Share

Chapter 33.

"Hadiah untuk orang special, semoga kau menyukainya, Tuan Sean Alexander!"

Hanya kalimat itu yang tertulis dalam selembar kertas putih berukuran kecil yang memerah akibat terkena darah bangkai ayam di dalam kotak.

Tiada nama si pengirim bangkai tersebut, Bertha mendadak mual-mual. Dia berlari masuk ke toilet lalu muntah-muntah di dalamnya.

"Kalian bereskan semua ini."

"Siap, Tuan," jawab Gordon dan Dolgo serentak.

Sean masuk ke dalam ruang kerja dan berfikir, satu persatu nama musuhnya dia seleksi ternyata bukan hanya satu orang yang dia curigai.

"Kau lihat, Bily! Barang kita telah diproduksi banyak sekali, aku tinggal mengekspor ke luar negeri, dan konsumen pasti suka setelah tau siapa yang memproduksi senjata api ini." Tuan Erdo tertawa lepas dengan beberapa anak buah di belakanganya.

Pengusaha yang kini berada di gudang miliknya, terdapat banyak senjata api dari berbagai jenis tertata rapi di dalam sebuah etalase besa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status