Share

Marsya

Part 90

"Mama Rina ... mama Rina kemana, Van?" tanyaku pada Revan. Aku melupakan wanita itu. Terakhir kali dia pingsan dan dibawa oleh Dara.

Aku beranjak turun dari ranjang, memakai sepatu dan melangkah keluar. Rasa malu dan takut merajai hati dan jiwa. Namun, aku tidak mungkin membiarkan wanita itu sendiri menanggung pilu. Tatapan puluhan pasang mata membuat nyaliku menciut. Padahal sebagian besar dari mereka tidak mengetahui permasalahan yang kuhadapi.

Revan membantuku mencari keberadaan Mama Rina. Beberapa saat kemudian, aku mendapati Mama Rina berjalan dengan seorang dokter ke kamar jenazah. Langkahnya terseok-seok penuh beban. Gerakan tangannya pun terlihat sangat lemat, tidak jauh berbeda denganku.

Langkah kupercepat untuk menemui Mama Rina. Tidak peduli dengan keberadaan Revan di sisi. Akankah dia sanggup melihat jasad anaknya yang tidak lagi berbentuk? Rasa takut akan jiwanya yang akan terganggu, semakin menghantuiku.

"Mama!" teriakku. Mama Rina menoleh ke belakang. Dia men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status