Share

Bab 33

Aku mendekati Mas Kelvin dan mencoba cincinnya, kemudian aku mengangguk setuju untuk membelinya. Di sisi lain, Mas Aditya dan wanita ular itu hanya menatap kami tanpa bersuara.

"Pak, Maaf," ujar pegawai toko, yang memegang paperbag.

Mas Aditya, tersadar dan beralih menatap ke pegawai yang membawa pesanannya. Lalu menggandeng wanita ular itu, meninggalkan toko perhiasan yang sama denganku.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Mas Kelvin, setelah kami berjalan arah pulang.

"Ternyata, aku masih belum kuat, Mas!" keluhku.

Mas Kelvin diam, dan memutar balikkan arah tujuan kami. Tidak ada protes dariku, dan aku pun tidak bertanya padanya akan ke mana. Memilih diam dan melintasi waktu ke masalalu.

"Kalau kamu kalah, sia-sia pengorbananmu!" ujar Mas Kelvin.

Tidak berniat adu argumen, aku tetap pada pososiku. Diam tak bersuara, membiarkan Mutiara bermain di dalam ingatanku.

"Dis, bangun!"

Aku menggeliat, membenarkan posisi dudukku. Tidak terasa aku terlelap karena begitu merindukan, Mutiara.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status