Share

Episode 2-Ketahuan

Author: VhyDheavy
last update Last Updated: 2020-11-22 13:09:58
Kekesalan hati Suga yang sudah ada, kini dibuat semakin membuncah saja. Kehadiran Ratih secara tiba-tiba membuatnya tidak menyangka. Karena mendapati keterkesiapan wanita yang tidak ia ketahui namanya itu, Suga segera menyambar kacamatanya dari atas meja. Lalu, ia menata rambutnya ke depan dan kembali culun seperti yang orang tahu!

Suga berjalan tegas menghampiri Ratih yang masih mematung. Ia masih berdecak beberapa kali, bahkan mengumpat. Pria itu benar-benar tidak habis pikir atas ketidaksopanan sang wanita.

“Apakah kamu tidak memiliki sopan santun? Masuk ruangan orang tanpa permisi?” tanya Suga setelah sampai di hadapan Ratih.

Ratih mundur satu langkah. Ia menelan saliva dengan susah payah. Kendati tertutup kacamata tebal, nyatanya wajah Suga masih terlihat sangat seram, ditambah dinginnya sikap atasannya tersebut. Ratih menghela napas beberapa kali untuk meluruhkan ketegangan tubuhnya.

“Maaf, Pak, saya sudah mengetuk pintu tadi,” ucap Ratih sembari merundukkan badannya.

Mata Suga semakin memicing dari balik kacamatanya. “Jadi, maksudmu aku tuli, begitu?” tanyanya sembari memajukan kakinya.

Ratih semakin tersudut, sialnya lagi belakang tubuhnya terbatas dinding.

“Bu-bukan begitu, Pak. Hanya saja ... hanya saja, saya pikir su-sudah cukup dengan ketuk pintu.”

“Ck, siapa dirimu sampai membuat aturan sendiri, hah?! Tanpa izin dariku, semua orang tidak akan bisa masuk ruang kerjaku, paham!”

“Pa-paham, Pak, ma-maafkan atas keteledoran saya. Saya siap dihukum, Pak.”

“Siap dihukum?”

“Mm ....”

“Bagaimana kalau aku memecatmu?”

Rahang Ratih reflek menganga. Ada yang salah dengan pria itu, pikirnya. Hanya kesalahan kecil saja sampai dipecat? Yang benar saja! Ratih benar-benar tidak menyangka, di balik kacamata tebal itu, Suga begitu kejam dalam membuat aturan.

Suga menyentil dahi Ratih, sampai membuat wanita itu terpekik kesakitan.

“Kamu pikir aku memecat dirimu hanya karena insiden ketuk pintu?”

Ratih gelagapan. Bagaimana bisa Suga membaca pikirannya?

“A-anu, Pak, bu-bukan begitu kok!” tukas Ratih salah tingkah.

“Ck, menggelikan! Bodoh!”

“A-apa?!”

“Bodoh!”

Mendengar satu kata tidak sopan itu, Ratih naik pitam. Boleh saja, Suga memecat dirinya sekaligus memarahinya atas kesalahan yang bahkan tidak ia buat. Padahal, Suga sendiri yang tidak mendengar ketukan pintu itu. Hanya saja, jika dikatai ‘bodoh’ bagi Ratih adalah sebuah penghinaan. Dirinya sudah mengabdikan diri selama lima tahun di perusahaan itu, tetapi Suga bersikap seenak jidat dalam memperlakukan kesalahan kecilnya.

“Hei, Culun!” seru Ratih. Saking kerasnya suaranya, sekretaris Suga yang bekerja di depan ruang kerja itu sampai tercengang dan berlari menghampiri kedua orang tersebut.

“Apa?!” balas Suga dengan tatapan sengit.

“Ka-kamu culun! Bo-boleh saja kamu pecat aku, ta-tapi kalau aku dikatai bodoh, aku enggak terima sama sekali!”

“Cihh, kenyataannya kamu memang bodoh, ‘kan? Lalu apa yang salah dari perkataanku, Nona buruk rupa?”

Ratih semakin terkesiap sekaligus dibuat tidak terima. “Haaah ... buruk rupa? Bodoh?” Ia menggigit bibir bawahnya menahan geram. Namun kenyataanya ia tidak bisa menahan gejolak amarahnya. “Kamu sendiri culun, jelek, berani banget ngatain aku buruk rupa!”

Belinda—sekretaris Suga—menahan kedua lengan Ratih. “Nona tolong tenang, hormati Pak Suga,” ucapnya.

“Bel, pergi saja. Ini urusanku dengan wanita bodoh ini.” Suga bertitah.

“Ta-tapi, Pak?”

Tak ada jawaban dari Suga atas ucapan Belinda, selain matanya yang memicing dari balik kacamata. Hal itu membuat Belinda mati kutu, dan berangsur melepaskan tangannya dari lengan Ratih. Kemudian, ia keluar dari ruang kerja tersebut.

Sepeninggalan Belinda, kedua pasang mata tersebut saling bertaut seolah tengah mengibarkan genderang peperangan. Semua kebencian Ratih atas diri Suga selama ini pun semakin bertambah besar, karena insiden yang ia anggap sebagai penghinaan itu.

“Baik! Saya bakal keluar dari perusahaan ini, tapi perlu Anda tandai, selama lima tahun prestasi saya gemilang. Banyak proyek yang saya tuntaskan! Dan Anda tidak berhak mengatai saya bodoh, sekaligus buruk rupa! Karena kenyataannya Anda jauh lebih buruk rupa!” tegas Ratih dengan bahasa kembali formal.

Suga menyeringai. “Aku membatalkan keputusan pemecatan itu,” jawabnya.

“Apa?!” Ratih kembali menggigit bibirnya. Detik berikutnya, ia berkata, “Anda bukan Tuhan yang berhak mengatur hidup saya. Anda tidak bisa membuang lalu memungut saya kembali seperti sampah!”

“Dan kenyataannya kamu memang sampah, ‘kan? Sampah organik yang masih bisa didaur ulang.” Suga memajukan wajahnya berjarak tiga centimeter dari wajah ayu milik Ratih Kembang.

Ratih terdesak. “Sa-saya menolak!”

“Kalau begitu bayar penalti kontrak kamu dengan perusahaan kami sebanyak dua milyar, dengan begitu kamu berhak keluar dari perusahaan ini.”

“Apa?! Itu tidak adil dong! Kan Anda yang memecat saya!”

“Sudah aku bilang, aku membatalkannya.” Suga berucap sembari berbalik badan, ia berjalan pelan untuk kembali ke meja kerja.

“Si Culun ini!”

Ratih yang sudah sangat geram berlari mengejar Suga. Dan ... tubuhnya justru terhuyung karena terpeleset. Suga yang sudah berbalik sejak teriakan maut Ratih, dengan sigap menangkap tubuh wanita itu. karena posisinya merunduk dengan hentakan gerak yang keras, kacamata tebalnya terlepas dan terjun ke lantai.

Mata Ratih semakin dibuat terbelalak, rahangnya pun turut menganga. Beberapa saat yang lalu, samar ia melihat wajah asli milik Suga. Dan kini, wajah tampan itu semakin jelas oleh matanya. Bagaimana bisa CEO culun berhati dingin yang sangat ia benci begitu tampan melebihi oppa Korea? Rahangnya semakin terlihat tegas, mata yang tajam justru terlihat begitu manis.

Karena penasaran, tangan Ratih bergerak menyingkap poni Suga yang menutupi dahi. Sayangnya, tubuhnya justru dihempas oleh pria itu sebelum berhasil menyingkap rambut poni tersebut.

“Auuh! Kalau enggak berniat menolong, enggak usah ditolong dari tadi dong!” gerutu Ratih sembari mengusap siku yang terasa perih.

Suga memungut kacamatanya, kini menatap Ratih dengan tajam. “Ck, sudah bagus-bagus berbicara formal, kenapa kasual lagi? Kamu nggak ada takutnya padaku?” balasnya.

“Ngapain aku takut, lagian kamu bukan monster!”

Suga terkesiap. Memang, bagi wanita di hadapannya itu, ia merupakan CEO culun berkacamata tebal. Padahal di balik penampilan itu, ia bisa dianggap sebagai monster bahkan iblis tak punya nurani oleh beberapa orang yang pernah ia siksa. Ya, seandainya ucapan Ratih benar adanya, pasti Suga akan merasa lega, tetapi ia justru sudah menjadi monster sejak lama.

Melihat Suga yang tiba-tiba diam, Ratih merasa bingung. Dengan susah payah ia berdiri, lalu mengamati wajah pria itu.

“Ma-maaf, sepertinya ucapanku keterlaluan sebagai seorang bawahan. A-aku benar-benar siap untuk keluar dari perusahaan, cuma untuk penalti ...,” ucap Ratih ragu-ragu.

Suga tersadar atas renungan singkatnya. “Nggak! Meski kamu bodoh, kamu harus tetap bekerja di sini! Kalau masih bersikeras ingin keluar, maka bayar penalti bersamaan dengan surat pengunduran diri,” tukasnya.

“Wuaah! Kenapa sih susah banget lepasin aku? Lalu, kamu udah kaya raya, buat apa meras aku yang miskin ini, hah?! Dari dulu kenapa jadi orang ngeselin banget sih?! Iiiiiih, ngeselin!”

“Bekerja saja dengan baik, Nona buruk rupa.”

“Kamu lebih buru ....” Ratih menggantungkan kalimatnya, sebab ia terbayang betapa tampannya wajah Suga.

Suga mendekati wanita itu lagi. “Ini kenapa aku masih menjerat kamu, dan kemungkinan selamanya akan menjeratmu. Karena ....” Ia mendekati telinga Ratih dan berbisik, “Kamu tahu wajahku yang sebenarnya. Aku akan mengawasimu dan akan mencincang tubuhmu yang tipis ini jika kamu bergosip soal wajahku!”

Ratih mengumpat pelan. Namun kendati sudah muak, ia berangsur gentar atas ancaman Suga. Meski begitu, ia tidak ingin terlihat takut di hadapan pria itu, sebab tidak mau jika Suga semakin merendahkan dirinya.

“La-lagipula, wajah kamu kenapa sih? Mau pakai kacamata dan enggak pun, tetap jelek!” Ratih terus memberikan perlawanan untuk melindungi harga dirinya.

Suga menyeringai. “Memangnya aku bilang wajahku tampan? Enggak, ‘kan? Aku hanya enggak mau, wajah asliku terbongkar. Lagipula, sekalipun ada yang bilang aku tampan itu hanya dirimu.”

“Cihh ... enggak bakal!”

“Harga diri yang tinggi sekali, Nona, padahal kamu miskin.”

Napas Ratih tertahan sesaat, dan langsung ia hembuskan dengan kasar. “Baik, aku ah ... enggak, saya tetap akan bekerja di sini. Tapi, sangat berharap tidak menemui Bapak lagi.”

“Baah ... siapa dirimu? Justru aku yang enggak mau menemuimu.”

“Oke! Jangan sampai bertemu, asal gaji saya tetap lancar bahkan dinaikkan!”

“Mata duitan.”

“Saya miskin, jadi itu wajar. Dan satu lagi sekaligus yang terakhir, saya butuh tanda tangan Bapak demi cuti lima hari untuk bulan depan.”

Ratih menyerahkan form permintaan cuti pada Suga. Kemudian, pria itu menyambarnya tanpa sopan santun sekalipun. Mata Suga mulai membaca nama dan alasan dari cuti tersebut. Sebuah pernikahan dari anggota keluarga Ratih.

“Tiga hari,” ucap Suga.

“Dikit banget! Pestanya saja, empat hari empat malam, Pak!” tukas Ratih.

“Mau cuti atau enggak sama sekali? Aku di sini atasannya bukan kamu!”

“Sudah culun, pelit lagi ....” Ratih bergumam lirih.

“Apa?”

“Ti-tidak kok, Pak, baiklah tiga hari.”

Suga tak menyahut lagi. Ia membawa form tersebut menuju mejanya.

Dengan wajah tanpa ekspresi, ia menyoretkan tinta hitam pada tempat tanda tangan atasan. Setelah itu, ia menyerahkan kembali form tersebut pada Ratih.

“Makasih, Pak Culun!” ucap Ratih lantang dan kembali kasual.

Suga membelalak. Namun ketika hendak memarahi wanita itu, Ratih justru berlari dengan cepat menuju pintu keluar.

“Ratih Kembang ...? Aku akan mengawasimu,” gumam Suga sembari memicingkan mata. Ia mendengkus kasar setelahnya. "Kenapa setelah sekian tahun, harus wanita macam dia yang tahu wajahku? Merepotkan!"

****

Related chapters

  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 3-Perasaan Tak Sampai

    Ketika hendak melakukan absen pulang menggunakan id-cardnya, gerakan Ratih menjadi terhenti karena segerombolan orang yang menabrak dirinya. Awalnya ia ingin marah dan meneriaki mereka, tetapi sosok Suga justru ada di antara gerombolan itu. Tak ada yang bisa Ratih lakukan kecuali mendengkus kesal diam-diam. Bukan tidak berani, tetapi tidak mau mempermalukan dirinya sendiri.“Ck, sialaaan ...!“ ucap Ratih dengan geram.Tiba-tiba Suga menghentikan langkahnya, sementara enam orang yang mengawal dirinya tetap melanjutkan langkah. Enam orang tersebut merupakan beberapa dewan petinggi sekaligus pemegang saham lain di bawah naungan perusahaan Daichi Lesmana.“A-apaan dia?" gumam Ratih dengan heran, sedangkan matanya saat ini tengah mengamati sosok Sugantara.Beberapa detik kemudian, Suga menengok ke kanan maupun ke kiri dengan gaya elegan. Setelah memastikan sesuatu yang Ratih sendiri tidak tahu, pria itu lantas berbalik setengah lingkar. Suga melirik Ratih dengan tatapan mata yang tajam, ia

    Last Updated : 2020-11-22
  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 4-Aturan Daichi Lesmana

    Ratih melambaikan tangannya pada Gatra, sesaat setelah turun dari mobil pria itu. Tak berselang lama, ia bergegas memasuki pekarangan rumah sederhananya. Sementara Gatra, ia menuju rumahnya sendiri yang berlantai dua di samping rumah Ratih.Setiap kali berhasil menjemput Ratih, perasaan Gatra seketika menghangat. Meski ia tahu jika sampai saat ini, perasaannya tak tersampaikan dengan baik. Namun dengan begitu, tentu tidak ada kecanggung ketika sedang bersama Ratih. Hubungan baik itupun akan terjalin dalam kurun waktu yang lama, tanpa mengkhawatirkan perihal perpisahan karena cinta.Baru saja turun dari mobilnya, Gatra sudah dihadang oleh ibu tercinta. Hesvi namanya. Wanita paruh baya itu tengah berkacak pinggang dengan raut yang penuh kemarahan.“Gatra! Mama 'kan udah bilang, jangan deket-deket sama Ratih. Kamu ngeyel banget, sih!” omel Hesvi pada putra pertamanya tersebut.

    Last Updated : 2020-11-22
  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 5-Derita

    Ratih terpekik ketika kepalanya baru saja dilempar sebuah gelas plastik oleh bibinya. Ia mengusap bekas lemparan itu sembari mengumpat pelan. Kekesalan membuncah di hatinya, menambahi warna kelelahan. Semestinya, ia sudah terbaring dengan nyaman tanpa harus menghadapi wanita paruh baya yang ketus itu.“Kamu mengumpat lagi sama bibimu sendiri, hah?!” Suara sang bibi begitu lantang penuh amarah. Ia sudah benar-benar tidak habis pikir atas sikap Ratih yang kurang ajar. “Ingat, Ratih, dari kecil siapa yang ngurus kamu!”“Aaaaa! Stop bahas hal yang sama, Bi Kani!” balas Ratih dengan sengit.Kani tersentak. Ia memasang wajah memelas seketika. “Nasibku kenapa begini? Ngurus anak adikku yang durhaka ketika sudah besar.” Ia berucap sembari mengelus dadanya.“Sudah deh, Bibi enggak usah sok menderita lagi. Harusnya Bibi tuh

    Last Updated : 2020-11-23
  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 6-Percobaan Penculikan

    Hujan deras turun ketika malam telah larut. Dingin menerpa tubuh Ratih yang saat ini meringkuk di atas kasurnya. Tak ada penghangat selain selimut tebal yang ia beli sejak satu tahun yang lalu. Tak ada teman pengisi sepi kecuali bisingnya suara hujan itu.Dalam kesendirian itu, Ratih tengah merindu. Bukan pada seorang kekasih, melainkan kedua orang tuanya. Pengandaian pun ia lakukan di dalam otaknya, andai ayah dan ibunya masih ada. Ah, tentu saja hidupnya tak sesepi sekaligus semiris sekarang ini. Ia tidak perlu bersikeras menyempurnakan diri hanya untuk melindungi diri sendiri.“Ayah, Ibu, Ratih kangen," gumam wanita itu sembari meneteskan air mata.Terkadang nasib seseorang memang tidak seberuntung orang lain. Pun pada Ratih yang selalu menanggung nestapa hidup sendirian. Masih hangat dalam ingatan ketika ia mendapat cerca karena tidak punya orang tua. Cemoohan anak-anak sebaya tak terlewat untuk ia alami, bahkan hanya karena yatim piatu ia kerap dipukuli. Menginjak usia empat belas

    Last Updated : 2020-11-23
  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 7-Tak Menyangka

    Baru memasuki pintu utama perusahaannya sendiri, Suga sudah dikejutkan dengan sesuatu yang seharusnya menjadi kemustahilan. Sosok cantik tengah berjalan begitu tegas sesaat setelah melakukan scan absen. Bagaimana bisa wanita itu masuk hari ini? Pertanyaan itu terlintas di benak Suga bersama pemberhentian laju kakinya. “Apa rencana itu nggak berhasil?” gumam Suga sembari memicingkan mata memastikan kembali jika wanita itu adalah Ratih Kembang.Namun sama seperti penglihatan Suga, ia memang Ratih!Suga segera menepis keterpanaan itu dan kembali melaju kakinya. Seiring langkah yang ia ambil, pikirannya dibuat kacau atas keberadaan Ratih di perusahaannya. Tampaknya dugaan yang ia berikan memang benar, bahwasanya kedua bawahannya tidak berhasil membawa Ratih.Suga mengira jika ada orang yang menyelamatkan wanita itu ketika misi sedang dijalankan. Hanya saja terlalu mustahil jika tengah malam masih ada orang yang terjaga, kecuali sistem keamanan yang diterapkan merupakan ronda malam. Namun,

    Last Updated : 2020-11-23
  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 8-Jadi Sekretaris?

    Ratih tidak menyangka jika hidupnya akan semakin sulit setelah terlibat pertengkaran dengan Suga. Ia tidak pernah membayangkan jika dirinya akan menjadi sekretaris dari pria itu. Bagi Ratih, seorang sekretaris tidak lebih dari seorang pembantu, hanya saja memiliki sebutan dan jaminan yang jauh lebih tinggi. Dengan pemikiran tersebut, tentu saja Ratih menganggap jika saat ini jabatannya telah diturunkan.Kini, Ratih hanya bisa mematung di hadapan Suga. Kendati begitu, matanya terus menatap tajam ke arah pria itu. Ingin sekali, Ratih menghantamkan wajah Suga pada tembok pembatas antar ruangan, atau setidaknya menguliti atasannya tersebut. Bagaimana tidak merasa kesal jika saat ini ia justru dipermainkan tanpa adanya kesempatan untuk melawan.Suga menghela napas sembari bergerak dengan malas. Tak berselang lama, ia melepas kacamatanya.Tentu saja mata elangnya terlihat dengan jelas.“Kenapa?” tanya Suga dengan nada datar.Ratih mengepalkan kedua telapak tangannya demi upaya untuk menahan r

    Last Updated : 2020-11-23
  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 9-Hari Pertama

    Ratih hanya bisa menghela napas. Bagaimana tidak, baru pukul enam pagi ia justru harus hadir di sebuah apartemen elit. Selain masih sangat enggan untuk bertemu Suga, ia paling malas untuk bangun lebih pagi. Rasanya sungguh memuakkan, tetapi Ratih tidak bisa berbuat apa-apa. Suga selalu mengancamnya dengan dua milyar sebagai ganti rugi jika Ratih menolak perintah dari pria itu.Lalu-lalang beberapa orang yang tidak dikenal oleh Ratih menghiasi suasana pagi ini. Mereka merupakan pemilik sekaligus penghuni unit-unit dari gedung apartemen itu. Tentu saja, mereka orang-orang kaya yang memiliki banyak harta. Oleh sebab itu, Ratih menjadi ciut hati. Ia merasa seperti pasir di antara berlian yang bersinar.Kebiasaannya yang sering mengumpat masih saja dilakukan, meski Ratih hanya sebatas menggumamkan. “Aku sangat membenci dirinya. Demi Tuhan! Oh, Si Culun Sugantara!” ucapnya.“Hei!” Tiba-tiba suara berat dan dingin terdengar dari belakang posisi Ratih.Seruan itu sukses membuat Ratih terkejut

    Last Updated : 2020-11-23
  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 10-Terjebak

    Dengan setia Ratih mendampingi Suga di mana pun pria itu berpijak, dan tentu saja untuk urusan pekerjaan. Kendati masih terbilang baru, nyatanya, Ratih sudah mampu mengatasi semua pekerjaan sekaligus kendala beberapa kendala. Dan saat ini ia mencoba untuk tidak memikirkan perihal niat menolak mengenai jabatan barunya itu. Ratih berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada sang tuan, alih-alih terus merengek. Ratih segera berdiri dari duduknya ketika mendapati Suga baru saja keluar dari ruangan kerja pribadi. Dengan lebih profesional Ratih memutuskan untuk merundukkan badan sebagai bentuk rasa hormatnya. Melihat sikap Ratih yang begitu tunduk, Suga lantas tersenyum bangga seolah sudah mendapatkan kemenangan secara penuh.Bagaimana tidak, musuhnya itu kini dapat ia kendalikan sesuka hati.Suga merasa dirinya sudah mampu mengendalikan wanita yang pemberani itu. “Jadwal selanjutnya? Kamu nggak laporan padaku?” tanya Suga.Ratih menghela napas, kemudian menjawab, “Sore nanti sudah

    Last Updated : 2020-11-25

Latest chapter

  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 30-Perbicaraan Penuh Pertentangan Antara Sugantara dan Daichi Lesmana

    Pipi Suga sampai memar karena sambaran tangan Daichi Lesmana yang belum lama ini melampiaskan kemarahan cara memberikan tamparan keras. Namun setelah dipukul, Suga masih saja berdiri tegak, mungkin hanya kepalanya saja yang tertunduk. Bukan hanya perkara seorang wanita saja. Hal yang membuat Daichi Lesmana sampai murka, tidak lain dan tidak bukan adalah Suga yang tidak lekas datang ketika diminta untuk pulang, lebih tepatnya menghadap dirinya. Cara Suga yang membangkang, bahkan meski hal itu jarang Suga lakukan, tetaplah membuat Daichi Lesmana tidak terima. "Apa sekarang kamu sudah mulai berani pada Ayah?!" ucap Daichi Lesmana yang belum berkenan untuk menyudahi kekesalannya. "Kamu pikir, usia Ayah yang sudah tua ini, justru mengurangi kekuasaan dan kekuatan yang Ayah miliki, Sugantara? Tidak! Ayah masih bisa membunuhmu kapan saja, atau mungkin sekadar mengganggu kedua adikmu itu!"Mendengar ancaman yang keluar dari mulut sang ayah angkat, Suga lantas menelan saliva. Kedua telapak t

  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 29-Obsesi Sugantara Terhadap Ratih

    "Aku ingin memintamu turun, tapi ...." Usai berkata demikian, Suga berangsur meraih tangan Ratih. Genggaman erat ia lakukan terhadap lentiknya jari-jemari milik wanita itu. Dan ketika ia menoleh, Ratih malah sibuk menatap ke arah depan. "Kamu masih saja merasa canggung ya? Kenapa? Apa suasana di hubungan kita ini benar-benar membuatmu enggak nyaman, Ratih?"Ratih menelan saliva dengan susah-payah. Nyatanya meskipun jago bela diri, pemberani, serta berharga diri tinggi, ia tetap mati kutu ketika Suga memperlakukan dirinya dengan cara yang berbeda. Belum lagi, status hubungannya dengan Suga yang belum jelas, sejatinya membuat Ratih terus berpikir keras; rasanya tidak pantas jika ia dan Suga sampai berciuman ketika tak ada hubungan spesial apa pun, selain atasan dan bawahan. Namun sekali lagi, ia tidak cukup percaya diri untuk menuntut kejelasan hubungan yang ia pikirkan tersebut. "Saya mau turun sekarang, Pak," ucap Ratih setelah sekian detik mampu menentukan langkahnya. Detik berikutn

  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 28-Suga yang Juga Belum Berpengalaman

    Jantung Ratih tak bisa berhenti berdebar, sejak Suga merenggut ciuman pertamanya. Bahkan sekarang, ketika telah kembali ke kantor dan jam kerja sudah hampir selesai, Ratih masih belum bisa merasa lebih tenang. Konsenterasinya terus terganggu dengan bayangan keromantisan itu. Sentuhan bibir Suga seolah masih tersisa di bibir, pipi, hingga kening Ratih. Wajahnya kerap memerah setiap kali ia membayangkan itu semua.“Ugh ... bagaimana bisa aku menjadi orang yang semesum ini sih?” ucap Ratih. Detik berikutnya ia lantas mengutuk dirinya sendiri. “Kalau begini terus, aku enggak akan bisa bekerja dengan baik. Ck ....”Usai mengeluh, seulas senyuman justru tampak tertera di bibir Ratih. “Tapi, tadi ... Pak Suga ... apa dia memiliki banyak pengalaman? Kenapa dia selihai itu? Yah, enggak heran sih. Toh, tampang aslinya memang luar biasa tampan. Wanita mana yang akan menolak pesonanya itu?”“Ah, enggak boleh begini terus. Aku harus bekerja. Dan aku harus menemuinya. Mau enggak mau aku memang haru

  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 27-Ciuman Pertama Ratih yang Dirampas Sugantara

    "Kenapa malah membawa saya ke apartemen sih, Pak?! Katanya tadi ada kerjaan!" omel Ratih usai dibawa ke apertemen milik atasannya tersebut. Suga tidak menjawab dan justru memasang ekspresi yang cukup datar. Meski kacamata tebalnya belum ia lepaskan, dan poni panjangnya tak ia singkirkan, rona kekesalan terlihat jelas di wajah berpenampilan culunnya tersebut. Sikap Suga tentunya membuat Ratih menjadi heran sekaligus penasaran. Namun untuk kembali mengomel, Ratih sudah tidak berani. Pasalnya, ia sendiri cukup takut dengan apa yang akan Suga lakukan terhadapnya. Terlebih ketika pria itu terus melangkah maju di hadapannya, yang otomatis membuat dirinya terpaksa berjalan mundur. "Aaaakh!" pekik Ratih saat tubuhnya menabrak sebuah meja bundar berukuran lebih kecil daripada meja lain yang juga ada di ruang tamu dari apartemen tersebut. Dengan cepat, Suga menangkap pinggang Ratih, sehingga wanita pemberani itu tak sampai terjatuh. Berkat penyelamatan dadakan yang Suga lakukan, Ratih semak

  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 26-Ratih Berasa Diperebutkan-Munculnya Sang Penguntit

    "Baik, Ayah, akan saya usahakan datang secepatnya. Setidaknya sampai urusan saya kelar," ucap Suga pada sang ayah ketika ia diminta untuk pulang, usai ia menjawab panggilan dari ayahnya tersebut. "Pulanglah sekarang. Ayah tahu kamu enggak ada agenda penting! Ayah ingin bicara denganmu, Sugantara!" sahut Daichi Lesmana. Suga menggertakkan giginya usai sejenak menurunkan ponsel dari telinga dan wajahnya. Sebelum memberikan jawaban pada Daichi Lesmana, Suga lantas menatap Ratih yang masih sibuk berbincang dengan Gatra, bahkan saat ini keduanya akan melangsungkan makan siang bersama."Saya akan datang, Ayah," ucap Suga kemudian berangsur mengakhiri panggilan tersebut. Dan seharusnya ia memutar badan, lalu berangkat menuju rumah Daichi Lesmana. Sayangnya, kebimbangan justru terus menyiksa batin dan pikiran seorang Sugantara, yang otomatis membuatnya kebingungan. Ia harus segera merealisasikan perintah Daichi Lesmana, tetapi di sisi lain, ia tidak rela ketika melihat Ratih tertawa bersam

  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 25-Melihat Ratih Duduk Berdua Bersama Gatra

    Ratih menuju salah satu restoran yang cukup mahal. Ia mencoba untuk melampiaskan kekesalannya pada Suga dengan membelanjakan sedikit uangnya demi seporsi steak yang lezat. Sekali-kali jajan mahal, tak masalah, bukan? Lagi pula, akhir-akhir ini Ratih juga tergolong lebih hemat, lantaran Suga selalu membayari makan siangnya sekaligus juga memberikan tumpangan untuknya. Hanya saja, dengan sikap yang sebaik itu, masih sangat disayangkan ketika Suga malah bersikap plin-plan. Pria itu sangat ambigu, bukan? Perasaan? Yang benar saja! Mengapa kata perasaan harus keluar dari mulut Suga, jika pada akhirnya tak ada kejelasan apa pun tentang hal tersebut? Yang pada akhirnya malah membuat Ratih semakin tidak habis pikir, bahkan geram. Sikap Suga yang awalnya lebih memilih dirinya daripada ajakan makan siang dari Rinjani, sang adik, mulai tak bisa membuat hati Ratih bergetar lagi."Ck, mungkinkah kebaikannya selama ini padaku memang digunakan untuk menghentikan pendekatan yang dilakukan oleh sang a

  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 24-Jangan Membuat Saya Bingung, Pak!

    Kesal hati Rinjani. Bagaimana tidak, jika belakangan ini ia justru mendapatkan kabar mengenai kedekatan Sugantara dengan seorang wanita bernama Ratih Kembang Gayatri, sekretaris pria itu sendiri. Rumor yang beredar mengatakan bahwa CEO culun itu telah menjalin hubungan dengan Ratih, dan tak jarang Suga sampai mengantar Ratih pulang hingga beberapa kali terpergok sedang berjalan berduaan. Sebagai adik, yang meski angkat, tetapi sangat memahami Sugantara, termasuk mengetahui betapa Sugantara sangat tampan, Rinjani sempat merasa percaya tidak percaya. Ia yang juga masih bermimpi untuk hidup sebagai istri Suga, benar-benar berharap bahwa rumor itu hanyalah sebatas rumor tak berdasar saja. Namun ... apa mau dikata.Saat ini, ketika Rinjani sengaja datang ke perusahaan Daichi yang dipimpin oleh Suga sebagai seorang CEO, Rinjani malah mendapati kakaknya itu berjalan akrab dengan seorang wanita. Dan sekarang pun, mereka berada tepat di hadapan Rinjani yang sedang membawa bekal makan siang un

  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 23-Ratih yang Jatuh Cinta

    “Aku adalah monster.” “Apa maksud Pak Suga?” “Lupakan!” Lupakan? Tidak, nyatanya kata 'monster' yang diucapkan oleh Suga berulang kali, sukses menghantui benak Ratih ketika malam telah tiba. Sejak enam bulan terakhir menjadi sekretaris Suga, dan setelah momen pertama pria itu mampir ke rumahnya, Ratih sudah melakukan sesuatu untuk mengobati rasa penasarannya. Pertama Ratih masih mempertanyakan apa arti kata 'monster', tetapi Suga tidak pernah memberikan jawaban yang memuaskan. Kedua, Ratih bergegas menyelinap di balik dinding yang pernah ia pakai untuk bersembunyi, sebelum pukul enam pagi, tetapi juga nihil. Suga bertindak seperti pria normal lainnya. Kebencian Ratih bertambah tatkala semua usahanya tidak membuahkan hasil, hingga .... Seiring waktu berjalan pun, dirinya dan Suga semakin dekat tanpa disadari. Sikap pria itu lebih hangat dan kerap m

  • Geeky CEO Is A Mafia (INDONESIA)   Episode 22-Aku Adalah Monster!

    Ratih terlihat bingung dan gelagapan sesaat setelah Suga memundurkan posisi wajah serta tubuhnya. Seolah tidak ada sedikit pun rasa bersalah, pria itu bergegas melaju mobil mewahnya yang sebelumnya sempat dihentikan. Senandung berupa gumaman yang bernada Suga dendangkan, tetapi justru membuat Ratih dilanda rasa kesal.Pasalnya, setelah belum lama ini ucapan perihal rasa suka dikatakan oleh Suga, rasa bersalah sekaligus permintaan maaf pun sama sekali tidak ada. Ratih tidak mengerti. Namun di sisi lain, hatinya juga dibuat benar-benar syok, jantungnya berdegup kencang, serta kegugupan yang juga turut menyerang.“Apa kamu tidak memiliki jawaban untuk pertanyaan yang aku berikan, Ratih?” tanya Suga memecah kegemingan Ratih.Ratih menelan saliva, berusaha mengumpulkan energi yang sempat tercecer, ia menghela napas. Wanita itu memberanikan diri untuk menatap sosok pria misterius di sampingnya tersebut.“Apa pertanyaan itu sungguhan?” ta

DMCA.com Protection Status