Share

Bab 105

Amira merespon cepat karena perasaan bahagia. “Kakak akan segera ke rumah Mama!” riangnya. Namun, saat ini Erzhan mengerutkan dahinya.

‘Sejak kapan Amira bersemangat menemui ibu tirinya?’ Erzhan ingin meluncurkan larangan, tetapi dirinya tidak memiliki hak hingga kesana.

Panggilan telah terputus. Saat ini Amira melukis wajah cerah. “Tasya bilang mama merindukanku, mama juga akan meminta maaf.”

Mobil yang dikendarai Erland segera menepi. Kemudian menatap Amira dengan serius. “Kamu mau menemui mama kamu?”

“Iya. Kenapa kamu berhenti, apa kamu tidak akan mengantar sampai ke gedung? Rumah mama tidak jauh dari gedung,” heran Amira pada sikap dan reaksi Erzhan.

“Bukan begitu. Tapi kamu ingat kan bagaimana cara mama tiri kamu memperlakukan kamu? Apalagi akhir-akhir ini mama kamu mencoba menjual rumah peninggalan mendiang papa kamu. Andai aku tidak membelinya, sekarang rumah kalian sudah berada di tangan oranglain.”

“Iya, aku ingat semuanya,” sendu segera membuncai hingga wajah ceria yang baru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status