Share

Kepergian Kai

KEPERGIAN KAI

"Lancang sekali dirimu," ujar Gendhis.

"Pilihannya hanya dua, makan sendiri atau aku menyuapi mu? Hanya Itu pilihannya," perintah Mulki.

Gendhis terdiam, ada rasa panas yang menjalar entah apa. Perasaannya kali ini dia benar-benar menemukan sosok Rio di diri Mulki, Rio yang selalu memaksanya melakukan sesuatu demi kebaikannya sendiri. Hal itu membuat Gendis tambah sakit, mengingat Kai pun ada karena Rio. Tak terasa air matanya menetes mengingat semua kenangannya dengan Rio.

"Sudah jangan menangis lagi. Memang enak makan sambil menangis itu? Akan tambah menyesakkan. Ayo sini makan," ajak Mulki. Mulki membuka Styrofoam yang berisi nasi goreng itu dan menyerahkan pada Gendhis.

"Kamu harus makan separuhnya ya? Kau mau?" tanya Gendis.

"Aku tak akan habis," ucap Mulki.

"Boleh! Taruh sana saja tapi, sisihkan di bagian lain. Mana enak makan di campur- campur," ucap Mulki.

"Oh ya aku membelikanmu ju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status