Share

Pelaku dan Korbannya

"Vilas?" beo Ria berbalik perlahan mengeluarkan ponsel menghubungi nomor Ranu. "Tenang, Ria." Tangannya tremor lihat tangan Kiran gemetar ketakutan.

Cara menyapa gadis yang lama tak ditemui dengan senyum dianggap pilihan terbaik Vilas. "Selamat pagi, Kiran."

"Sial, pagiku diawali kegelapan." Ria menekan berkali-kali tombol telepon.

Tentu orang yang disapa tidak akan menyapa balik mengetahui mantan sahabat ayahnya berdiri dengan raut tanpa bersalah.

"Kamu baik-baik saja kelihatannya," kata Vilas bermuka tebal.

Ria langsung tidak menyukai Vilas dari cara bicaranya terhadap Kiran. Kiran anak dari sahabatnya, lalu dia berharap Kiran sakit, begitu?

"Saya selalu baik sampai detik ini," jawab Kiran tetap tenang di saat jantungnya mau copot. "Apa harus berbuat sejauh ini, Pak Vilas?"

"Gak sejauh yang kamu pikirkan." Energi Kiran yang dilihatnya bercampur dengan batu cempaka biru milik putranya. "Kamu berhasil menyelamatkan satu orang. Dokter Fandi. Seharusnya dia mati karena roh jahat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status