Share

Kamar Panas Teman Suami

Penulis: Otty A
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-04 09:00:26

Rayhan melepaskan tangan Sandra. Ia membuang wajahnya. Terlihat raut wajahnya yang kesal tapi ia berusaha untuk menahan emosi.

"Begitu banyak bunga 1 gerobak penuh. Untuk apa bunga bunga itu dibawa ke sini?" Rayhan bertanya sembari menatap sinis ke arah bunga bunga itu.

"Yang pasti, untuk ditanam. Tidak mungkin untuk kita makan. Karena kita bukan kambing." Arya mencoba untuk mencairkan suasana yang sempat memanas.

Rayhan yang mendengar jawaban tersebut, tersenyum kecil.

"Konyol sekali jawabanmu itu!"

Mereka menata bunga di seluruh penjuru taman yang ada di Villa. Kakek penjual bunga juga sudah berpamitan pulang. Hanya ada mereka bertiga di taman.

Rayhan mendekati Sandra, mencoba menyentuh lengan istrinya. Tapi sebelum berhasil disentuh, Sandra pergi menghindari suaminya.

"Maaf aku permisi dulu. Aku ingin mandi. Badanku terasa kotor." Sandra bicara kepada dua lelaki di depannya.

"Tentu." Arya dan Rayhan, menjawab dengan kompak.

Sandra berlalu meninggalkan kedua lelaki itu.

"Dimana anak - anak?" Arya bertanya kepada Rayhan.

Rayhan tidak menjawab pertanyaan sahabat karibnya itu malah balik bertanya dengan sorot mata yang tajam.

"Dimana kau temukan istriku?"

"Di dekat Jembatan Blue Bell. Dia duduk di sana dengan penjual bunga. Itu sebabnya aku membeli semua bunga yang dijual, sebagai ucapan terimakasih."

"Kamu terlalu berlebihan. Tak perlu sampai membeli bunga sebanyak ini. Dan tak perlu ikut campur dalam kehidupan rumah tangga kami terlampau jauh." Rayhan menyahut dengan satu sisi bibir yang terangkat.

Arya mengeryitkan kening, membuat kedua alisnya bertemu di tengah. Ia tak menyukai ucapan sahabatnya.

"Terkadang memang diperlukan orang ketiga untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di antara kalian."

Mereka berdua menyelesaikan pembicaraan dan kembali ke kamar masing-masing. Saat makan malam, Arya tidak ikut bergabung dengan Rayhan dan keluarganya.

Di dalam kamar, Rayhan memeluk tubuh istrinya dari belakang sambil berbisik.

"Maafkan aku."

"Kau terlalu sering meminta maaf." Sandra menjawab pelan.

Rayhan mengecup bahu istrinya. Menyisir helai demi helai rambut istrinya menggunakan jemarinya sendiri.

"Mas, aku tidak ingin melakukan 'itu' denganmu malam ini. Aku masih tidak enak badan." Sandra bicara dengan suara bergetar, ia takut suaminya kembali marah.

"Aku tidak ingin bercinta. Aku hanya ingin tidur dengan belaian tanganmu." Rayhan bicara dengan mata sayu karena mengantuk.

Sandra membelai rambut suaminya, tak butuh waktu lama untuk Rayhan tertidur pulas. Ia pun segera beranjak meninggalkan suaminya, menuju ke dapur.

Sandra menyiapkan makanan, dan segera mengantarkan makanan itu ke kamar Arya.

"Tok! Tok!"

Arya membuka pintu, senyum di wajah tampannya mengembang sempurna. Ia mempersilahkan Sandra untuk masuk ke dalam kamarnya.

Sandra masuk ke kamar Arya, ia meletakkan nampan berisi makanan di meja dekat tempat tidur. Arya berjalan ke arah pintu dan menguncinya.

"Apa yang kau lakukan?" Sandra bingung.

"Deg!" Degup jantung Sandra terdengar jelas.

Tangan Arya meraih tubuh Sandra. Mereka berpelukan.

"Aku mencintaimu. Terima kasih telah menerimaku menjadi bagian dari hidupmu." Arya menatap lekat lekat wanita pujaannya.

Sandra yang kalut tak dapat mengendalikan pikirannya. Ia terbawa suasana romantisme dengan teman suaminya. Bibir keduanya dengan cepat saling bertaut.

Tangan Arya meraih kancing baju Sandra. Sandra tampak makin gugup.

"Kita tak akan melakukannya sampai kamu siap." Arya berbisik.

Tak disangka, Sandra malah melepaskan seluruh kain yang ia kenakan. Ia berdiri tanpa kain di hadapan teman suaminya.

Arya melongo kaget melihat pemandangan indah yang ada di hadapannya.

"Tok! Tok!" Tiba tiba suara ketukan pintu membuat keduanya, kaget.

"Siapa yang datang ke sini?" Arya bingung.

"Apa mungkin Mas Ray melihatku, saat aku masuk ke dalam kamar ini?" Sandra gemetar.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Surga Dunia

    "Siapa yang mengetuk pintu?" Sandra bicara pelan. Arya hanya menggelengkan kepalanya. Pria itu merapikan rambutnya dan juga pakaiannya. Ia meminta Sandra untuk melakukan hal yang sama."Kenakan pakaianmu dan bersembunyilah di dalam kamar mandi!" Sandra dengan gugup meraih pakaiannya dan bersembunyi ke dalam kamar mandi. Sementara itu, Arya membuka pintu kamar dengan perlahan.Ia menghembuskan nafas lega ketika melihat Mbok Sukra yang berdiri di depan kamar."Mbok Sukra? Ada apa ke sini, malam malam?" "Saya ke sini mau antar makanan. Saya tadi nggak sengaja lihat waktu makan malam, kok Pak Arya nggak ikut makan. Jadi saya siapkan makanan." "Oh begitu. Terima kasih. Saya terima makanannya." Arya mengambil nampan yang dibawa oleh Mbok Sukra.Perempuan tua itu secara sekilas menangkap pemandangan yang ada di dalam kamar. Ia melihat ada nampan yang berisi banyak makanan di meja dekat tempat tidur Arya."

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Ketahuan Saat Berciuman

    "Ta tadi di luar hujan. Aku bermain air hujan sebentar." Sandra berbohong."Hujan?" Rayhan mengerutkan keningnya. Sementara Sandra bergegas menuju ke kamar mandi, sebelum suaminya memberikan pertanyaan lebih banyak lagi.Sesampainya di dalam kamar mandi, Sandra merendam dan membasuh tubuhnya. Ia mengingat moment dimana dirinya dan Arya bercumbu untuk pertama kali."Hal gila apa yang sudah aku lakukan tadi? Kenapa rasanya begitu tak terlupakan. Biasanya aku akan kesakitan setelah olahraga malam. Tapi kali ini, aku malah menikmati." Sandra bicara sendirian.Saat sedang asyik mandi, pintu kamar mandi dibuka oleh sang suami. Rayhan menatap aneh ke arah tubuh istrinya yang tanpa busana."Kau bermain air hujan di tengah malam seperti ini? Kenapa?" Rayhan memberikan pertanyaan lagi."A aku merasa gerah mas. Dan beberapa artikel mengatakan, bermain air hujan dapat menghilangkan stress." Sandra beralasan."Kau merasa stres? Kenap

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Dilema Berat

    "Mbok Sukra, ada apa Mbok?" tanya Arya dengan suara terbata."Nggak Pak. Saya cuma mau bilang, kalau Pak Rayhan melupakan jam tangannya. Tadi saat sarapan, ia melepaskan jam tangannya di atas meja makan." Mbok Sukra menyerahkan jam tangan milik Rayhan kepada Sandra.Sandra menerima jam tangan itu. Tapi ia masih memegangi tangan Mbok Sukra."Mbok, tolong ikut saya sebentar." Sandra meminta Mbok Sukra masuk ke dalam kamar. Ia akan mengobrol empat mata dengan wanita tua itu. Arya segera pergi dari sana. "Ada apa Non?" Mbok Sukra bertanya dengan nada gemetar namun sorot matanya menatap tajam."Mbok tadi lihat apa yang saya lakukan dengan Arya kan?"Mbok Sukra terdiam. Ia tak berani menjawab ya ataupun tidak."Mbok! Saya mohon, jangan katakan apapun pada Rayhan." Sandra mengatupkan kedua tangannya."Saya tidak berani mengadu Non. Saya sadar betul kalau saya hanya orang miskin. Mana berani saya mencampuri kehidupan o

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Berusaha Mengambil Hati

    Arya menyodorkan selembar tissue kepada Sandra."Kenapa hal sederhana seperti ini saja sampai membuatmu menitikkan air mata? Kita akan ke rumah Ibumu. Jika Rayhan marah, aku yang akan menghadapinya!" seru Arya dengan nada tegas.Akhirnya mereka semua menuju ke Desa Sawahan. Letaknya di balik Bukit Duri yang mengelilingi Danau Blue Bell. Jarak tempuh yang diperlukan hanya sekitar satu jam saja.Tak perlu waktu lama, mereka pun tiba di Desa Sawahan. Di kanan dan kiri jalan, banyak terdapat kebun warga setempat, yang ditanami jagung dan juga bawang.Sungai kecil di pinggir sawah, banyak ditumbuhi bunga Marigold. Terlihat cantik dan asri khas suasana alam pedesaan.Mobil berhenti tepat di depan rumah berbentuk joglo. Mereka sampai di rumah Ibu. Mobil Arya terparkir tepat di halaman rumah yang penuh dengan gabah. Gabah gabah itu sedang melalui tahap pengeringan, menggunakan sinar matahari. Terhampar lepas di halaman rumah beralaskan kain mota

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Digrebek

    "Kamu kok kelihatan ketakutan begitu? Apa kamu nggak minta izin sama suami kamu?" "Izin kok Bu.""Lalu kenapa Rayhan sampai menelepon?""Ya mana aku tahu. Mas Rayhan kan orangnya memang begitu. Suka mencari kesalahan aku.""Mbok Darti, sini Mbok! Katakan apa yang dibicarakan oleh Rayhan di telepon barusan?""Anu Bu. Pak Ray cuma tanya Non Sandra ke sini dengan siapa. Itu saja.""Hmmm. Ya nggak apa apa lah. Dia hanya tanya seperti itu saja kan? Nggak teriak teriak kan kalau tanya?""Nggak Bu. Cuma nada suaranya nggak enak didengar.""Hmmmh! Sudah terlanjur seperti ini. Mau bagaimana lagi? Biar Ibu yang jelaskan kalau misalkan Ray bertanya nanti." Ibunda Sandra menyelesaikan makan malamnya. Ia pergi masuk ke dalam kamar.Wanita paruh baya itu duduk di pojokan ranjang. Matanya menatap ke arah langit langit rumah.Semua hal yang terjadi hari ini, membuatnya mengingat akan masa lalunya se

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Harta Mengubah Segalanya

    "Harusnya aku yang bertanya padamu! Apa yang kau lakukan di sini! Kenapa kau berani masuk ke ruanganku tanpa izin!" Arnold meneriaki balik wanita tersebut."Maaf Pak." Si wanita segera menutup pintu dengan kasar. Wanita itu adalah sekretaris pribadi Arnold yang sejak lama memendam rasa kepada Arnold namun Arnold enggan untuk menanggapinya."Aku minta maaf padamu. Aku terpengaruh minum minuman ker4s. Ini uang untuk semua gula yang aku ambil dari kiosmu!" Arnold menarik laci meja dan mengambil uang dari sana. Ia menyerahkan uang itu kepada Sulastri.Sulastri tak banyak bicara. Ia hanya mengangguk dan mengambil uang dalam amplop coklat tersebut. Lalu keluar dari ruangan Arnold."Hufft! Untunglah perempuan itu tadi datang tepat waktu. Kalau tidak, maka aku bisa diperk0s@ oleh orang kaya itu!" keluh Sulastri.Sulastri memutuskan untuk pergi ke kios dan menyerahkan uang hasil penjualan gula kepada bosnya.Sesampainya ia di pasar, si bo

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Adik Madu

    "BRak!" Pintu terbuka dan menghantam dinding dengan kencang."Sandra!" Sulastri bersiap untuk mengamuk.Sandra segera berdiri dengan salah satu kakinya yang ia angkat ke atas. "Kalian berdua ngapain di dalam kamar? Kamu kan sudah ada kamar sendiri!" Sulastri menunjuk ke arah wajah Arya."Kaki Sandra tadi keseleo." Sandra menyela."Keseleo?" Sulastri tidak percaya dengan ucapan anaknya."Tadi, aku jatuh di kamar mandi. Terpeleset. Mas Arya datang, menolong." Sulastri mengamati kaki Sandra yang diangkat ke atas. Ia lantas meminta anaknya untuk duduk."Kamu duduk! Ibu yang pijatkan kakimu! Dan kamu, masuk ke dalam kamar! Sudah malam! Sudah waktunya untuk istirahat!" Arya dengan patuh mengikuti ucapan Sulastri. Ia masuk ke dalam kamarnya dan pergi tidur. Sementara Sandra, duduk berduaan dengan Ibunya."Lain kali kalau ada masalah, minta tolong sama Ibu! Nggak bagus kalau orang lain lihat kamu da

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Bercinta

    Arya turun dan berjalan mendekati Bu Sony. Ia mengulurkan tangannya mengajak wanita paruh baya itu untuk berjabat tangan."Saya Arya. Kakak ipar, Sandra.""Oh Kakak iparnya Sandra! Ibu pikir siapa. Mari silahkan masuk!" Raut wajah Bu Sony berubah drastis setelah Arya menjelaskan siapa dirinya. "Kami ke sini untuk mengantarkan pesanan Pak Sony.""Iya ya! Ayo masuk, minum teh dulu. Kita ngobrol sebentar." Bu Sony berbasa basi."Maaf Bu. Kami terburu buru. Karena kami juga harus segera kembali ke Kota. Libur sekolah anak anak sudah usai." Sandra dengan tegas menolak.Bu Sony mengangguk. Ia meminta pekerjanya untuk menurunkan semua pesanan gula dan beras dari mobil. Setelah itu, ia memberikan sejumlah uang kepada Sandra."Ini uangnya. Makasih ya sudah mau repot repot mengantarkan pesanan ke sini.""Sama sama. Kalau begitu, kami permisi pulang!" Sandra berpamitan.Arya dan Sandra segera meninggalkan rumah P

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06

Bab terbaru

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Sirine

    "Mau ngomong apa Pa? Yang sebenarnya apa? Emangnya kalau nyari tanaman musti ke toko? Ke hutan kan juga banyak. Papa pikirannya terlalu kotor! Hanya demi Sandra, jadinya Papa nuduh Mama yang bukan bukan!" seru Ayunda sambil meletakkan mangkuk di atas meja. Ayunda keluar dari kamar Wulan begitu saja."Ma, kenapa Mama nyangkutin Sandra ke topik pembicaraan kita! Papa sama sekali nggak membahas soal Sandra!" teriak Dani."Terakhir kali Mama menyakiti aku hanya demi ingin tahu dimana Kak Sandra tinggal, sekarang. Apa memang Mama sudah melakukan sesuatu terhadap Kak Sandra?" batin Wulan.****Arya dan kedua anaknya sudah sampai di depan rumah sakit yang dimaksud oleh Aryo di telepon. Ia menghubungi bagian administrasi dan menanyakan apakah ada pasien bernama Sandra yang dirawat di sana.Setelah mengetahui dimana kamar tempat Sandea dirawat, Arya ke sana dengan wajah tegang."Sandra," ucap Arya seraya membuka pintu kamar.Aryo

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Mengorek Fakta

    "Ti tidak Om." Suara Novi menjawab dengan gemetar."Kau pasti berbohong!" seru Dani."Tapi saya benar benar tidak menemui Sandra." Novi mulai gemetaran."Kau menemuinya!" bentak Dani dengan mata melotot."Papa! Stop! Papa ini apa apaan! Kenapa Papa malah menuduh Novi yang aneh aneh!" Ayunda membela. Ia juga takut kejahatannya akan terbongkar."Siapa yang menuduh? Papa hanya bertanya!""Ya tapi pertanyaan Papa tanpa alasan yang jelas. Lagian untuk apa Novi bertemu Sandra. Novi saja tidak mengenal Sandra.""Bau parfum milik Sandra jelas jelas ada di badan Novi. Parfum itu aku yang belikan. Apa mungkin Novi juga beli parfum yang sama. Ya mungkin saja begitu." Dani bermonolog.Ayunda mengedipkan mata ke arah Novi.Novi ke luar rumah dan duduk di teras. Ia memesan taksi online. Taksi online nya belum datang, tapi Dani sudah menutup pintu rumahnya rapat - rapat."Pa, kok pintunya ditutup? Novi kan masih d

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Tipu Muslihat

    "Kakak!" teriak Aryo dengan kencang sembari menggali tanah lebih cepat lagi menggunakan kedua tangannya.Peluh di wajahnya menetes deras diiringi air mata yang ikut mengalir tanpa aba aba. Aryo melihat tubuh Sandra yang kotor penuh tanah tak bernafas. Aryo menangis sesenggukan di tengah hutan. Ia berteriak teriak seperti orang gila."Arrrggghhh Kakak bangun Kak! Bangun!" Aryo memangku tubuh Sandra yang kotor penuh tanah."Kakak." Aryo menangis dan bangkit menggendong tubuh Sandra. Hujan mulai turun membasahi tubuh mereka berdua.Teriakan dan tangisan Aryo yang begitu pilu tak sengaja didengar oleh pengurus hutan yang ada di sana. Pengurus hutan tersebut menolong Aryo dan Sandra. Ia membawa Sandra ke rumah sakit terdekat.Beberapa menit dalam perawatan medis, Sandra siuman. Ia melihat sekelilingnya, sepi tak ada orang.Aryo ada di luar ruang UGD untuk memberikan kabar mengerikan ini kepada Arya.****Setelah mendapat telepon pertama dari Aryo, kekasih Sandra segera menuju Cattleya Posh

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Hutan Belantara

    "Lepaskan aku!" Sandra berteriak."Hei! Apa kau benar benar mau aku memb*nuh anak anakmu! Jangan berteriak! Jangan membuat kegaduhan!" bentak Novi dengan mata melotot.Sandra berkeringat dingin. Ia melirik ke arah Ayunda."Jika kau menurut, maka semuanya akan jauh lebih mudah. Tapi jika kau berteriak teriak histeris, maka hal yang lebih buruk akan terjadi. Novi, nyalakan mobilnya!" seru Ayunda.Novi mulai menyalakan mesin mobil. Mobil berkendara pelan. Aryo yang sejak tadi mengamati mobil Ayunda, merasa terkejut saat melihat Sandra berada di dalam mobil bersama dengan Ayunda dan Novi."Untuk apa Kak Sandra pergi bersama kedua orang itu?" Aryo bermonolog.Merasa ada yang tidak beres, Aryo segera menggunakan masker hitam dan helm teropong, ia mengikuti arah kemana mobil Ayunda pergi.Detak jantung Aryo semakin kencang, ketika mobil Ayunda menuju ke luar kota." Kemana Ayunda akan membawa Kakak?" gumam Ar

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Pisau Tajam

    Aryo datang ke apartemen. Ia mengikuti arahan yang diberikan oleh Sandra. Hingga akhirnya mereka dapat bertemu dan mengobrol sebentar."Kakak, maaf jika aku mengganggu waktunya.""Tidak Aryo. Ayo silahkan duduk. Sekarang ceritakan tentang keputusanmu," sahut Sandra."Sebelumnya aku mau ceritakan ketika pertama kali aku pulang ke rumah setelah sekian lama aku terbaring di rumah sakit, aku menemukan puntung rokok di dalam asbak. Menurut Kakak, milik siapa puntung rokok tersebut?" "Entahlah, mungkin milik teman Wulan," jawab Sandra."Lalu yang lebih mengejutkan aku juga melihat kond*m yang tercecer di lantai kamar." Aryo menelan ludah."Bukankah itu hal biasa, jika di dalam kamar pasangan suami istri ditemukan benda itu?""Menurut Kakak, itu hal yang wajar? Tidak kah Wulan sudah menggunakan benda itu dengan lelaki lain?" jawab Aryo."Apa kau tak bisa bedakan, benda itu sudah digunakan atau belum? Jika benda itu su

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Membuntuti

    "DRrrrTtt " Suara pesan teks singkat masuk ke ponsel Sandra.Sandra melihat ponselnya dan dengan segera membaca isi pesan teks tersebut.<<[[Kak... aku ingin bertemu, ada hal yang ingin kubicarakan. Apa boleh aku datang ke rumahmu? ]]>> Aryo Send.Setelah membaca pesan teks singkat dari Aryo, Sandra langsung menghubunginya."Hallo Aryo. Ada apa?""Aku sedang memikirkan hubunganku dengan Wulan. Aku akan mengambil tindakan, tapi aku butuh bantuan dari Kakak.""Bantuan apa?""Aku tak bisa bercerita lewat telepon Kak.""Baiklah datang saja ke Apartemen Cattleya Posh." Sandra memberitahu tempat dimana ia tinggal."Hah?!! Tapi Kak... aku nggak tahu caranya masuk apartemen. Apalagi apartemen semewah itu.""Datang saja. Kau hubungi aku, jika sudah dekat, aku akan menunggumu di lobby."****Hari itu Ana dan Levin sudah masuk sekolah seperti biasanya. Kini ada Pak Man, supir pribadi , A

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Rencana Jahat

    "BRak!" "BRug!" "PRak!" Rayhan melempari pagar rumah Arya menggunakan bebatuan dan pelepah daun palem. Ia bahkan menendang tong sampah yang ada di depan rumah Arya. Hingga sampah berserakan dimana mana."Buka pintunya! Kalau kau memang lelaki, temui aku! Jangan seperti tikus yang bersembunyi di dalam lubang tanah!" teriak Rayhan, memaki.Meski telah berusaha dengan keras, Rayhan masih tak dapat bertemu dengan Arya. Ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke Rumah Besar Lantana.Di Rumah Besar Lantana, Novi masih ada di sana. Ia tengah berbincang dengan Ayunda."Kau masih di sini?" tanya Rayhan."Ya! tentu saja. Aku setiap hari ke sini untuk membantu Mama merawat Wulan," jawab Novi berdalih."Bagaimana, apa kau sudah bertemu dengan Arya?" tanya Ayunda.Rayhan menggelengkan kepalanya."Mereka itu takut, itu sebabnya mereka bersembunyi." "Kau tak perlu khawatir mengena

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Melabrak

    "Mama lagi bercanda kan!" sahut Rayhan."Bercanda? Untuk apa Mama bercanda! Mama bahkan sempat mengambil foto ketika mereka berdua sedang bermesraan! Sayangnya handphone Mama, rusak.""Dimana Mama melihat mereka berdua?""Mereka sedang makan malam romantis di Memories Hall and Resto.""Br3ng$3k!" Rayhan mengumpat."Mereka berdua punya hubungan spesial. Bukan hanya sekedar berteman. Sudahlah Ray. Biarkan saja mereka berdua. Untuk apa kau pikirkan Sandra? Ceraikan dia secara resmi dan menikahlah dengan Novi," ucap Ayunda seraya melirik ke arah Novi yang tersenyum mendengar ucapan Ayunda.Mendengar ucapan Ayunda, darah Rayhan makin mendidih. Ia masuk ke dalam mobilnya dan dengan secepat mungkin pergi menuju PT Angkasa Glori, tempat dimana Arya bekerja.Ia datang dengan wajahnya yang sudah merah padam. Rayhan menuju resepsionis dan bertanya dimana ruangan Arya."Dimana ruangan bos kalian?" tanya Rayhan dengan wajah

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Sumbangan Sp3rm@

    Bocah kecil itu ketakutan tapi ia juga penasaran dengan siapa yang datang bertamu malam malam begini.Namun karena rasa penasarannya jauh lebih besar dan mengalahkan rasa takutnya, ia berjalan mendekati pintu. Lalu mengintip dari lubang kunci.Levin melihat ada seorang laki laki berbadan besar berdiri di depan pintu dan wajah menggunakan topeng.Kali ini, nyali bocah kecil itu menciut. Ia berlari ke kamar Ibunya dan membangunkan Ibunya."Ma! Mama!" teriak Levin sambil mengguncang keras bahu Sandra.Sandra membuka mata. Ia melihat Levin bicara dengan cepat karena panik."Tunggu dulu, apa yang terjadi? Mama tidak paham.""Ada lelaki berbadan besar berdiri di depan pintu! Dia mencoba masuk ke sini!""Ceklek! Ceklek!" Kali ini suara berisik yang berasal dari gagang pintu juga terdengar oleh Sandra. Dan suaranya juga makin kencang."Kita harus melakukan sesuatu!" ucap Sandra.Sandra menelepon petuga

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status