Share

Bab 128 # Tabrakan Maut

Hujan deras yang semakin mengguyur jalanan kota membuat suasana semakin menyeramkan. Hari sudah semakin malam, tidak ada satu kendaraan pun yang melintasi jalan, selain iring-iringan mobil sang Nyonya besar.

Butiran-butiran air hujan berdengung, menciptakan suara memekakkan telinga ketika menyentuh bagian atap mobil yang berlapis baja.

Kaca depan tertutup oleh tetes-tetes air yang berputar-putar, seiring dengan sapuan wiper yang bergerak ke kiri dan ke kanan. Jarak pandang sopir menjadi sangat terbatas, sehingga membuat perjalanan semakin berisiko.

"Pak, tidakkah kita menepi dulu?" tanya Arren yang mulai mengkhawatirkan kondisi jalanan yang kian membahayakan.

"Tidak, Nona. Kita tidak bisa mengambil resiko. Saya akan menyetir dengan hati-hati," ucap sang sopir dengan tegas.

"Benar, Arren. Jika kita berhenti, akan bahaya," sahut Clark yang juga menyetujui ide sang sopir.

Meski pelan, mereka harus tetap bergerak, supaya tidak memberikan kesempatan bagi penjahat untuk mengejar mereka
De Lilah

Ayo kirimkan gem untuk cerita ini.  Tinggalkan ulasan bintang 5 ya biar semangat nulisnya.  Terima kasih, telah membaca☺  

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status