Beranda / Pernikahan / GAIRAH YANG TERTAHAN / BAB 46 Sofa sebagai Saksi Bisu

Share

BAB 46 Sofa sebagai Saksi Bisu

"Ya, maaf, Mas. Aku kesiangan. Soalnya aku kan nggak kerja lagi libur. Perasaan ini masih weekend aja," jawabku dengan tenang sembari mengulur waktu agar Mas Rendi tetap merasa panik.

"Kamu nggak biasanya loh kesiangan kaya gini. Mau kerja atau nggak kan kamu selalu bangun sebelum jam 5. Padahal kamu kemarin ikut aku packing barang, kenapa kamu lupa Mas mau keluar kota?"

Mas Rendi masih panik dan masih tidak terima jika aku bangun terlambat sampai tidak bisa membangunkan dirinya untuk bersiap berangkat. Bahkan aku juga dengan sengaja tidak membuatkan sarapan, baik untuk Mas Rendi atau pun buat semua yang ada di rumah ini termasuk diriku sendiri. Aku mempunyai uang sendiri yang bisa aku gunakan untuk mencari makan yang enak diluar tanpa harus memikirkan orang rumah makan dengan apa.

"Ya aku juga manusia, Mas. Masa nggak boleh kesiangan sih? Lagian Mas semalam tidur jam berapa memangnya? Kok bisa keliatan masih ngantuk kaya kurang tidur gitu? Jam berapa Mas masuk ke kamar?" tanyaku hany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nur Hasanah
terasa sesak napasku ....berada di posisi tiana ....cepat pulang Anggara
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status