Beranda / Fantasi / Geger Kahyangan / 104.Hutan Perburuan Harta

Share

104.Hutan Perburuan Harta

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-04 09:51:13

Bara Sena memimpin perjalanan didalam hutan yang masih gelap tersebut diikuti Sukma Geni dan Zhou Yin. Mereka melangkah dengan perlahan sambil bersikap waspada. Mengingat di dalam hutan tersebut sangatlah berbahaya jika sampai lengah sedikit saja.

"Mungkin tak akan lama lagi matahari akan muncul. Tetap waspada dan pasang indera baik-baik..." kata Bara. Sukma dan Zhou Yin mengangguk mengiyakan.

Hutan lebat nan gelap itu dipenuhi pohon-pohon besar. Meski tak sebesar pohon raksasa sebelumnya, tetap saja pohon yang ada di Hutan itu memiliki besar yang tak wajar. Bara menyalakan kekuatan cahaya miliknya di telapak tangan sehingga suasana yang gelap menjadi sedikit lebih terang.

Melihat telapak tangan Bara yang menyala cukup terang, Sukma Geni sempat bertanya-tanya didalam hatinya mengenai kekuatan cahaya tersebut. Namun dia tak menanyakannya karena merasa itu tidak cukup penting untuk di pertanyakan.

"Apakah kalian merasakannya?" tanya Bara.

"Apa yang kau rasakan?" tanya Zhou Yin.

"Aku mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Geger Kahyangan   105.Banteng Geni

    Luo Yan dan Cakra Kumbara serusaha bekerjasama untuk menahan serangan banteng yang menyerang mereka. Song Yue yang sudah terluka cukup parah hanya bisa duduk bersandar di bawah pohon besar."Kemampuan kami menjadi seperti ratusan tahun yang lalu...Lemah...Tak berguna sama sekali..." batin Song Yue sambil memperhatikan dua saudaranya bertarung melawan banteng merah dengan ekor api tersebut.Luo Yan sudah mencoba menggunakan gerbang Darah miliknya untuk menahan pergerakan dari banteng tersebut namun tidak mampu menahan amukan nya yang benar-benar gila. Cakra Kumbara pun tak bisa berbuat banyak. Banteng Geni itu membuat dia kehabisan tenaga dalam.Disaat keadaan mereka sudah semakin kacau dan berada dalam bahaya, kelompok Gandi Wiratama tiba disana dan langsung bergerak menyerang untuk menyelamatkan kelompok Song Yue.Banteng Geni yang melihat adanya serangan dari tiga orang yang baru saja datang tersebut langsung menyongsong serangan Gandi dan kawan-kawan. Tinju Gandi menyala merah dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Geger Kahyangan   106.Banteng Geni(2)

    Yao Ling berusaha membantu Gandi agar tidak tewas karena serangan ekor api dari Banteng geni yang sudah pecah kepalanya."Sial...Apakah makhluk itu masih hidup...? Bagaimana bisa dia memukul Gandi hingga seperti ini dengan keadaan kepala pecah seperti itu..." batin Yao Ling.Kedua mata Gandi terbuka. Lu Xie dan Yao Ling sedikit merasa lega melihat pemuda itu membuka mata. Setidaknya Raja Naga Air itu tidak mati. Jika sampai Gandi mati dan gagal, kelompok mereka akan menjadi lemah dan sulit untuk bisa mencapai akhir di babak kedua tersebut."Makhluk itu...Dia masih hidup..." kata Gandi denga mata yang menyala hijau. Luka di dadanya secara perlahan sembuh dengan sendirinya. Yao Ling menduga itu berkat dari Batu Jiwa Naga yang ada didalam tubuh sang pemuda.Lu Xie sendiri merasa takjub dengan apa yang dia lihat. Dia tak menyangka luka yang diterima Gandi hingga cukup parah bisa sembuh dengan cepat dan tentu saja tidak wajar. Itu mengingatkan kemampuan sang ayah yang memiliki ajian Rogo J

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Geger Kahyangan   107.Pedang Guntur Saketi

    Langit di atas Hutan Perburuan Harta terlihat gelap secara tiba-tiba. Awan hitam bergulung membentuk pusaran. Lalu dari pusat pusaran awan hitam itu menyambar petir putih kebiruan yang langsung menghujam ke dalam hutan dimana Gandi berada.BLEGAAAARRR!!!Terdengar gelegar petir yang sangat dahsyat mengguncang Hutan tersebut. Bara Sena bersama Zhou Yin dan Sukma Geni sama-sama mendongak kan kepala. Mereka menatap awan hitam di atas hutan tersebut yang berpusat tak jauh dari mereka berada."Pedang Guntur Saketi..." kata Sukma Geni denga mata menatap tajam."Apakah itu artinya Gandi tengah bertarung melawan musuh yang kuat?" tanya Bara."Benar. Dia tak akan menggunakan pedang itu jika tidak bertemu lawan yang kuat. Aku rasa, lawan dia adalah pemilik Harta Tingkat Surgawi..." kata Sukma Geni."Apakah kau berencana merebut harta itu darinya?" tanya Bara sambil mengedipkan satu matanya.Sukma Geni tersenyum kecil."Untuk apa...Aku tak ingin bertindak Licik seperti itu. Biarkan dia memiliki

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Geger Kahyangan   108.Percobaan

    Dua kekuatan api dan air menyatu namun terpisah dalam satu bola kekuatan. Karena daya tolak keduanya, membuat bola kekuatan yang Gandi Wirataa ciptakan itu berputar cepat menciptakan badai yang cukup besar hingga anak-anak Jaka Geni dan Luo Yan yang ada disana harus bertahan dari badai tersebut aga tidak tereseret jauh."Kekuatan yang mengerikan...!" batin Luo Yan.Lu Xie dan Yao Ling sama-sama menatap dengan takjub. Sementara wanita berpakaian merah yang membawa cambuk api tak diam begitu saja melihat Gandi tengah menciptakan serangan dahsyat. Tangan kirinya bergerak merapal mantra. Lalu tiba-tiba dari dalam telapak tangannya muncul sinar merah membentuk wajah Banteng Geni raksasa."Kau ingin adu kekuatan terakhir? Aku sudah siapkan kekuatan untuk menahanmu..." kata wanita tersebut.Gandi berteriak keras. Tangannya melepas kekuatan yang baru saja dia ciptakan untuk percobaan. Bola kekuatan yang didalamnya berisi kekuatan api dan air itu menderu denga cepat. Kekuatan itu sangat mirip

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Geger Kahyangan   109.Pertumpahan Darah

    Yao Ling melesat kearah Luo Yan. Pertarungan pun terjadi diantara anak Dewi Ling dan anak angkat Dewi Luo Yin. Karena keduanya sama-sama berada di Ranah Pemurnian Jiwa, pertarungan yang mereka lakukan lebih banyak menggunakan kekuatan tubuh daripada tenaga dalam. Karena menggunakan tenaga dalam akan sangat boros dan cepat melelahkan.Lu Xie menatap kearah Cakra Kumbara yang hanya diam saja."Apakah kau juga akan bertarung? Kau sudah tahu siapa yang seharusnya mendapatkan Inti Jiwa banteng Geni itu bukan?" tanya Lu Xie.Cakra Kumbara tak menyahut. Dia menoleh kearah Song Yue yang tergeletak di tanah sambil pegangi perutnya yang terluka cukup parah. Pria itu menimbang apa yang akan terjadi jika kelompok mereka berseteru dengan kelompok Gandi tersebut. Secara kekuatan jelas mereka kalah jika sampai Gandi terbangun. Tapi diam-diam Cakra Kumbara mempunyai satu rencana yang terlintas begitu saja di benaknya. Dia pun tersenyum kecil kearah Lu Xie."Aku tahu diri Lu Xie. Tapi biarkan saja k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Geger Kahyangan   110.Sepasang Makhluk Misterius

    Lu Xie dan Yao Ling berjongkok didepan Gandi yang masih tergeletak dengan tubuh penuh luka. Namun secara perlahan luka-luka tersebut mulai menghilang. Dua anak Jaka Geni itu sempat saling pandang melihat tubuh Gandi yang pulih dengan cepat."Apa kau tahu, kemampuan apa yang dia miliki sehingga tubuhnya bisa pulih dengan cepat?" tanya Yao Ling."Setahuku, hanya ada dua orang yang memiliki kemampuan ini. Ilmu Rogo Jembangan milik Ayah dan Ilmu Rogo Wesi milik paman Gondo Sula. Dan Gandi adalah menantu mereka berdua. Besar kemungkinan dia memiliki salah satu kemampuan tersebut dari mereka. Tapi, Ilmu Rogo Jembangan tidak bisa diberikan begitu saja. Karena berdasarkan apa yang aku tahu, pemilik ilmu itu akan mati setelah memberikan kekuatannya," kata Lu Xie menjelaskan.Yao Ling mengangguk-anggukkan kepalanya."Jadi begitu ya," Mereka kembali menatap kearah Gandi. Tubuh pemuda itu sudah pulih kembali dan sudah mulai kembali ke sedia kala. Kedua mata Gandi pun terbuka secara perlahan. Aur

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Geger Kahyangan   111.Naga Langit

    Bara Sena bersama Sukma Geni dan Zhou Yin menghentikan langkahnya didepan sebuah gubuk reyot. Mereka bertiga bertanya-tanya didalam hati bagaimana bisa ada gubuk di tengah hutan tersebut."Kalian merasa aneh dengan gubuk itu?" tanya Bara."Gubuk kayu, sudah reyot dan ada di Hutan seperti ini. Bukankah memang aneh?" sahut Sukma Geni."Tunggu sebentar. Aku akan menyelidinya lebih dulu," kata Bara lalu dia pun berjongkok. Telapak tangan kanannya menyentuh tanah dibawahnya. Aura ungu nampak keluar dari lengan dan masuk kedalam tanah. Saat ini Pendekar Golok Iblis tersebut tengah mengerahkan rantai ungu miliknya untuk menyelidiki tempat di sekitarnya.Selama beberapa saat Bara terdiam dan memusatkan pikirannya. Sukma Geni dan Zhou Yin hanya diam sambil menatap apa yang tengah Bara Sena lakukan."Aku tak merasakan hal aneh dengan sejauh seratus tombak dari gubuk ini. Tapi aku masih penasaran kenapa ada gubuk disini..." kata Bara."Sepertinya ada yang tinggal disini. Meski sudah ditinggal cu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Geger Kahyangan   112.Naga Langit(2)

    Bara Sena menatap tajam kearah Naga Langit yang berada di bawah sana. Kedua matanya menyala kuning keemasan. "Kau sudah melihat wujud asliku. Apa kau tidak mau menunjukkan wujud aslimu? Aku tahu kau memiliki wujud asli yang lebih jelek dari wujudmu saat ini, hehehe..." kata Bara masih terus memancing amarah Naga Langit."Keparat! Aku tidak akan pernah tidur dengan tenang kalau belum merobek mulutmu yang kotor itu!" teriak Naga Langit lalu dia pun melesat kearah Bara Sena dengan kecepatan luar biasa. Dengan cepat pula Bara menahan serangan tersebut.Buk!Tinju Naga Langit berhasil ditahan telapak tangan anak Bima Sena tersebut. Gelombang tenaga dalam menyebar setelah tinju makhluk tersebut berhasil ditahan. Setelah menahan serangan Naga Langit, Bara segera mengerahkan kekuatan cahaya miliknya. Wuuussss!Naga Langit terkejut melihat cahaya terang dari tubuh Bara Sena yang saat ini tengah mencengkram tinjunya. "Kekuatan cahaya!?" serunya dalam hati.Tiba-tiba tubuh pria itu terbetot k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06

Bab terbaru

  • Geger Kahyangan   240.Amukan Sang Raja Naga

    Lu Xie terkejut Segel Petir miliknya mampu ditahan oleh kekuatan yang baru muncul dari dalam tubuh Gandi."Itu...Itu bukan kekuatan petir Pedang Guntur Saketi...! Lalu kekuatan petir apa yang dia miliki...! Bagaimana bisa dia memiliki kekuatan petir yang bahkan sulit untuk dimiliki kami anak-anak Batara Geni...!" seru Lu Xie.Hal itu juga dirasakan oleh anak-anak Batara Geni yang lainnya. Mereka yang menonton bagaimana Gandi yang seorang Naga Air mampu mengeluarkan kekuatan petir yang mampu menahan petir merah milik Lu Xie. Semuanya dibuat tercengang. Karena sebelumnya mereka semua tahu, jika Gandi akan menggunakan kekuatan petir, maka dia harus memanggil Pedang Guntur Saketi terlebih dahulu. Namun kali ini tanpa memanggil pedang tersebut, dia telah mengerahkan kekuatan petir yang setara dengan kekuatan petir di Pedang Guntur Saketi.Petir putih terang menyilaukan itu semakin kuat menekan sehingga ribuan petir merah tertahan dan semakin jauh dari tubuh Gandi. "Itu adalah kekuatan pe

  • Geger Kahyangan   239.Segel Petir vs Sisik Naga

    Gandi Wiratama terkejut bukan main setelah kemunculan tubuh ganda dari Lu Xie yang akhirnya mampu menyerang dirinya dari depan dan belakang. Gadis cantik itu mengeluarkan salah satu kekuatan rahasianya yang dia jadikan sebagai andalannya.Kekuatan Segel Petir digunakan oleh Batara Geni di Tanah Larangan untuk menyegel Jalan menuju ke bawah tanah dimana Bunga Neraka yang merupakan pecahan jiwa Iblis Sasaka berada. Segel milik Batara Geni mampu membuat Sasaka tak berkutik dan memilih diam didalam tanah. Orang-orang dari luar baik manusia, Iblis maupun Dewa pun tak ada yang bisa memasuki tempat tersebut kecuali Lu Xie seorang.Dengan bantuan Lu Xie dulu, Bara dan Shi Yun berhasil masuk kedalam lubang besar seperti sumur namun memiliki lapisan lantai yang berbeda-beda. Segel petir tersebut tepat terpasang di permukaan tanah dimana Lu Xie tinggal selama 100 tahun untuk memperkuat diri.Semua orang dibuat takjub dengan kemampuan Lu Xie yang mampu menyaingi Gandi Wiratama. Batara Geni dan De

  • Geger Kahyangan   238.Gandi vs Lu Xie

    Lu Xie menatap ke depan dan melihat Gandi yang baik-baik saja padahal dia sudah menyerang dengan kekuatan yang cukup tinggi."Pertahanan sisik naga memang mengerikan. Bahkan serangan ku tak ada yang mempan meski aku sudah menggunakan kekuatan petir merah. Sepertinya aku harus mengerahkan segalanya untuk melawan dia meskipun aku tidak yakin bisa menang melawannya..." batin Lu Xie. Melihat Lu Xie yang tidak lagi menyerang membuat Gandi yang mengambil keputusan untuk menyerang lebih dulu. Tubuhnya melesat bagai anak panah. Aura biru menyelimuti tubuhnya pertanda pemuda itu mengerahkan kekuatan yang hebat untuk menyerang Lu Xie.Tinju Gandi bergerak cepat. Lu Xie yang tahu arah serangan segera menangkis menggunakan lengannya.Buk!Gadis itu melenguh kecil saat tinju Raja Naga Air itu menghantam tangannya. Tubuhnya terdorong ke belakang hingga kakinya terseret di atas tanah. Gandi melompat ke udara lalu membuat gerakan tendangang yang mengarah ke bahu kiri Lu Xie. Gadis itu berteriak kera

  • Geger Kahyangan   237.Turnamen Kembali Di Mulai

    Babak ke-3 pun akhirnya kembali dimulai setelah para peserta yang tersisa itu istirahat selama beberapa hari. Para peserta yang gagal pun tetap berada di Kerajaan Probo Lintang untuk menyaksikan turnamen tersebut hingga selesai. Mereka yang lolos ke babak ketiga ada 11 orang yang tak lain adalah Bara, Gandi, Chang Hao, Yao Ling, Raksa, Nawang Geni, Sukma Geni, Gong Xia Nian, Lu xie, Zhou Yin dan Kenari Putri Geni.Mereka akan kembali berkumpul di Kerajaan Jiwa milik Batara Geni dimana sang Batara telah mempersiapkan satu arena yang sangat luas di dalam Kerajaan Jiwa sehingga para peserta bisa menggunakan seluruh kekuatan yang mereka miliki tanpa takut merusak apa pun di dunia fana. Bahkan di dalam Kerajaan Jiwa miliknya, semua makhluk hidup yang diciptakan oleh Mahadewa tersebut berbondong-bondong berkumpul di arena tersebut untuk menyaksikan pertarungan Dewa tersebut. Jumlah mereka sangat banyak hingga terlihat seperti semut yang memenuhi gunung-gunung di sekitar arena.Sedangkan mer

  • Geger Kahyangan   236.Pertemuan Di Balai Besar(3)

    Di dalam ruangan yang luas itu, tak ada satu orang pun yang bersuara setelah melihat apa yang dilihat oleh Batara Geni di masa depan. Semua sama sekali tak pernah menyangka, bahwa dunia yang tengah mereka pijak itu akan hancur di masa yang akan datang tanpa ada satu pun Dewa yang bisa menahannya."Jadi selama ini kau melihat semua itu sendiri...Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan takut itu menghantui dirimu setiap hari menantuku...Tapi....Bagaimana bisa Dewa Antaga melakukan itu...?" kata Luo Bao.Jaka Geni memejamkan matanya lalu menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan nya dengan keras."Aku sendiri kurang tahu, alasan dia melakukan hal ini. Padahal dia sendiri tidak akan mendapat untung apa pun. Apa yang aku lakukan sekarang adalah untuk menunjukkan kepada kalian sesuatu yang kalian tak pernah lihat. Meski ini melanggar hukum langit dan bumi, aku tak peduli. Aku tak ingin kita hancur lebur hingga tak tersisa. Setidaknya kita sudah menyiapkan sesuatu sebelum perang ben

  • Geger Kahyangan   235.Pertemuan Di Balai Besar (2)

    Gandi dan Bara yang tengah asyik melihat tarian para penari bertopeng dikejutkan dengan kedatangan rombongan wanita dari keluarga Geni. Mereka tak lain adalah Nawang Geni, Maya Geni, Zhou Yin, Sukma Geni, Xia Nian, Song Yue Geni, dan lain-lain. "Kenapa kalian datang ke tempat ini bagaikan laron? Apa yang membuat kalian kesini?" tanya Bara. Gandi sesekali hanya lirik-lirik denga Nawang Geni. Maya Geni yang memang sudah tahu apa yang terjadi antara suaminya dan kakak kandungnya tersenyum lalu mendekati pemuda tersebut."Kenapa kau malu-malu seperti itu? Dia memang sudah menjadi jodohmu. Aku tidak akan mempermasalahkannya," kata Maya Geni. Gandi menatap wanita yang tengah hamil anaknya tersebut. Dia tersenyum lalu mengusap pipi wanita cantik tersebut. Kemudian dia juga mengusap perut Maya Geni yang sedikit besar. "Dimana Rara Sinta?" tanya Gandi."Dia bersama Rara Andini di kediamanku. Tenang saja, ada banyak teman di sana jadi tak perlu khawatir," kata Nawang Geni menyahut. Gandi meng

  • Geger Kahyangan   234.Pertemuan Di Balai Besar

    Ruangan luas itu nampak ramai dan meriah. Semua orang yang hadir dalam acara tersebut berpakaian rapi. Mereka adalah para peserta Turnamen Probo Lintang yang berjumlah 40 peserta dan juga para tamu dari tiga kahyangan serta tamu-tamu lain dari dunia bawah.Batara Geni nampak berdiri dengan gagah sambil membalas sapa dari orang-orang yang lalu lalang. Di samping kanan dan kirinya berjalan mendampingi dirinya empat orang istri yaitu Dewi Luo Yin, Dewi Amaterasu, Iyana Tunggadewi dan Dewi Narashima. Empat istri itu mewakili 4 tempat. Dewi Luo Yin mewakili langit utara, Dewi Amaterasu mewakili langit timur, Iyana Tunggadewi mewakili dunia bawah dan Dewi Petir Narashima mewakili langit selatan.Sementara, 16 istri yang lain duduk bersama dalam satu meja. Meski sebenarnya mereka tidak begitu akur satu sama lain karena perbedaan, namun demi menjaga nama baik sang suami, mereka pun berbaur menjadi satu. Hanya Dewi Iswara yang selalu diam tak bersuara. Karena tidak ada satu pun istri Batara Ge

  • Geger Kahyangan   233.Alasan

    BLAAAARRRR!Di dalam bola air yang mengurung Kaisar Giok Merah terjadi ledakan petir yang sangat kuat namun tak membuat bola air itu pecah sama sekali. Kekuatan pengendalian petir milik Gandi benar-benar luar biasa hingga mampu mempertahankan bola air yang dia gunakan sebagai perantara untuk menyalurkan kekuatan petir miliknya. Dengan air yang membungkus tubuh Kaisar itu, membuat petir lebih cepat menjalar ke seluruh tubuh dan pertahanannya.Tentu saja itu menjadi bencana bagi Raja di lantai 60 tersebut karena dia harus tewas di tangan Raja Naga Air yang saat ini juga memiliki kekuatan Dewa Naga Petir yang setara dengan petir para putra Batara Geni.Saat bola air itu pecah dan berjatuhan bagai hujan ke tanah, sosok Kaisar Giok Merah pun melayang jatuh dalam keadaan tubuh yang hancur. Hu An muncul setelah Gandi menyelesaikan Ujian yang masih tergolong mudah untuknya."Waktunya naikke tempat yang lebih tinggi dan mengalahkan Raja yang sesungguhnya di ujian ini. Semakin banyak yang aku k

  • Geger Kahyangan   232.Kaisar Giok Merah

    Gandi menatap ke depan dimana tubuh Dewa Naga Petir Trikala yang telah hancur oleh serangannya yang sangat mengerikan. Dia melihat sinar petir yang masih tersisa di atas tanah yang hancur. Di sekitar cahaya kilat itu nampak satu benda berwujud tulang yang telah patah. Gandi segera mendatangi benda tersebut dan mengambilnya. Saat tulang itu berada di tangan sang pemuda, tiba-tiba saja kekuatan petir meledak dan menyelubungi tubuhnya."Ini...Kekuatan Dewa Naga Petir!?" seru Gandi sambil menatap tulang tersebut."Sesuai janjiku bocah! Meski Hong Li mengurung jiwaku dan menjadikan diriku sebagai catur di tempat ini, tapi dia tidak bisa mendapatkan Harta Surgawi milikku yang sudah lama aku simpan! Setelah benda ini menjadi milikmu, kau akan memiliki setengan kekuatan dariku. Bukankah itu hal yang bagus untukmu? Hahahaha! Akhirnya aku menemukan orang yang cocok untuk mendapatkan warisan terakhirku...Kelak jika kau datang ke Kuil Naga Petir, sampaikan salamku kepada keluarga besar Trikala...

DMCA.com Protection Status