Beranda / Rumah Tangga / GAIRAH YANG TERTAHAN / BAB 39 Membangkitkan Sesuatu

Share

BAB 39 Membangkitkan Sesuatu

Penulis: Pritca Ruby
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-15 12:40:52

Selang beberapa saat setelah Mbak Dyan keluar, aku pun langung keluar setelah merasa perasaanku baik-baik saja. Semakin jelas Mbak Dyan yang seolah menantangku, semakin aku merasa yakin bahwa ada sesuatu hal dibalik kedekatan antara mereka berdua di belakangku.

Yang ada dalam pikiranku sekarang adalah aku ingin mengetahui isi dan pemikiran Mas Rendi. Jika kembali bersama Mbak Dyan itu kebahagian buat dia, mengapa ia tak melepaskan aku dulu? Kenapa lebih senang bermain belakang.

Apa Mas Rendi berpikiran sama denganku? Dia tidak ingin menjadi pihak yang bersalah karena melakukan pengkhianatan di belakang?

Jika terus seperti ini, maka hubungan rumah tanggaku bersama Mas Rendi seperti sebuah cangkang yang kosong tanpa pemilik. Sebab aku dan Mas Rendi sebagai penghuninya sudah sama-sama meninggalkan cangkang itu. Namun sama-sama enggan untuk menghancurkannya.

Sangat konyol memang.

Saat aku keluar dari toilet, aku berjalan keluar tetapi tidak menemukan Mas Rendi, Pak Anggara bahkan Mbak Dya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
murniati ati
baguss cerita nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 40 Kiss Bye

    "Kenapa pipimu merah? Haruskah kita bermain di mobil sebentar?" Pak Anggara sukses membuat aku benar-benar malu. Entah bagaimana dengan warna pipiku yang sudah terasa panas, mungkin seperti kepiting rebus saja."Aku mau tau dulu jawaban kenapa kamu mau ke US? Seminggu? Sepuluh hari itu lama. Berarti ada hal penting di sana?" tanyaku yang langsung mengalihkan pembicaraan.Sekarang rasanya aku tidak ingin cepat-cepat untuk keluar dari mobil. Mendengar Pak Anggara akan pergi keluar negeri membuat aku merasa cukup sedih. Seperti aku seolah akan ditinggalkan oleh orang yang begitu dekat denganku bahkan dibandingkan dengan Suamiku sendiri."Jika aku mengatakannya, apa kita akan melakukannya di mobil?" tanya Pak Anggara sambil tersenyum menatapku penuh arti.Andai saja kami berdua tidak berada di depan rumah Ibu, rasanya aku tidak masalah. Aku memang merindukan sentuhan Pak Anggara, merindukan bagaimana dia membuatku merasa senang lewat permainan dan skill yang dia punya."Ini di depan ruma

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 41 Pengalaman Luar Biasa

    Angin malam rasanya semakin menelusup masuk ke dalam sum-sum tulangku. Semakin malam, semakin tajam dinginnya. Entah kapan terakhir kali aku merasakan udara malam Ibukota bisa sedingin ini, padahal biasanya siang dan malam tidak begitu jauh berbeda. Lain hal di kampung orang tuaku dulu.Ah, aku jadi rindu Ibu dan juga Ayah. Sudah lama aku tidak berkunjung ke makamnya. Sepertinya aku sudah menjadi anak yang durhaka. Terakhir kali rasanya itu dua tahun yang lalu. Satu tahun setelah pernikahanku dengan Mas Rendi.Ternyata aku benar-benar tidak pernah di ajak ke mana-mana selama menjadi istri Mas Rendi. Bak terkurung dalam sangkar. Padahal yang aku pikirkan menjadi Ibu rumah tangga itu bukan yang sepenuhnya terus di rumah tanpa tahu dunia luar. Tanpa mengunjungi tempat rekreasi dan wisata dikala Mas Rendi libur bekerja.Apakah aku sudah menyia-nyiakan waktu tiga tahunku saat menikah dengan Mas Rendi? Dan dalam satu bulan terakhir, banyak pengalaman dan tempat baru yang aku kunjungi, hanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 42 Bertambah Skill

    Namun ternyata bertambahnya skill yang aku punya justru malah membuat Mas Rendi bertambah cepat mencapai puncaknya, padahal aku baru saja melakukan pemanasan.Dan jika itu sudah terjadi, maka berakhir pula permainan kami. Ya, seperti itulah memang biasanya. Tidak pernah lama dan tidak pernah lebih dari satu kali saja."Sudah, Sayang. Mas mau tidur lagi. Ini juga hari Sabtu. Kamu bangunkan Mas jam 7 saja."Mas Rendi menarik selimutnya dan kembali tidur, apalagi setelah bermain denganku, ia pasti akan tertidur dengan cepat meski aku yang paling lelah.Aku kembali memakai bajuku satu persatu, ingin rasanya kembali merebahkan diri, tetapi aku melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul setengah 6 pagi. Sudah saatnya aku untuk segera keluar dari kamar dan menyiapkan sarapan.Ternyata Mbak Dyan dan Ryo sudah tidak ada di depan televisi tetapi bekas mereka tidur semalam belum dibereskan. Aku juga melihat kamar Ibu sudah terbuka dan dia juga tidak ada di dalam.'Mereka bertiga kayanya jala

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17
  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 43 Rahasia

    "Mas?! Kok kamu nggak nungguin aku? Kan aku udah bilang kita sarapan bareng. Kenapa malah sama Mbak Dyan?" ucapku yang tidak baik-baik saja melihat Mas Rendi sarapan bersama Mbak Dyan berdua di meja makan."Mas lapar, Sayang. Semalam nggak sempat makan juga. Kamu juga mandinya lama, jadi Mas duluan aja," jawab Mas Rendi yang sudah hampir menghabiskan semua makanan yang ada di piringnya."Aku juga kebetulan udah selesai nyuapin Ryo, makanya langsung makan juga. Masakan kamu enak, Tiana. Lebih enak dari Abang nasgor yang suka jualan di pinggir jalan," ucap Mbak Dyan yang entah memujiku atau malah tengah mengejekku."Terserah deh, Mas."Aku berlalu untuk masuk ke dalam kamar."Ya ampun, Tiana. Masalah kaya gitu aja dibesar-besarkan. Memang kamu nggak bisa makan sendiri? Masa suami udah lapar harus nunggu kamu selesai mandi dulu? Makin lama tingkah kamu makin diluar nalar. Jangan hanya karena sekarang kamu udah bisa cari uang sendiri, jadi kamu makin seenaknya sama suami," ujar Ibu Mertua

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 44 Suara dari Luar Kamar

    "Maaf banget ya, Tiana. Soalnya Ryo masih mau makan. Jadi telurnya dihabiskan terus nasi gorengnya jadi tinggal sisa sedikit. Kamu bisa kan masak lagi?" tanya Mbak Dyan dengan memasang wajah yang tidak bersalah. Seolah meminta maaf tetapi ekspresinya tidak menunjukan rasa penyesalan sama sekali."Lain kali jangan begitu, Mbak. Aku masak dicukupkan bahkan sudah aku lebihkan untuk lima orang yang ada di rumah ini. Kalau Ryo masih lapar, harusnya Mbak masak lagi. Mbak udah tau aku belum makan," jawabku yang tidak ingin mewajarkan dan memaafkan apa yang sudah dilakukan oleh Mbak Dyan dengan tanpa rasa bersalah.Sekaligus aku juga ingin menunjukan padanya jika aku bukan wanita yang lemah. Bukan wanita yang tidak bisa mengatakan ketidaksukaannya. Aku ingin membuat diriku tidak terlihat lemah agar tidak seenaknya bisa diinjak."Ya elah, Tiana. Namanya juga anak-anak. Wajar Ryo masih mau makan, dia masih dalam masa pertumbuhan. Kamu nggak bakal ngerasain karena kamu belum punya anak.""Justru

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-21
  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 45 Permulaan

    Tubuhku terasa membeku saat langkah kakiku terhenti secara otomatis. Perlahan aku tempelkan telingaku pada pintu kamar dengan niat ingin mendengar lebih jelas lagi.Ya, memang tidak salah lagi!Aku mendengar suara napas yang memburu, seperti orang yang terengah-engah ketika berolahraga. Tepatnya berolahraga malam. Apalagi kalau bukan aktivitas seksual.Umurku sudah 28 tahun, tidak mungkin jika aku tidak tahu suara apa yang sedang aku dengar sekarang ini. Bahkan aku sudah menggigit lidahku sendiri hanya untuk memastikan jika aku tidak sedang bermimpi dalam tidurku.Tubuhku seketika saja terasa gemetar. Kalau bukan Mas Rendi dan Mbak Dyan, lalu siapa lagi? Karena sudah pasti mereka berdua.Aku masih mencoba menyangkal. Sehingga kini aku mengambil kursi meja riasku, aku akan melihat dan memastikan langsung lewat celah ventilasi pintu kamar.Perlahan aku naik, memastikan aku benar-benar melihat dengan jelas apa yang terjadi diluar kamar.Dan ....Boom!!!Benar saja, aku melihat Mbak Dyan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 46 Sofa sebagai Saksi Bisu

    "Ya, maaf, Mas. Aku kesiangan. Soalnya aku kan nggak kerja lagi libur. Perasaan ini masih weekend aja," jawabku dengan tenang sembari mengulur waktu agar Mas Rendi tetap merasa panik."Kamu nggak biasanya loh kesiangan kaya gini. Mau kerja atau nggak kan kamu selalu bangun sebelum jam 5. Padahal kamu kemarin ikut aku packing barang, kenapa kamu lupa Mas mau keluar kota?"Mas Rendi masih panik dan masih tidak terima jika aku bangun terlambat sampai tidak bisa membangunkan dirinya untuk bersiap berangkat. Bahkan aku juga dengan sengaja tidak membuatkan sarapan, baik untuk Mas Rendi atau pun buat semua yang ada di rumah ini termasuk diriku sendiri. Aku mempunyai uang sendiri yang bisa aku gunakan untuk mencari makan yang enak diluar tanpa harus memikirkan orang rumah makan dengan apa."Ya aku juga manusia, Mas. Masa nggak boleh kesiangan sih? Lagian Mas semalam tidur jam berapa memangnya? Kok bisa keliatan masih ngantuk kaya kurang tidur gitu? Jam berapa Mas masuk ke kamar?" tanyaku hany

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 47 Me-time

    Mbak Dyan terlihat diam sejenak, tampak wajah gugup yang tidak bisa ia disembunyikan dengan sempurna.Ah, payah sekali!Aku pikir Mbak Dyan akan menantangku dengan biasanya yang memang selalu berani. Namun ternyata ia malah menyembunyikan itu. Ternyata memang benar, hubungan Mas Rendi dan Mbak Dyan di belakangku itu benar-benar tidak boleh sampai aku tahu. Mereka tidak ingin disalahkan, mereka tidak ingin aku menjadi korban di sini.Sayangnya Mas Rendi dan Mbak Dyan tidak bisa bermain cantik. Firasatku yang belum ada bukti kuat, sudah terjawab dengan apa yang aku lihat semalam."Ya kalau bukan buat duduk, apa lagi? Ya itulah gunanya sofa," jawab Mbak Dyan sambil memalingkan wajahnya."Oh, soalnya aku kepikiran aja buat bikin adek untuk Ryo di kursi ini," ucapku sambil tertawa kecil. "Fantasi aku cukup liar sih, Mbak. Tapi sayangnya karena aku dan Mas Rendi tinggal lagi sama Ibu, jadinya aku nggak enak kalau bercumbu di ruang tamu. Takutnya yang punya rumah liat, kan nggak enak. Udah nu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23

Bab terbaru

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 181 S2 Extra Part

    Semua orang tanpa terkecuali pasti memiliki sebuah luka. Luka yang tidak kasat mata, hanya sang pemilik luka lah yang bisa merasakannya.Sembuh atau tidaknya tidak bisa dipastikan secara nyata, sebab tergantung sang pemilik luka itulah akan berbicara berdasarkan fakta atau malah menyembunyikannya agar terlihat baik-baik saja.Meski pada akhirnya luka yang tidak terlihat itu bisa sembuh, tapi memorinya akan selalu tertanam dalam ingatan. Semakin mencoba untuk dilupakan, maka akan semakin tenggelam dalam kesakitan.Hanya diri sendirilah yang mampu menyembuhkan dan memastikan luka itu tidak bersarang lama dalam hidupnya.Masa lalu akan tetap menjadi masa lalu, sejauh apapun mengejarnya tak akan bisa kembali apalagi hanya untuk menyesali apa yang sudah terjadi dimasa sekarang.Luka dimasa lalu yang dibiarkan, biasanya akan menjalar menjadi sebuah dendam. Sebuah titik balik yang berniat untuk melupakan, malah meluap menjadi emosi yang harus terbalaskan.Ketidakadilan adalah hal yang pasti

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 180 S2 Anggara

    POV Anggara"Kania ...." Setelah istriku mengatakan semua isi hatinya di depan makam Kania, kini giliranku yang harus aku utarakan juga apa yang ada dalam hatiku ini."Sudah lama rasanya sejak hari di mana kita terakhir bertemu dalam keadaan hubungan kita yang tidak baik-baik saja. Itu adalah hal yang paling aku sesalkan. Aku kira aku tau semua tentangmu, tentang cerita senang dan sedihmu. Ternyata aku tidak sedalam itu mengetahui hidupmu. Entah apa lagi yang harus aku sesalkan karena semua itu tidak akan membuat waktu berputar kembali sehingga kamu mungkin masih hidup dan bersamaku sekarang."Pertama kalinya, aku mengutarakan apa yang ada di dalam hatiku, penyesalan yang aku rasakan terhadap kematian Kania yang tidak aku sadari apa yang terjadi pada Kania sebelumnya."Selama ini aku sama sekali tidak melupakanmu. Aku melanjutkan hidup karena aku selalu mengingatmu. Aku bawa dendam kematianmu dengan menghancurkan hidup orang yang menjadi alasan kamu mengakhiri hidupmu."Sekejap aku me

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 179 S2 Tiana

    "Hay, Kania. Perkenalkan aku Tiana, aku adalah istri Mas Anggara, cinta pertama kamu. Senang bisa tau cerita kamu dari suamiku sendiri. Semoga kamu bisa beristirahat tenang di sana. Sungguh, kamu jatuh cinta pada pria yang tepat. Aku merasa keberuntungan yang harusnya kamu miliki, kini menjadi milikku. Aku berharap kamu bahagia atas kebahagiaan aku dan Mas Anggara saat ini. Sekarang kami sudah mempunyai tiga anak, dua anak kembar dan bungsu yang masih bayi. Nanti jika mereka sudah besar, akan aku ceritakan bagaimana ayahnya mencintai kamu begitu hebat dan tulus. Terimakasih sudah menyemangati Mas Anggara disaat ia merasa ada dititik terendah dalam hidupnya, sehingga dia bisa sehebat sekarang ini. Aku akan mencintai Mas Anggara dan menjaga anak-anak kami selamanya."Aku mengutarakan isi hatiku disaat kami sudah menaburkan bunga dan berdoa untuk Kania. Tidak ada lagi rasanya cemburu, sedih atau bahkan sakit hati. Aku sudah benar-benar ikhlas dengan kenyataan dari cerita Mas Anggara.Tid

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 178 S2 Saling Berkorban

    Bulan madu setelah memiliki anak, tadinya aku berpikir itu hanya buang-buang waktu dan bentuk keegoisan orang tua yang tega meninggalkan anak-anak hanya demi kesenangan berdua, padahal bulan madu berdua itu bisa digantikan dengan liburan bersama keluarga, sehingga anak-anak bisa ikut merasakan bahagia yang sama seperti orang tuanya. Namun ada hal yang aku sadari setelah aku merasakannya sendiri. Setelah menjadi seorang istri, prioritasku berpindah pada suami. Aku belajar memasak masakan yang disukai suami, mengingat makanan apa yang tidak ia sukai, menjaga bentuk badan agar suami tetap cinta, menjaga dan membersihkan rumah agar tetap bersih sehingga ketika suami pulang kerja dia bisa nyaman beristirahat, memastikan pakaian suami bersih ketika akan dipakai bekerja, memastikan dia makan sehat meskipun diluar rumah. Sampai kepentinganku sendiri tergeser dari prioritas yang tadinya selalu utama. Lalu, lahirlah sang buah hati. Bertambah pula yang harus diprioritaskan selain diri sendi

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 177 S2 Tidak Tertahan

    Pagi indah aku benar-benar menyarap suamiku sendiri. Bercinta dipagi hari ternyata lebih fresh, mungkin energi kita masih utuh karena belum melakukan aktivitas apa-apa. Ini adalah honeymoon kedua yang berhasil. Selain aku mendapatkan kenikmatanku kembali, aku mendapatkan ketenangan setelah berhati-hati menyimpan rasa kecewa karena sulit untuk menerima realita. Di villa itu, aku dan Mas Anggara seperti mengadakan pesta bercinta saja. Rasanya malu melihat kelakuan diri sendiri, seperti orang yang kehausan dan lama tidak mendapatkan air. Mungkin itu yang akan dikatakan oleh rahimku jika dia bisa berbicara. Mempunyai suami tapi aku malah kekeringan. Sering cemburuan, mudah marah, mudah tersinggung, ternyata sentuhan suami lah obatnya. Kesabaran suami yang menjadi vitamin tambahan. Untunglah dia tidak berpikiran untuk membayar jasa wanita diluar sana, yang bahkan pasti ada saja yang menjajakan diri dengan suka rela alias gratis. Aku malu sekali jika mengingat semua yang telah terjad

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 176 S2 Bulan Madu Kedua

    Bagaimana ada istri seperti aku sekarang ini. Rasanya aku tidak pandai bersyukur sekali, semua yang aku inginkan sudah aku dapatkan di pernikahan kedua ini, tetapi aku tidak memperhatikan suamiku sendiri. Padahal dialah sumber yang membuat aku bisa mendapatkan apa yang selama ini menjadi keinginanku.Mas Anggara tidak pernah menuntut apa-apa, selalu memberikan yang terbaik untukku dan tentu juga untuk anak-anak. Namun aku tidak memperhatikan kebutuhan biologisnya. Padahal itu bukan hal yang besar dan mahal untuk aku berikan karena pastinya aku juga akan merasakan kenikmatannya.Aku baru tersadar kenapa beberapa kali Mas Anggara menyarankan agar kami mencari pengasuh bayi, karena dia juga butuh perhatian dariku, dia butuh aku untuk mengurusnya. Aku saja yang kurang peka dan tidak pernah bertanya."Maafkan aku, Mas. Aku akan lebih memperhatikanmu disamping kesibukanku mengurus anak-anak. Dan sepertinya aku akan menerima tawaran untuk mencari pengasuh bayi saja. Aku tidak akan egois dan

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 175 S2 Kebutuhan yang Terlupakan

    "Tidak," jawabku sambil menggelengkan kepala. "Sepertinya ada satu hal yang baru aku sadari sekarang, Mas.""Apa itu?""Setelah memiliki anak, fokusku hanya pada mereka saja. Kamu tidak aku perhatikan bahkan aku mengabaikan diriku sendiri. Baru aku sadari ternyata kamu malah semakin tampan meskipun sudah mempunyai tiga anak, usia kamu beberapa tahun lagi akan memasuki kepala empat. Kamu masih sangat sehat, bugar, berkharisma seperti aktor-aktor Hollywood yang semakin matang usia malah semakin menarik mata."Mas Anggara tersenyum tipis. "Kamu memujiku terlalu berlebihan, Sayang. Tidak seperti itu. Biasa saja seperti lelaki pada umumnya."Aku menggelengkan kepala dengan tegas. "Beda! Kamu sangat berbeda. Aku tidak memuji kamu secara berlebihan tapi memang faktanya begitu. Aku hanya membicarakan apa adanya yang aku lihat.""Kalau memang begitu, kenapa kamu tampak sedih sekarang? Bukannya memiliki suami yang tampan itu akan membuat kamu bangga?""Yang ada aku malah insecure, Mas. Kalau ki

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 174 S2 Malam Berdua

    Senja perlahan bergantian dengan langit yang menggelap. Tidak ada lagi pemandangan yang bisa aku lihat dari atas sini kecuali perlahan digantikan dengan lampu-lampu kota yang satu persatu mulai dinyalakan. Aku hanya bisa menunggu karena waktu yang akan menjawab bagaimana selanjutnya. Apa yang bisa aku lakukan jika dia mengatakan sebuah janji selain aku menunggu dan merasakan sendiri bagaimana dia membuktikan itu semua. Sehingga tidak ada jawaban lain selain aku tetap bertahan untuk melihat janji yang dia ucapkan, bisa dia buktikan.Aku mencintai suamiku terlepas dari apapun masa lalunya, rahasianya juga alasan awal bagaimana dia mendekatiku hingga akhirnya sungguh menikahiku.Aku harus melapangkan dada, meluaskan rasa sabarku, melihat ke masa depan dan merasakan apa yang masa sekarang terjadi. Bukankah selama ini rumah tangga kami baik-baik saja?Itulah yang sudah seharusnya aku lakukan. Tidak ada manusia yang tanpa pernah melakukan sebuah kesalahan dimasa lalu. Semua manusia adalah

  • GAIRAH YANG TERTAHAN   BAB 173 S2 Bukti bukan Janji

    Mas Anggara selalu bisa memberikanku jawaban yang masuk diakal. Tidak mengada-ada seperti mencari pembenaran untuk dirinya, tetapi memang seolah faktanya seperti apa yang dia katakan."Coba bilang padaku, apa yang harus aku lakukan sekarang?"Aku menggelengkan kepala."Papa saja menyadari jika hubungan kita tidak baik-baik saja makanya dia menyuruh kita untuk menghabiskan waktu berdua tanpa anak-anak. Jangan sampai sepulang kita dari sini, kamu tetap menjaga jarak dariku. Kita ini suami istri.""Aku tau. Aku juga tidak mau seperti ini, Mas. Tidak ada seorang pun yang mau rumah tangganya diuji, kalau bisa itu juga. Tapi cerita kamu itu membuat hatiku sakit, kecewa. Jadi banyak sekali hal yang aku pikirkan dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi yang aku hubungkan dengan cerita kamu. Aku sudah punya trauma di pernikahanku dulu, dan aku masih tidak percaya kita begini jadinya. Apa ini karma untukku?"Tiba-tiba saja langsung terpikirkan hal itu dalam benakku. Memang sama sekali tidak

DMCA.com Protection Status