Share

Chapter 34.

"Aunty dengar! Kau tidak perlu memikirkan soal itu. Yang terpenting sekarang kau baik-baik saja." Pandangan itu terasa sendu tapi bu Ningrum cuma bisa menunduk malu.

Sampai di rumah Sean hanya mengantar bu Ningrum sampai di depan rumah. Dia harus meneruskan perjalanannya kembali untuk menemui tuan Erdo.

"Selamat datang, Tuan Sean. Apa kabar?" Tuan Erdo basa basi.

"Untuk apa kau memanggilku kemari?"

"Ada yang mau aku tunjukan padamu, masuklah." Sean mengikuti tuan Erdo masuk.

Dia memperlihatkan jejeran senjata api itu pada Sean, padahal dia tidak tertarik sama sekali. Dari awal Sean tidak berniat untuk itu kalau bukan karena jebakan tuan Erdo.

"Anda lihat! Barang-barang milik kita sebagian sudah siap dijual, saya minta live anda untuk iklan promosi."

"Apa-apaan ini? Live-ku?"

"Iya, live anda, Tuan. Karena saya yakin produk ini akan laris manis jika disertai dengan live anda. Banyak konsumen yang akan membelinya."

"Apa kau sudah gila! Itu sama saja kau merusak nama baik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status