Share

Bab 74

Mau tidak mau akhirnya Amira harus mengikuti langkah Erzhan hingga keduanya duduk bersisian di dalam mobil. “Kenapa menangis?” Perhatian pria ini tercuri pada mata sembab Amira.

Wajah Amira segera berpaling. “Bukan urusan kamu!” ketusnya karena dia harus membuat Erzhan menjauhinya jika dia tidak berhasil menjauhi si pria seperti saat ini, saat Erzhan terus mengejarnya.

“Baiklah, aku tidak akan bertanya apapun lagi tentang privasi kamu. Tapi berhentilah menjauhiku.” Erzhan tidak berbasa-basi. Tatapan matanya terus mengarah pada Amira walaupun si gadis tidak memandangnya.

“Aku tidak mau bertemu denganmu lagi!” Sikap Amira semakin ketus dan dingin.

“Apa karena pertemuan dengan orangtuaku yang membuat kamu begini” Abaikan papa, sudah berulang kali aku katakan.”

“Kamu yang harus aku abaikan.” Leher Amira tidak pernah menoleh sedikit pun pada Erzhan.

“Ami, aku mohon, jangan seperti ini terus ....” Erzhan tidak enggan memohon, tetapi hanya pada Amira dan Maria.

Amira hendak meninggalkan mobi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status