Share

Bab 138

Author: Nadira Dewy
last update Huling Na-update: 2025-02-24 21:01:05

Kelly masih terbaring di tempat tidur rumah sakit, tapi tubuhnya semakin penuh luka dan rasa sakit yang luar biasa.

Ia bahkan tidak bisa lagi menggerakkan satu saja jarinya dengan baik.

Seluruh tubuhnya seperti remuk redam, bukan hanya karena kecelakaan yang dialaminya, tetapi juga akibat kemarahan Sebastian yang tidak terkontrol.

“Sa... kit...” keluh Kelly, tak berdaya.

Pria itu awalnya masih bersabar, menanyainya dengan nada dingin tentang keberadaan surat rumah dan barang-barang berharganya yang dicuri Kelly. Tapi wanita itu justru semakin keras kepala, dan terus saja menyalahkan William atas semua ini, seolah-olah William yang telah mengambil semuanya.

Sebastian tidak bodoh. Ia tahu Kelly hanya berusaha mengalihkan kesalahan agar selamat dari amukannya.

Namun, kesabaran Sebastian juga sudah pasti ada batasnya.

Saat Kelly tetap bungkam, Sebastian mulai menunjukkan betapa marahnya dia karena itu.

I
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 139

    William duduk santai di ruang kerjanya, segelas wine merah berputar di tangannya, sementara tatapannya terpaku pada layar besar yang menampilkan rekaman CCTV di rumah sakit tempat Kelly berada. Bibirnya melengkung membentuk seringai penuh kemenangan, merasa terhibur dengan yang dia lihat. Di layar itu, Sebastian tampak kehilangan kendali, tengah melampiaskan amarahnya pada Kelly yang masih terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit. Wanita itu nyaris tidak bisa bergerak, tubuhnya semakin penuh dengan luka, wajahnya pucat, dan matanya memancarkan ketakutan yang begitu jelas. “Ah… lihatlah,” gumam William, suaranya dipenuhi kepuasan. “Dulu kalian begitu kompak menjatuhkan ku, mencoba untuk menyingkirkan ku. Sekarang? Saling menghancurkan seperti ini.” Sebastian mencengkeram dagu Kelly dengan kasar, wajahnya dipenuhi kemarahan yang membara. “Dimana surat rumah ku itu, Kelly?!

    Huling Na-update : 2025-02-25
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 140

    Emily menghela napas lega setelah menekan tombol ‘kirim’ di layar ponselnya. Semua tabungan yang ia kumpulkan selama ini telah ia transfer kepada kedua orang tuanya, sepenuhnya. Kini, ia hanya berharap mereka bisa memulai hidup yang lebih baik di pedesaan, jauh dari intrik dan keserakahan yang dulu menguasai hati mereka. Tatapannya beralih ke jendela, memandangi langit senja yang perlahan berubah menjadi gelap. Dalam hatinya, Emily merasakan sedikit lebih ringan. Keputusan ini bukanlah hal yang mudah, tetapi ia tahu bahwa ini adalah yang terbaik untuk semuanya. Ia jelas tidak ingin membalas dendam, meskipun luka yang ditorehkan keluarganya masih ada. Sementara itu, Sean sudah membuat keputusannya sendiri. Pria itu akhirnya menerima tawaran dari Tuan Xavier untuk bergabung dengan perusahaan miliknya.Namun, bukan sebagai petinggi atau pemimpin, melainkan sebagai karyawan biasa, memulai semuanya dari bawa

    Huling Na-update : 2025-02-25
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 141

    Tuan besar menarik napasnya dalam-dalam, mengembuskan dengan berat. Ditatapnya Hendrick yang terus memohon, bersimpuh di hadapannya. Sebenarnya, sejak kecil ia hanya menganggap William saja sebagai cucunya. Namun, Nyonya besar selalu mengingatkan, dan harus bersikap adil mengingat Hendrick juga adalah cucu mereka. Namun, Tuan besar menyadari kalau feeling-nya memang benar. Hendrick adalah cucu yang sangat hebat membuat aib, bintang kesialan. “Hendrick, Kakek akan memberikan uang padamu, tapi Kakek tidak bisa memberikan lebih dari pada itu. Tapi, kalau Nenek mu Sudi mbantu, maka aku tidak akan ikut campur. Resikonya juga akan diambil oleh Nenekmu sendiri,” ucap Tuan besar. Pria itu memilih untuk segera bangkit, tidak tahan berlama-lama di sana. Melihat Hendrick membuatnya terluka, seolah merasakan penderitaan William, dan keluarganya oleh sifat Hendrick. Mirip seperti Kelly, iblis yang mel

    Huling Na-update : 2025-02-26
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 142

    Setelah mendapatkan kabar tentang keberadaan Kelly, Hendrick langsung saja menuju ke sana. Beberapa saat kemudian. Hendrick berdiri kaku di depan ranjang tempat ibunya terbaring tak berdaya. Napasnya tersengal, dadanya terasa sesak melihat kondisi Kelly yang lebih parah dari yang ia bayangkan. Wajah ibunya bengkak, memar keunguan hampir menutupi seluruh kulitnya, dan perban di kepala menunjukkan betapa fatalnya luka yang diderita wanita itu. Entah siapa yang berani melakukan semua itu. “Ibu…” Hendrick berbisik, suaranya bergetar. Air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya jatuh, membasahi masker yang menutupi sebagian wajahnya. “Kenapa bisa begini?” Kelly tidak bisa merespons. Matanya tetap tertutup, tubuhnya tak bergerak sedikit pun. Hendrick menelan ludah, lalu dengan cepat ia berbalik, melangkah keluar kamar untuk mencari dokter agar memberikan penjelasan padanya. Namun, saat ia keluar ke koridor, perasaan

    Huling Na-update : 2025-02-26
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 143

    Di kediaman William. Azura membuang napasnya. “Aku mengira kau benar-benar bahagia bersama suamimu itu, Emily. Dugaanku ternyata salah, ya?” ujar Azura. Emily baru saja menyampaikan tentang perasaannya saat ini. “Kalian jelas saling mencintai, tapi kalian memiliki banyak luka dan masalah. Aku tidak tahu sih apakah cinta memang bisa sekuat itu hingga membuat sepasang manusia yang saling mencintai bisa menjadi lebih kuat, namun aku berharap begitu.” Mendengar itu, Emily pun hanya bisa tersenyum kelu. Angin semilir yang menerpa wajahnya menjadi desiran menyejukkan perasaannya. Ada perasaan yang begitu dalam, sulit untuk diungkapkan melalui kata-kata. Azura meraih tangan Emily, menggenggamnya erat. “Emily, apapun keputusan yang akan kau ambil untuk masa depan mu, tentu saja aku akan mendukungnya. Tapi, kau juga harus memastikan bahwa keputusan mu itu ada

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 144

    Emily baru saja keluar dari kamar mandi ketika udara dingin menyentuh kulitnya yang halus dan mulus itu. Dengan cepat, ia meraih pakaian yang sudah disiapkan di atas tempat tidur, sementara matanya sempat melirik layar laptopnya yang masih menampilkan adegan dari film romansa kesukaannya yang tadi ia tonton. Tanpa sadar, ia tenggelam dalam pikirannya, membayangkan betapa indahnya kisah cinta dalam film romansa itu. Namun, lamunannya langsung buyar seketika. Pintu kamarnya sedikit terbuka tanpa suara, dan dalam hitungan detik, tiba-tiba sebuah lengan kuat melingkari pinggangnya dari belakang. Emily terlonjak kaget, nyaris menjatuhkan pakaian yang sejak digenggamnya. “W–William?” gumamnya dengan suara sedikit tercekat. Pria itu hanya tersenyum kecil, tanpa memberi kesempatan bagi Emily untuk berkata lebih jauh, tangannya dengan cepat meraih pakaian yang ada di tangan istrinya. Menguasai pergerakan. Em

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 145

    Pagi itu, Emily tidak melihat William begitu bangun tidur. Rasanya makin aneh saja hubungan mereka, tapi Emily rasa yang bisa dilakukannya sekarang adalah bersabar. “Sudahlah... Lebih baik aku pergi belanja saja dengan Azura,” ucapnya lirih. Tidak ingin membuang waktu karena merasa kesepian, Emily pun memutuskan untuk segera bangkit. Menuju ke kamar mandi, dan akan segera bersiap setelahnya. Emily langsung keluar dari kamar, berniat menghampiri Azura. Namun, hal itu gagal dilakukannya. “Nyonya,” ucap seorang pelayan yang datang bertepatan dengan Emily keluar dari kamar. “Ada apa?” tanya Emily. “Ada Nyonya besar di ruang tamu, beliau sudah menunggu anda. Katanya, ada hal penting yang ingin beliau bicarakan dengan anda,” ucap pelayan itu lagi. Emily menganggukkan kepalanya. “Baiklah.” Emily duduk dengan tegak, berusaha menjaga ketenangannya di hadapan

    Huling Na-update : 2025-02-28
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 146

    Ucapan Nyonya besar benar-benar tidak bisa dilupakan barang sedetikpun. Karena itu, Emily jadi kehilangan minat untuk pergi berbelanja. Azura menghela napasnya. Saat ini dia dan Emily berada di taman samping rumah. Azura hanya bisa menemani sahabatnya itu yang kini tengah menangis. “Emily, aku mengerti bagaimana perasaan mu. Tapi, aku harap kau jangan terlalu larut dalam kesedihan ini. Bagaimanapun, akan lebih baik kalau kau membicarakan ini dengan William nanti,” ucap Azura. Mendengar saran itu, Emily segera menggelengkan kepalanya. Diusapnya air mata yang masih berjatuhan di wajahnya. “Aku tentu saja sudah tahu seperti apa jawaban yang akan Wiliam berikan. Selain marah, William pasti akan memaksaku untuk terus berada di sisinya.” Azura terdiam. Dia tidak terlalu paham hati manusia lain, tapi anehnya dia seperti merasakan benar emosi yang Emily rasakan saat ini.

    Huling Na-update : 2025-02-28

Pinakabagong kabanata

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 280

    Sudah dua minggu berlalu. Elle kini benar-benar seperti kehilangan harapan. Kabar tentang Lavine sama sekali tidak ada, seolah pria itu lenyap begitu saja dari dunia. Nomor ponsel Lavine tetap tidak bisa dihubungi, bahkan lewat jalur lain pun tidak membuahkan hasil apapun. Rose sempat mencoba menghibur Elle, mengatakan mungkin Lavine pergi untuk alasan pribadi. Tapi di hati kecilnya, Elle tahu ini lebih dari sekadar ‘pergi tanpa pamit.’ Ada sesuatu yang terjadi, tapi entah apa itu. Setiap malam, Elle duduk di ruang tamu apartemennya, menatap layar ponsel yang kosong. Pesan terakhir dari Lavine tetap utuh, tidak bertambah sama sekali. Di kantor, Elle memang tetap tampil profesional. Namun mereka yang mengenalnya dengan baik, seperti Rose dan beberapa staf dekat, bisa melihat ada perubahan di mata Elle. Tatapannya sering kosong, sering kali terdiam lama tanpa ia sadari.

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 279

    Elle berlari menyusuri bibir pantai, memanggil-manggil nama Lavine dengan suara parau. Pasir basah mengotori kakinya, dan ombak kecil terus menerpa kakinya yang makin gemetar. Malam semakin larut, suasana pantai yang tadinya meriah berubah sunyi dan mencekam. Rose yang mengejar dari belakang segera mengambil ponselnya. Dengan tangan yang bergerak gugup, ia menghubungi pusat keamanan setempat. “Ini darurat!” seru Rose kepada petugas yang mengangkat telepon. “Kami telah kehilangan seseorang. Kami butuh bantuan pencarian segera di sekitar area pantai!” Petugas itu segera mengonfirmasi laporan Rose dan mengerahkan beberapa anggota tim penyelamat yang memang sudah bersiaga di lokasi acara tersebut. Sementara itu, Elle terus mencari, matanya nanar menatap setiap sudut pantai. “Lavine, jawab aku...! Dimana kau sekarang...” Elle hampir menangis. Dia terus berlarian,mencari ke manapun yang bisa di jangkau.

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 278

    Dengan luka di lengannya yang terus mengalirkan darah, Lavine tetap berusaha tenang. Ia tahu, jika membuat keributan, orang-orang di area barbeque bisa panik dan suasana akan menjadi kacau. Ia menekan lukanya dengan kain yang ia temukan di sekitar tempat sampah, lalu menyusuri lorong belakang penginapan menuju jalan alternatif ke kamarnya. “Badjingan itu... jangan harap kau bisa mengelak kali ini,” batin Lavine. Langkahnya cepat dan sigap meski tubuhnya terasa lemas. Beberapa kali ia berhenti untuk memastikan tidak ada lagi yang mengikutinya. Begitu sampai di kamar, ia langsung mengunci pintu dan menahan napas sejenak, berusaha memproses apa yang barusan terjadi. Sebelum melakukan yang lain, ia cepat mengambil ponselnya, menghubungi Jordi. “Jemput aku sekarang. Seseorang mencoba untuk membunuhku. Aku di pantai...” Setelah selesai menghubungi Jordi, Lavine membuka laci dan mengambil kotak P3K yang tersedia di kamar itu, l

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 277

    Lavine terbahak-bahak melihat bagaimana Elle terus-menerus mual sambil memegangi perutnya yang sakit. Cara Lavine mengendarai boat sebelumnya memang sangat ekstrem dan tidak stabil, membuat Elle kewalahan menahan rasa pusing dan mual. Elle menoleh dengan wajah kesal, lalu memukul lengan Lavine pelan. “Kau sengaja ya melakukan itu, biar aku muntah?” gerutunya. Lavine hanya tertawa makin keras sambil mengangkat tangan, pura-pura minta maaf. “Sumpah, aku cuma ingin memberikan sebuah pengalaman seru!” katanya, masih dengan nada menggoda. “Tapi, sepertinya terlalu seru untukmu, ya? Hahaha.....” Elle menghela napas panjang, lalu duduk kembali sambil menenangkan perutnya. “Pengalaman seru katamu... aku hampir mati mabuk laut,” gumamnya pelan. Lavine hanya bisa tersenyum geli, menatap Elle yang masih cemberut tapi dalam hatinya justru terlihat manis saat marah-marah seperti itu.

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 276

    Elle tersenyum kecil tanpa sadar, matanya mengikuti setiap langkah Lavine yang berjalan dengan santai mendekatinya. Pria itu tampak sangat berbeda dari biasanya, setelan santainya kali ini justru membuatnya terlihat semakin menarik. Celana pendek berwarna netral, kemeja polos berlengan pendek yang sedikit tergulung di lengan, serta rambutnya yang berantakan ditiup angin, semua itu berpadu sempurna dengan kacamata hitam yang bertengger di wajahnya. Elle menggelengkan kepala pelan, berusaha menepis pikirannya sendiri yang makin tidak karuan belakangan ini. “Apa yang sebenarnya aku pikirkan, sih? Bisa-bisanya aku memiliki perasaan aneh ini?” gumamnya di dalam hati. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu memalingkan pandangannya, berharap detak jantungnya bisa kembali tenang. Tapi dari sudut matanya, ia tahu, Lavine menyadari pandangan yang tertuju padanya sejak tadi. Lavine tersenyum lebar saat akhirnya bisa d

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 275

    “Kenapa kau tidak membalas pesan dariku?” Lavine menghela napas. “Takutnya kau cuma terpaksa mengajak saja, jadi aku tidak membalas pesan mu.” Elle pun berdecih sebal. “Sejak kapan kau peduli sekali dengan pendapatan ku? Bukanya kau hobi melakukan apa yang ingin kau lakukan tanpa peduli pendapat orang lain?” Mendengar itu, Lavine pun terkikik sendiri. “Ya ampun... Sekarang ini kau sudah sangat memahami ku, ya? Duh... jadi tersanjung. Kau pasti banyak memperhatikan ku belakangan ini, ya?” Elle menghela napas dengan ekspresi wajahnya yang sebal. “Gila kau ini. Mau atau tidak? Ada banyak kegiatan seru yang akan dilakukan dengan para staff kantor. Aku juga sudah menyiapkan door prize, loh...” Lavine tersenyum, sejak tadi terus mengamati ekspresi wajah Elle yang seperti berharap padanya. “Baiklah...” Setelah selesai berbicara dengan Elle, Lavine masuk ke dalam mobilnya dengan gerakan malas. Jordi, yang sudah menunggu di b

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 274

    Sore itu, langit tampak mendung ketika Lavine melangkah keluar dari gedung apartemennya. Dengan jas hitam dan kemeja yang sedikit terbuka di bagian atas, ia tampak seperti biasa, sangat santai, tapi menyimpan ketegangan yang jelas tidak akan tampak di permukaan. Di dalam mobil, Jordi menyetir tanpa banyak bicara. Lavine duduk bersandar, menatap keluar jendela sambil mengetukkan jari ke paha dengan irama acak. “Kira-kira kali ini dia ingin membahas apa lagi ya? Bisnis? Atau mungkin ada hubungannya dengan Elle? Hah! Tidak sabaran juga, aku jadi ingin cepat sampai.” katanya setengah bercanda, setengah kesal. Jordi melirik dari kaca spion. “Mungkin Tuan Ramon mulai sadar siapa yang sebenarnya punya andil besar dalam banyak hal akhir-akhir ini, Tuan.” Lavine hanya tertawa kecil, nada suaranya penuh ironi. “Hah! Kalau dia sadar, mungkin itu karena dia kepepet. Bukan karena dia benar-benar melihat.

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 273

    Rayn meninggalkan gedung perkantoran MJW dengan perasaan yang begitu menyesakkan. Pembicaraannya dengan Elle tidak berakhir seperti yang diinginkannya. Begitu sampai di dalam mobil, Rayn yang sangat kesal itu tidak lagi bisa menahan diri. Bukk!!! Dipukulnya kemudi mobilnya beberapa kali untuk melampiaskan amarah. “Badjingan!!!” teriaknya. “Kenapa... kenapa kau harus bisa melampaui ku, anak brengsek? Jelas-jelas yang mengalir di dalam tubuhmu adalah darah kotor dan rendahan, darah seorang pelacur yang menjijikan! Kau harusnya hidup dengan segala hinaan, berani sekali kau mengambil posisi yang harusnya menjadi milikku?!” Rayn merasa sudah benar-benar dikalahkan. Tatapan mata Elle saat bicara padanya tadi seolah telah menunjukkan bahwa Rayn bahkan tidak bisa lebih baik daripada Lavine. Grettt... Tangan Rayn terkepal erat. Matanya yang masih menyalak marah itu mulai bersia

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 272

    Esok harinya, di gedung MJW. Elle menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi kerjanya, memandangi Rose dengan ekspresi datar. “Kau yakin itu dari Rayn? Kakak tirinya Lavine?” tanyanya pelan. Rose mengangguk. “Ya, dikirim langsung atas nama Tuan Rayn. Dikirim pagi-pagi sekali, bahkan sebelum staff lengkap datang, Nona.” Elle menarik napas dalam, sedikit tidak nyaman. Dia tahu Rayn bukan tipe pria yang melakukan sesuatu tanpa maksud tersembunyi. Elle kemudian berdiri dan melangkah ke luar ruangannya. “Ayo, aku ingin lihat sendiri seperti apa lukisan yang dia berikan padaku,” ucapnya dingin. Sesampainya di lobi, matanya langsung tertuju pada lukisan besar yang diletakkan rapi di atas meja resepsionis. Pigura mewah, warna-warna kuat, dan goresan yang jelas menunjukkan keahlian pelukisnya. Namun, tidak ada yang membuat Elle terpikat walaupun dia sampai memicingkan matanya. “Cantik, tapi sayangnya sama sekali tidak menyentuh,” gumamnya,

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status