Share

Kebohongan

Part 96

Aku memeluknya semakin erat. Pikiranku mendadak bingung dengan kalimat demi kalimat yang dia lontarkan. Kubingkai wajahnya dengan kedua tanganku. Senyum hangat kusunggingkan untuknya."Ma, lupakan saja semua yang telah berlalu, kita lihat ke depan, Tania sudah memaafkan semua yang terjadi," ujarku.

Mama Rina semakin terisak, tubuhnya berguncang dalam pelukanku. Dadanya naik turun, karena, dia terus saja menangis. Revan berdiri di sudut ruangan tanpa suara.

Aku membujuk Mama Rina untuk bersikap tenang. Semua sudah kehendak dari Allah SWT. Tidak ada yang terjadi di dunia ini, tanpa persetujuan dari Allah.

"Tania, maafkan mama," lirihnya pelan.

"Sudah Tania maafkan, Ma," sahutku seraya membelai pucuk kepalanya.

"Mama tidak menyangka Marsya dan Satria masih melakukan perbuatan terkutuk itu, maafkan, mama," ujarnya dengan mata yang memerah.

"Maksud, Mama?" Aku belum memahami kalimat yang Mama Rina ucapkan.

"Apakah Tante tahu tentang hubungan Marsya dan Satria?" tanya Revan seraya me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status