Tidak ada suami di dunia ini yang menginginkan istrinya menderita. Tentu saja mereka mengedepankan kesejahteraan serta ketentraman mereka.Suami mendambakan yang terbaik bagi istrinya. Kecuali suami yang luput dari tanggung jawab serta tak tahu diri.Pun Mark, dia juga mengharapkan istrinya bahagia. Tak ada masalah serta orang ketiga yang mengusik hidupnya."Cukup!"Dan kali ini Mark pun merasa terusik, karena Ibunya telah lancang turut serta dalam rumah tangga yang masih seumur jagung itu.Dengan teganya Mely menampar keras Maria, gadis pilihan putranya yang beberapa waktu lalu resmi menjadi istrinya. Hati Mark terluka sakaligus sakit."Mark, kau membela wanita tidak tahu diri ini? Gara-gara dia, nama baikmu tercemar!" seru Mely, meninggikan suara.Sementara Maria masih belum tahu apa yang sebenarnya terjadi pada suaminya.Susah payah Mark menutupi masalah yang mencuat, Mely justru merusak segalanya. Membongkar berita dari sosial media di depan Maria."Mom!" balas Mark tak kalah emos
Kecurigaan Leo terhadap Casandra sejatinya cukup mendasar. Mengingat bagaimana karakter wanita tersebut dalam berusaha merebut Mark kembali.Di sisi lain, Casandra diketahui memiliki hubungan relasi yang cukup baik dengan wartawan dan media. Sehingga mudah bagi Leo untuk menebak siapa pelaku di balik berita tersebut."Bagaimana pendapat Anda terkait Tuan Mark dan istrinya? Apakah Anda mengenal istri Tuan Mark sebelum mereka menikah?"Perhatian Mark dan Leo teralihkan pada berita yang tayang dalam televisi."Mohon maaf, saya tidak tahu menahu soal masalah mereka. Saya yakin kalian pasti hanya salah paham terhadap istri Mark. Bukankah kalian tahu, bahwa dia tidak mungkin menikahi sembarang wanita?" jawab Casandra terhadap salah satu wartawan yang mengajukan pertanyaan padanya.Saat ini wanita itu tengah menghadapi beberapa media yang sengaja ia temui untuk menunjukkan sisi baik dirinya."Lalu apakah benar istri Tuan Mark pernah menjadi wanita penggilan?" Pertanyaan wartawan kali ini suk
Plak!Dua kali tamparan keras mendarat sempurnah di kedua pipi Maria yang sedang membuat makan siang untuk suaminya.Hari ini, tepat dua minggu perkara isu tentangnya tersebar luas di sosial media. Namun, sampai detik ini juga Maria masih belum tahu menahu ihwal berita tersebut.Sebagai suami, Mark masih bungkam. Entah sampai kapan ia merahasiakan hal ini dari istrinya sendiri. Sementara Mark pun masih belum menemukan solusi.Isu itu bagai bola liar yang bergulir panas. Sehingga banyak masyarakat yang menghujat Maria. Bahkan para Investor satu per satu mulai menarik saham mereka. Entah apa yang sedang direncanakan oleh Mark, hingga membiarkan masalah ini terus berlarut-larut.Lihatlah Maria, dia selalu menjadi kambing hitam Ibunya bila ada Investor yang menarik saham mereka. Wanita paruh baya tersebut akan datang menyambangi kediaman Sang putra. Lalu mencari menantunya untuk disiksa selayaknya hewan."Dasar wanita tidak tahu diri! Kau benar-benar wanita pembawa sial! Karena kau, semua
"Tolong maafkan aku, Sayang. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku hanya tidak ingin kau terluka. Itulah sebabnya aku menyembunyikan masalah ini darimu. Anggap saja aku pengecut, tapi semua ini aku lakukan demi kebaikan kita berdua. Banyak media yang ingin mengambil keuntungan dari masalah ini. Kau pasti sangat terkejut pada pemberitaan itu. Sekali lagi tolong maafkan aku. Aku tidak ingin kehilangan dirimu."Panjang lebar Mark memohon maaf Maria. Sebab, ia tidak ingin masalah itu berujung pada perpisahan. Mark tidak akan sanggup menghadapinya kelak.Maria adalah hidupnya, belahan jiwanya. Maka bila sampai wanita itu memutuskan untuk pergi. Maka apalah artinya dia tanpa Maria."Lalu mengapa kau menunggu sampai orang lain yang memberitahuku? Tidakkah kau memikirkan bagaimana sakitnya perasaanku saat ini? Aku benar-benar kecewa padamu, Mark." Lagi-lagi Maria mengungkap kekecewaannya terhadap Sang suami.Tidak peduli seberapa panjang lebar Mark menjelaskan padanya. Saat ini Maria masih ing
Konferensi pers berlangsung selama dua jam lebih. Dan berakhir dengan kedamaian. Dimana rasa penasaran semua orang terutama para wartawan telah terjawab.Mark tampak tenang saat melakukan klarifikasi tersebut. Sedangkan Maria akhirnya bernapas lega setelah beberapa waktu merasakan ketegangan.Pun Mely yang menyaksikan wawancara eksklusif itu dari rumah. Meski demikian, wanita paruh baya tersebut tetap tidak merestui pernikahan putranya bersama Maria. Casandra merupakan harga mati yang ingin dijadikan menantu asli.Begitu juga dengan para pelayan Mark. Mereka bersorak gembira ketika proses wawancara itu usai. Sebab, masalah yang membelenggu majikan mereka telah cleare."Terimakasih, Tuhan. Engkau telah membuka mata orang-orang itu." Terutama Rebeca. Gadis itu nyaris menitikan air mata begitu melihat Maria yang tersorot kamera tengah mengembus napas lega."Maria brengsek! Pelacur! Pencuri! Aku tidak akan membiarkan hidupmu tenang kali ini. Tertawalah sepuasmu, karena setelah ini kau ak
Casandra menyeringai sembari meminum air putih pemberian Maria. Ia merasa, bahwa wanita itu telah termakan umpannya."Maria, kita lihat saja. Sampai dimana keyakinanmu terhadap Mark setelah ini. Aku jamin, kau pasti akan keluar dari rumah ini begitu kau kena jebakanku," bisik Casandra di dalam hati."Siapa yang membuat berita itu? Apa nama perusahaannya? Biar aku tuntut mereka!" Mark tidak suka basa-basi. Ia pun langsung meminta keterangan Casandra terkait perusahaan media cetak yang menulis berita tentang mereka."Sial! Apakah Mark benar-benar akan menuntut mereka? Mengapa aku tidak memikirkan ini sebelumnya?" Namun, Casandra enggan untuk membeberkan nama perusahaan tersebut. Sebab, ia tidak memikirkan hal ini sebelumnya.Tentu saja wanita itu tidak ingin masalah ini melebar hingga kemana-mana. Sebab, akan berujung kerugian pada perusahaan tempat wartawan sewaannya bekerja."Apa kau ingin menghancurkan pekerjaan orang? Bagaimana dengan keluarga mereka? Apa kau ingin periuk mereka tak
Hari itu merupakan hari yang membahagiakan bagi Casandra. Sebab, berhasil mengakrabkan diri kepada Mark. Sehingga kepercayaan pria tersebut pelan-pelan mulai kembali padanya.Memang tidak sepenuhnya percaya, tetapi setidaknya ada peluang untuk memenangkan hati lelaki itu.Mereka pun menemui wartawan sewaan Casandra. Dan membereskan segala kericuhan sekaligus menghapus cuitan tangan orang itu di media cetak.Mereka membuat kesepakatan dan mengakhirinya dengan tebusan tak sedikit.Sejujurnya Mark merupakan pihak yang dirugikan dalam hal ini, karena harus menggelontorkan uang untuk membayar wartawan tersebut.Sedangkan nama baiknya tercemar. Rumah tangga menjadi taruhannya. Padahal seharusnya dia lah yang menuntut wartawan gadungan tersebut.Dalam kesepakatan itu pula, wartawan berjenis kelamin laki-laki itu berjanji tak akan memuat berita palsu lagi terkait Mark dan Casandra, pun Maria.Bila ia melanggar, maka nasib pria tersebut akan berakhir tragis."Syukurlah masalah ini terselesaika
Waktu terus berlalu. Hingga tak terasa usia pernikahan Mark dan Maria telah memasuki enam bulan.Hubungan bersama Casandra pun kian membaik. Maria dan wanita itu semakin akrab.Pun Mark yang telah berbesar hati memaafkan segala kesalahan Casandra di masa lalu.Kini mereka membuka lembaran baru dengan kehidupan masing-masing.Namun, obsesi Casandra akan mantan kekasihnya itu masih terpatri di dalam hati. Tak ada yang berubah dari keinginannya.Casandra tetap memimpikan sosok Mark untuk dijadikan pendamping hidup.Itulah sebabnya ia rela menjadi wanita bermuka dua di depan Maria dan Mark. Sembari menunggu waktu yang tepat untuk membidik sasaran."Besok produk baru kita akan segera diluncurkan. Semua persiapan telah matang. Investor, jumlah produksi, dana, serta sarana dan prasarana sudah teratasi dengan baik. Namun, ada satu kendala yang bisa berefek besar pada peluncuran produk kita," papar Leo kepada Mark saat mempresentasekan hasil kerjanya."Apa itu? Bukankah baru saja kau katakan,