Begitu Gumara melepaskan kendalinya atas tubuh Awan dan kembali ke tempatnya bersemayam, raga Awan langsung ambruk ke tanah seperti boneka yang tiba-tiba kehabisan baterai.
Seluruh luka-luka yang diderita akibat pertarungannya dengan Kevin Soze dan yang lainnya, kini terbuka lebar. Sehingga dalam sekejap tubuhnya sudah dipenuhi oleh darah. Meski luka-luka yang terlihat parah tersebut tidak sampai merenggut nyawanya.
Gumara yang telah menggunakan raga Awan sebelumnya, hanya mampu menutupi lukanya sementara. Namun dengan tidak adanya Huo dalam tubuh Awan dalam rentang waktu cukup lama, sehingga kemampuan regenerasinya tidak bekerja. Sehingga, begitu Gumara melepaskan kendalinya atas tubuh Awan, semua lukanya langsung kembali terbuka.
Neo dan Devi yang semula berlutut kaku diatas tanah, begitu Gumara menghilang, tubuh mereka kembali normal. Keduanya langsung syok begitu melihat Awan yang terbaring diatas tanah dengan tubuh bersimbah darah.
Tanpa berpik
...Lima hari sudah Awan tidak masuk kuliah, Calista semakin merasa tidak tenang dan tidak bisa berhenti memikirkan mahasiswa ganteng yang telah mencuri ciuman pertamanya itu. Semua pesan WA yang dikirimkannya pada Awan, sudah berubah menjadi status terbaca dengan dua centang biru. Parahnya, Awannya hanya membalasnya begitu singkat yang dikirimnya menjelang dini hari tadi, 'Aku baik-baik saja.'What?Bagaimana bisa Calista menerima jawaban semacam itu?Awan bahkan tidak menjelaskan alasan kenapa Ia tidak masuk kuliah selama beberapa hari terakhir dan hari ini bahkan lima hari sudah, Awan bolos tanpa surat keterangan apapun.Calista tentu saja menjadi wanita yang begitu gelisah dengan ketidak hadiran Awan. Ia masih merasa, alasan Awan tidak masuk kuliah selama beberapa hari terakhir, karena dia merasa bersalah dan tidak berani menemui dirinya.Apa Calista marah? Tentu saja, Ia marah karena Awan telah mencuri ciuman
"Cerita dulu yuk!" Ajak Rani dengan suara lembut. Kali ini, ekspresinya lebih jujur dan sama sekali tidak bermaksud menggoda Calista. Ia tidak ingin mencandai Calista lebih jauh dan ingin membuat teman dosen yang sudah dianggap sebagai sahabat dekatnya itu bisa bersikap lebih tenang seperti dirinya yang sebelumnya."Cerita? Cerita apaan? Jangan bilang kamu mau curhat." Calista coba tersenyum dan menggoda balik Rani. Tapi, Ia mengikuti saran Rani dan duduk kembali dikursinya. Cuma kali ini, kursi mereka agak berdekatan sehingga mereka bisa bicara lebih dekat tanpa perlu mengeraskan suara karena jarak meja yang terpisa beberapa meter."Bukan Aku, tapi kamu.""Lah, kok Aku? Aku tidak ada masalah yang perlu dicurhatin, Ran. I am okay." Ujar Calista menegaskan kalau Ia seolah baik-baik saja."Ada masalah atau tidak, kamulah yang lebih tahu. Ayo lah, Calista. Kita itu sudah dekat disini selama dua tahun. Kamu tuh bahkan sudah kuanggap seperti saudaraku
"What? Serius kamu ciuman dengan mahasiswamu itu, Calista?" Ekspresi Rani begitu terkejut."Ssst, suaramu, Ran." Calista dengan cepat menutup mulut Rani sambil mewaspadai sekelilingnya.Beruntung, itu adalah jam istirahat dan hanya mereka berdua didalam ruangan. Tidak terbayang, jika ada dosen atau orang lain yang sampai tahu tentang tragedi ciuman tersebut."Hehehe, maaf-maaf!" Ujar Rani sambil mengacungkan dua jari."Aku beneran gak nyangka, temanku yang polos ini sudah melakukan ciuman pertamanya. By the way, enak gak ciuman sama brondong?" Tanya Rani dengan ekspresi jahilnya."Ih, apaan sih. Aku tuh lagi serius tau. Malah bercanda." Balas Calista sewot."Iya-iya, maaf. Tapi kalau menurutku sih ya, hal yang wajar bagi seorang wanita pernah ciuman dengan cowok. Meski dalam kasusmu itu terjadi karena tragedi, bahkan banyak yang telah melakukan lebih jauh dari itu. Eh.." Rani melihat ekspresi Calista yang melotot tajam pada
Semenjak Awal kedatangan Calista ke kampus JIU, tidak sedikit dosen pria yang masih lajang coba mendekatinya, namun Calista tidak sedikitpun membalas perhatian mereka.Bahkan selama Rani dekat dengan Calista saja, tidak sedikit pria yang mengirimkan hadiah yang ditujukan secara langsung pada Calista dan mereka rata-rata memiliki latar belakang serta karir yang menakjubkan. Lagi-lagi, dosen cantik itu mengabaikannya. Sampai-sampai julukan 'bidadari dingin' melekat padanya.Meski begitu, tidak sedikitpun mengurangi jumlah penggemar pria yang mengharapkan bisa dekat dengan Calista.Disisi lain, setelah merenungkan kata-kata sahabatnya, tampak senyum percaya diri Calista mulai kembali."Eh, dah main senyum-senyum saja. Memang kamu sudah memutuskan mau pilih siapa? si brondong atau CEO misterius nih?" Tanya Rani penasaran.Calista mengulum senyum sambil memainkan bola matanya, "Ada deh. Tapi, thanks yah, Ran. Aku jadi lebih tenang sekaran
Seakan tidak ingin melewatkan proses yang sedang berjalan, asisten dokter bagian rekam medis mengambil kamera dan mendekatkannya pada tubuh pasien. Tapi, proses pemulihan tubuh Awan sudah selesai dan hanya darahnya yang masih tersisa diluar tubuhnya. Sementara semua luka yang dideritanya sudah pulih seperti orang yang tidak pernah mengalami luka sama sekali."Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya salah seorang dokter masih saja sulit mempercayai penglihatannya. Tapi fakta telah menunjukkan sesuatu yang mustahil menurut mereka, benar-benar telah terjadi. Sehingga sulit bagi mereka untuk coba menyangkalnya.Menyadari jika hal ini begitu mustahil, Dokter yang menjadi ketua tim operasi dengan cepat mengumpulkan semua orang. Ia berkata, "Jangan sampai kejadian ini bocor keluar. Kita harus merahasiakannya.""Tapi, Dok. Ini adalah penemuan yang sangat menakjubkan dalam dunia kedokteran. Kita harus meneliti pasien dan bisa menemukan formulanya. Bayangkan, betapa banyak pas
...Awan masih setengah sadar, ketika Ia merasakan sebuah bibir lembut menyentuh bibirnya.Bibir tersebut terasa begitu kenyal dan sedikit lembab. Awalnya hanya menempel biasa, lalu perlahan mulai mengulum pelan tepian bibir Awan.Awan mengerang pelan, Ia masih merasa jika itu hanyalah mimpi biasa. Tapi begitu matanya mengerjap pelan dan mulai terbuka, Ia masih bisa merasakan jika bibir lembut yang tadi menciumnya buru-buru terlepas.Sampai akhirnya, mata Awan terbuka dengan sempurna dan perlahan Ia menyadari jika saat itu sedang berada dalam ruangan rumah sakit. Didekatnya ada seorang gadis imut yang sedang menemaninya."Luna?""Eh, K-kak Awan sudah sadar?" Ucap Luna gugup. Ia tampak salah tingkah, sehingga Awan menyadari jika ada yang salah dengan sikap adiknya yang terlihat tidak biasa itu."Kamu kenapa, dek? Mana yang lainnya?" Tanya Awan begitu mendapati ternyata hanya ada Luna seorang diri menungguinya."Gak apa-apa
Luna sering curhat tentang dirinya dan juga teman-temannya. Jadi Awan tahu siapa saja cowok yang naksir serta teman-teman yang dekat dengan adiknya itu. Hal yang wajar, Luna termasuk gadis tercantik diantara teman-teman seusianya, wajahnya imut dengan tubuh ramping dan sangat proporsional dengan tinggi tubuhnya, serta sifat yang polos dan apa adanya. Sehingga tidak heran jika banyak cowok yang menyukai adik sepupunya itu."Siapa bilang, justru kakak itu adalah role model yang sempurna sebagai cowok idaman para wanita. Teman-temanku banyak yang suka sama kakak kok, mereka bahkan terang-terangan memintaku untuk bisa jadi comblang mereka.""Ah, masa? Terus, kenapa kamu tidak pernah mengenalkan mereka pada kakak? Asik juga nih bisa pacaran dengan gadis masih abg, hehehe." Goda Awan."Tidak-tidak, mana bisa begitu." Sergah Luna dengan cemberut. Ia tidak rela jika kakaknya sampai pacaran dengan teman-temannya."Mereka itu keganjenan. Nanti kalau kakak
Semua orang tampak bersemangat begitu mengetahui jika Awan telah sadar. Ternyata Haris benar-benar melakukan apa yang semalam diucapkannya pada Awan. Setelah para petinggi menyerahkan token ketua Klan yang menandakan resminya Awan sebagai ketua resmi klan, mereka menyebarkan informasi penunjukan ketua baru secara secara cepat dan terorganisir.Alhasil, satu jam setelah Awan diberitakan sadar. Satu persatu orang penting di kota Kembang ini mulai berdatangan untuk menunjukkan tanda penghormatannya. Tidak hanya para pejabat, politisi, pengusaha dan bahkan para pengusaha besar ikut hadir menemui Awan.Jika saja Joe tidak segera mengambil inisiatif untuk menahan mereka semua, dengan alasan memberi waktu bagi Awan untuk beristirahat, maka mungkin akan banyak orang penting lainnya yang akan datang.Sekarang, Awan dan keluarga Joe lengkap berada di dalam ruangan. Disana juga nampak, ada Pak Tomo, mantan Seventh Devil yang sekarang menjadi salah satu tetua Klan,