Share

Bulan Madu Kelabu

Author: Otty A
last update Last Updated: 2024-02-19 18:16:02

Rayhan duduk di dalam kamarnya. Mukanya pucat pasi, degup jantungnya terasa makin kencang ketika teringat istri dan anak anaknya menaiki perahu bersama pria lain.

Kepalan tangan Rayhan meninju lemari kaca.

"Prang!"

Suaranya kencang sekali hingga membuat tangannya terluka dan berdarah. Ia kembali memukul meja di dekatnya. Melemparkan seluruh barang yang ada di kamar. Kertakan giginya terdengar, urat urat tipis yang ada di dahinya keluar.

"Apa - apaan ini! Aaarrrrrggghhh!" pekik Rayhan.

"Awas kau Sandra. Malam nanti aku akan membuatmu menyesal," ucap Rayhan pelan, ia menyeringai dengan tatapan penuh amarah.

****

Di atas perahu, Sandra yang mulai resah menatap kosong ke arah Danau. Ia hafal betul dengan sikap Rayhan yang pemarah.

"Rayhan pasti marah denganku," ucap Sandra.

Arya menoleh ke arahnya. "Kenapa dia harus marah? Dia kan yang menyuruh kita berangkat duluan."

"Dia teman yang baik sekaligus ayah yang baik. Aku melihatnya begitu mencintai anak anaknya." Arya mencoba menenangkan.

"Peran sebagai seorang suami dan ayah adalah hal yang berbeda," jawab Sandra singkat.

Arya menyentuh tangan Sandra.

"Percayalah dia pria yang baik. Tak ada yang perlu di khawatirkan. Aku ada disini bersama kalian."

Sentuhan tangan Arya membuat perasaan tenang dan aman. Sandra terpaku menatap Arya. Kemudian saling melemparkan senyuman. Anak - anak berteriak dengan gembira melihat ikan yang naik ke permukaan air. Semuanya kembali menikmati pemandangan.

Dua puluh menit berlalu, awan mendung kian menebal. Matahari perlahan juga mulai menghilang.

"Pak apa perahunya sudah bisa menepi?" tanya Arya kepada seorang lelaki tua yang mengemudikan perahu.

"Maaf Pak... Masih satu putaran lagi."

Mendengarkan hal ini, anak anak berteriak dengan gembira.

"Hore!"

"Ayo lanjutkan petualangan kita!" Levin berteriak sembari mengepalkan tangannya ke atas.

Di atas kapal, Arya mengajak anak - anak bernyanyi. Sesekali ia mencuri pandang dengan Ibu dari anak-anak tersebut.

Suasana begitu syahdu dan harmonis.

Tiba - tiba Bapak pengemudi kapal bertanya.

"Anaknya hanya dua orang saja Pak?"

Pertanyaan ini sukses membuat Sandra dan Arya gelagapan.

"Bukan pak! Itu."

Belum selesai Sandra bicara, Arya langsung menyela.

"Oh iya Pak. Anak kami hanya dua orang saja."

"Keluarga yang bahagia sekali. Saya senang sekali melihat pasangan serasi seperti kalian." Bapak pengemudi kapal memuji.

" Eh tapi." Sandra hendak mengatakan yang sebenarnya.

"Ssst! Jika dia tahu kita bukan pasangan, tapi berjalan berduaan seperti ini, apa yang akan dia pikirkan tentangmu?!" bisik Arya lirih sembari menaruh jari telunjuk tepat di depan bibirnya.

Sandra hanya diam saja dan tersenyum. Ia tak mampu menolak apapun pernyataan Arya.

Tak terasa perahu yang mereka sewa sudah selesai melakukan 2 sesi putaran berkeliling. Arya menggendong Ana, dan membantu Levin turun dari perahu. Ia juga menggenggam erat tangan Sandra di sampingnya, agar tidak terpeleset.

"Om... Aku mau makan itu," ucap Levin sambil menunjuk ke arah penjual bakso.

"Levin mau bakso? Ayo kita semua kesana!"

"Levin, kamu bikin Mama malu aja. Minta minta terus sama Om Arya." Sandra menasehati anaknya.

"Levin tidak meminta. Aku kan yang bertanggung jawab menjaganya. Sudah sewajarnya, aku juga memastikan kalian pulang dalam keadaan kenyang," jawab Arya.

Mereka semua makan dengan lahap. Sesekali terlihat petir menyambar, diikuti oleh suara guntur yang bergemuruh. Selesai makan, mereka berjalan cepat pulang ke villa.

Sesampainya di villa, semuanya kebingungan. Ruangan villa terlihat gelap tanpa penerangan. Tak satupun lampu yang menyala.

"Rayhan kemana? Kenapa dia tidak menyalakan lampu?"

"Rayhan! Rayhan!" Arya berteriak.

"Oh kalian sudah pulang, aku di kamar. Aku mengantuk. Aku ingin tidur!" Rayhan menjawab dari dalam kamarnya.

Sandra yang mendengarkan ini langsung menyuruh anak anaknya mandi dan segera tidur. Tak lupa, ia pun juga mengucapkan terima kasih kepada Arya.

"Terima kasih sudah menemani kami."

"Kau pasti lelah, segeralah mandi dan beristirahat juga ya." Sandra bicara lagi.

Belum sempat Arya menjawab, Sandra bergegas pergi meninggalkan Arya sendirian.

Ia sadar penuh, bahwa sebentar lagi Rayhan pasti akan mengamuk dan menyiksanya. Ia tak ingin siapapun mendengar suara tangisannya, terutama anak anaknya.

Sandra membuka pintu kamar, ia mendapati situasi kamar yang kotor dan berantakan. Benda - benda berserakan di lantai. Pecahan kaca juga berhamburan di lantai. Sandra tahu bahwa suaminya tidak dalam keadaan baik, ia hanya diam dan berlalu ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi, ia mendekati suaminya. Memijat punggung dan kaki suaminya.

"Kau senang berjalan dengan sahabatku kan." Rayhan menyindir dengan suara parau.

"Tentu tidak. Kenapa bertanya seperti itu?" Sandra membantah tuduhan suaminya.

Rayhan membalikkan badan, menatap istrinya penuh emosi.

"Plak!"

"Plak!"

Dua tamparan mendarat di pipi Sandra.

Rayhan meraih leher istrinya lalu mencengkeram dengan kasar.

"Take off your clothes! Layani aku sekarang!"

"Cepat!"

Rayhan berteriak dengan suara melengking. Tapi kamar utama sudah terpasang peredam suara. Sehingga orang orang yang ada di luar tidak dapat mendengar suara mereka.

Kamar itu sengaja di desain khusus oleh pemilik Villa sebagai kamar pengantin baru. Agar pengantin baru yang sedang bulan madu bisa bebas bereksplorasi dan berekspresi bersama pasangannya di atas pembaringan.

Rayhan menarik tubuh istrinya ke atas ranjang. Tanpa rasa ragu, ia melepaskan senjatanya ke dalam goa.

"Kamu adalah milikku. Your body is my mine too," ceracau Rayhan.

Ia menggendong tubuh istrinya ke kamar mandi, menyalakan shower dan melakukan olahraga panas di sana.

"Sakit." Sandra mengeluh seperti biasanya.

Tak puas dengan gerakan biasa biasa saja, ia membuka mulut Florist dan memasukkan senjata pamungkasnya di sana.

Setelah puas menyalurkan keinginannya, ia meninggalkan Sandra sendirian di kamar mandi.

Lagi dan lagi, Sandra merasakan perih pada bagian bawahnya. Selesai membersihkan diri, ia pergi keluar kamar. Berjalan tertatih dengan kaki sedikit mengangkang, menahan sakit.

Ia duduk sendirian di kursi ruang tamu. Matanya memerah menahan tetesan air yang akan turun membasahi pipinya.

Tangan seseorang menepuk bahunya dari belakang, Sandra menoleh, ia melihat Arya berdiri di belakangnya.

"Hai apa yang sedang kau lakukan di ruangan gelap seperti ini sendirian?"

Sandra diam tak menjawab. Ia menundukkan kepalanya.

"Kau tak mau ceritakan semuanya kepadaku? Padahal aku sudah siap menjadi pendengar setiamu."

"Tidak ada... Aku hanya tidak bisa tidur saja."

Arya tersenyum memandangi istri sahabatnya tersebut. Ia tahu bahwa Sandra menyimpan rahasia pahit.

"Suatu saat kau akan tahu, bahwa seseorang yang tulus berada didekatmu, hanyalah aku." Arya bicara dalam hati.

"Kletek!" Suara mirip benda yang jatuh ke lantai, membuat Sandra dan Arya kaget.

"Siapa itu? Apakah itu Rayhan?" Sandra menggigil ketakutan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Berpaling

    Suara berisik membuat Sandra berlari masuk ke dalam kamarnya. Untungnya saat ia masuk ke dalam kamar, Rayhan sudah tertidur.Keesokan paginya, Sandra menyiapkan sarapan di atas meja. Menata makanan dengan apik agar saat semua anggota keluarga bangun, makanan sudah siap santap. Mbok Sukra juga membantu sejak pagi.Diam - diam, Arya mengamati Sandra dari kejauhan. Irama jantungnya berdegup kencang."Kenapa selalu seperti ini, saat menatap istri sahabatku? Gelora rasa yang tak biasa. Ia seperti permata, kilauannya saja mampu menggetarkan dada. Apa jadinya jika permata seperti dirinya, menjadi bagian dari hidupku?""Apa - apaan pikiranku! Pagi ini setelah sarapan, aku harus mengirimkan laporan instalasi menara." Arya bicara sambil menepuk dahinya sendiri.Arya berjalan mendekati Sandra dan menyapanya."Hai selamat pagi! Bagaimana tidurmu semalam?" Arya tersenyum menatap wanita pujaannya.Sandra tidak menjawab. Ia menatap nanar kearah Arya."Ada apa?"Belum sempat Arya melanjutkan pertanya

    Last Updated : 2024-02-19
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Pria Lain Yang Romantis

    Sandra yang refleks memeluk Arya, segera melepaskan pelukannya. Pipinya memerah, ia jadi salah tingkah."Maaf, aku tidak seharusnya melakukan ini."Jari telunjuk Arya menyentuh bibir Sandra dengan lembut."Ssstt! Jangan katakan apapun. Aku mencintaimu. Aku mencoba berkali kali menepis perasaan ini. Tapi aku tidak bisa."Austin berlutut di depan Sandra. Ia mengulurkan tangannya, mirip seperti seseorang yang akan melamar kekasihnya."Aku ingin ada dalam hidupmu. Biarkan aku menjadi bagian dari hatimu. Apa kau mengizinkannya?"Sandra jadi membeku. Ia tak menyangka, jika Arya akan meminta hal seperti ini."Kenapa diam? Jangan palingkan wajahmu. Aku di sini menunggu jawabanmu."Sandra masih saja diam. Ia merasa dilema. Namun, ia tak bisa menyangkal, jika dirinya merasa nyaman di dekat lelaki itu."Kenapa kau ciptakan sekat di antara kita?Seakan kau tahu, jika sekat itu dilepas, air bukan hanya akan mengalir deras tapi mampu merobohkan dinding bendungan yang ada." Arya melanjutkan ucapannya.

    Last Updated : 2024-02-27
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Kamar Panas Teman Suami

    Rayhan melepaskan tangan Sandra. Ia membuang wajahnya. Terlihat raut wajahnya yang kesal tapi ia berusaha untuk menahan emosi."Begitu banyak bunga 1 gerobak penuh. Untuk apa bunga bunga itu dibawa ke sini?" Rayhan bertanya sembari menatap sinis ke arah bunga bunga itu."Yang pasti, untuk ditanam. Tidak mungkin untuk kita makan. Karena kita bukan kambing." Arya mencoba untuk mencairkan suasana yang sempat memanas.Rayhan yang mendengar jawaban tersebut, tersenyum kecil."Konyol sekali jawabanmu itu!" Mereka menata bunga di seluruh penjuru taman yang ada di Villa. Kakek penjual bunga juga sudah berpamitan pulang. Hanya ada mereka bertiga di taman.Rayhan mendekati Sandra, mencoba menyentuh lengan istrinya. Tapi sebelum berhasil disentuh, Sandra pergi menghindari suaminya."Maaf aku permisi dulu. Aku ingin mandi. Badanku terasa kotor." Sandra bicara kepada dua lelaki di depannya."Tentu." Arya dan Rayhan, menjawa

    Last Updated : 2024-03-04
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Surga Dunia

    "Siapa yang mengetuk pintu?" Sandra bicara pelan. Arya hanya menggelengkan kepalanya. Pria itu merapikan rambutnya dan juga pakaiannya. Ia meminta Sandra untuk melakukan hal yang sama."Kenakan pakaianmu dan bersembunyilah di dalam kamar mandi!" Sandra dengan gugup meraih pakaiannya dan bersembunyi ke dalam kamar mandi. Sementara itu, Arya membuka pintu kamar dengan perlahan.Ia menghembuskan nafas lega ketika melihat Mbok Sukra yang berdiri di depan kamar."Mbok Sukra? Ada apa ke sini, malam malam?" "Saya ke sini mau antar makanan. Saya tadi nggak sengaja lihat waktu makan malam, kok Pak Arya nggak ikut makan. Jadi saya siapkan makanan." "Oh begitu. Terima kasih. Saya terima makanannya." Arya mengambil nampan yang dibawa oleh Mbok Sukra.Perempuan tua itu secara sekilas menangkap pemandangan yang ada di dalam kamar. Ia melihat ada nampan yang berisi banyak makanan di meja dekat tempat tidur Arya."

    Last Updated : 2024-03-04
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Ketahuan Saat Berciuman

    "Ta tadi di luar hujan. Aku bermain air hujan sebentar." Sandra berbohong."Hujan?" Rayhan mengerutkan keningnya. Sementara Sandra bergegas menuju ke kamar mandi, sebelum suaminya memberikan pertanyaan lebih banyak lagi.Sesampainya di dalam kamar mandi, Sandra merendam dan membasuh tubuhnya. Ia mengingat moment dimana dirinya dan Arya bercumbu untuk pertama kali."Hal gila apa yang sudah aku lakukan tadi? Kenapa rasanya begitu tak terlupakan. Biasanya aku akan kesakitan setelah olahraga malam. Tapi kali ini, aku malah menikmati." Sandra bicara sendirian.Saat sedang asyik mandi, pintu kamar mandi dibuka oleh sang suami. Rayhan menatap aneh ke arah tubuh istrinya yang tanpa busana."Kau bermain air hujan di tengah malam seperti ini? Kenapa?" Rayhan memberikan pertanyaan lagi."A aku merasa gerah mas. Dan beberapa artikel mengatakan, bermain air hujan dapat menghilangkan stress." Sandra beralasan."Kau merasa stres? Kenap

    Last Updated : 2024-03-04
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Dilema Berat

    "Mbok Sukra, ada apa Mbok?" tanya Arya dengan suara terbata."Nggak Pak. Saya cuma mau bilang, kalau Pak Rayhan melupakan jam tangannya. Tadi saat sarapan, ia melepaskan jam tangannya di atas meja makan." Mbok Sukra menyerahkan jam tangan milik Rayhan kepada Sandra.Sandra menerima jam tangan itu. Tapi ia masih memegangi tangan Mbok Sukra."Mbok, tolong ikut saya sebentar." Sandra meminta Mbok Sukra masuk ke dalam kamar. Ia akan mengobrol empat mata dengan wanita tua itu. Arya segera pergi dari sana. "Ada apa Non?" Mbok Sukra bertanya dengan nada gemetar namun sorot matanya menatap tajam."Mbok tadi lihat apa yang saya lakukan dengan Arya kan?"Mbok Sukra terdiam. Ia tak berani menjawab ya ataupun tidak."Mbok! Saya mohon, jangan katakan apapun pada Rayhan." Sandra mengatupkan kedua tangannya."Saya tidak berani mengadu Non. Saya sadar betul kalau saya hanya orang miskin. Mana berani saya mencampuri kehidupan o

    Last Updated : 2024-03-05
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Berusaha Mengambil Hati

    Arya menyodorkan selembar tissue kepada Sandra."Kenapa hal sederhana seperti ini saja sampai membuatmu menitikkan air mata? Kita akan ke rumah Ibumu. Jika Rayhan marah, aku yang akan menghadapinya!" seru Arya dengan nada tegas.Akhirnya mereka semua menuju ke Desa Sawahan. Letaknya di balik Bukit Duri yang mengelilingi Danau Blue Bell. Jarak tempuh yang diperlukan hanya sekitar satu jam saja.Tak perlu waktu lama, mereka pun tiba di Desa Sawahan. Di kanan dan kiri jalan, banyak terdapat kebun warga setempat, yang ditanami jagung dan juga bawang.Sungai kecil di pinggir sawah, banyak ditumbuhi bunga Marigold. Terlihat cantik dan asri khas suasana alam pedesaan.Mobil berhenti tepat di depan rumah berbentuk joglo. Mereka sampai di rumah Ibu. Mobil Arya terparkir tepat di halaman rumah yang penuh dengan gabah. Gabah gabah itu sedang melalui tahap pengeringan, menggunakan sinar matahari. Terhampar lepas di halaman rumah beralaskan kain mota

    Last Updated : 2024-03-05
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Digrebek

    "Kamu kok kelihatan ketakutan begitu? Apa kamu nggak minta izin sama suami kamu?" "Izin kok Bu.""Lalu kenapa Rayhan sampai menelepon?""Ya mana aku tahu. Mas Rayhan kan orangnya memang begitu. Suka mencari kesalahan aku.""Mbok Darti, sini Mbok! Katakan apa yang dibicarakan oleh Rayhan di telepon barusan?""Anu Bu. Pak Ray cuma tanya Non Sandra ke sini dengan siapa. Itu saja.""Hmmm. Ya nggak apa apa lah. Dia hanya tanya seperti itu saja kan? Nggak teriak teriak kan kalau tanya?""Nggak Bu. Cuma nada suaranya nggak enak didengar.""Hmmmh! Sudah terlanjur seperti ini. Mau bagaimana lagi? Biar Ibu yang jelaskan kalau misalkan Ray bertanya nanti." Ibunda Sandra menyelesaikan makan malamnya. Ia pergi masuk ke dalam kamar.Wanita paruh baya itu duduk di pojokan ranjang. Matanya menatap ke arah langit langit rumah.Semua hal yang terjadi hari ini, membuatnya mengingat akan masa lalunya se

    Last Updated : 2024-03-05

Latest chapter

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Sirine

    "Mau ngomong apa Pa? Yang sebenarnya apa? Emangnya kalau nyari tanaman musti ke toko? Ke hutan kan juga banyak. Papa pikirannya terlalu kotor! Hanya demi Sandra, jadinya Papa nuduh Mama yang bukan bukan!" seru Ayunda sambil meletakkan mangkuk di atas meja. Ayunda keluar dari kamar Wulan begitu saja."Ma, kenapa Mama nyangkutin Sandra ke topik pembicaraan kita! Papa sama sekali nggak membahas soal Sandra!" teriak Dani."Terakhir kali Mama menyakiti aku hanya demi ingin tahu dimana Kak Sandra tinggal, sekarang. Apa memang Mama sudah melakukan sesuatu terhadap Kak Sandra?" batin Wulan.****Arya dan kedua anaknya sudah sampai di depan rumah sakit yang dimaksud oleh Aryo di telepon. Ia menghubungi bagian administrasi dan menanyakan apakah ada pasien bernama Sandra yang dirawat di sana.Setelah mengetahui dimana kamar tempat Sandea dirawat, Arya ke sana dengan wajah tegang."Sandra," ucap Arya seraya membuka pintu kamar.Aryo

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Mengorek Fakta

    "Ti tidak Om." Suara Novi menjawab dengan gemetar."Kau pasti berbohong!" seru Dani."Tapi saya benar benar tidak menemui Sandra." Novi mulai gemetaran."Kau menemuinya!" bentak Dani dengan mata melotot."Papa! Stop! Papa ini apa apaan! Kenapa Papa malah menuduh Novi yang aneh aneh!" Ayunda membela. Ia juga takut kejahatannya akan terbongkar."Siapa yang menuduh? Papa hanya bertanya!""Ya tapi pertanyaan Papa tanpa alasan yang jelas. Lagian untuk apa Novi bertemu Sandra. Novi saja tidak mengenal Sandra.""Bau parfum milik Sandra jelas jelas ada di badan Novi. Parfum itu aku yang belikan. Apa mungkin Novi juga beli parfum yang sama. Ya mungkin saja begitu." Dani bermonolog.Ayunda mengedipkan mata ke arah Novi.Novi ke luar rumah dan duduk di teras. Ia memesan taksi online. Taksi online nya belum datang, tapi Dani sudah menutup pintu rumahnya rapat - rapat."Pa, kok pintunya ditutup? Novi kan masih d

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Tipu Muslihat

    "Kakak!" teriak Aryo dengan kencang sembari menggali tanah lebih cepat lagi menggunakan kedua tangannya.Peluh di wajahnya menetes deras diiringi air mata yang ikut mengalir tanpa aba aba. Aryo melihat tubuh Sandra yang kotor penuh tanah tak bernafas. Aryo menangis sesenggukan di tengah hutan. Ia berteriak teriak seperti orang gila."Arrrggghhh Kakak bangun Kak! Bangun!" Aryo memangku tubuh Sandra yang kotor penuh tanah."Kakak." Aryo menangis dan bangkit menggendong tubuh Sandra. Hujan mulai turun membasahi tubuh mereka berdua.Teriakan dan tangisan Aryo yang begitu pilu tak sengaja didengar oleh pengurus hutan yang ada di sana. Pengurus hutan tersebut menolong Aryo dan Sandra. Ia membawa Sandra ke rumah sakit terdekat.Beberapa menit dalam perawatan medis, Sandra siuman. Ia melihat sekelilingnya, sepi tak ada orang.Aryo ada di luar ruang UGD untuk memberikan kabar mengerikan ini kepada Arya.****Setelah mendapat telepon pertama dari Aryo, kekasih Sandra segera menuju Cattleya Posh

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Hutan Belantara

    "Lepaskan aku!" Sandra berteriak."Hei! Apa kau benar benar mau aku memb*nuh anak anakmu! Jangan berteriak! Jangan membuat kegaduhan!" bentak Novi dengan mata melotot.Sandra berkeringat dingin. Ia melirik ke arah Ayunda."Jika kau menurut, maka semuanya akan jauh lebih mudah. Tapi jika kau berteriak teriak histeris, maka hal yang lebih buruk akan terjadi. Novi, nyalakan mobilnya!" seru Ayunda.Novi mulai menyalakan mesin mobil. Mobil berkendara pelan. Aryo yang sejak tadi mengamati mobil Ayunda, merasa terkejut saat melihat Sandra berada di dalam mobil bersama dengan Ayunda dan Novi."Untuk apa Kak Sandra pergi bersama kedua orang itu?" Aryo bermonolog.Merasa ada yang tidak beres, Aryo segera menggunakan masker hitam dan helm teropong, ia mengikuti arah kemana mobil Ayunda pergi.Detak jantung Aryo semakin kencang, ketika mobil Ayunda menuju ke luar kota." Kemana Ayunda akan membawa Kakak?" gumam Ar

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Pisau Tajam

    Aryo datang ke apartemen. Ia mengikuti arahan yang diberikan oleh Sandra. Hingga akhirnya mereka dapat bertemu dan mengobrol sebentar."Kakak, maaf jika aku mengganggu waktunya.""Tidak Aryo. Ayo silahkan duduk. Sekarang ceritakan tentang keputusanmu," sahut Sandra."Sebelumnya aku mau ceritakan ketika pertama kali aku pulang ke rumah setelah sekian lama aku terbaring di rumah sakit, aku menemukan puntung rokok di dalam asbak. Menurut Kakak, milik siapa puntung rokok tersebut?" "Entahlah, mungkin milik teman Wulan," jawab Sandra."Lalu yang lebih mengejutkan aku juga melihat kond*m yang tercecer di lantai kamar." Aryo menelan ludah."Bukankah itu hal biasa, jika di dalam kamar pasangan suami istri ditemukan benda itu?""Menurut Kakak, itu hal yang wajar? Tidak kah Wulan sudah menggunakan benda itu dengan lelaki lain?" jawab Aryo."Apa kau tak bisa bedakan, benda itu sudah digunakan atau belum? Jika benda itu su

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Membuntuti

    "DRrrrTtt " Suara pesan teks singkat masuk ke ponsel Sandra.Sandra melihat ponselnya dan dengan segera membaca isi pesan teks tersebut.<<[[Kak... aku ingin bertemu, ada hal yang ingin kubicarakan. Apa boleh aku datang ke rumahmu? ]]>> Aryo Send.Setelah membaca pesan teks singkat dari Aryo, Sandra langsung menghubunginya."Hallo Aryo. Ada apa?""Aku sedang memikirkan hubunganku dengan Wulan. Aku akan mengambil tindakan, tapi aku butuh bantuan dari Kakak.""Bantuan apa?""Aku tak bisa bercerita lewat telepon Kak.""Baiklah datang saja ke Apartemen Cattleya Posh." Sandra memberitahu tempat dimana ia tinggal."Hah?!! Tapi Kak... aku nggak tahu caranya masuk apartemen. Apalagi apartemen semewah itu.""Datang saja. Kau hubungi aku, jika sudah dekat, aku akan menunggumu di lobby."****Hari itu Ana dan Levin sudah masuk sekolah seperti biasanya. Kini ada Pak Man, supir pribadi , A

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Rencana Jahat

    "BRak!" "BRug!" "PRak!" Rayhan melempari pagar rumah Arya menggunakan bebatuan dan pelepah daun palem. Ia bahkan menendang tong sampah yang ada di depan rumah Arya. Hingga sampah berserakan dimana mana."Buka pintunya! Kalau kau memang lelaki, temui aku! Jangan seperti tikus yang bersembunyi di dalam lubang tanah!" teriak Rayhan, memaki.Meski telah berusaha dengan keras, Rayhan masih tak dapat bertemu dengan Arya. Ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke Rumah Besar Lantana.Di Rumah Besar Lantana, Novi masih ada di sana. Ia tengah berbincang dengan Ayunda."Kau masih di sini?" tanya Rayhan."Ya! tentu saja. Aku setiap hari ke sini untuk membantu Mama merawat Wulan," jawab Novi berdalih."Bagaimana, apa kau sudah bertemu dengan Arya?" tanya Ayunda.Rayhan menggelengkan kepalanya."Mereka itu takut, itu sebabnya mereka bersembunyi." "Kau tak perlu khawatir mengena

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Melabrak

    "Mama lagi bercanda kan!" sahut Rayhan."Bercanda? Untuk apa Mama bercanda! Mama bahkan sempat mengambil foto ketika mereka berdua sedang bermesraan! Sayangnya handphone Mama, rusak.""Dimana Mama melihat mereka berdua?""Mereka sedang makan malam romantis di Memories Hall and Resto.""Br3ng$3k!" Rayhan mengumpat."Mereka berdua punya hubungan spesial. Bukan hanya sekedar berteman. Sudahlah Ray. Biarkan saja mereka berdua. Untuk apa kau pikirkan Sandra? Ceraikan dia secara resmi dan menikahlah dengan Novi," ucap Ayunda seraya melirik ke arah Novi yang tersenyum mendengar ucapan Ayunda.Mendengar ucapan Ayunda, darah Rayhan makin mendidih. Ia masuk ke dalam mobilnya dan dengan secepat mungkin pergi menuju PT Angkasa Glori, tempat dimana Arya bekerja.Ia datang dengan wajahnya yang sudah merah padam. Rayhan menuju resepsionis dan bertanya dimana ruangan Arya."Dimana ruangan bos kalian?" tanya Rayhan dengan wajah

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Sumbangan Sp3rm@

    Bocah kecil itu ketakutan tapi ia juga penasaran dengan siapa yang datang bertamu malam malam begini.Namun karena rasa penasarannya jauh lebih besar dan mengalahkan rasa takutnya, ia berjalan mendekati pintu. Lalu mengintip dari lubang kunci.Levin melihat ada seorang laki laki berbadan besar berdiri di depan pintu dan wajah menggunakan topeng.Kali ini, nyali bocah kecil itu menciut. Ia berlari ke kamar Ibunya dan membangunkan Ibunya."Ma! Mama!" teriak Levin sambil mengguncang keras bahu Sandra.Sandra membuka mata. Ia melihat Levin bicara dengan cepat karena panik."Tunggu dulu, apa yang terjadi? Mama tidak paham.""Ada lelaki berbadan besar berdiri di depan pintu! Dia mencoba masuk ke sini!""Ceklek! Ceklek!" Kali ini suara berisik yang berasal dari gagang pintu juga terdengar oleh Sandra. Dan suaranya juga makin kencang."Kita harus melakukan sesuatu!" ucap Sandra.Sandra menelepon petuga

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status