...
Lima hari sudah Awan tidak masuk kuliah, Calista semakin merasa tidak tenang dan tidak bisa berhenti memikirkan mahasiswa ganteng yang telah mencuri ciuman pertamanya itu. Semua pesan WA yang dikirimkannya pada Awan, sudah berubah menjadi status terbaca dengan dua centang biru. Parahnya, Awannya hanya membalasnya begitu singkat yang dikirimnya menjelang dini hari tadi, 'Aku baik-baik saja.'
What?
Bagaimana bisa Calista menerima jawaban semacam itu?
Awan bahkan tidak menjelaskan alasan kenapa Ia tidak masuk kuliah selama beberapa hari terakhir dan hari ini bahkan lima hari sudah, Awan bolos tanpa surat keterangan apapun.
Calista tentu saja menjadi wanita yang begitu gelisah dengan ketidak hadiran Awan. Ia masih merasa, alasan Awan tidak masuk kuliah selama beberapa hari terakhir, karena dia merasa bersalah dan tidak berani menemui dirinya.
Apa Calista marah? Tentu saja, Ia marah karena Awan telah mencuri ciuman
"Cerita dulu yuk!" Ajak Rani dengan suara lembut. Kali ini, ekspresinya lebih jujur dan sama sekali tidak bermaksud menggoda Calista. Ia tidak ingin mencandai Calista lebih jauh dan ingin membuat teman dosen yang sudah dianggap sebagai sahabat dekatnya itu bisa bersikap lebih tenang seperti dirinya yang sebelumnya."Cerita? Cerita apaan? Jangan bilang kamu mau curhat." Calista coba tersenyum dan menggoda balik Rani. Tapi, Ia mengikuti saran Rani dan duduk kembali dikursinya. Cuma kali ini, kursi mereka agak berdekatan sehingga mereka bisa bicara lebih dekat tanpa perlu mengeraskan suara karena jarak meja yang terpisa beberapa meter."Bukan Aku, tapi kamu.""Lah, kok Aku? Aku tidak ada masalah yang perlu dicurhatin, Ran. I am okay." Ujar Calista menegaskan kalau Ia seolah baik-baik saja."Ada masalah atau tidak, kamulah yang lebih tahu. Ayo lah, Calista. Kita itu sudah dekat disini selama dua tahun. Kamu tuh bahkan sudah kuanggap seperti saudaraku
"What? Serius kamu ciuman dengan mahasiswamu itu, Calista?" Ekspresi Rani begitu terkejut."Ssst, suaramu, Ran." Calista dengan cepat menutup mulut Rani sambil mewaspadai sekelilingnya.Beruntung, itu adalah jam istirahat dan hanya mereka berdua didalam ruangan. Tidak terbayang, jika ada dosen atau orang lain yang sampai tahu tentang tragedi ciuman tersebut."Hehehe, maaf-maaf!" Ujar Rani sambil mengacungkan dua jari."Aku beneran gak nyangka, temanku yang polos ini sudah melakukan ciuman pertamanya. By the way, enak gak ciuman sama brondong?" Tanya Rani dengan ekspresi jahilnya."Ih, apaan sih. Aku tuh lagi serius tau. Malah bercanda." Balas Calista sewot."Iya-iya, maaf. Tapi kalau menurutku sih ya, hal yang wajar bagi seorang wanita pernah ciuman dengan cowok. Meski dalam kasusmu itu terjadi karena tragedi, bahkan banyak yang telah melakukan lebih jauh dari itu. Eh.." Rani melihat ekspresi Calista yang melotot tajam pada
Semenjak Awal kedatangan Calista ke kampus JIU, tidak sedikit dosen pria yang masih lajang coba mendekatinya, namun Calista tidak sedikitpun membalas perhatian mereka.Bahkan selama Rani dekat dengan Calista saja, tidak sedikit pria yang mengirimkan hadiah yang ditujukan secara langsung pada Calista dan mereka rata-rata memiliki latar belakang serta karir yang menakjubkan. Lagi-lagi, dosen cantik itu mengabaikannya. Sampai-sampai julukan 'bidadari dingin' melekat padanya.Meski begitu, tidak sedikitpun mengurangi jumlah penggemar pria yang mengharapkan bisa dekat dengan Calista.Disisi lain, setelah merenungkan kata-kata sahabatnya, tampak senyum percaya diri Calista mulai kembali."Eh, dah main senyum-senyum saja. Memang kamu sudah memutuskan mau pilih siapa? si brondong atau CEO misterius nih?" Tanya Rani penasaran.Calista mengulum senyum sambil memainkan bola matanya, "Ada deh. Tapi, thanks yah, Ran. Aku jadi lebih tenang sekaran
Seakan tidak ingin melewatkan proses yang sedang berjalan, asisten dokter bagian rekam medis mengambil kamera dan mendekatkannya pada tubuh pasien. Tapi, proses pemulihan tubuh Awan sudah selesai dan hanya darahnya yang masih tersisa diluar tubuhnya. Sementara semua luka yang dideritanya sudah pulih seperti orang yang tidak pernah mengalami luka sama sekali."Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya salah seorang dokter masih saja sulit mempercayai penglihatannya. Tapi fakta telah menunjukkan sesuatu yang mustahil menurut mereka, benar-benar telah terjadi. Sehingga sulit bagi mereka untuk coba menyangkalnya.Menyadari jika hal ini begitu mustahil, Dokter yang menjadi ketua tim operasi dengan cepat mengumpulkan semua orang. Ia berkata, "Jangan sampai kejadian ini bocor keluar. Kita harus merahasiakannya.""Tapi, Dok. Ini adalah penemuan yang sangat menakjubkan dalam dunia kedokteran. Kita harus meneliti pasien dan bisa menemukan formulanya. Bayangkan, betapa banyak pas
...Awan masih setengah sadar, ketika Ia merasakan sebuah bibir lembut menyentuh bibirnya.Bibir tersebut terasa begitu kenyal dan sedikit lembab. Awalnya hanya menempel biasa, lalu perlahan mulai mengulum pelan tepian bibir Awan.Awan mengerang pelan, Ia masih merasa jika itu hanyalah mimpi biasa. Tapi begitu matanya mengerjap pelan dan mulai terbuka, Ia masih bisa merasakan jika bibir lembut yang tadi menciumnya buru-buru terlepas.Sampai akhirnya, mata Awan terbuka dengan sempurna dan perlahan Ia menyadari jika saat itu sedang berada dalam ruangan rumah sakit. Didekatnya ada seorang gadis imut yang sedang menemaninya."Luna?""Eh, K-kak Awan sudah sadar?" Ucap Luna gugup. Ia tampak salah tingkah, sehingga Awan menyadari jika ada yang salah dengan sikap adiknya yang terlihat tidak biasa itu."Kamu kenapa, dek? Mana yang lainnya?" Tanya Awan begitu mendapati ternyata hanya ada Luna seorang diri menungguinya."Gak apa-apa
Luna sering curhat tentang dirinya dan juga teman-temannya. Jadi Awan tahu siapa saja cowok yang naksir serta teman-teman yang dekat dengan adiknya itu. Hal yang wajar, Luna termasuk gadis tercantik diantara teman-teman seusianya, wajahnya imut dengan tubuh ramping dan sangat proporsional dengan tinggi tubuhnya, serta sifat yang polos dan apa adanya. Sehingga tidak heran jika banyak cowok yang menyukai adik sepupunya itu."Siapa bilang, justru kakak itu adalah role model yang sempurna sebagai cowok idaman para wanita. Teman-temanku banyak yang suka sama kakak kok, mereka bahkan terang-terangan memintaku untuk bisa jadi comblang mereka.""Ah, masa? Terus, kenapa kamu tidak pernah mengenalkan mereka pada kakak? Asik juga nih bisa pacaran dengan gadis masih abg, hehehe." Goda Awan."Tidak-tidak, mana bisa begitu." Sergah Luna dengan cemberut. Ia tidak rela jika kakaknya sampai pacaran dengan teman-temannya."Mereka itu keganjenan. Nanti kalau kakak
Semua orang tampak bersemangat begitu mengetahui jika Awan telah sadar. Ternyata Haris benar-benar melakukan apa yang semalam diucapkannya pada Awan. Setelah para petinggi menyerahkan token ketua Klan yang menandakan resminya Awan sebagai ketua resmi klan, mereka menyebarkan informasi penunjukan ketua baru secara secara cepat dan terorganisir.Alhasil, satu jam setelah Awan diberitakan sadar. Satu persatu orang penting di kota Kembang ini mulai berdatangan untuk menunjukkan tanda penghormatannya. Tidak hanya para pejabat, politisi, pengusaha dan bahkan para pengusaha besar ikut hadir menemui Awan.Jika saja Joe tidak segera mengambil inisiatif untuk menahan mereka semua, dengan alasan memberi waktu bagi Awan untuk beristirahat, maka mungkin akan banyak orang penting lainnya yang akan datang.Sekarang, Awan dan keluarga Joe lengkap berada di dalam ruangan. Disana juga nampak, ada Pak Tomo, mantan Seventh Devil yang sekarang menjadi salah satu tetua Klan,
Dilain sisi, Awan terlihat bersemangat. Masalah pakaian sudah terpecahkan, Ia langsung meyambar pakaian yang disodorkan Neo dan berlari ke kamar kecil untuk salin.Melihat Awan yang benar-benar tidak lagi bisa dihentikan, semua orang terlihat tidak berdaya dan hanya bisa bersabar.Saat Awan keluar dan sudah berganti pakaian, Joe masih coba menghentikannya dengan mengingatkan, "Awan, masalah peresmian ketua sangat mendesak. Kamu harus mengatur waktu dan mempersiapkan diri untuk itu."Awan berhenti sejenak dan berpikir cepat, Ia beralih pada Joe dan memegang bahu omnya tersebut, "Paman, Aku punya tugas untukmu.""Eh?"Jelas saja Joe terkejut dengan respon cepat Awan. Ia tidak menyangka, justru sebagai ketua yang belum dilantik Awan justru memberi tugas pertama untuknya. Namun Ia sama sekali tidak bisa membantah, karena sebagai ketua klan, Awan memiliki wewenang untuk itu."Paman, tolong atur saja waktunya. Aku pasti akan hadir saat pelan
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi