tidak masalah bagiku. Karena keuntunganku lebih besar dari semua itu hahaha!" ucap Bara begitu senang mendapatkan sesuatu yang sebenarnya mustahil untuk dia dapatkan.Bara menghirup kekuatan sejati dari dalam kotak kayu tersebut masuk ke dalam mulutnya. Dia tak perlu menggunakan Rantai Ungu Pengikat Jiwa miliknya karena jiwa-jiwa di dalam kotak kayu telah dimurnikan sedemikian rupa sehingga dengan mudah bisa diserap tanpa ada perlawanan.B