Share

Terancam

Part 82

"Itu bukan urusanmu, yang perlu kamu lakukan, selesaikan segera perceraianmu dan kembalikan mamaku," ujarnya ketus. Amarah menguasainya, mata indahnya berubah semerah saga. 

"Aku tanya sekali lagi, kamu menyukai Satria, sehingga, kamu menaruh benci padaku, benarkah, Sya"? selidikku.

"Jangan kau campuri urusan pribadiku!" Dia menghardik penuh amarah ke arahku. Aku semakin bingung dengan emosi Marsya yang meledak-ledak.

"Aku semakin yakin, bahwa, kamu menyukai Satria. Sadar, Sya, dia itu Kakakmu," ujarku seraya berusaha menenangkan Marsya. 

"Kau diam! Kau tidak tahu apa-apa." Marsya melempar tas mewahnya ke arahku.

"Oouucch!" 

Sudut tasnya mengenai pelipisku. Rasa nyeri terasa jelas terasa dalam aliran darahku. Tangan bergerak pelan meraba pelipisku ada bercak darah yang mengalir.

"Sya, aku harap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status