Share

Chapter 77.

"Sudah, Nak. Kita ikhlaskan saja apa yang sudah terjadi. Ayah udah tenang di alam sana."

Mengetahui pak Danu meninggal dunia satu persatu tetangga mulai datang untuk membantu mengurus jenazah yang akan dimakamkan.

Perasaan Natasya tidak enak terhadap temannya itu dari semenjak Naura pulang dari rumah dia belum sempat untuk menghubungi dia.

Dia mengambil ponsel yang terletak di atas meja kecil di dalam kamarnya dan menghubungi Naura.

Satu kali panggilan tak ada jawaban darinya, Natasya mengulang panggilan untuk yang kedua kalinya.

"Nak, itu hand phone kamu berbunyi," kata bu Ningrum yang sudah bisa menerima kenyataan. Naura melihat siapa yang memanggilnya.

"Natasya."

"Halo, iya, Sya?"

Suara parau itu membuat Natasya mengerutkan keningnya, dia mengira kalau temannya itu sakit akibat terjebur di kolam renang kemaren.

"Nau, kau kenapa? Apa kau sakit?" Naura menggeleng. "Ayah, Sya. Ayah meninggal dunia."
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status