Share

Berbagai Kebohongan

Jemari Kiran bergerak diketahui oleh Ria yang tidak mengalihkan pandangan sedikit pun darinya di klinik.

"Kiran?"

Ranu di depan segera masuk. "Sudah bangun?"

"Jarinya bergerak."

Mereka melihat seksama. Raka yang bersandar di kursi menghembuskan napas bosan ditahan mereka. Sampai Kiran bangun, dia tak diizinkan pergi sebagai pertanggungjawaban telah membuat Kiran pingsan.

Sebetulnya Raka tidak mengerti bagaimana hal barusan bisa terjadi. Batu cempaka biru digunakan menghalau roh jahat itu mungkin, tetapi, memanggil jiwa ... mustahil dilakukan kecuali tahu tata caranya.

"Gataka sehebat itu?" Desisan sinis Raka terdengar sampai telinga Ria.

Karena Kiran sepenuhnya sadar juga Ranu selalu di sisinya, Ria inisiatif membawa Raka ke luar dengan cara menarik ujung lengannya.

"Kita mau ke mana?" Raka mengikuti wanita itu sampai depan pintu klinik. Tak seorang pun di sekelilingnya, Raka menepis pelan tangan Ria.

Ria melipat tangan di atas dada kemudian bertanya langsung, "Kamu tahu kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status