Home / Romansa / Gairah Cinta Sang Penggoda / 1 || Bartender Misterius

Share

Gairah Cinta Sang Penggoda
Gairah Cinta Sang Penggoda
Author: Black Aurora

1 || Bartender Misterius

Author: Black Aurora
last update Last Updated: 2023-06-06 22:51:00

"Satu... dua... tiga!"

Gadis seksi bersurai panjang itu segera memutar botol bir kosong dengan posisi rebah di atas meja bartender.

Malam ini ia ingin menghabiskan waktu untuk bercinta dengan salah satu dari tiga lelaki tampan yang mengerubunginya dengan tatapan lapar.

Si Baju Hitam, si Mata Sipit, dan si Suara Lembut.

Kia sama sekali tidak mengingat nama mereka, akibat efek alkohol yang telah hampir mengambil alih seluruh fungsi otaknya, jadi dia menamakan ketiga lelaki itu berdasarkan penilaian subyektif. Alias semaunya.

Botol bir itu pun mulai berputar, dan Kia tertawa geli saat salah seorang lelaki mengecup lehernya dengan penuh nafsu.

"Berhenti, Suara Lembut! Dilarang sentuh kecuali kamulah pemenangnya." Gadis cantik bergaun hitam ketat itu pun menjambak kasar rambut lelaki yang curang dengan mencuri start.

Kia tersenyum ke arah lelaki itu, lalu mengusap bibirnya. "Jika kamu yang menang, maka malam ini aku adalah milikmu seorang," bisiknya mesra dengan nada seduktif. "Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau padaku, Sayang."

Ah, benar. Dia tidak akan rugi sama sekali.

Tiga lelaki ini sangatlah tampan, dan Kia hanya ingin bersenang-senang sepuasnya. Lupakan Alex--brengsek--Guntoro yang sudah berani meninggalkannya demi menikahi wanita pilihan orang tuanya!

'Lihat saja, Alex. Akan kukirimkan fotoku bersama lelaki yang tidur denganku, dan kita lihat apakah kau akan tetap bertahan menikah dengan jalang itu!' Batin Kia antara geram dan panas oleh amarah.

Kia pun kemudian mengalihkan tatapannya kepada botol bir yang masih bergerak di atas meja, namun pergerakannya terlihat mulai memelan.

Hingga akhirnya, botol kaca itu pun berhenti bergerak.

Kia menelengkan kepalanya, merasa bingung ketika ujung mulut botol bir itu saat ini menghadap ke arah...

...seorang lelaki berseragam bartender yang berdiri di balik meja, dan ikut membalas tatapannya.

Alis Kia yang melengkung indah sontak terangkat naik. "Wow," ucapnya sambil mendengus geli. "Well, tampaknya pemenangnya sudah ketemu."

Si Baju Hitam-lah yang paling terlihat gusar dari ketiga lelaki yang sama-sama kecewa itu. Lelaki itu menjulurkan tangannya menyeberangi meja panjang bartender untuk merenggut kerah kemeja putih Sang pramusaji minuman. Alkohol tampaknya ikut mempengaruhi pola pikirnya yang kalut karena kalah oleh seseorang yang tak berarti di matanya.

"Katakan kau tidak akan menerima tawaran Nona ini," ucap Si Baju Hitam dengan suara menggeram kepada Bartender itu.

Si Bartender hanya tersenyum malas, lalu dengan sengaja kembali menatap Kia dari ujung kepala hingga pinggangnya, karena dari pinggang ke bawah tertutup meja.

"Maaf, tapi hanya lelaki buta dan tidak normal yang bisa menolak tawaran semenggiurkan ini," ucapnya dengan seringai yang menghiasi wajahnya. "Aku terima tawaranmu, Nona."

Si Baju Hitam pun terlihat makin naik pitam mendengar perkataan Sang Bartender yang seolah mengabaikan peringatannya. Sambil mengumpat keras, lelaki itu pun sontak melayangkan tinjunya kepada Bartender.

"Aarrgghh!!" Teriakan kesakitan pun terdengar, disertai suara derak mengerikan dari tulang yang patah.

Kia pun seketika mengerjap kaget saat melihat pemandangan di depannya. Sejak kapan Bartender itu membuat sebelah sisi wajah Si Baju Hitam menempel di atas meja, dengan tangan yang dipiting kuat? Saking cepatnya, Kia bahkan tidak melihat gerakan Si Bartender!

Anehnya, tak ada satu pun pekerja club atau pun bagian keamanan yang berusaha memisahkan Bartender itu dengan Si Baju Hitam, padahal dia terlihat sangat butuh bantuan.

"Jangan menyentuhku, kecuali kamu ingin kehilangan fungsi salah satu tanganmu," guman pelan namun penuh ancaman dari Si Bartender di telinga Si Baju Hitam yang meringis menahan sakit di tangannya.

"Oke. Aku menyerah, tolong lepaskan... ini sakit sekali," mohon lelaki berbaju hitam yang kini malah berbalik berada di posisi yang terjepit.

Namun alih-alih langsung melepaskan, Si Bartender itu malah mengangkat wajahnya dan menatap ke arah Kia. "Bagaimana, Nona? Apa dia harus saya lepaskan, atau sekalian saya hancurkan tulangnya saja?"

Kia mengangkat alisnya tinggi-tinggi, lalu melipat kedua tangannya di depan dada. "Apa barusan kamu meminta pendapatku?" Tanya gadis itu memastikan.

Sikap tubuh Kia itu membuat dadanya semakin membusung, sedikit mencuat dari kerah gaunnya yang rendah, menampakkan belahan indah berbalut kulit mulus tanpa cela dengan warna seputih susu.

Seringai di wajah Bartender itu pun semakin melebar melihat pemandangan indah di depan matanya. "Ya, saya meminta pendapat Anda."

Suara serak dan dalam milik Si Bartender itu membuat sesuatu terasa menggelitik di dalam perut Kia. Mendadak tenggorokannya terasa kering, terutama ketika untuk yang kesekian kalinya ia beradu tatap dengan lelaki itu.

Gadis berambut panjang itu pun mendehem pelan untuk mengusir desir-desir aneh yang tiba-tiba terasa di jantungnya. 'Cuma efek alkohol,' guman Kia dalam hati.

"Lepaskan dia," ucap Kia tegas, setelah beberapa saat diam untuk menguasai diri.

Lelaki Bartender itu pun kemudian mengangguk pelan, dan tak lama kemudian ia benar-benar melepaskan Si Baju Hitam. Tampak kedua temannya, Si Mata Sipit dan Si Suara Lembut, membantu lelaki malang itu untuk berdiri. Tak perlu menunggu waktu lama, ketiga lelaki itu pun pergi di bawah tatapan pengunjung club yang mendapatkan tontonan gratis.

Kia menatap kepergian ketiga lelaki itu sembari berdecih pelan. Dasar pengecut, apa mereka tak ada niat untuk duel dengan bartender yang membuat teman mereka terluka? Bukannya biasanya seorang teman akan membela harga diri temannya? Entahlah. Mungkin pikirannya yang kacau saja yang beranggapan begitu.

Kia terkesiap ketika merasakan seseorang yang mendadak telah berdiri di sampingnya. Ternyata lelaki itu melompati meja bartender dengan mudahnya, dan kini menatap Kia sambil menyeringai tipis.

Gadis itu memutar kedua bola mata. "Dasar pamer," desisnya sembari mencebik, membuat Bartender itu tertawa pelan.

"Sekarang bagaimana, Nona?" Tanya lelaki itu dengan sisa tawa kecil yang masih menguar dari bibirnya. "Apa kita langsung check-in ke hotel, atau Anda mau minum-minum dulu?"

Kia menumpukan sikunya ke atas meja, lalu menaruh satu sisi wajahnya di telapak tangan. Menatap ke arah lelaki di depannya dengan sorot tertarik.

"Siapa kamu sebenarnya?" Tanya gadis itu penasaran, lalu mengulurkan tangannya satu lagi ke wajah lelaki itu. Telunjuk Kia menyusuri pelipis dan turun ke pipi Si Bartender, lalu mengelis bibir melekuk di atas dan membusur di bawah milik lelaki itu. Seksi sekali.

"Kamu terlalu tampan untuk menjadi seorang Bartender. Hm... apa kamu juga berprofesi ganda sebagai seorang gigolo?" Tanya Kia antusias. Dia belum pernah mengenal seorang gigolo sebelumnya. Dan jika benar lelaki ini gigolo, maka itu akan menjadi sebuah keberuntungan baginya. Seorang gigolo pasti bisa memuaskan hasratnya.

Lelaki itu menangkap jemari Kia yang mulai nakal bergerilya di dadanya dengan gerakan-gerakan zig-zag yang membuat darahnya berdesir. Lalu dengan tetap menatap lekat mata Kia, ia pun mengecup jemari gadis itu.

"Aku adalah milik Anda seorang, Nona. Aku akan jadi apa pun yang Anda inginkan," ucapnya, dengan sengaja mengulang perkataan yang sama yang sebelumnya diucapkan Kia kepada Si Suara Lembut.

Kia pun tertawa mendengarnya. "Tampan dan humoris. Ah, kamu sangat sempurna, Sayang." Kia pun segera turun dari kursi bar stool-nya, hingga tak pelak kini ia berdiri sangat dekat dengan lelaki itu. Aroma perpaduan musk dan kayu-kayuan yang lembut namun maskulin samar-samar terhidu olehnya. Aroma yang cukup menyenangkan, dan Kia menyukainya.

Gadis itu berjinjit untuk berbisik kepada Bartender itu karena tinggi badan mereka yang cukup jauh. "Bawa aku dari sini, bawa aku sejauh mungkin... hingga tak ada seorang pun yang bisa menemukan kita."

BERSAMBUNG

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Milly Balango
wow tantangan nih
goodnovel comment avatar
Soraya Ulfha
bartender bukan sembarang bartender...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   2 || Byantara

    Kia merasakan seperti ada sekelumit memorinya yang hilang karena kepalanya yang sangat pusing akibat alkohol.Yang ia ingat terakhir kali, adalah ketika Bartender tampan itu menghajar Si Baju Hitam. Lalu Kia membisikkan kalimat dengan nada mesra penuh rayuan kepada lelaki itu, yang memintanya untuk membawa gadis itu pergi sejauh mungkin agar tidak ada yang bisa menemukan mereka. Lalu... lalu??Kia mengerang pelan, saat tikaman rasa sakit yang menghujam kepalanya terasa sangat nyeri bagaikan ribuan jarum tajam menusuk kulitnya. Gadis itu pun perlahan membuka mata, dan tersentak kaget.Karena sepasang mata sekelam malam dan sedingin es, tengah beradu pandang dengannya. Sontak saja Kia menatap kondisi dirinya dan lelaki yang masih berpakaian lengkap. Oh, mereka belum melakukan apa pun. Gadis itu mengenyit. "Uhm... Si Bartender kan?" Tanyanya sambil berusaha memijat pelipisnya yang sakit."Ini dimana?" Tanya Kia lagi, setelah menyadari bahwa dirinya tengah terbaring di atas sebuah ranja

    Last Updated : 2023-06-06
  • Gairah Cinta Sang Penggoda   3 || Tergoda

    Napas Kia mulai memburu dan pendek-pendek, seiring dengan semakin cepatnya gerakan jemari Byan di tubuhnya. Kenikmatan yang ia rasakan membuat Kia menggigit pelan bahu Byan tanpa sadar. Kia serasa tenggelam di dalam lautan kenikmatan, tak butuh waktu lama bagi gadis itu untuk mencapai ledakan puncak kenikmatan yang memporak-porandakan otak dan tubuhnya. Jemari mahir Byan yang bergerak liar membuat Kia meneriakkan nama lelaki itu dikala terjangan hasrat menyerbunya. Byan menyeringai puas, kala melihat bagaimana tubuh seksi Kia menggelinjang, melengkung dengan sensual. Dorongan untuk mencicipi cita rasa Kia begitu kuat, hal yang membuatnya langsung membawa jemarinya sendiri ke mulutnya.Kia masih mengatur napasnya yang pecah berantakan karena pelepasan, saat maniknya yang sayu menangkap Byan yang menikmati jari-jarinya yang mengkilap basah. Gadis itu pun terkesima saat melihatnya. "Kenapa?" Tanya Byan saat mendapati Kia yang lekat menatapnya. "Kamu nggak jijik?" Tanya Kia heran."

    Last Updated : 2023-06-06
  • Gairah Cinta Sang Penggoda   4 || You Made Me A Bitch

    Kia mengguman lirih dengan manik yang masih terpejam seperti seseorang yang sedang mengigau. Namun beberapa saat kemudian, kelopak matanya pun perlahan mulai terbuka.Uh, pegal sekali. Seluruh tubuhnya bagai habis melakukan olahraga ekstrim yang overexpose. Tapi jika dipikirkan lagi, bukankah memang apa yang ia dan Byan lakukan agak terbilang ekstrim?Fiuh. Lelaki itu benar-benar membuatnya kelelahan dengan staminanya yang luar biasa seperti kuda jantan liar. Bisa dibilang, servis yang Byan lakukan membuat Kia sangat terpuaskan sekaligus melelahkan. Ya, sampai sekarang pun Kia sangat yakin jika bartender tampan bernama Byantara itu juga pasti berprofesi ganda sebagai gigolo kelas atas. Bibir sensual itu melengkungkan senyum, saat mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Byan pasti sedang membersihkan diri. Kia bermaksud untuk beristirahat selama beberapa saat lagi, ketika mendengar dengung suara ponselnya bergetar pelan. Dengan menghela napas malas, Kia meraih pouch ke

    Last Updated : 2023-06-07
  • Gairah Cinta Sang Penggoda   5 || Sampai Gila

    Kia telah berdiri tepat di depan pintu Penthouse Alex dengan sikap kaku.Sejenak ia menghela napas pelan, berusaha untuk tidak berlari sejauh mungkin dari sini, hal yang sesungguhnya sangat ingin ia lakukan. Ia terlalu sakit. Terlalu patah hati, di saat cintanya kepada lelaki itu tidak sanggup membuat Alex menjadikannya pendamping dan lebih memilih wanita yang dipilihkan oleh orang tuanya.Brengsek. Pengecut. Pembohong.Kia masih mengalamatkan sejuta makian untuk lelaki yang juga atasannya itu, atas seluruh waktu dan perasaan yang sia-sia yang selama ini ia berikan. Alex membuat Kia mengira bahwa lelaki itu benar-benar mencintainya, hingga Kia pun rela memberikan kesuciannya karena terlalu terhanyut pada rayuan pengacara tampan itu. Lagipula siapa yang tidak akan tergoda pada Alex Guntoro yang bukan hanya tampan dan berkarisma sebagai seorang pengacara yang cukup dikenal di negara ini? Kia sendiri pada awalnya juga sebenarnya diam-diam mengidolakan lelaki itu, dan bersorak gembira

    Last Updated : 2023-06-25
  • Gairah Cinta Sang Penggoda   6 || Sosok Di Balik Pintu

    "Uuhh..."Byan menyeringai senang mendengar desahan lembut Kia akibat perbuatannya yang sejak tadi terus menggempur tubuh sensual itu. Kia menggelinjang dipenuhi keringat yang menetes membasahi kulit putih mulus tanpa cela, terlihat berkilau indah dan membuat Byan ingin melahapnya lagi dan lagi. Dia baru pemanasan dan belum masuk ke hidangan utama, sengaja berlama-lama untuk bisa menikmati Kia yang lezat. Sejak bertemu kembali dengan wanita impian yang telah mengembalikan hasratnya sebagai lelaki, kali ini Byan bertekad tidak akan membiarkan Kia pergi lagi begitu saja. Byan membiarkan wanita itu mengira bahwa dirinya adalah lelaki yang menjajakan hasrat untuk mendapatkan uang, alias gigolo. Entah kenapa, perasaannya justru mengatakan bahwa Kia akan langsung pergi dan menghilang jika Byan mengakui dirinya adalah seorang CEO, alih-alih gigolo.Kia bukan jenis wanita yang mencari lelaki yang akan membiayai hidupnya. Bahkan Byan melihat seperti ada sesuatu yang disembunyikan oleh Kia

    Last Updated : 2023-06-26
  • Gairah Cinta Sang Penggoda   7 || Murka

    A-Alex?!" Byan mengernyitkan keningnya saat mendengar suara Kia yang lirih dan tercekat. Sontak lelaki itu pun ikut menoleh ke arah screen, yang menampilkan sosok seseorang yang ia kenal sebagai seorang pengacara terkenal pemilik jasa penasihat hukum Guntoro & Partners Law Firm yang berdiri di depan pintu apartemen.Byan pun seketika mengalihkan pandangannya ke arah Kia yang terdiam mematung dengan wajah pucat menatap ke layar kecil. Sudah ia duga, Kia pasti ada hubungannya dengan Alex Guntoro. Yang ia tahu dari berita yang beredar di publik, Alex akan menikah dalam waktu dekat. Dan wanita yang akan lelaki itu nikahi bukanlah Kia. Tapi kenapa justru Kia memegang black card milik Alex? Tidak mungkin Kia adalah saudara dari Alex, karena jelas-jelas mereka berdua memiliki ras keturunan yang berbeda. Alex bermata agak sipit khas keturunan Chinese, sementara Kia memiliki mata yang besar berkilau indah. "Kia? Ada apa?" Byan bertanya seolah dia tidak mengenal Alex yang masih berdiri samb

    Last Updated : 2023-06-27
  • Gairah Cinta Sang Penggoda   8 || Siapa Lelaki Itu?

    FLASHBACK SEMALAM SEBELUMNYA... Alex benar-benar terkejut ketika ia sampai di penthouse-nya, dan melihat situasi yang kacau balau di sana. Semula ia mengira telah menjadi korban perampokan, namun lelaki itu sangat terkejut saat memeriksa rekaman CCTV.Tampak sesosok wanita cantik sedang mengamuk dengan melemparkan semua barang dan perabotan di sana. Terlihat marah, gusar dan akhirnya... terduduk dan menangis di atas lantai.Kia. Serasa hatinya ikut tercubit, Alex pun terpaku melihat bagaimana wanita yang selama ini menjadi pacarnya itu terlihat hancur. Kia yang selama dua tahun berhubungan dengannya, pasti merasa kesal karena pada akhirnya Alex malah menikahi wanita lain pilihan orang tuanya.Lelaki bermanik monolid itu pun menarik napas, dan segera meraih ponselnya untuk menghubungi Kia. Namun ternyata ponsel wanita itu tidak aktif.Mungkin Kia masih marah.Alex pun bergegas melangkahkan kakinya keluar dari penthouse setelah menyambar kunci mobil dari meja. Tak ia pedulikan lagi ko

    Last Updated : 2023-06-27
  • Gairah Cinta Sang Penggoda   9 || Kupu-kupu Bersayap Biru

    "Jadi namanya Byan?" Alex mengucap dengan nada dingin, sedingin sorot yang menguar dari manik monolid-nya yang tertuju ke wajah Kia.Gadis itu pun sontak merutuki kebodohannya. Sial. Tanpa sadar, bayangan Byan melintas begitu saja di dalam pikirannya tanpa bisa Kia cegah. Tapi kenapa harus keceplosan sih? "Tidak masalah jika kamu tidak ingin mengatakannya, Kia. Karena aku pasti akan menemukannya." Alex membuka jas abu-abunya dan dengan kasar melemparnya ke lantai. Lelaki itu masih menatap tajam Kia sembari jemarinya sibuk melepaskan kancing kemeja. Tatapannya dipenuhi oleh kemarahan, ego seorang lelaki yang ingin menjadi lebih baik dari siapa pun di mata wanitanya. Alex merasa terluka dan kesal ketika sedang menikmati kelembutan tubuh Kia, dan gadis itu malah menggumankan nama pria lain. Seolah Kia begitu terhanyut dan hanya ingat pada permainan ranjang si lelaki brengsek yang bernama Byan itu!Alex telah melucuti seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya dan juga tubuh Kia dengan c

    Last Updated : 2023-06-29

Latest chapter

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   35 || Kamulah Alasannya (Tamat)

    "Byan!" Suara yang memanggilnya itu membuat Byan mengangkat wajahnya yang semula tertunduk dalam kalut. Lelaki itu pun berdiri dari duduknya di atas sofa panjang rumah sakit tempat penunggu pasien yang sedang berada di ruang emergency. Tak terkira betapa leganya dirinya melihat wajah secantik bidadari dengan sosoknya yang akan selamanya sempurna di matanya itu, kini tengah memeluk dirinya dengan erat.Byan menghirup aroma lembut rambut istrinya yang sejenak mengalihkan gelisahnya, memberikan suntikan adrenalin yang kembali memimbulkan asa yang semula telah surut. Byan membuka mulutnya, untuk mengeluarkan suara serak yang dipenuhi kecemasan mendalam. "Kia, ayah..." "Ayahmu akan baik-baik saja," potong Kia. Ia mengeratkan pelukannya sebelum mulai melepasnya perlahan sembari mendongakkan wajahnya, hingga kini ia beradu tatap dengan wajah tampan suaminya yang kini terlihat murung. Satu tangannya terulur untuk mengusap pipi Byan. Seulas senyuman manis ia berikan untuk suaminya, berha

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   34 || Infark Miokardial

    Kedua lelaki itu saling menatap dengan sorot yang dipenuhi oleh permusuhan. Perkataan telak dari Byan barusan sebenarnya cukup membuat batin Alex goyah, namun lelaki itu sepertinya menolak untuk menyerah. Meskipun harapan yang semula hadir karena ia meyakini bahwa janin yang dikandung Kia adalah miliknya, kini menjadi semu. Seiring dengan penyesalan demi penyesalan yang saat ini memenuhi benaknya.Alex mengutuk diri sendiri yang begitu bodohnya karena telah menyia-nyiakan Kia, setelah kehilangan membuatnya sadar bahwa sesungguhnya ia mencintai gadis itu. Alex mengira bahwa Kia hanyalah "ngambek" padanya, karena ia tidak bisa memberi status yang jelas untuk Kia dan malah hendak menikahi Tessa.Ia pun mengira bahwa Kia hanya ingin bermaksud membuat dirinya cemburu dengan mendekati Byan, karena Alex yang berkeyakinan jika Kia juga masih mencintainya.Namun kabar berita yang diberikan oleh Bara membuat Alex sangat terkejut. Ketika berita pertama yang ia dengar adalah Byan yang membawa K

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   33 || Yakin

    "Morning, my sexy wifey." Suara berat yang berbisik lembut di telinganya itu membuat Kia seketika terbangun. Ia sedang menguap, ketika bibir Byan mengecup dadanya dengan bertubi-tubi dan membuat Kia tertawa pelan. Wanita itu lalu tersenyum dan mengelus rambut lebat lelaki itu yang masih asyik berkelana di dadanya dan tidak terlihat ingin beranjak. "Byan." "Hm?" Kia terdiam sebentar, seperti sedang berpikir untuk menyusun kalimat yang tepat. Namun akhirnya ia pun menyerah, karena kehamilan ini membuat kepalanya terasa agak pusing di pagi hari untuk berpikir terlalu berat. "Uhm... sampai kapan kita di sini?" Kia pun akhirnya menyuarakan pertanyaan yang terus berputar di dalam benaknya secara gamblang. "Di sini?" Ulang Byan yang telah mengangkat kepalanya dari dada Kia dan menatap istrinya sambil menaikkan alis. "Maksudmu di Bali? Atau di resort?" "Di Bali. Maksudku, sampai kapan kita di Bali," sahut Kia cepat. Ia tahu resort ini memiliki arti yang sangat dalam bagi Byan,

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   32 : Momen Istimewa

    Sempurna.Kia tak bisa menemukan kata yang jauh lebih tepat untuk mendeskripsikan semua yang sedang terjadi hari ini... selain tanpa cela.Semua yang ia pandang terlihat begitu indah dan memukau. Bunga-bunga berwarna putih, merah muda lembut, kuning pucat dan biru muda menghias seluruh ruangan yang menjadi dekorasi acara pernikahannya hari ini.Manik coklat sayu itu pun mengerjap pelan seolah tak percaya, karena kalimat yang dalam hati ia ucapkan sendiri barusan.Pernikahannya.Selama seminggu penuh kemarin, dirinya dirawat di rumah sakit karena dokter menyarankan Kia untuk total bedrest, sebagai upaya untuk menjaga kehamilannya yang masih muda dan agak rentan.Lalu ketika ia telah diperbolehkan untuk pulang, tiga hari kemudian Byan pun mengundang Om dan Tantenya Kia yang bernama Burhan dan Ana untuk datang ke Bali. Mereka berdua adalah satu-satunya keluarga Kia yang tertinggal, setelah ayahnya meninggal ketika Kia masih kecil dan ibunya juga telah berpulang beberapa tahun yang lalu.

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   31 || Kesempatan Kedua

    Kia bernapas pelan sebelum perlahan ia membuka kedua matanya. Posisi kepalanya yang bertumpu di atas lengan Byan terasa sangat nyaman, begitu pun halnya dengan 'selimut hidup' yang semalaman mendekap tubuhnya erat, seolah tak ingin kehilangan. Untuk kali ini, Kia-lah yang lebih dulu terbangun dibandingkan Byan selepas mereka tertidur setelah puas bercinta.Gadis itu pun sontak mendongak, untuk menatap seraut wajah tampan Byan yang masih terlelap dengan pulasnya.Bibir penuh Kia pun melukiskan sebuah senyuman, ketika teringat kembali pada perkataan yang semalam dengan sengaja diucapkan berulang-ulang oleh Byan. "I love you, Kia." Mengingat kembali suara berat dan maskulin Byan berucap lembut menyuarakan isi hatinya, membuat Kia larut dalam kebahagiaan yang merasuk ke dalam sukma.Tahu jika ia tidak akan pernah merasa bosan mendengar kalimat itu. Tidak, selama hanya Byan-lah yang akan selalu mengucapkannya.Apakah boleh jatuh cinta bisa terasa seindah ini?Rasanya seperti seumur hid

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   30 || My Destiny

    Pintu itu terbuka dari luar, berbarengan dengan masuknya kedua sosok dari arah luar ke dalam ruang Presidential Suite.Mereka sama-sama diam tanpa bersuara berjalan menuju ke arah master bedroom, meskipun dengan suara-suara di dalam benak masing-masing yang ribut. "Aku mau menelepon dulu," ucap Byan kepada Kia yang sejak tadi mengekorinya karena tangannya yang terus digenggam.Gadis itu mengangguk perlahan sambil tersenyum. "Aku akan menunggumu di balkon." "Kamu tidak perlu kemana-mana, Kia. Percakapan ini bukanlah rahasia," tegas Byan dengan maniknya yang kelam menatap Kia lekat-lekat, mencoba menggali apa yang sedang dipikirkan oleh gadisnya yang mendadak menjadi pendiam itu."Tidak apa-apa, Byan. Aku cuma mau menghirup udara segar saja," kilah Kia beralasan.Byan terdiam sesaat tanpa lepas mamandang wajah cantik yang dengan senyuman yang memikat, namun lelaki itu sangat menyadari bahwa sesungguhnya dibalik itu Kia sedang menyembunyikan sesuatu. 'Bara sialan! Ini semua gara-gara

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   29 || Makan Malam Penuh Ketegangan

    Byan dan Kia berjalan bersama menuju bagian restoran dengan spot khusus VIP, yaitu sebuah ruangan mewah berkapasitas 25 orang yang memiliki privasi.Malam ini Kia benar-benar terlihat menawan. Make up yang terpulas di wajahnya semakin menonjolkan kecantikannya yang bernilai sempurna. Pun dengan gaun hitam off-shoulders yang dibelikan Byan, terlihat sempurna mengikuti lekuk tubuhnya.Meskipun penampilannya tanpa cela, namun jangan tanyakan tentang kondisi jantungnya yang sejak tadi tak henti berdebar, meskipun Byan terus berusaha meyakinkan dirinya bahwa tak ada yang perlu dicemaskan."Itu mereka." Byan menunjuk kepada sekelompok orang yang sedang berdiri sembari mengobrol, Tampak mereka semua sedang menikmati segelas cocktail di tangan masing-masing.Sambil memeluk lengan kanan Byan, Kia berusaha berjalan dengan langkah yang anggun dan meyakinkan, walaupun saat ini rasanya ia seperti ingin terjungkal oleh kakinya sendiri saking gugupnya.Seorang gadis muda berparas sangat cantik berus

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   28 || Pertemuan

    Byan membukakan pintu kamar Presidential Suite-nya, ketika mendengar suara denting bel dari arah sana.Setelah merapikan sedikit selimut yang menutupi tubuh Kia dan memastikan bahwa gadis itu masih nyenyak tertidur, Byan pun segera melangkahkan kaki keluar dari master bedroom menuju pintu."Halo. Selamat malam, Byan," ucap seraut wajah yang tersenyum kepada Byan dari balik pintu.Byan membalas senyum ramah lelaki paruh baya itu. "Silahkan masuk, Dokter Indra," ucapnya mempersilahkan.Dokter Indra adalah petugas kesehatan yang telah lama bekerja di Resort milik keluarga Samudra. Mereka berdua pun kemudian masuk ke dalam lalu duduk di sofa besar dari bahan kulit mewah berwarna coklat tua.Dokter Indra menaruh tas berisi peralatan dokternya di atas meja, lalu menatap lekat perban di tangan kanan Byan yang mulai berubah warna karena darah yang merembes di sela-sela kainnya."Boleh saya lihat tanganmu?" Pintanya.Byan mengangkat tangannya yang terluka, melirik sekilas perbannya yang basah

  • Gairah Cinta Sang Penggoda   27 || Cinta Yang Menyakitkan

    "Aku baik-baik saja, Sayang. Jangan menangis lagi, ya?" Byan menyeka air mata yang sejak tadi mengalir dari manik coklat sayu milik Kia. Gadis itu tak hentinya menumpahkan cairan bening dari matanya sejak tadi, sebagai efek perasaan lega yang luar biasa bercampur shock yang masih tersisa."A-aku tidak... tidak bisaa berhenti, Byan. Hiks. Air mataku... terus keluar..." Gadis bersurai panjang yang masih terisak itu pun akhirnya didekap erat oleh Byan. Kia langsung melingkarkan kedua tangannya di pinggang lelaki itu.Matanya yang basah dan berkilau karena air mata menatap Byan sendu. "Aku benar-benar lega karena kamu berhasil mengalahkan mereka, Byan. Tapi di sisi lain... tanganmu... hiks..." Kia mengalihkan pandangannya ke tangan kanan Byan yang dibalut perban. Tangan itu terluka karena Byan refleks menangkis pisau yang hendak dihujamkan ke kepalanya.Tangisan Kia yang malah semakin meraung membuat Byan tertawa kecil. "Hei, tanganku cuma luka ringan saja, Kia. Tidak apa-apa, dalam bebe

DMCA.com Protection Status