Share

BAB 43 Rahasia

"Mas?! Kok kamu nggak nungguin aku? Kan aku udah bilang kita sarapan bareng. Kenapa malah sama Mbak Dyan?" ucapku yang tidak baik-baik saja melihat Mas Rendi sarapan bersama Mbak Dyan berdua di meja makan.

"Mas lapar, Sayang. Semalam nggak sempat makan juga. Kamu juga mandinya lama, jadi Mas duluan aja," jawab Mas Rendi yang sudah hampir menghabiskan semua makanan yang ada di piringnya.

"Aku juga kebetulan udah selesai nyuapin Ryo, makanya langsung makan juga. Masakan kamu enak, Tiana. Lebih enak dari Abang nasgor yang suka jualan di pinggir jalan," ucap Mbak Dyan yang entah memujiku atau malah tengah mengejekku.

"Terserah deh, Mas."

Aku berlalu untuk masuk ke dalam kamar.

"Ya ampun, Tiana. Masalah kaya gitu aja dibesar-besarkan. Memang kamu nggak bisa makan sendiri? Masa suami udah lapar harus nunggu kamu selesai mandi dulu? Makin lama tingkah kamu makin diluar nalar. Jangan hanya karena sekarang kamu udah bisa cari uang sendiri, jadi kamu makin seenaknya sama suami," ujar Ibu Mertua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status